Agu/07
TripTrus.Com - Pandemi Covid-19 membuat dunia pariwisata lesu. Tempat-tempat wisata yang dulunya ramai berubah jadi sepi. Akibatnya, pendapatan asli daerah (PAD) turun drastis. Pelaku usaha gulung tikar. Mirisnya lagi, angka pengangguran bertambah, imbas dari pemutusan hubungan kerja (PHK), dan lain sebagainya.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh UniBRIDGE Project (@unibridge.project)
Kondisi di atas tentunya juga dialami Pemerintah Kabupaten Ende. Sebab, Danau Kelimutu, salah destinasi wisata andalan daerah itu, tidak lagi menyumbangkan PAD dengan angka yang hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Sama seperti destinasi wisata lainnya, danau yang terletak di Desa Pemo Kecamatan Kelimutu itu sepi pengunjung akibat pandemi. Ditambah lagi dengan adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
[Baca juga : "Pacuan Kuda Cross Border"]
Suasana Danau Kelimutu yang biasanya ramai dengan suara riuh rendah para pengunjung, terlebih di akhir pekan, sirna sekejap. Tidak ada banyak warna untuk menambah kesan indah tentang danau tiga warna itu. Beruntung, tren Covid-19 di Ende terus menurun, sehingga status PPKM di Ender kini berada di level 2. Itu artinya, destinasi wisata sudah bisa dibuka dengan pembatasan 25 persen dengan tetap menerapkan prokes.
Kini, Pemkab Ende kembali menggelar Festival Danau Kelimutu dan Kelimutu Expo yang sempat tertunda akibat melonjaknya kasus Covid-19. (Sumber: Artikel pikiran-rakyat.com Foto @lechiinx)
...moreAgu/01
TripTrus.Com - Pacuan Kuda Cross Border akan digelar di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), selama empat hari. Kepala Bidang Industri Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten TTU Jose Affat mengatakan, kegiatan pacuan kuda berlangsung pada 18-21 Oktober 2018.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh John Bana (@john.bana24)
Peserta yang akan mengikuti pacuan kuda ini, lanjut Jose, berasal dari beberapa kabupaten dan kota di NTT, termasuk juga dari negara tetangga Timor Leste.
[Baca juga : "Festival Komodo"]
Kegiatan ini akan berlangsung di arena pacuan kuda Kilometer 9 jurusan Kupang, yang berdekatan dengan Kampus Universitas Timor (Unimor) Kefamenanu. Kegiatan cross border ini merupakan agenda kerja Kementerian Pariwisata. (Sumber: Artikel kompas.com Foto @john.bana24)
...moreJul/29
TripTrus.Com - Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu Almidianto, menyebutkan pelaksanaan Festival Tabut yang akan digelar pada 29 Juli hingga 9 Agustus mendatang rencananya akan dilaksanakan secara hibryd atau secara online dan langsung.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh Wonderful Bengkulu š (@wonderfulbengkulu)
"Prosesi ritual akan dilaksanakan secara langsung khusus oleh Keluarga Keturunan Tabut (KKT) dan perlombaannya maupun proses kurasi akan ditampilkan secara online," kata Almidianto. Almidianto menerangkan pada tahun ini Festival Tabut masuk dalam Karisma Even Nusantara (KEN) 2022, atau kalender event yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Beranggarkan senilai Rp 250 juta, Dispar mematangkan Festival Tabut sebagai daya tarik wisata budaya dari Provinsi Bengkulu. Sementara itu terkait lokasi pelaksanaan, Dispar telah menyiapkan dua tempat pilihan yakni Taman Budaya dan Gedung Daerah Kebudayaan Provinsi Bengkulu.
[Baca juga : "Oceanman Bali 2022"]
“Kami masih menunggu keputusan apakah bisa untuk tetap offline atau tetap online. Nanti diurus oleh tim kurator dari Kementerian Pariwisata,” sambungnya. Berkenaan dengan bazar, Almidianto masih belum bisa memastikan, meski saat ini pihak KKT sudah memberikan surat permohonan pengadaan bazar kepada pihak pariwisata. “Kami masih tunggu izin dari pihak keaamanan, boleh apa tidaknya,” demikian Almidianto. (Sumber: Artikel rri.co Foto @wonderfulbengkulu)
...moreJul/22
TripTrus.Com - Jazz Gunung Bromo 2022 akan kembali digelar dilokasi yang sama selama 2 hari pada tanggal 22 – 23 Juli 2022. JAZZ GUNUNG adalah pergelaran musik bertaraf internasional yang menampilkan komposisi jazz bernuansa etnik. Event musik jazz gunung merupakan salah satu pionir berkembangnya festival musik yang dilaksanakan di alam terbuka di Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh LMJK a.k.a LUMAJANGKU (@lumajang.ku)
Para musisi baik nasional maupun internasional, tampil di amfiteater yang beratap langit dan berlatar belakang alam yang indah. Perpaduan harmonis antara musik, alam pegunungan, dan manusia menciptakan indahnya jazz dan merdunya gunung. Pertunjukan musik jazz gunung tahun ini akan diadakan selama 1 hari dengan jadwal sebagai berikut.
Artis Perform Jazz Bromo 22-23 Juli 2022
Pusakata
Irsa Destiwi Feat Nesia Ardi
SweetSwingNoff
Andre Dinuth
RING OF FIRE PROJECT feat Achmad Albar & Ian Antono
Aditya Ong
[Baca juga : "Festival Reog Nasional"]
Jazz gunung series selalu diadakan di gunung bromo setiap tahunnya di amphitheater terbuka hotel jiwa jawa resort bromo, periode 22 -23 Juli 2022 selama 3 hari 2 malam. (Sumber: Artikel tripwisatabromo.com Foto @jiwajawabromo)
...moreJul/22
TripTrus.Com - Kuambil buluh sebatang šµ Kupotong sama panjang šµ Kuraut dan kutimbang dengan benang šµ Kujadikan layang-layang šµ
Duh, cuplikan lagu tersebut buat kita bernostalgia, ya. Jadi inget momen saat enggak sabar pulang dari sekolah buat main layang-layang di lapangan luas bersama sahabat tersayang. Eits, tapi kamu sudah tahu belum? Di Sulawesi Tenggara, ada layang-layang tertua di dunia yang umurnya sudah mencapai ribuan tahun. Layangan ini disebut dengan Kaghati Kolope dan menjadi pesona tersendiri dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Nah, sebagai ajang pelestarian sekaligus pengakuan terhadap warisan budaya yang eksistensinya ramai diperbincangkan sampai mancanegara ini, hadirlah sebuah perhelatan dengan penuh sukaria, yaitu Festival Kaghati Kolope.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh Laode Aharuddin Kapege (@aharuddin_laode)
Tahun ini menjadi pijakan baru bagi Sulawesi Tenggara untuk kembali memeriahkan keunikan budaya #DiIndonesiaAja, karena Festival Kaghati Kolope 2022 akan kembali diadakan pada 22 - 25 Juli 2022. Penasaran bakal ada apa saja? Yuhu, simak artikel ini untuk tahu spoiler-nya, ya!
Kaghati Kolope, si layang-layang legendaris, menjadi primadona dari Sulawesi Tenggara karena dipercaya sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu. Enggak seperti layang-layang pada umumnya, Kaghati Kolope dibuat langsung dari kelihaian tangan nenek moyang menggunakan daun kolope atau umbi gadung, kulit bambu, serat nanas, dan tali. Kalau kamu berada di Pulau Muna, bahan dasar untuk membuat Kaghati Kolope cukup mudah ditemukan di tiap sudut wilayahnya.
Pantas Kaghati Kolope menjadi tradisi yang membanggakan bagi Indonesia. Coba bayangin, walaupun terbuat dari bahan alami, Kaghati Kolope yang umumnya berukuran 170 cm-an ini sudah dipastikan tahan air, bisa terbang tinggi, serta bisa melayang bebas di langit selama berhari-hari.
[Baca juga : "ARTJOG 2022"]
Layangan legendaris yang unik dan tangguh ini, sempat mencuri perhatian mancanegara karena menjadi juara pertama pada lomba layang-layang internasional dan berhasil mengalahkan negara Jerman. Eh, kemenangan Kaghati Kolope ini enggak cuma sekali, lho! Kaghati Kolope dan Pulau Muna sudah menjadi perbincangan utama para pemerhati layang-layang karena prestasi yang gemilang dalam record perlombaan layang-layang dunia. (Sumber: Artikel indonesia.travel Foto yasser_rakah)
...moreJul/16
TripTrus.Com - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadikan Festival Caci di Kabupaten Manggarai sebagai agenda tahunan wisata budaya.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh Erwin Masyhur (@erwin_masyhur)
Tarian Caci di Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur sudah terjadwal kegiatannya, yaitu setelah panen dan tahun baru, menjadi agenda tahunan pariwisata untuk menarik minat pengunjung. Setiap kabupaten di NTT memiliki kekhasan seni budaya sendiri-sendiri yang bisa dijadikan sebagai agenda tahunan. Festival Caci ini adalah bagian dari kebudayan masyarakat Manggarai. Ini telah menjadi agenda tahunan seni dan budaya.
Tarian itu dimainkan oleh dua penari laki-laki yang menari dan saling bertarung dengan menggunakan cambuk dan perisai sebagai senjatanya. Tari Caci ini juga merupakan salah satu kesenian tradisional yang cukup terkenal di Pulau Flores, NTT.
Tarian ini sering ditampilkan pada berbagai acara, seperti saat syukuran musim panen (hang woja), ritual tahun baru (penti), dan berbagai upacara adat lainnya.
[Baca juga : "Parade Sandelwood & Festival Tenun Ikat"]
Menurut sumber sejarah yang ada, Tari Caci ini berawal dari tradisi masyarakat Manggarai yaitu para laki-laki saling bertarung satu lawan satu untuk menguji keberanian dan ketangkasan mereka dalam bertarung. Tarian ini kemudian berkembang menjadi sebuah kesenian terdapat gerak tari, lagu, dan musik pengiring untuk memeriahkan acara.
Nama Tari Caci sendiri berasal dari kata "ca" berarti "satu" dan "ci" yang berarti "uji", sehingga caci dapat diartikan sebagai uji ketangkasan satu lawan satu. (Sumber: Artikel republika.co.id Foto @muliadonan)
...moreJul/14
TripTrus.Com - Event tahunan Kabupaten Mamuju, Manakarra Fair 2022 segera hadir pada tanggal 14 – 16 Juli mendatang, bertempat di Anjungan Pantai Manakarra, Mamuju, Sulawesi Barat.
Manakarra Fair 2022 merupakan salah satu Kharisma Event Nusantara (KEN 2022) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yang digelar dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi di bidang pariwisata dan industri pariwisata kreatif.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh EMEFSI Management (@mfc.mks)
Manakarra Fair merupakan festival tahunan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat yang telah dimulai sejak tahun 2016. Mengusung penyelenggaraan event yang beragam, mulai dari event seni budaya, karnaval, kuliner hingga musik dan beragam kontes perlombaan yang berbeda-beda setiap tahunnya.
Pada gelaran tahun ini, Manakarra Festival akan menghadirkan beragam pertunjukkan seni budaya, tenant UMKM, dan berbagai kompetisi dan perlombaan, seperti E-Sport Mobile Legend dan PUBGM dengan total hadiah hingga belasan juta rupiah.
Selain kompetisi E-Sport, Manakarra Fair 2022 juga sedang membuka pendaftaran untuk kontes modifikasi motor dengan 10 kelas kategori, 10 The Best Nominee and 2 The King of Professional & Non Professional. 10 kelas kategori yang dilombakan dalam kontes, yakni ketegori street racing open, novice & baby mothai, maxi fashion, ceper open, sunmori style, pemula, fashion daily, classic modif, custom open, dan restorasi fashion 2&4 TAK.
Manakarra Fair terakhir kali digelar pada tahun 2019 dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-497 Kabupaten Mamuju. Pada event tersebut, terdapat 45 peserta pelaku usaha kuliner. Selain itu, ada 60 peserta dari pelaku usaha industri lokal dan nasional dan sekitar 100 team E-Sport dari berbagai wilayah di dalam dan luar Mamuju, termasuk dari Tarailu, Polman, Majene, Mamuju Tengah, Makassar, Soppeng dan Bone.
Pada event tersebut juga menampilkan fashion show kain tenun khas Mamuju, lomba cipta karya puisi, dan lomba baca puisi serta berbagai tarian adat Sulawesi Barat, seperti tiga tarian khas Mamuju yang ditampilkan pada hari pertama Manakarra Fair 2019, yakni Tari Topemana, Topandio dan Palle’bo.
[Baca juga : "Festival Kaghati Kolope"]
Adapula pertunjukan dari The Manakarra Fair, Lokal Heroes dan sejumlah artis lokal lainnya. Manakarra Fair 2019 ditutup dengan pesta kembang api dan acara tiup lilin serta pemberian hadiah kepada para pemenang lomba.
Kembalinya Manakarra Fair di tahun 2022 diyakini dapat mendorong kebangkitan pariwisata, meningkatkan kunjungan wisatawan, memberdayakan potensi lokal, serta memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan dengan prinsip berkelanjutan. (Sumber: Artikel gpriority.co.id Foto mfc.mks)
...moreJul/11
TripTrus.Com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berupaya mengangkat Tenun Ikat Sumba ke ranah yang lebih luas lagi. Upaya ini tersirat dari akan digelarnya Festival Tenun Ikat Sumba yang akan berlangsung pada 11 hingga 12 Juli 2022 mendatang di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh ā”Irslā” (@setya_rasih)
Perlu dibangun kesadaran bagi masyarakat Sumba maupun masyarakat luas akan potensi, prospek serta upaya pelestarian dan pengembangan sehingga bukan saja menjadi nilai budaya, tetapi dapat menjadi nilai ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Festival Tenun Ikat Sumba selain untuk melestarikan dan mengembangkan keunikan warisan budaya pun turut melestarikan sekaligus mempromosikan destinasi wisata di Kabupaten Ende.
[Baca juga : "Festival E'tu"]
Penyelenggaraan festival budaya ini merupakan destinasi kelas dunia karena memiliki ikon Komodo, Danau Kalimutu, dan Labuan Bajo yang ditetapkan sebagai destinasi prioritas dikembangkan sebagai Bali Baru. (Sumber: Artikel wartaevent.com Foto @wiemessah)
...moreJul/10
TripTrus.Com - Kabupaten Nagekeo di Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah mengembangkan atraksi budaya yang bisa menjadi daya tarik pariwisata lokal yaitu Tinju Etu. Budaya ini biasanya dilakukan kaum laki-laki masyarakat adat di Kabupaten Nagekeo dan Ngada, Flores, NTT.
Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do mengatakan, tradisi ini bisa dilihat di 31 kampung adat dan dilakukan sepanjang bulan setiap tahunnya. “Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores menawarkan Etu ini sebagai pintu masuk Nagekeo. Etu sebagai pioneer pariwisata Nagekeo,” katanya.
Untuk menunjang atraksi tersebut sebagai daya tarik wisata, pihaknya bersama Dinas Pariwisata NTT tengah menata ulang semua sistem pendukung wisata. Semua itu, seperti kerajinan, penerapan Sapta Pesona di Kampung Adat, penataan lingkungan, dan mengembangkan kamar di rumah penduduk yang layak sewa. Kabupaten Nagekeo juga mendapat bantuan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), sehingga masyarakat adat, kamar-kamarnya bisa digunakan untuk menerima tamu.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh nagekeo_yes (@nagekeo_28)
Tinju Etu merupakan sebuah atraksi budaya sebagai salah satu rangkaian acara adat untuk memperingati hari menanam hingga panen kebun. Biasanya, tinju Etu dilakukan pada Bulan Juni dan Juli setiap tahunnya. Selain itu, tradisi ini juga menjadi bagian integral dalam rangkaian adat Nageko dan Ngada yang sudah berlangsung berabad-abad.
Tinju Etu juga merupakan bagian dari ritual adat lainnya yang wajib dilaksanakan di tempat tertentu, yaitu Kisa Nata (alun-alun) dan rumah adat (sa’o waja). Kedua tempat itu merupakan pusat dari aktivitas adat dan kebudayaan masyarakat Nagekeo dan Ngada.
Wisatawan bisa mengikuti rangkaian atraksi budaya itu, bahkan sejak sehari sebelumnya. Ada serangkaian acara menarik yang diselenggarakan, seperti pertunjukkan seni musik dan tari dero. Pada hari bertarung tiba, wisatawan akan melihat para petarung terbaik mewakili masing-masing desa.
[Baca juga : "Festival Inerie"]
Ada yang menarik dalam atraksi ini. Para petarung di akhir pertandingan, petinju akan saling berpelukan dan melambaikan tangan ke penonton. Hal itu yang melambangkan sikap atau simbol perdamaian, persaudaraan, dan persatuan. Selain itu, juga karena motif atau latar belakang penyelenggaraan tinju adat ini adalah murni bagian adat untuk mempersatukan masyarakat.
Selain bisa menonton tinju adat, para wisatawan juga bisa menyaksikan bagaimana para perempuan mengambil peran sebagai penyemangat petarung melalui lagu daerah yang mereka nyanyikan. (Sumber: Artikel milenianews.com Foto victorynews.id)
...more