shop-triptrus



Gombong, Sekepingan Masa Lampau di Himpitan Jaman

TripTrus.Com - Banyak orang mengenal nama Gombong, bahkan namanya bergema hingga ke ibukota. Tetapi dalam peta wisata nasional, nama Gombong tak terlalu bergema. Para pelancong pun tak tertarik singgah, kecuali hanya numpang makan atau membeli bahan bakar. Namun tahukah Anda, bahwa Gombong ternyata menyimpan pesona wisata yang memukau? Ia laksana lorong waktu, dimana kita dapat kembali ke masa lampau sekaligus menyaksikan bagaimana beragam bentuk budaya dan kelompok masyarakat berinteraksi membentuk sebuah kota unik bernama Gombong. Mari bersiap. Saya akan mengajak Anda mengintip masa lalu lewat celah lorong waktu di antara himpitan zaman khas kaum urban. Sebelumnya izinkan saya memberi saran. Jangan berkeliling menggunakan mobil atau kendaraan bermotor! Pakailah sepeda atau jika mungkin berjalan kaki sehingga akan banyak titik unik yang dijumpai. Mengintip masa lalu tak perlu buru-buru. Menyusur sudut Gombong akan melempar kita ke masa seabad yang lalu, ketika kota kecil ini mulai terbentuk. Perjalanan dapat kita mulai dari bangunan kuno nan megah di utara kota yang bernama Benteng van der Wijck. Sekalipun saat ini dikelola dalam konsep taman bermain dan hotel, benteng segi delapan (octagonal) ini tetaplah monumen sejarah terpenting di Gombong. Benteng ini dibangun sekitar tahun 1830-1835 oleh Jenderal Frans David Cochius. Banyak kisah terjadi di benteng ini, mulai dari sebuah sekolah bagi anak-anak ‘haram’, hingga Presiden Indonesia kedua yang pernah mengenyam pendidikan militer di sini. Ingat, jangan buru-buru…! Mari kita nikmati detil-detil arsitektur benteng sambil melayangkan imajinasi tentang sinyo-sinyo anak serdadu Belanda yang berlarian, tentang para pemuda pribumi yang berbaris dengan seragam heiho (tentara/barisan pemuda) Jepang. Sumber: backpackology.me Dari Benteng van der Wijck, kita lanjut menyusur Jalan Gereja ke selatan. Kita akan menjumpai rumah sakit tentara yang didirikan di awal tahun 1900an. Di sekitarnya banyak rumah-rumah militer yang berderet dan sayang tak begitu terawat, namun justru semakin menunjukkan kesan kunonya. Nikmati juga sisa rumah-rumah ambtenaar (pegawai negeri zaman Belanda) di Jalan Kartini, hingga berujung di pertigaan SGB di jalan utama. Nama SGB merujuk pada Sekolah Guru B. Saat ini gedung tersebut menjadi SMPN 2 Gombong, namun entah mengapa nama SGB tetap melekat. Jika Anda naik angkutan umum, kondektur dan penumpang yang turun di pertigaan tersebut pasti akan mengatakan, “SGB.. SGB…” Menyeberang Jalan Yos Sudarso, kita masuk ke wilayah Kaputihan, atau yang dulu dikenal juga dengan nama daerah Saudagaran. Memang ini adalah wilayah para Saudagar Kalang, yaitu kelompok bangsawan yang lihai berdagang. Komoditi kerajinan, batik, dan aneka produk industri rakyat diperdagangkan oleh para saudagar kalang ini. Dalam istilah lokal, mereka sering pula disebut dengan nama Raden Nganten. Tahukah Anda, bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani juga berdarah bangsawan kalang dari Gombong? Masih ada beberapa rumah kuno yang menjadi saksi kejayaan bangsawan kalang. Salah satunya sebuah gedung tua di samping SMP Muhammadiyah. Kuno, agak seram, namun eksotis. Kembali ke jalan utama, berjalan ke arah barat, kita akan melewati sungai Gombong. Ini menjadi batas tak resmi wilayah para bangsawan kalang dengan para pedagang Tionghoa yang juga banyak terdapat di Gombong. Wilayah Tionghoa menyebar dari kawasan Jalan Puring hingga ke Utara di sekitar Jalan Sempor Lama. Jalan Puring adalah wilayah industri, sedangkan Jalan Sempor Lama adalah wilayah perdagangan dan pergudangan. Pasar Gombong sendiri hingga tahun 1945-an berlokasi di Jalan Pemuda (depan Hotel Dunia). Pasar ini hanya buka setiap hari Senin dan Kamis. Dari sana sempatkan mampir ke sebuah rumah di Jalan Puring, 50 meter utara rel kereta api. Sebuah rumah tua khas Belanda berdiri kokoh di kanan jalan. Ini adalah sebuah perusahaan rokok klembak menyan, jenis rokok yang sangat melegenda dan menjadi salah satu komunal brand Kota Gombong. Sumber: iqbalkautsar.com Masuk ke pabrik rokok ini seperti terlempar ke Gombong di tahun 1940an. Para pelintingnya ibu-ibu usia 60-70an, mengenakan kebaya dan kain. Mereka asyik berceloteh sambil meramu rokok yang hanya terdiri dari tembakau, klembak, dan kemenyan. Meskipun kemenyan dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan, aroma mistisnya membuat rokok klembak menyan menjadi pelengkap sesajen di banyak tempat. Sementara di salah satu sudut ruang, tak jauh dari gudang tembakau yang beraroma khas, terdengar suara kayu beradu. Itu adalah para pekerja (yang kakek-nenek juga!) tengah menumbuk kemenyan. Pekerja dan peralatan seakan ingin mengabarkan panjangnya garis waktu yang telah dilalui rokok klembak menyan dan bagaimana rokok itu telah menjadi saksi hidup para pekerjanya. Selepas dari pabrik rokok, kita bisa menyusur ke utara, sepanjang jalan yang bisa jadi adalah titik nol kota Gombong: tempat pertemuan Jalan Puring, Jalan Yos Sudars,o dan Jalan Sempor Lama. Menuju utara di sepanjang Jalan Sempor Lama, di kanan jalan akan tampak sebuah gedung kecil antik di belakang toko plastik. Beberapa bagian masih asli, menampakkan corak khas Tionghoa. Ini adalah gedung perkumpulan kematian, yang dulu merupakan gedung Komunitas Tionghoa (Tjung Hwa Tjung Hwi). Di sini kita masih dapat menyaksikan peti-peti mati tradisional Tionghoa yang per buahnya berharga puluhan juta. Gedung ini dan beberapa gedung di sekitarnya menjadi saksi perjalanan interaksi sosial dan budaya antara masyarakat Tionghoa dan masyarakat lokal. Jika beruntung mendapatkan pemandu yang tepat, kita akan mendapatkan kisah yang menarik sekaligus menjadi gambaran betapa beragamnya bentuk-bentuk kebudayaan yang menjadi pondasi awal berdirinya Kota Gombong. Sumber: kebumenmuda.com Tak jauh ke arah utara, di sebelah kiri jalan, berdirilah ikon baru wisata Gombong: Roemah Martha Tilaar. Gedung yang dibangun pada tahun 1920 ini merupakan rumah tinggal keluarga Liem Siauw Lam, seorang pengusaha Tionghoa yang sangat berpengaruh saat itu. Di rumah ini lahir cucu yang kelak menjadi pengusaha kosmetik ternama, yaitu Ibu Martha Tilaar. Saat ini Roemah Martha Tilaar telah menjadi salah satu obyek wisata budaya dan edukasi. Ada banyak nuansa bisa dirasakan di obyek wisata satu ini. Dari segi budaya,  tempat ini berusaha mengenalkan nilai-nilai sejarah dan warisan budaya leluhur yang amat terasa dalam rumah ini. Dilihat dari sejarah kota Gombong yang banyak didiami oleh komunitas Belanda dan Tionghoa, secara interior pun dapat dilihat beberapa gaya yang dipengaruhi oleh seni dari Eropa dan Tiongkok. (Sumber: Artikel kebumenmuda.com Foto cakrawalatourtravel.com)
...more

Pandemi Bikin Tren Wisata Berubah, Ini Destinasi yang Digemari Oleh Wisatawan

TripTrus.Com - Pandemi Covid-19 mengubah banyak hal dalam kehidupan. Termasuk pilihan destinasi wisata banyak orang ketika berlibur. Wisatawan kini lebih suka berlibur dan mencari tempat terbuka dan destinasi yang menawarkan pemandangan alam terbuka. Andhini Putri, VP Marketing Transport & Financial Services Traveloka mengatakan wisatawan domestik lebih memilih destinasi wisata yang memiliki aktivitas di luar ruangan. Dikutip dari ANTARA, minat masyarakat untuk berwisata pun semakin tinggi. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh kerinduan akan bepergian.       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Nehemia Evan Gavrilla (@youka_and_picko_dog)   "Kita kan ada banyak banget ya di Indonesia yang menawarkan keindahan alam. Jadi memang secara minat lebih tinggi dan trennya selain destinasi yang menawarkan banyak kegiatan outdoor, orang juga banyak yang roadtrip," kata Andhini dalam peluncuran program "#PromoTengahTahun Traveloka" pada Rabu. Selama satu tahun belakangan, ada perubahan tren kenaikan wisatawan untuk melakukan roadtrip. Ini karena dengan roadtrip wisatawan bisa berhenti ke sejumlah destinasi dalam satu kali jalan. "Dari sisi akomodasi ada tren staycation, jadi berlibur dalam kota tuh jadi sesuatu yang kita lihat di 2021. Kalau kita bandingin di 2019, tren ini naiknya dua kali lipat," ujar Andhini. Sementara itu, Amalia Yaksa, Vice President Marketing & Distribution Channel, PT Citilink Indonesia mengatakan rute penerbangan menuju Bali dan Yogyakarta masih menjadi primadona untuk orang berlibur, khususnya selama pandemi COVID-19. "Terus sekarang yang lagi naik daun itu Labuan Bajo, orang pengin lihat pulau, pengin ngerasain pantai di tempat lain," ujar Amalia.  Seperti diketahui, Citilink, maskapai bertarif rendah (low-cost carrier) yang juga merupakan anak perusahaan maskapai BUMN Garuda Indonesia menggandeng Traveloka dengan memberikan promosi tengah tahun di lima kota Indonesia guna memulihkan geliat industri pariwisata Tanah Air yang terdisrupsi pandemi COVID-19. [Baca juga : "Libur Lebaran 2021, Tempat Wisata Boleh Beroperasi Dengan Prokes"] Program tersebut dapat ditemukan melalui produk Tiket Pesawat yang ada di aplikasi Traveloka. #PromoTengahTahun menawarkan harga khusus untuk "regular zone section" dengan potongan harga 20 persen untuk periode booking dari tanggal 16-27 Juni 2021. Promo ini berlaku untuk rute keberangkatan dari Jakarta, Medan, Yogyakarta, Surabaya atau Makassar ke seluruh destinasi domestik. (Sumber: Artikel suara.com Foto @sukawisata ) 
...more

Jalan Santuy Keliling Museum di Kota Tua, Gak Butuh Ongkos Tapi Tetap Seru!

TripTrus.Com - Mau jalan-jalan asik, murah, dan edukatif di Jakarta? Kota Tua jawabannya! Di sini lo bisa nikmatin suasana lawas sambil belajar sejarah. Kawasan Taman Sari di Jakarta Barat ini banyak banget museumnya, dan enaknya, semua lokasinya berdekatan, jadi bisa jalan kaki dari satu museum ke museum lain. Kota Tua punya sejarah panjang, mulai dari era Portugis di abad ke-16 sampai akhirnya Batavia jadi pusat perdagangan Belanda di Hindia Belanda. Nah, ini dia beberapa museum keren di Kota Tua yang bisa lo datengin seharian penuh!       View this post on Instagram A post shared by Wonderful Indonesia (@wonderfulindonesia) 1. Museum Bank Indonesia  Museum yang satu ini pas banget buat lo yang penasaran soal sejarah keuangan di Indonesia. Tiket masuk cuma Rp5.000, tapi pengalaman yang lo dapetin bisa jauh lebih berharga! Di sini lo bakal lihat berbagai koleksi uang dan peralatan keuangan dari zaman Belanda, awal kemerdekaan, era Orde Baru, sampai masa sekarang. Setiap ruangan udah modern banget, dilengkapi diorama elektronik dan layar plasma yang bikin museum ini jauh dari kesan membosankan. Yang bikin tambah keren, ada koleksi uang dari negara lain juga! Mau ngunjungin? Museum ini buka Selasa-Jumat dari jam 08.00-15.30, dan Sabtu-Minggu dari jam 08.00-16.00. Jadi, atur jadwal biar bisa puas keliling dan foto-foto di tiap sudutnya! 2. Museum Mandiri Museum Mandiri ini lokasinya pas di sebelah Museum Bank Indonesia, jadi lo tinggal jalan kaki. Tiketnya juga sama, Rp5.000 doang, dan isinya nggak kalah menarik! Lo bisa ngeliat koleksi alat-alat perbankan kuno kayak mesin tik, kalkulator jadul, dan ATM model lama. Menariknya lagi, ada diorama yang nunjukin suasana ekonomi Indonesia pada masa lampau, jadi lo bisa ngerasain vibe perbankan tempo dulu. Museum ini buka Selasa-Jumat dari jam 09.00-15.30, dan di akhir pekan Sabtu-Minggu dari jam 09.00-18.30. Cocok nih buat lo yang suka eksplor benda-benda vintage dengan sentuhan edukasi! 3. Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah)  Kalau lo suka sejarah kota, wajib mampir ke Museum Sejarah Jakarta, yang lebih sering dikenal orang dengan nama Museum Fatahillah. Di sini lo bisa lihat gimana perjalanan Jakarta dari zaman penjajahan sampai jadi kota metropolitan kayak sekarang. Museum ini luas banget, sekitar 1.300 meter persegi dengan dua lantai, jadi puas banget buat eksplor. Di sini, lo bisa lihat koleksi peta-peta lama, artefak sejarah, sampai replika benda-benda peninggalan zaman dulu. Buat tiket masuknya masih sama, cuma Rp5.000 aja. Plus, di area depan museum ada lapangan luas yang bisa jadi tempat santai. Lo juga bisa sewa sepeda ontel di sini buat keliling-keliling Kota Tua. Jam bukanya setiap hari Selasa-Minggu dari jam 08.00-17.00. Jangan lupa mampir ke toko suvenirnya sebelum pulang, ya! [Baca juga : "10 Museum Date Hits Jakarta Yang Bikin Feed Lo Tambah Aesthetic & Romantis!"] 4. Museum Seni Rupa dan Keramik Museum ini letaknya di sebelah timur Museum Fatahillah, jadi masih bisa dicapai dengan jalan kaki. Di sini lo bakal nemuin banyak lukisan dan keramik dari seluruh daerah di Indonesia, bahkan ada peninggalan Kerajaan Majapahit juga! Tiketnya cuma Rp5.000 buat umum dan Rp3.000 buat pelajar. Yang bikin unik, museum ini punya aplikasi canggih bernama SIJI. Lo bisa scan lukisan yang ada tanda SIJIable pake kamera smartphone, dan langsung lihat info lengkap, film, bahkan video dokumenter tentang lukisan tersebut. Museum ini buka tiap Selasa-Minggu dari jam 08.00-17.00, jadi sempatin buat mampir! 5. Museum Wayang Museum Wayang ini juga seru, apalagi buat lo yang tertarik dengan budaya wayang Indonesia. Tiket masuknya masih affordable banget, Rp5.000 buat dewasa, Rp3.000 buat mahasiswa, dan cuma Rp2.000 buat anak-anak. Di sini lo bisa lihat berbagai koleksi wayang, mulai dari wayang kulit, wayang golek, wayang potehi, sampai wayang dari negara lain. Yang bikin museum ini tambah seru adalah adanya pertunjukan wayang dan gamelan setiap akhir pekan. Dan nostalgia sedikit, ada Si Unyil yang jadi favorit di masa kecil kita dulu! Museum ini buka tiap Selasa-Jumat dari jam 09.00-16.30. Pastikan datang di jam yang tepat biar gak kecewa. 6. Museum BNI Museum BNI ini nggak buka tiap hari, tapi hanya di momen-momen tertentu, misalnya saat ulang tahun BNI. Museum ini ada di Gedung BNI, dan isinya koleksi perbankan yang keren-keren. Lo bakal lihat mesin cetak uang, mesin tik jadul, teleks, sampai brankas kuno yang masih ada bekas jejak sejarahnya. Museum ini cocok banget buat lo yang penasaran gimana awal mula dan perkembangan bank-bank di Indonesia. Koleksinya cukup lengkap dan memberikan insight tentang perjalanan BNI dari masa ke masa. 7. Museum Bahari  Museum Bahari ini agak jauh dari museum-museum lain di Kota Tua, sekitar 2 km, tapi lo masih bisa jalan kaki kok. Dulunya, tempat ini jadi gudang penyimpanan rempah-rempah VOC, tapi sekarang udah jadi museum dengan koleksi kebaharian Indonesia. Di sini ada sekitar 573 koleksi dari zaman kolonial sampai pascakemerdekaan. Lo bisa lihat meriam VOC, kapal tradisional Jukung Barito, perahu Phinisi, sampai replika kapal Lancang Kuning yang bikin kagum. Tiket masuknya mulai dari Rp2.000 sampai Rp5.000 per orang. Museum Bahari buka tiap Selasa-Minggu dari jam 08.00-15.00, jadi cocok buat ditutup di akhir trip lo di Kota Tua. Jadi, kapan lagi bisa explore museum sambil jalan santuy di Jakarta? Siapin kamera, sepatu nyaman, dan powerbank buat ngabisin seharian keliling museum Kota Tua. Pasti seru dan berkesan banget! (Sumber Foto @yasa_demilda) 
...more

Mei Seru di Jabar: Liburan Lo Gak Bakal Garing!

TripTrus.Com - Gengs, lo udah siap belum nih buat nikmatin vibes long weekend dan tanggal merah di bulan Mei 2025? Bulan ini bener-bener surganya para kaum rebahan yang lagi nyari alasan buat healing tipis-tipis. Buat lo yang pengen ngacir dari rutinitas, Jawa Barat jadi destinasi yang gak boleh kelewat! Dari konser, festival seni, sampai workshop kece, semuanya tumpah ruah di berbagai kota di Jabar. Lo tinggal siapin outfit kece, bawa temen nongkrong, dan cus liburan seru tanpa takut dompet menjerit. Dijamin gak bakal nyesel! 🎭 Festival & Acara Seru Sepanjang Mei 2025 Sekar Pandan Art Festival (2–4 Mei, Cirebon) Cirebon awal bulan udah dibuka sama vibes seni dan budaya dari Sekar Pandan Art Festival. Buat lo yang doyan liat pameran seni sambil nyari spot foto aesthetic, ini tempat yang pas banget. Lo bisa nikmatin pertunjukan sambil ngemil jajanan lokal. Gak ada tiket masuk, jadi lo tinggal gas aja ke lokasi! Bandung Kota Angklung (3–17 Mei, Bandung) Mau nostalgia sama alat musik tradisional tapi dikemas kekinian? Event ini jawabannya! Lo bakal nemu pertunjukan angklung dari yang klasik sampe yang dibikin ngeblend sama musik modern. Sambil nonton, bisa sambil ngopi lucu di sekitar venue. Gak cuma edukatif, tapi juga heartwarming banget, bro! Pasar Tani (4 & 9 Mei, Bandung) Kalau lo pecinta produk organik dan pengen support petani lokal, mampir deh ke Pasar Tani. Ada hasil bumi segar, sayuran organik, sampe cemilan tradisional yang bisa lo borong. Bisa juga ngobrol langsung sama petaninya, jadi makin tahu proses panennya. Biar makin woke dan sadar lingkungan, cuy! Sumfairfest (10 Mei, Kab. Bandung) Event ini cocok banget buat yang pengen ngerasain serunya festival musik dan kuliner lokal dalam satu tempat. Dari band indie, food truck hits, sampe bazar UMKM kece semua ada. Jangan lupa bawa kamera, karena tiap sudutnya instagramable banget. Hype-nya dapet, perut kenyang, hati senang! Bandung Color Run & Bogor Run (11 Mei, Bandung & Sentul) Yang suka olahraga tapi pengen fun? Color Run di Bandung dan Bogor Run di Sentul bakal bikin lo semangat lari sambil main warna-warni. Acaranya family friendly banget, jadi bisa ajak gebetan atau keluarga juga. Dijamin lo bakal pulang dengan badan sehat dan foto-foto epic buat IG lo! Pentas Eksibisi (14 Mei, Cirebon) Buat lo yang seneng lihat pertunjukan seni kontemporer, eksibisi ini keren banget. Banyak performance art dan instalasi visual yang bisa lo nikmatin. Lo gak cuma nonton, tapi juga bisa diskusi sama seniman lokalnya. Nambah ilmu dan pengalaman baru, cuy! Indonesia Tourism & Trade Investment Expo 11 (15–18 Mei, Bandung) Lo yang minat bisnis atau pengen cari peluang di dunia pariwisata dan investasi, event ini wajib dateng! Banyak booth menarik, talkshow kece, sampe promo-promo wisata yang bisa lo dapetin langsung. Sambil networking, siapa tau ketemu jodoh bisnis lo di sana! Be on Fest & Festival Ekonomi Kreatif (16–18 Mei, Bandung & Cirebon) Kombinasi musik, fashion, dan karya anak muda kreatif semua dikumpulin di dua event ini. Lo bakal lihat gimana keren dan inovatifnya industri kreatif lokal. Ada live music, pop-up market, dan diskusi seru bareng pelaku industri kreatif. Lo bakal keluar dari sana dengan kepala penuh ide fresh! Hari Nelayan Palabuhanratu (21 Mei, Sukabumi) Bukan cuma seru-seruan, lo juga bisa ngerasain vibes lokal yang autentik dari perayaan Hari Nelayan. Ada lomba perahu hias, bazar ikan, dan pertunjukan adat. Momen ini cocok buat lo yang pengen ngerasain langsung budaya pesisir yang otentik dan hangat. Healing sambil belajar budaya? Why not! Bazar UMKM & Workshop Ekraf (21–22 Mei, Bandung & Cirebon) UMKM lokal tuh makin keren loh sekarang. Dari makanan, fesyen, sampe kerajinan tangan, semua tampil kece di bazar ini. Lo juga bisa ikutan workshop buat upgrade skill lo, siapa tau abis itu lo buka usaha juga. Nambah ilmu, nambah relasi, dan nambah isi dompet juga bisa! Caruban Nagari – Archery Tournament (24–31 Mei, Cirebon) Archery vibes-nya bener-bener bikin lo ngerasa jadi karakter game RPG. Lo bisa ikutan lombanya atau sekadar nonton atlet-atlet panahan kece yang adu skill. Event ini jarang ada, jadi mumpung ada di Jabar, cus aja meluncur! Sunset di Kebun & Bogor City Trail (24–25 Mei, Bogor) Lo tim sunset atau tim hiking? Di Bogor, dua-duanya bisa lo dapetin. Sunset di Kebun cocok buat lo yang cari ketenangan, vibes-nya chill banget. Nah, kalau lo suka tantangan, City Trail-nya cocok buat lo yang mau keringetan sambil eksplor trek alami. Bandung Lautan VW & Tau-Tau Festival (31 Mei–1 Juni, Bandung) Buat pecinta mobil klasik, Lautan VW bakal jadi surganya lo. Deretan mobil VW klasik yang kece siap bikin lo nostalgia. Terus, lanjut ke Tau-Tau Festival buat nikmatin penutupan bulan dengan konser dan kuliner lokal. Fix, lo bakal susah move on dari bulan ini! [Baca juga : "Mei Di Surabaya? Banyak Event Gokil + Oleh-Oleh Wajib Borong Nih"] Nah ini yang paling lo tunggu-tunggu, kan? Jadi gini gengs, selama bulan Mei 2025, bakal ada 7 hari libur nasional dan tanggal merah, termasuk yang jatuh di hari Minggu. Tanggal-tanggal pentingnya tuh: 1 Mei: Hari Buruh 12 Mei: Hari Raya Waisak 29 Mei: Kenaikan Isa Almasih Ditambah sama setiap hari Minggu: 4, 11, 18, dan 25 Mei. Lo bisa banget tuh ngatur cuti biar dapet long weekend yang mantap. Kombinasinya cocok buat lo liburan santai atau bahkan road trip keliling Jabar bareng bestie. Jangan sampe liburnya kebuang cuma di kasur, bro! Ternyata nih ya gengs, tahun 2025 itu total ada 27 hari libur nasional & cuti bersama. Angka yang pas banget buat lo yang udah burn out di kerjaan atau kuliah. Jadiin momen ini buat recharge diri lo. Liburan bukan cuma soal jalan-jalan, tapi juga nyari inspirasi, relasi baru, atau sekadar ngilangin penat. So, jangan sampe lo lewatkan Mei 2025 ini tanpa rencana! Yuk, #LiburanLokal dulu! (Sumber Foto @renatalia_oktavianiputri)
...more

Liburan 2025: Saatnya Lo Healing Beneran, Bukan Cuma Demi Feed Aesthetic!

TripTrus.Com - Lo pernah kepikiran gak sih, pengen liburan tapi yang bukan cuma sekadar pindah tempat doang? Nah, 2025 bakal jadi tahunnya healing yang bener-bener nyentuh hati, bukan cuma demi likes di IG. Para raja traveling kayak Airbnb sampe Booking.com udah ngintip data dan ngeluarin ramalan tren wisata buat tahun depan. Bukan ngasal, mereka pake riset dan kebiasaan user buat ngebentuk tren. Bahkan kata si Jenny Southan, CEO-nya Globetrender, tren liburan tuh bantu kita paham dunia yang makin chaos ini. Intinya, liburan tuh bukan cuma soal destinasi, tapi soal makna dan arah hidup juga, bro. 1. Kencan Sama Malem: Wisata Noctourism yang Bikin Merinding tapi Nagih       View this post on Instagram A post shared by Visit Norway (@visitnorway) Lo anak malem banget? Sini merapat. Tahun depan tren jalan-jalan malem alias noctourism bakalan makin rame. Tapi bukan yang keluyuran random ya, ini lebih ke eksplor tempat yang magical banget kalo diliat malem-malem. Contohnya pantai bioluminesensi yang nyala sendiri sampe aurora borealis yang makin terang gegara aktivitas matahari yang gila. Spot kece kayak Islandia, Norwegia, dan Svalbard bakal rame dikunjungi. Dan ini tuh bukan sekadar konten doang, tapi lo juga bisa ngerasain keindahan alam yang beda banget vibes-nya sama siang bolong. 2. Calmcation: Mode Diam Aktif, Gadget Mati, Jiwa Nyala Bosan sama notifikasi? Telinga lo capek denger suara klakson? Lo butuh calmcation, bro. Ini tipe liburan yang ngejauhin lo dari dunia digital dan nyambungin lo ke alam. Banyak banget tempat di Eropa, terutama di Finlandia dan Norwegia, yang nyediain kabin anteng, tanpa sinyal, tanpa keramaian. Contohnya di Majamaja, lo bisa ngerasain hidup tanpa gadget dan connect ke alam asli. Ada juga yang nyediain alat pengukur kebisingan, biar lo sadar betapa hectic-nya dunia yang lo tinggalkan. Liburan ini buat yang pengen recharge hati dan refresh pikiran, bukan cuma selfie doang. 3. Robot Jadi Tour Guide? Gak Masalah, Asal Itinerary Makin Kece Lo tim males mikir pas liburan? Udah waktunya lo serahin semua ke AI. Di 2025, teknologi makin masuk ke dunia traveling. Dari mulai bikin itinerary, booking, sampe nyari spot hidden gem, AI bisa bantu semua. Kayak Byway yang bikin rute anti-pesawat pake AI, sampe TripAdvisor yang udah integrate AI biar lo bisa nemuin tempat idaman lo lebih gampang. Di bandara juga makin canggih, koper lo disortir otomatis, bro. Tapi kalo lo oldschool, tenang… brosur fisik masih eksis kok. Teknologi dan nostalgia bisa jalan bareng, kayak duet Gen Z sama boomer. 4. Jodoh Datangnya di Jalan-Jalan: Cinta Lokasi Is Real Lo udah capek swipe kanan-kiri di dating apps tapi tetep jomblo? Mungkin jodoh lo lagi nunggu di next destinasi liburan. Sekarang makin banyak orang yang nemuin pasangan pas lagi traveling. Banyak travel agent yang nawarin trip buat solo traveler yang pengen ketemu temen baru, bahkan cinta baru. Contohnya Flash Pack sama G Adventures. Lo tinggal join trip, ngobrol, sharing cerita, siapa tau pulang-pulang udah gak sendiri lagi. Ini jauh lebih natural dan seru daripada cuma chatting di app doang, seriusan! [Baca juga : "Lo Belum Keren Kalo Belum Ke Sumba, Bro! Destinasi Hidden Gem Yang Lagi Naik Daun Di 2025!"] 5. Tempat Sepi = Surga Baru Buat Liburan Lo pernah ngerasa sumpek banget pas liburan karena rame banget? Nah, lo gak sendirian. Di 2025, orang mulai ngehindarin destinasi yang udah terlalu mainstream. Sekarang malah banyak yang nyari tempat antah-berantah tapi vibes-nya dapet banget, kayak Zanzibar, Madagaskar, sampe Uzbekistan. Bahkan tempat kayak Norfolk yang dulu kalah saing sama Cornwall sekarang mulai naik daun. Airbnb juga mulai nyodorin lokasi yang underrated tapi cakep maksimal kayak East Sussex. Intinya, liburan sekarang bukan soal pamer tempat, tapi soal nemuin ketenangan yang asli. 6. Safari Anti Panas-Panasan: Nyari Adem, Bukan Keringetan Iklim makin gak bisa ditebak, jadi orang-orang mulai males ke tempat panas. Makanya sekarang banyak yang milih destinasi dingin buat healing. Kayak Norwegia, Islandia, dan Finlandia yang jadi favorit baru. Safari pun ikut bergeser waktunya—biasanya Desember, sekarang mending Maret. Jadi buat lo yang pengen liat singa, zebra, gajah, jangan lupa atur ulang rencana. Ini bukti kalo kita harus lebih peka sama bumi dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada, bukan maksa cuaca ngikutin maunya kita. 7. Nostalgia Trip: Balik ke Era yang Bikin Lo Senyum-Senyum Sendiri Lo kangen masa kecil? Pengen flashback ke jaman Polly Pocket atau dengerin Oasis sambil makan ciki di warung? Nah, nostalgia trip adalah jawabannya. Tren ini makin hype karena banyak orang nyari perasaan “dulu enak banget ya.” Di Eropa dan AS, kamp dewasa yang vibe-nya kayak summer camp zaman dulu mulai rame. Bahkan Airbnb punya penginapan tema nostalgia, kayak rumah ala 90-an sampe tempat nginep ala Barbie. Seru banget buat lo yang pengen healing sambil throwback. Lo sekarang tim mana, bro? Tim aurora hunter, pencari damai, atau penggali memori masa kecil? Apapun pilihannya, 2025 tuh waktunya lo ngejalanin liburan dengan hati yang lebih tulus dan kepala yang lebih ringan. Udah gak zaman liburan cuma buat konten doang. Sekarang saatnya liburan yang nyambungin lo sama diri sendiri, sama orang lain, sama alam juga. Yuk, gas dari sekarang rencanain liburan yang bukan cuma berkesan, tapi juga bermakna. Dunia nunggu lo buat dijelajahi dengan cara yang lebih real dan jujur. (Sumber Foto @kytourism)
...more

Tari Jaipong

Tari Jaipong lahir dari kreatifitas seorang seniman Bandung bernama Gugum Gumbira yang menaruh perhatian besar pada kesenian rakyat seperti tari pergaulan Ketuk Tilu. Gugum Gumbira memang sangat mengenal pola-pola gerak tari tradisional Ketuk Tilu, seperti gerak bukaan, pencugan, nibakeun, dan gerakan-gerakan lainnya. Pada awal kemunculannya, Tari Jaipong disebut dengan Ketuk Tilu Perkembangan karena tarian ini memang dikembangkan dari tari Ketuk Tilu.Karya Gugum Gumbira yang pertama kali dikenal masyarakat adalah Tari Jaipong "Daun Pulus Keser Bojong" dan "Rendeng Bojong". Dari kedua jenis tarian itu, muncullah sejumlah nama penari Jaipong yang terkenal seperti Tati Saleh, Eli Somali, Yeti Mamat, dan Pepen Dedi Kurniadi. Kemudian pada tahun 1980-1990-an, Gugum Gumbira kembali menciptakan tari lainnya seperti Toka-toka, Setra Sari, Sonteng, Pencug, dan lain-lain. Kembali lagi muncul penari-penari Jaipong yang handal seperti Ine Dinar, Aa Suryabrata, Yumiati Mandiri, Asep Safaat, Iceu Effendi, dan beberapa penari lainnya.Bisa dikatakan, Tari Jaipong sudah menjadi salah satu ikon keseniaan Jawa Barat, dan sering dipertontonkan pada acara-acara penting untuk menghibur tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat. Juga, saat melakukan misi kesenian ke mancanegara. Padahal di awal kemunculannya, tarian ini sempat menjadi perbincangan hangat, terlebih karena gerakan-gerakannya yang dianggap erotis dan vulgar. Tapi hal itu justru membuat Tari Jaipong mendapatkan perhatian dari media, termasuk ditayangkannya Tari Jaipong pada tahun 1980 di TVRI Stasiun Pusat Jakarta. Semenjak itu, Tari Jaipong semakin populer dan frekuensi pementasannya pun semakin bertambah.Kelahiran Tari Jaipong pun menginspirasi para penggerak seni tari tradisional untuk lebih aktif lagi menggali jenis tarian rakyat yang sebelumnya kurang mendapat perhatian. Kemunculan jenis tarian ini juga membuka lahan usaha bagi para penggiat seni yang membuka kursus untuk belajar Tari Jaipong. Sementara pengusaha hiburan malam memanfaatkan Tari Jaipong untuk memikat pengunjung tempat usahanya. Sumber: http://www.indonesiakaya.com
...more

Permainan Anak Yang Mulai Dilupakan

TRIPTRUS - Masih ingat dengan nama-nama seperti congklak, galah asin, bentengan, dampu, gatrik, kelereng, enggrang, atau gasing? Sebagian besar TripTroops mungkin masih ingat senangnya bermain ini di masa kecil. Tapi kini sayangnya, kebanyakan anak lebih memilih permainan elektronik di gadget atau konsol gim mereka. TripTrus mengajak TripTroops untuk bernostalgia lewat beberapa permainan anak yang kini mulai dilupakan. Dan jika ada yang sudah dewasa dan mencoba permainan-permainan ini tidak harus khawatir tiba-tiba berhenti bermain akibat dipanggil orang tua untuk mandi sore atau mengerjakan pekerjaan rumah.CongklakPermainan yang punya nama lain seperti congkak, dakon dan berbagai nama lainnya ini sekilas terlihat sederhana. Dua pemain duduk berhadapan dan mengatur strategi dalam berlomba mengisi lobang besar di sisi kanan masing-masing pemain. Untuk memainkan congklak biasanya digunakan papan khusus dengan dua baris lubang yang masing-masing berjumlah tujuh dan dua lubang besar untuk masing-masing pemain. Tiap lubang, kecuali lubang besar diisi 7 biji yang terbuat dari cangkang kerang, batu-batuan, atau biji-bijian. Kedua pemain memulai dengan memilih satu lubang yang satu-persatu isinya diletakkan di lubang sebelah kanan dengan tujuan untuk mengisi lubang besar milik masing-masing pemain. Jika biji habis di sisi pemain lawan, maka pemain harus menunggu giliran sampai lawan kehabisan bijinya. Permainan selesai bila semua biji sudah masuk ke lubang besar kedua pemain. Galah AsinPermainan asli Indonesia ini punya beberapa nama seperti galasin atau gobak sodor, tapi yang pasti permainan seru ini butuh kecepatan dan kegesitan para pemainnya. Dua tim yang terdiri dari 3 sampai 5 orang harus mengundi siapa yang akan bertahan dan menyerang. Tapi permainan ini tidak menggunakan senjata atau alat. Cuma dibutuhkan sebuah lapangan seperti yang dibatasi dengan garis dari kapur jadi beberapa kotak dengan satu garis vertikal dan beberapa garis horizontal. Pemain yang bertahan harus menghalangi tim yang mencoba melewati garis yang mereka jaga. Pemain bertahan tidak boleh menginjakkan kaki di luar garis dan harus mengandalkan kegesitan dan jangkauan tangan untuk menyentuh tim yang menyerang. Pemain menyerang yang tersentuh pemain bertahan timnya akan berganti menjadi tim bertahan. Gatrik Gatrik atau Tak Kadal adalah permainan seru untuk dua tim yang bergantian memukul potongan bambu atau kayu berukuran kurang lebih 15 cm dengan tongkat berukuran sekitar 30 cm. Potongan yang pendek ditaruh melintang di antara dua batu, lalu salah satu pemain mengangkat dan memukul sejauh mungkin dengan tongkat dan tim lain mencoba menangkap potongan yang dilontarkan. Setelah itu, semua anggota tim bergantian memukul bambu atau kayu pendek lewat sela di antara kaki dengan cara menunduk sambil membelakangi kayu pendek itu. Setelah semua anggota tim selesai memukul, maka titik tempat akhir kayu itu mendarat jadi awal bagi anggota tim lain menggendong tim yang memukul kayu sampai ke titik kayu pertama kali dilontarkan. Petak Jongkok Permainan petak jongkok dimulai dengan mengundi satu pemain yang harus mengejar para pemain lainnya. Pemain yang tersentuh oleh pemain yang "jaga" harus ganti mengejar pemain lain. Agar tidak berubah peran dari yang dikejar jadi yang mengejar, pemain harus segera berjongkok sebelum sempat tersentuh oleh pemain yang mengejar. Supaya lebih seru, pemain yang mengejar tidak harus satu orang, sehingga kemungkinan tertangkap jadi lebih besar dan perlu kegesitan lebih untuk bisa lolos atau segera jongkok dari colekan dua orang yang mengejar.EgrangTidak seperti beberapa permainan yang sudah disebutkan sebelumnya, untuk bermain egrang butuh sedikit usaha dan keahlian untuk membuat alat permainan. Biasanya egrang, atau juga dikenal dengan nama jangkungan, dibuat dengan menggunakan bahan dari bambu yang harus dipotong dan dilubangi untuk membuat pijakan kaki. Untuk menaiki egrang juga dibutuhkan keseimbangan prima, terutama jika para pemain memutuskan untuk berlomba adu cepat di atas egrang, tidak cuma sekadar berjalan-jalan dengan egrang. Egrang juga terdiri dari beberapa jenis, ada yang dibuat dengan pijakan kaki serta pegangan untuk tangan pemainnya, bisa juga dibuat berupa pijakan kaki, sementara kayu atau bambu yang dijadikan egrang diikat ke kaki pemainnya. BentenganUntuk bermain bentengan, dibutuhkan dua tim yang masing-masing menggunakan satu tiang atau pohon sebagai benteng. Pemain dari kedua tim harus saling mengejar dengan sebelumnya masing-masing pemain harus menyentuh benteng mereka terlebih dahulu. Pemain yang waktu menyentuh bentengnya lebih dekat dengan pemain lawan dapat menangkap pemain itu. Pemain yang tertangkap harus menyentuh benteng lawan dan menunggu diselamatkan oleh teman timnya. Jika lebih dari satu orang yang ditangkap, pemain dapat membuat rantai manusia dengan cara saling menyentuh tangan. Sebenarnya, obyek dari permainan ini adalah menyentuh benteng lawan tanpa sampai tertangkap. Jika pemain satu tim dapat menyentuh benteng lawan tanpa tertangkap, maka pemain itu harus berteriak "Benteng!" DampuDi Indonesia, permainan ini juga dikenal dengan nama dampu bulan atau engklek. Sementara di luar negeri, permainan ini dikenal dengan nama Hopscotch. Para pemain harus melompat dengan satu kaki melewati kotak berupa garis yang digambar atau digoreskan di tanah. Masing-masing pemain harus melemparkan lempengan batu atau kayu berbentuk pipih dari garis start yang jaraknya satu kali lompatan dari garis pertama. Semakin jauh permainan berjalan, lempengan masing-masing pemain harus dilemparkan ke kotak yang lebih jauh dan pemain harus berjingkat mencapai kotak itu untuk mengambil lempengan mereka. Pemain yang menyentuh lempengan milik lawan, menginjak garis atau menjatuhkan kaki yang diangkat akan mendapatkan hukuman dari para pemain lain. GasingPermainan ini dikenal di seluruh dunia. Obyek permainannya bisa bermacam-macam, mulai dari mengadu berlama-lama memutar gasing, sampai memukul gasing yang sedang berputar di dalam lingkaran. Bentuk gasing pun bermacam-macam dan terbuat dari berbagai bahan, mulai dari kayu hingga plastik. Untuk memutar gasing, pemain harus melilitkan tali lalu melemparkan gasing untuk melepaskan lilitan tali itu. Semakin kuat lemparan dan semakin bagus keseimbangan gasing, maka gasing dapat berputar lebih lama atau bisa menolak hantaman gasing lain. Layang-layangLayang-layang adalah salah satu permainan anak yang dikenal luas di seluruh dunia. Untuk menerbangkan layang-layang diperlukan keahlian menarik benang agar dapat terbang terbawa angin. Benang yang diikatkan ke layang-layang juga merupakan faktor penting untuk menentukan keseimbangan layang-layang saat di udara. Layang-layang sederhana dapat terbuat dari dua batang kecil bambu dan kertas yang ditempelkan di rangka benang. Tapi banyak juga yang dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran dari berbagai bahan. Layang-layang dapat diterbangkan sambil menikmati angin yang berhembus atau bisa juga untuk berlomba dengan mengadu dengan layang-layang lain, yaitu berlomba memutuskan layang-layang lawan. Para pemain yang mengadu layang-layang seringkali bahkan membuat sendiri layang-layang jagoan mereka dan juga membuat benang khusus yang dilumuri pecahan kaca untuk memutuskan benang lawan. Pada zaman dahulu, layang-layang juga digunakan untuk menyampaikan informasi di saat perang ke pasukan yang berada di tempat jauh. Ilmuwan Benjamin Franklin bahkan membuktikan adanya energi listrik dengan cara menerbangkan layang-layang di saat sedang hampir turun hujan. BekelBekel atau bekelan dapat dimainkan oleh dua sampai empat orang yang duduk berdekatan dan bergantian memantulkan bola karet sambil mengambil satu-persatu dari biji yang terbuat dari kuningan tanpa menyentuh biji lain. Setelah itu pemain menjatuhkan kembali biji bekel yang sudah ia pegang dan mulai membalikkan biji bekel hingga berdiri pada satu sisi. Jika pemain itu gagal mendirikan biji bekel di sisi tertentu maka pemain lain yang mengambil giliran berikutnya. Nama permainan bekel ini berasal dari permainan Belanda "bikkelen" yang juga menggunakan "bikkels" atau biji dari tembaga. KelerengNama lain permainan ini adalah gundu. Permainan yang juga dikenal di banyak negara di dunia ini punya beberapa peraturan, tetapi yang paling sering dimainkan adalah dengan mengumpulkan kelereng dari beberapa pemain di dalam suatu lingkaran. Para pemain kemudian berusaha mendorong kelereng dalam lingkaran itu dengan cara melontarkan bola kaca yang disentil dengan jari. Kelereng yang keluar dari lingkaran dalam jarak satu jengkal tangan berhak diambil oleh pemain yang mengeluarkannya dari lingkaran. Tetapi, kelereng pemukul juga harus berada di luar lingkaran, karena jika berada dalam lingkaran kelereng itu juga dapat diambil oleh pemain lain yang berhasil mengeluarkannya dari lingkaran. Untuk yang satu ini, kami menyarankan agar tidak berada dekat tembok karena gaya menyentil kelereng sambil berdiri rapat menyentuh tembok dapat mengurangi akurasi dengan drastis. Lompat Karet Untuk memainkan permainan ini, hal yang paling penting adalah membuat tali dengan cara membuat rantai dari lingkaran karet gelang sehingga memanjang. Untuk membuat tali yang kuat biasanya satu mata rantai karet terdiri dari dua atau tiga karet. Kekuatan ini diperlukan karena rantai karet yang digunakan tidak mudah putus jika tersangkut tubuh pemain. Selain dapat dimainkan dengan meloncat mengikuti irama karet yang diputar, rantai karet dapat dimainkan dengan cara di mana para pemain bergantian melompati rantai karet yang ketinggiannya semakin naik seiring jalannya permainan. Di sinilah kemampuan melompat pemain diuji, terutama apabila tinggi karet telah mencapai tinggi kepala dua orang yang bertugas memegang rantai karet untuk dilompati.
...more

6 Cara Menikmati Libur Lebaran Dengan Efektif

TripTrus.Com - Libur Lebaran merupakan momen yang dinanti-nanti setiap tahunnya. Selain menjadi waktu yang pas untuk melepas penat dari kesibukan dan rutinitas sehari-hari, banyak orang yang lebih memilih menggunakan waktu libur lebaran untuk berkumpul bersama keluarga, saudara atau teman terdekat. Maka dari itu, momen yang identik dengan keluarga ini harus dinikmati seefektif mungkin agar tidak ada waktu yang terbuang percuma. Namun, terkadang ada saja halangan atau gangguan yang mengganggu waktu liburan Anda, baik itu urusan pekerjaan atau hal lainnya. Ada baiknya untuk tidak membiarkan hal-hal tersebut mengganggu waktu libur lebaran. Lakukanlah cara ini agar Anda dapat menikmati libur lebaran dengan efektif. 1. Matikan Smartphone Selama Liburan   Time for a break! Off for the weekend. Enjoying and celebrating with my friends, feeling summer and sun and loving my family. Wish you all a happy day ❤ #dagvonboor #corporatephotography #retailphotography #iphone #bwphotograpy #smartphoneoff #pushthebutton A post shared by Dag von Boor (@dagvonboor) onMay 25, 2018 at 3:28am PDT Pada saat liburan, Anda tidak seharusnya memikirkan pekerjaanmu. Fokuskan pikiran untuk menikmatinya dengan baik bersama orang-orang terdekat dan buatlah diri tenang sejenak. Salah satu caranya adalah dengan mematikan smartphone selama liburan. Tidak perlu dipungkiri jika kehadiran smartphone memang sangat membantu segala aspek kehidupan terutama dalam hal berkomunikasi dengan sanak keluarga yang jauh. Akan tetapi, dengan adanya smartphone, Anda juga bisa merasa untuk selalu bekerja kapanpun, dimanapun. Pikiran tersebutlah yang harus dihindari selama liburan. Sebisa mungkin, buatlah waktu liburan sangat berharga dengan cara menghabiskan waktu untuk benar-benar berlibur. 2. Bawa Handphone Yang Khusus Untuk Keluarga   Xiaomi, Samsung are fighting it out in the Rs 10,000 & Rs 25,000 smartphones range https://werindia.com/business #smartphone #smartphonemarket #leadingcompany #leadingbrand #sales #rivals #competitors #phoneindustry #xiaomi #chinesegiants #samsung #budgetphone #fierce #fiercecompetition #oppo #appleinc #vivo #featurepacked #fullyloaded #firstimpressions #flagship #WeRIndia Get the latest breaking news and updates only on WeRIndia A post shared by WeRIndia (@werindia_blog) onJun 3, 2018 at 8:44pm PDT Memiliki 2 handphone adalah hal yang biasa di zaman sekarang. Meski banyak orang yang melakukannya untuk sekadar ajang bergaya saja, namun sebenarnya cara ini sangat efektif untuk membuat kamu bisa menikmati liburan. Dengan memiliki 2 handphone, Anda bisa memisahkan handphone yang dipakai untuk bekerja dan handphone untuk orang-orang terdekat. Pada saat liburan, tinggalkan handphone untuk pekerjaan dan gunakan handphone yang khusus untuk berkomunkasi dengan orang terdekat. Hal ini dilakukan agar waktu liburan tidak terganggu dengan urusan pekerjaan. Ingat, semua orang membutuhkan waktu untuk rehat sejenak, tidak harus selalu bekerja. 3. Buat Rencana Kegiatan Yang Jelas   Buat rencana sesuai abjad, misalnya Plan A, Plan B, Plan C dst. Sehingga jika Anda belum berhasil dengan kegiatan pertama, punya alternatif selalu sampai seluruh huruf abjad jika perlu ditambah kombinasi dua abjad pakai angka pula. Jangan pernah putus asa, gunakan otak di dalam kepala... jangan lupa berikan hati dan tambahkan passion(cinta) sehingga kebaikan selalu menyertai kita. Have a nice day everyone... #rencanakegiatan #planning #alternatifsolusi #gunakanakal #penyelesaianmasalah #janganputusasa #kebaikan #morningmotivation A post shared by Dr. dr. Reza Y.Purwoko, SpKK (@drrezayp) onOct 11, 2017 at 5:55pm PDT Supaya waktu liburan tidak banyak terbuang untuk hal yang tidak penting, maka Anda harus merencanakan kegiatan selama libur lebaran dengan jelas dan efektif. kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama libur Lebaran. Buatlah rencana tersebut dengan jelas dan mendetil dengan menuliskannya di atas sebuah kertas. List liburan bisa berisi waktu, hari, tujuan, biaya dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan. Apabila Anda akan pergi ke suatu tempat, maka cari tahu transportasi yang tersedia. Misalnya jika akan membawa kendaraan pribadi, cari tahu terlebih dahulu medan yang akan ditempuh, estimasi waktu yang dibutuhkan serta jalur mana yang sebaiknya dipilih. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia jika sialnya Anda tersasar. [Baca juga : Memasuki Masa Ramadhan Dan Liburan Sekolah, Saatnya Teliti Mengatur Keuangan] 4. Hindari Tempat Wisata   Teras Sawah Tegalalang, Ubud, Bali Photo by @conormccann Ingin fotomu di repost? Ayo follow kami dan gunakan hashtag #pergiyuk dan atau @pergiyuk ya! Ayo daftarkan diri untuk menjadi anggota kami di: www.pergiyuk.com #pergiyuk #travelling #travelblog #wisata #tempatwisata #berbagipengalaman #folkindonesia #indotravellers #kerengan #parapejalan #jalanjalanmen #jalan2men #labuanbajo #pinkbeach #pantai #pantaipink #komodo #airterjun #kawahijen #gunung #gunungbromo A post shared by pergiyuk! (@pergiyuk) onJun 2, 2018 at 7:46pm PDT Berbeda dengan saran liburan pada umumnya, jika kamu mau menikamati liburan dengan efektif, maka sebaiknya kamu hindari bepergian ke tempat wisata. Sudah tidak asing lagi bahwa saat-saat liburan, orang akan berbondong-bondong meramaikan tempat wisata sehingga jadi sangat padat dan berdesakan. Tentu saja hal itu sangat tidak efektif untuk menikmati liburan. Banyak waktu yang terbuang percuma karena keramaian tersebut. Jadi lebih baik ajaklah keluargamu untuk pergi liburan ke suatu daerah yang tenang dimana kamu bisa berkumpul bersama mereka dengan santai. Pergi ke tempat wisata memang mengasyikkan, tapi apalah maknanya jika kebersamaan dengan keluarga jadi hilang.  5. Bawa Barang Sesuai Kebutuhan   #boomboom #boombox #boomboxindo #jualboombox #decorboombox #sewabarangvintage #sewaweddingdress #sewabarangjadul #barangjadul #jualbarangjadul #sewabarang #sewaalatpesta #wedding #fotowedding #foto A post shared by Bandung_Vintage (@bandung_vintage) onMay 29, 2018 at 4:35am PDT Setelah menyusun rencana dan memutuskan untuk bepergian ke luar kota atau luar negeri, maka sekarang saatnya untuk packing. Pada saat mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa, Anda harus sudah mengetahui suasana di tempat tujuan nanti, apakah udaranya panas atau dingin dan sedang musim apa di daerah tersebut. Bawalah barang-barang yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan di tempat liburan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dan kesia-siaan dalam membawa barang bawaan. Misalnya, Anda hendak berlibur ke pantai, namun barang yang dibawa malah pakaian tebal dan selimut hangat, maka hal tersebut sangatlah tidak cocok dan mengganggu. Malah, diperlukan uang lebih karena terpaksa untuk membeli pakaian tipis yang sesuai dengan udara pantai. 6. Siapkan Budget Yang Jelas   Hajat dihati nak Note baru utk duit Raya. Sekali dapat note baru salah rumah daaaaaa..... Untuk anak2 buah dn cucu2 buah den...jangan boros dapat 100ribu ni nnt yo. Hehehe Sila abaikan jari gomoks den. #duitraya #rupiah #harumnotebaru #duitjugak #hariraya2018 A post shared by Deida Shahabuddin (@deidashahabuddin) onJun 3, 2018 at 12:03am PDT Mempersiapkan budget dengan matang adalah salah satu hal terpenting saat akan pergi liburan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari sikap boros karena pengeluaran yang tidak terkontrol selama liburan. Jadi sebelum pergi, pertimbangkan alokasi dana secara jelas dan detail. Contohnya, Anda mengalokasikan dana Rp3 juta untuk berlibur ke pantai untuk 3 hari, maka aturlah uang tersebut ke dalam budget makan, tempat tinggal, akomodasi selama tiga hari ditambah budget untuk oleh-oleh. Misal, untuk penginapan Rp900.000, untuk makan Rp700.000, untuk transportasi Rp600.000, akomodasi Rp500.000 dan oleh-oleh Rp300.000. Usahakan pengeluaran tidak melebihi budget yang telah ditentukan, malah kalau bisa ada sisanya.  7. Lakukan Hobi yang Produktif    Nongol jg komuknye...😂 #wawancara #minggusore01102017 #papsky #bmxfriends #magazine #gennaios #edisioktober #hobbyasik #begrateful A post shared by Riniangel (@rini0803lucky) onOct 7, 2017 at 12:34am PDT Ubah liburan lebaran dengan melakukan hobi yang produktif. Jika selama ini, Anda terlalu sibuk dengan segala rutinitas di kantor, tidak ada salahnya waktu libur lebaran digunakan untuk kembali melakukan hobi atau kegiatan yang digemari, misalnya, memasak, mendesain, menjahit, menulis, menari, dan lain sebagainya. Selain itu, agar waktu liburan berjalan efektif, usahakan juga untuk mencoba hal-hal baru atau mengembangkan ilmu yang sudah dimiliki. Contohnya, bagi yang hobi memasak, bisa berkreasi dengan menciptakan resep masakan baru untuk keluarga, bagi Anda yang hobi membaca, dapat membaca buku-buku lama yang belum sempat dibaca. Atau, bagi yang hobi menulis, kamu bisa mengisi liburan lebaran dengan menulis dan membuat video untuk diupdate di media sosial.    Bebaskan Diri saat Liburan Jadilah orang yang pandai mengatur waktu dan miliki prioritas dalam menjalani hidup. Jangan menggabungkan waktu bekerja dan liburan karena segala hal ada waktunya tersendiri. Jika waktunya bekerja, maka bekerja sedangkan saat liburan, Anda wajib istirahat dan membebaskan diri dari segala urusan pekerjaan untuk sejenak bersenang-senang. Dengan begitu hidup akan lebih berarti dan berwarna. Selamat liburan! (Sumber: Artikel cermati.com, Foto freepik.com)
...more

Film-Film Indonesia Yang Membuat Ingin Traveling!

TripTrus.Com - Dengan menonton film, seseorang bisa memindahkan tubuhnya melalui visual yang dihadirkan fil tersebut. Banyak orang beranggapan bahwa film dapat menginspirasi seseorang dalam hidupnya. Terlebih dala sebuah film traveling, seseorang akan menjadi lebih penasaran dengan sebuah destinasi yang tersajikan dan bisa menjadi inspirasi seseorang untuk memulai sebuah perjalanan. Berikut ini film-film Indonesia berlatar lokasi-lokasi cantik di Indonesia dan akan memikat kalian hingga menginspirasi untuk memulai sebuah perjalanan. 1. Laskar Pelangi (Foto: indonesianfilmcenter.com) Film yang tayang di tahun 2008 ini bisa dibilang sebagai film penggerak pariwisata di Indonesia. Film berisi tentang cita-cita anak-anak pulau yang penuh dengan pesan moral ini membuat Belitong menjadi primadona pariwisata Indonesia. Bahkan wisatawan berbondong-bondong untuk mengekslorasi Belitong. Beberapa objek wisata dan infrastruktur penunjang dibangun di pulau ini.Dengan daya pikat Sekolah Laskar Pelangi, Pantai Tanjung Tinggi hingga terkenalnya Mie Atep membuat wisatawan lokal dan mancanegara menjadikannya daftar destinasi yang harus dikunjungi. 2. Pendekar Tongkat Emas (Foto: anakfilm.com) Sebelum film ini tayang, banyak yang beranggapan bahwa Sumba hanya daerah yang gersang. Tapi anggapan itu tumbang setelah Film Pendengkar Tongkat Emas tayang di bioskop-bioskop. Keindahan Sumba tersaji dalam film ini, panorama alam yang indah, jernihnya aliran sungai, lautan yang menggoda dan rumah-rumah adata yang ikonik menambah daya pikat Sumba. Di sisi lain juga masyarakat Sumba dikenal sebagai penduduk yang ramah. Walau bukan sebagai film pariwisata, dengan latar belakang keindahan Sumba Film Pendekar Tongkat Emas ini bisa jadi ispirasi untuk traveling. 3. Mirror Never Lies (Foto: cinemapoetica.com) Film bercerita tentang seoarng gadis bernama Pakis yang berusaha menemukan sang ayah yang hilang ketika sedang melaut ini mengangkat keindahan laut Wakatobi dan kebiasaan sehari-hari Suku Bajo. Film drama The Mirror Never Lies dapat memvisualisasikan keindahan Wakatobi, sehingga film karya Kamila Andini membuat adanya ketertarikan lainnya di kalangan traveler. Keseharian Suku Bajo, pantai dan bawah laut yang indah menjadikannya semakin menawan untuk dikunjungi. 4. Denias: Senandung di Atas Awan (Foto: asiapacificscreenacademy.com) Film arahan sutradara Ari Sihasale ini mengambil latar belakang di Puncak Gunung Pikhe, Papua menceritakan seorang anak kecil bernama Denias yang berjuang keras meraih segala mimpinya untuk dapat bersekolah. Film berjudul Denias: Senandung di Atas Awan mengajak penontonnya untuk berlari-lari dan bermain di hamparan padang savanna yang luas. 5. Lost in Papua (Foto: chelemichelle.wordpress.com) Banyak unsur-unsur budaya lokal masyarakat tradisional Papua yang ditonjolkan di film ini Dan kisah ini diangkat dari fakta asli rakyat di Pedalaman Hutan Boven Digoel, Papua menjadi tempat bersejarah di mana dulu Bung Hatta dan teman-teman seperjuangannya pernah dibuang. Film yang menceritakan sekelompok anak muda yang mencoba menerobos rimba ujung timur pulau Papua, untuk mengungkap sebuah misteri yang berhubungan dengan suku-suku terasing. Film ini selain menawarkan alur cerita yang menarik juga mampu mengisi hiburan masyarakat dengan nuansa yang berbeda yaitu dengan keindahan hutan dan budaya-budaya suku di Papua. Penonton juga dapat dapat mengenal lebih jauh lagi tentang kondisi Papua dengan alamnya yang masih asri dan keragaman suku papua.Lost in Papua adalah sebuah film yang bertujuan untuk menunjukkan keindahan alam dan kekayaan wisata budaya di Papua Selatan serta segala misterinya yang belum pernah Anda lihat. Film ini memasukkan unsur-unsur lokal seperti pertunjukan budaya khas masyarakat tradisional Papua. 6. Rayya Cahaya di Atas Cahaya (Foto: youtube.com)Rayya, Cahaya Diatas Cahaya adalah film drama Indonesia yang akan dirilis pada 20 September 2012. Film ini disutradarai oleh Viva Westi. Film ini dibintangi oleh Titi Sjuman dan Tio Pakusadewo. Film ini bisa dibilang sebagai road film, di mana film melakukan perjalanan panjang dari Jakarta hingga Bali. Dalam perjalanan tersebut penonton bisa melihat bagaimana keindahan Indonesia di beberapa prongan scene di film ini. Film ini selain menyuguhkan latar belakang yang menarik juga membuat penonton terkagum-kagum dengan dialog-dialog cerdas pemerannya. (Sumber: Artikel amieykha Foto kapanlagi.com)
...more

ButikTrip.id
remen-vintagephotography
×

...