TripTrus.Com - Wisata ke Bogor menikmati keindahan alam, belum lengkap tanpa mengunjungi perkebunan teh Malasari yang berada di Desa Wisata Malasari, Bogor, Jawa Barat. Perkebunan teh ini tak hanya menyajikan keindahan landmark nan hijau, tetapi juga memiliki keunikan tersendiri dari bentuk perkebunannya.
View this post on Instagram
View keren dari perkebunan teh malasari dan liat indahnya gunung salak dan gunung gede pangrango dalan satu frame ketika matahari sedang terbit. Hamparan kebun teh hijau dan pemandangan di baliknya yang sangat luar biasaπ. π Referensi Foto : (@abee_aries), (@s.annwar) π Partner : @indoflashlight Lokasi.π Perkebunan Teh malasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. || #indoflashlight #indoflashlightjabar #indoflashlightbogor #bogor #jawabarat #indonesia #kemenpar #perkebunantehmalasari
A post shared by Indoflashlightbogor (@indoflashlightbogor) onOct 3, 2018 at 3:31pm PDT
Bentuknya yang mirip terasering dan tertata rapi merupakan peninggalan leluhur penduduk Malasari dan pemerintah kolonial Belanda. Tak heran jika, traveler yang memilih berwisata ke perkebunan ini akan takjub dengan eksotismenya. Destinasi wisata ini menjadi spot paling diincar traveler milenial.
Ada banyak spot keren untuk traveler berswafoto. Mulai dari hamparan hijau perkebunan teh, hingga kemegahan Gunung Salak dan Gunung Gede. Berada di dataran tinggi perkebunan teh ini, Anda dapat menikmati dua gunung fenomenal ini di Bogor.
[Baca juga : "Beginilah Kisah Kawasan Pecinan Temanggung"]
Karena perkebunan teh ini termasuk peninggalan Belanda, tidak heran jika di sana Anda juga akan menemukan beberapa peninghalan yang cukup tua seperti Pendopo Boepati 1947. Pendopo ini merupakan cikal bakal Pemerintahan Kabupaten Bogor.
Desa Wisata Malasari merupakan jantungnya Halimun, merupakan desa yang memiliki kekayaan biodiversitas tertinggi di Pulau Jawa. Untuk mencapai perkebunan teh Malasari, traveler harus melewati Gerbang Taman Nasional Halimun. Anda harus berhati-hati, sebab jalan untuk menuju ke sini agak berbatu dan berkelok. Tetapi juga sudah berada di perkebunan, akan terbayar dengan pemandangan kebun teh yang memesona. (Sumber: Artikel inews.id Foto vakansinesia.com)
...moreTripTrus.Com - Bro-sis traveler, lo pernah mikir gak sih... Pensiun tuh harusnya bukan akhir, tapi justru momen buat hidup makin santuy dan nikmatin hidup kayak staycation tiap hari. Gak perlu ribet, gak harus mewah, yang penting: tenang, adem, dan bikin lo bahagia. Nah, daripada lo cuma rebahan sambil nonton drakor doang, mending lo cek deh 10 kota yang udah gue kurasi. Semuanya cocok banget buat lo yang pengen pensiun tapi vibes-nya tetep anak nongkrong Gen Z dan milenial banget. Siap? Langsung gas ke daftar kece ini!
1. Kota Sejuk yang Bikin Mager Produktif: Salatiga
Gue kasih tau ya bro-sis, Salatiga tuh hidden paradise buat lo yang suka suasana chill-chill gimana gitu. Dikelilingin sama gunung Merbabu & Telomoyo, udara di sini tuh sejuknya gak ngotak! Lo bisa ngopi di café-café lokal sambil nulis jurnal atau baca buku, terus sorenya jogging santai. Kalo kangen city life, Semarang tinggal ngacir sebentar. Cocok buat lo yang pensiun tapi gak pengen jauh dari akses kota dan tetep pengen gaya hidup asik.
2. Slow Life Syahdu Ala Kedu Raya (Temanggung, Wonosobo, Purworejo)
View this post on Instagram
A post shared by adjoem_jepret (@adjie_farizky)
Sis, lo bakal jatuh cinta sih sama area yang satu ini. Gimana enggak? Lo dapet view sawah, vibe desa yang kental, tapi fasilitas lumayan lengkap. Tradisinya masih dijaga, warga lokal super ramah, dan yang paling penting: murah banget buat hidup harian. Apalagi Temanggung, tingkat kriminalitasnya low banget. Lo bisa pensiun damai sambil ngonten tentang budaya lokal, atau ngadain retreat bareng geng pensiun lo.
3. Solo: Kota yang Bikin Lo Nggak Move On
Lo suka nostalgia dan kulineran? Solo jawabannya, bro! Kota ini punya kombinasi sempurna antara seni, makanan, dan suasana kalem tapi tetep rame. Di sini lo bisa nikmatin pensiun sambil keliling museum, nongkrong di warung-legendaris, sampe ikut komunitas seni. Rumah sakit dan tempat belanjanya juga lengkap, jadi lo gak akan ngerasa 'kudet' walau udah gak ngantor lagi.
4. Magelang: Candi, Sawah, dan Kehidupan Damai
Bro-sis, Magelang tuh underrated abis sih! Orang cuma tau Borobudur, padahal kota ini punya suasana tinggal yang tenang dan penuh inspirasi. Lo bisa bangun pagi liat sawah, ngopi, dan sore jalan kaki ke spot-spot hidden gem. Fasilitas kesehatan aman, tempat wisata banyak, jadi pas lo pensiun pun tetap bisa healing on the go. Gak perlu nunggu weekend buat liburan, tiap hari pun bisa jalan-jalan!
[Baca juga : "5 Festival Kece 2025 Yang Bikin Liburan Lo Nggak Cuma Healing Tapi Juga Berfaedah!"]
5. Malang Raya: Pensiun tapi Tetep Aesthetic
Lo tipe yang suka udara dingin, cafe lucu, dan spot alam yang kece? Malang, Batu, dan Lumajang wajib masuk wishlist lo! Pensiun di sini tuh kayak hidup di dunia paralel: lo bangun tidur langsung liat gunung, brunch di cafe estetik, terus siangnya ke pantai. Mau akses ke kota juga gampang. Malang tuh kota yang pas buat lo yang pengen pensiun tapi tetep rasa anak tongkrongan banget.
6. Banyumas Raya: Suasana Desa Rasa Upgrade
Lo kangen suasana kampung halaman tapi tetep pengen ada fasilitas modern? Banyumas jawabannya, bro! Di sini lo bisa healing sambil nostalgia, nongkrong sore di alun-alun, jajan mendoan legendaris, sampe main ke Baturraden yang adem banget. Plus, sinyal aman, layanan medis oke, dan masyarakatnya tuh friendly abis. Lo bakal ngerasa kayak pulang kampung tapi versi glow up!
7. Banyuwangi: Tropis, Tenang, dan Penuh Petualangan
Ini dia, penutup epic buat daftar lo! Banyuwangi tuh kombinasi sempurna buat lo yang suka alam, tapi tetep pengen hidup tenang. Lo bisa tinggal deket pantai, ke gunung, dan punya akses bandara sendiri. Sunrise? Tinggal jalan kaki ke Pantai Boom. Sore ke Ijen, malem ngopi di kafe pinggir sawah. Ini bukan pensiun biasa, ini healing life edition yang bakal bikin lo susah move on.
Udah deh, pensiun gak perlu lo bayangin harus diem di rumah dan nonton sinetron terus. Hidup gak berhenti pas pensiun, malah bisa makin hidup! Dari Salatiga yang sejuk sampe Banyuwangi yang tropis, semua kota ini siap nemenin lo buat mulai hidup versi slow, damai, tapi tetap aktif dan happy. So, lo lebih suka hidup adem di pegunungan atau chill di pinggir pantai?
Yuk, mulai rencanain dari sekarang! Karena masa tua lo itu bukan akhir, tapi bab seru berikutnya dari hidup lo. (Sumber Foto @wowbanyuwangi)
...moreTripTrus.Com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan bahwa pertandingan uji coba FIFA match day antara timnas Indonesia melawan Argentina akan berdampak positif terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif. Laga antara Indonesia dan Argentina akan diadakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada tanggal 19 Juni 2023. Dalam Weekly Brief with Sandi Uno secara virtual, Sandiaga mengungkapkan, "Kita melihat bahwa pergerakan wisatawan nusantara pasti akan sangat tinggi karena minat terhadap sepakbola sangat besar."
Sandiaga berharap bahwa acara olahraga bergengsi ini dapat membantu mencapai target pemerintah untuk mencapai 1,4 miliar pergerakan wisatawan Nusantara. Selain itu, pihaknya telah menyiapkan lima destinasi wisata super prioritas yang akan dikunjungi oleh tim juara dunia tersebut, antara lain Danau Toba, Bali, dan Labuan Bajo. Sandiaga menambahkan, "Ini adalah destinasi baru yang banyak menarik perhatian dunia."
Selain pariwisata, sektor kuliner juga akan menjadi daya tarik bagi wisatawan, terutama dari mancanegara. Makanan khas Indonesia, seperti sate dan nasi goreng, sudah dikenal di seluruh dunia. Sandiaga juga menyatakan bahwa selain timnas Argentina, wisatawan mancanegara lainnya juga akan datang ke Indonesia untuk menonton pertandingan sepak bola antara Argentina dan Indonesia. Hal ini juga akan berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Nusantara.
[Baca juga : "Daftar Acara Menarik Untuk Mengisi Liburan Akhir Pekan Juni 2023 - Part 2"]
Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengumumkan bahwa Timnas Indonesia akan menjalani pertandingan uji coba melawan Argentina dalam FIFA Match Day pada tanggal 19 Juni 2023. Sandiaga mengucapkan selamat kepada Erick Thohir dan timnya yang berhasil menghadirkan Messi dan rekan-rekannya dalam pertandingan tersebut. (Sumber Foto @cityzens_reports)
...moreTripTrus.Com - Nih, berita terkini nih! Jakarta masuk jadi salah satu kota wajib buat dikunjungi di tahun 2024. Keren banget kan! Loncat dari urutan ke-7 menurut majalah perjalanan asal Amerika, 'Lonely Planet'. Bikin Jakarta melibas Praha dan Izmir gitu.
Kabarnya, Jakarta dapet gelar 'Best Cities to Visit in 2024'. Makin kece, Jakarta diakui sebagai destinasi wisata kelas dunia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, ngegombalin, "Ini momentum penting, guys, buat Jakarta jadi destinasi wajib buat para pencinta jalan-jalan."
View this post on Instagram
A post shared by Siti Nurohni (@siti.nurohni)
Dikutip dari si Sandiaga, Jakarta pada semester pertama 2023 udah dikunjungi 798.163 turis asing, loh. Ini bukti banget kalo Jakarta emang oke buat jadi spot liburan. Apalagi, ini seiring rencana pindah Ibu Kota baru.
Katanya, Jakarta punya banyak spot seru, mulai dari belanja di Tanah Abang, Sarinah, Pasar Baru, sampe ngejar produk ekonomi kreatif khas Jakarta. Udah gitu, bisa mampir ke Monumen Nasional atau jalan-jalan di kawasan Mangrove di Jakarta Utara.
Tapi, nih, Jakarta punya trik seru buat kita, yang kadang-kadang terlupakan. Gak cuma Bali yang jadi bintang, Jakarta juga bisa, loh! Masa iya Bali terus yang paling ngetop? Nah, versi Lonely Planet, Jakarta berhasil ngegeser Bali, guys! Jakarta merajai sebagai kota pilihan wisata terbaik 2024.
Menurut Sandiaga Uno, tahun lalu kita juara lewat Raja Ampat sebagai tempat pelarian terbaik. Sekarang, Jakarta berhasil ngegulirin gelar Best Cities to Travel. Sandiaga langsung terima penghargaannya di London. Keren, kan?
[Baca juga : "27 Hari Libur Nasional 2024, Cek Jadwalmu Untuk Petualangan Seru!"]
Jakarta emang padat, tapi banyak banget atraksi pariwisatanya. Dari belanja budget di Tanah Abang sampe hura-hura di mal mewah kayak Grand Indonesia. Kalo malam, bisa jalan-jalan di Jakarta Selatan yang asik banget.
Gak cuma itu, Jakarta juga punya produk kreatif yang legendaris di Sarinah, plus kuliner enak di Blok M, Pecenongan, Pasar Baru, Mangga Dua, sampe Kelapa Gading. Coba aja rasain, sensasi metropolitan Jakarta bakal nempel banget pas jalan-jalan.
Selain makanan enak, Jakarta juga punya potensi buat pengembangan pariwisata sejarah, budaya, dan alam. Bisa mampir ke museum-museum keren atau Monumen Nasional buat ngecek sejarah Indonesia. Pengen alam? Dateng aja ke kawasan mangrove di Angke Kapuk, Jakarta Utara. Keren, kan, Jakarta emang gak kalah seru dari Bali! #JakartaKeren #Wisata2024 (Sumber Foto @dyahlistyowardhani)
...moreTripTrus.Com - Sektor pariwisata nasional kembali mendapat pengakuan internasional. Majalah pariwisata dunia, Dive Magazine, menobatkan Indonesia sebagai destinasi wisata terbaik di dunia. Gelar prestisius itu diraih Indonesia selama dua tahun berturut-turut, yakni 2016 dan tahun ini.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi warganet (netizens) yang telah berpartisipasi memberikan suaranya dalam jajak pendapat yang dilakukan Dive Magazine. Secara khusus dia mengapresiasi anak-anak muda yang tergabung dalam Generasi Pesona Indonesia (GenPI) dan Generasi Wonderful Indonesia (GenWI), yang dianggap menjadi motor penggerak karena aktivitasnya mempromosikan pariwisara nasional melalui berbagai media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twiter, Youtube, WeChat, Weibo, Line, Path, dan lainnya.
“Teruslah mempromosikan destinasi wisata Indonesia, events dalam kalender wisata nasional dan daerah, serta kebijakan kepariwisataan,” pinta Arief Yahya, Jumat (3/11).
Terbit sejak 1995, Dive Magazine menjadi salah satu referensi para pelancong dari seluruh dunia. Penghargaan dari majalah tersebut menjadi promosi gratis dan efektif untuk mendongkrak nilai jual Wonderful Indonesia.
Sama seperi tahun-tahun sebelumnya, Dive Magazine membagi 3 kategori penghargaan Dive Travel Award, yakni Best Destination 2017, Best Dive Centre or Resort 2017, dan Best Liveboard 2017.
Pada 2016, Indonesia merebut gelar juara di kategori Best Destination. Tahun ini, penghagaan serupa berhasil dipertahankan dengan mengalahkan negara tetangga, Filipina, dan Kepulauan Azores di Portugal. Indonesia tampil sebagai juara dengan jumlah suara mencapai 13.845 berdasarkan polling yang berlangsung pada Mei lalu.
Selain menjadi destinasi wisata terbaik di dunia, Indonesia merebut penghargaan kategori Best Dive Centre or Resort 2017.Siladen Resort dan Spa di Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, terpilih menjadi juara,megalahkan Resort Oblu Heneli di Maladewa.“Tahun ini, Indonesia benar-benar menjadi favorit juara. Bahkan sejak awal voting, Indonesia sudah mengumpulkan 1.076 suara dari total 9.399 suara, atau mendapatkan 11,45 persen,” demikian keterangan tertulis Dive Magazine.
Dominasi Indonesia untuk kategori tempat menyelam (diving spot) favorit belum terpatahkan. Di ketegori ini, Indonesia mendominasi dengan menempatkan tujuh diving spot di jajaran 10 besar. Di antaranya, Wakatobi di posisi ketiga, Misool Raja Ampat di posisi kelima, dan Papua Paradise di posisi keenam.
Majalah tersebut juga mengulas, dengan modal mencapai 17.000 lebih pulau, Indonesia memiliki ribuan spesies dan habibat dengan repeat visitor tertinggi. Indonesia memiliki destinasi populer kekinian, yakni Taman Nasional Komodo, hingga hamparan pantai pasir hitam dan Pulau Lembeh di Bitung, Sulawesi Utara. Kemenangan Indonesia sudah bisa diprediksi karena memiliki wisata lengkap mulai dari air, daratan, sampai pengunungan. Demikian laporan Dive Magazine melalui laman mereka, Kamis(2/10).
Adapun untuk kategori Best Liveboard 2017 dimenangkan oleh Sea Hunter di Cocos Island, Costa Rica. Indonesia diwakili Pelagian dari Sulawesi dan berhasil duduk di peringkat kedua.
Bagi Menpar Arief, kemenangan Indonesia tersebut diyakini mendongkrak citra pariwisata Indonesia di mata dunia. “Produk wisata itu destinasi. Maka destinasi bakal mahal kalau brand itu semakin tinggi. Karena itu, penghargaan dunia dari Dive Magazine ini, sudah tentu akan mendongkrak brand value Indonesia sebagai World’s Best Destination 2017 pilihan pelancong,” ujar Menpar.
Daftar lengkap pemenang Dive Travel Award:
Best Destination 20171. Indonesia2. Filipina3. Azores4. Meksiko5. Maladewa6. Mesir/Laut Merah7. Bahama8. Thailand9. Fiji10. Papua Nugini
Best Dive Centre or Resort 20171. Siladen Resort and Spa, Bunaken, Indonesia2. Oblu Heneli, Maladewa3. Wakatobi, Indonesia4. Lembeh Resort, Indonesia5. Atmosphere Dauin, Filipina6. Misool, Indonesia7. Papua Paradise, Indonesia8. Atlantis Diving Centre, Indonesia9. Blue Corner Dive, Indonesia10. Aiyanar, Filipina
Best Live Board 20171. Sea Hunter, Cota Rica2. Pelagian, Indonesia3. Bahamas Aggresor4. FeBrina, Papua Nugini5. Nautilus Explorer, Meksiko6. M/V, Galapagor Master7. M/V Sea Spirit, Maladewa8. M/y Blue Horizon, Laut Merah9. M/V Ocean Shapire, Maladewa10. Carpe Vita, Maladewa
(Sumber: Artikel beritasatu.com )
...moreTripTrus.Com - Lo lagi bosen liburan ke tempat yang itu-itu aja? Waktunya coba glamping, bro! Ini bukan camping biasa, tapi lo bisa nikmatin suasana alam tanpa harus ribet bawa perlengkapan kayak biasa. Bayangin, lo bisa tidur di tenda mewah, sambil dikelilingi pemandangan alam yang keren abis. Glamping itu bisa jadi pilihan tepat buat lo yang pengen liburan di spot-spot kece yang susah dijangkau, tapi tetep pengen feel ala hotel bintang lima. Penasaran di mana aja? Langsung aja cek 8 destinasi glamping kekinian buat liburan bareng keluarga!
1. Bali Beach Glamping, Tanah Lot
View this post on Instagram
A post shared by Escape Nomade | Luxury Tented Villas (@escapenomade)
Lo bisa langsung nikmatin pantai, guys! Glamping di Bali Beach ini bikin lo bisa nge-chill sambil dengerin deburan ombak. Tenda glampingnya nyaman banget, ditambah ada infinity pool yang ngadep laut, spa, dan restoran romantis yang langsung di pinggir pantai. Pasti seru banget buat liburan bareng keluarga atau pacar!
2. Kaldera Toba, Danau Toba
Buat lo yang pengen ngerasain glamping dengan vibe beda, coba ke Kaldera Toba! Di sini, tenda glampingnya tuh unik banget, berbentuk bubble transparan yang bikin lo bisa liat langit malam yang penuh bintang. Ditambah fasilitas kasur queen, sofa, dan meja kecil buat nongkrong santai. Pemandangan Danau Toba yang luas pastinya bikin liburan lo makin memorable.
3. Sang Giri Mountain Glamping, Bali
Bali gak cuma soal pantai, bro! Di Sang Giri Mountain Glamping yang ada di Desa Jatiluwih, lo bakal ngerasain glamping dengan tenda-tenda bergaya Afrika, lengkap dengan pemandangan hutan tropis dan pegunungan yang keren banget. Dijamin bikin lo betah!
4. The Highland Park, Bogor
Di sini lo bisa nikmatin pemandangan Gunung Salak yang kece, apalagi kalo malam bisa liat langit penuh bintang. Konsep glampingnya nggabungin budaya Barat dan Timur, ada pilihan tempat glamping kayak Apache Camps, Mongolia Camps, atau Tree House. Plus fasilitasnya lengkap banget, mulai dari TV, AC, mini zoo, sampai waterboom buat anak-anak. Jadi, buat yang bawa keluarga, ini pilihan tepat!
[Baca juga : "5 Tips Biar Liburan Akhir Tahun Lo Lancar Dan Aman Di Jalan!"]
5. Jeeva Beloam Beach Camp Resort, Lombok
Lokasinya langsung di Pantai Beloam, lo bakal bangun tidur sambil dengerin suara ombak! Tenda-tendanya unik banget, bergaya rumah tradisional Suku Sasak dengan atap alang-alang. Ini glamping yang bisa bikin lo merasa lebih dekat sama alam, tapi tetap dengan kenyamanan yang top.
6. Glamping De Loano, Purworejo
Buat lo yang nyari ketenangan, tempat ini cocok banget! Glamping di tengah hutan pinus yang sepi banget, suara alam dan lampu kekuningan di malam hari bakal bikin suasana liburan lo jadi lebih hangat dan nyaman. Lo bisa nikmatin fasilitas lengkap kayak wifi dan colokan listrik, plus seru-seruan BBQ atau off-road bareng keluarga.
7. Glamping Songgolangit, Yogyakarta
Di tengah hutan pinus yang asri, Glamping Songgolangit di Yogyakarta punya spot foto yang kece banget! Lo bisa dapetin fasilitas lengkap kayak kasur empuk dan kamar mandi pribadi. Kalau lo suka tantangan, ada flying fox dan jeep tour yang seru banget. Jangan lupa foto di jembatan kayu panjang atau rumah Hobbit, pasti Insta-worthy!
8. Rancabali Glamping
Glamping di pinggir danau, dikelilingi hutan dan kebun teh, seru banget kan? Di sini, lo bisa pilih tenda dengan view langsung ke danau atau ke kebun teh. Jangan lupa makan di Pinisi Resto yang bentuknya kayak kapal, sambil nikmatin pemandangan danau yang indah. Lo juga bisa naik perahu keliling Situ Patenggang. Dijamin, liburan lo bakal berkesan!
Udah kebayang kan serunya glamping? Gak perlu jauh-jauh ke luar negeri, Indonesia punya banyak destinasi glamping yang gak kalah kece. Selain bisa nikmatin alam, lo juga tetep bisa dapetin kenyamanan kayak di hotel. Jadi, buruan pilih destinasi favorit lo dan ajak keluarga liburan bareng! Siap-siap bawa pulang kenangan indah yang gak bakal terlupakan! (Sumber Foto @whatsnewindonesia_official)
...moreBenteng Fort Rotterdam, atau yang akrab juga disebut dengan Benteng Ujung Pandang, merupakan peninggalan bersejarah dari Kesultanan Gowa yang pernah berjaya pada abad ke-17. Kesultanan ini sebenarnya memiliki 17 buah benteng yang mengitari Makassar, yang menjadi ibukota kesultanan. Tetapi benteng yang paling megah di antara benteng-benteng lainnya adalah Benteng Fort Rotterdam. Hingga saat ini, keaslian benteng masih terpelihara.Lokasi benteng mudah dijangkau karena terletak di dalam kota Makassar, tepatnya berada di depan pelabuhan laut kota Makassar. Jaraknya sekitar dua kilometer dari Pantai Losari. Dengan gaya arsitektur era 1600-an, benteng ini terlihat mencolok dari bangunan Di sekitarnya sehingga mudah dikenali. Temboknya memiliki ketebalan hampir dua meter, berwarna hitam, dan terlihat kokoh menjulang setinggi hampir lima meter. Pintu utama benteng berukuran kecil. Jika dilihat dari ketinggian, bentuk benteng menyerupai penyu yang sedang menuju pantai.Benteng ini dibangun pada tahun 1545, oleh Raja Gowa X, yaitu Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalanga Ulaweng. Seperti halnya arsitektur benteng yang bergaya Portugis, benteng ini berbentuk segi empat, dan berbahan dasar campuran batu dan tanah liat yang dibakar hingga kering. Pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV, tembok benteng kemudian diganti menjadi batu padas berwarna hitam.Pada masa penjajahan Belanda, sebagian benteng ini pernah porak-poranda akibat pecahnya perang antara armada perang VOC yang dipimpin oleh Gubernur Jendral Admiral Cornelis Janszoon Speelman dengan Kesultanan Gowa sejak tahun 1666. Penyerangan itu sendiri bertujuan untuk menguasai jalur perdagangan rempah-rempah dan sekaligus memperluas daerah kekuasaan Belanda. Setelah menggempur Kesultanan Gowa selama setahun lebih, pasukan perang pimpinan Speelman berhasil menang dan memaksa Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667.Bagian benteng yang hancur kembali dibangun oleh Gubernur Jenderal Speelman tapi disesuaikan dengan gaya arsitektur Belanda. Benteng yang tadinya berbentuk persegi empat dan memiliki empat bastion, ditambah lagi dengan satu bastion di sebelah barat. Bastion adalah bangunan kokoh yang ditempatkan lebih tinggi di setiap sudut benteng dan di atasnya ditempatkan kanon atau meriam. Nama benteng kemudian diubah menjadi Fort Roterdam, sesuai dengan tempat kelahiran Speelman. Dan saat itu, Benteng Fort Rotterdam difungsikan sebagai pusat perdagangan dan gudang hasil bumi serta rempah-rempah, sekaligus menjadi pusat pemerintahan Belanda di wilayah Timur Nusantara.Tidak perlu membayangkan suasana seram dan angker saat akan mengunjungi benteng tua ini karena tempat bersejarah ini bukanlah tempat yang kosong melompong. Benteng ini digunakan pemerintah setempat sebagai Pusat Kebudayaan Makassar dan difungsikan sebagai perkantoran sehingga membuat lingkungan benteng menjadi bersih, rapi, dan terawat. Selain dapat melihat-lihat benteng secara gratis, pengunjung juga bisa mendatangi Museum La Galigo dan juga melihat ruangan sempit tempat Pangeran Diponegoro ditahan setelah ditangkap Belanda di Jawa.
Sumber: http://www.indonesiakaya.com
...moreTripTrus.Com - Situs Lebak Kosala juga dikenal dengan Situs Lebak Sangka merupakan peninggalan tradisi megalitikum berbentuk punden berundak sebanyak lima undakan. Di setiap undakan terdapat menhir atau batu berbentuk tugu.
Dinamakan juga Situs Lebak Sangka karena terletak di Kampung Lebaksangka, Desa Lebak Gedong, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Lokasi situs mudah dicapai dengan akses jalan cukup baik. Perjalanan dari pusat kota Rangkasbitung memakan waktu lebih kurang 4 jam. Akses jalan yang berliku, menanjak dan didominasi oleh turunan panjang dengan pemandangan alam yang indah menjadi tantangan tersendiri bagi para penggemar traveling dan touring.
Daerah ini berada dalam kawasan konservasi hutan lindung taman nasional Gunung Halimun-Salak yang membentang sepanjang 113.357 ha. Membelah 3 kabupaten dan 2 provinsi, Jawa Barat dan Banten yaitu kabupaten Bogor, kabupaten Sukabumi, dan kabupaten Lebak. Kawasan ini telah menjadi kawasan Konservasi sejak tahun 1929 setelah warga Belanda bernama Van Tricht melakukan penelitian.
Di pintu masuk, terpampang nama situs Lebak Kosala pada sebuah papan berukuran 1 x 2 meter. Suasana alam yang segar dan bebas polusi, menemani berjalan kaki sejauh 300 meter melewati pemukiman warga dan persawahan menuju lokasi.
Situs Lebak Kosala termasuk lengkap karena selain punden berundak, menhir, dan altar, juga ditemukan Arca Kolasa. Arca merupakan batu berbentuk patung setinggi 50 cm. Keberadaan batu-batu tersebut merupakan bagian dari media untuk pemujaan leluhur. Namun sayang, keberadaan arca sudah tidak ada, hilang sejak bebrapa tahun yang lalu seperti dijelaskan oleh Usup, salah seorang Juru Pelihara Situs yang mendampingi Wisnu Wirandi, Penggiat Budaya dari Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ada 6 orang yang bertugas sebagai Juru Pelihara Situs Lebak Kosala yaitu: Abah Murja, Asep, Usup, Nurhalim (mendapat SK dari Pemda Lebak) sedangkan Oding dan Nurmawati (mendapat SK dari Balai Pemeliharaan Cagar Budaya Provinsi Banten).
“Arca Kosala sudah hilang tidak diketahui keberadaannya dimana,” ucap Wisnu menirukan Juru Pelihara, beberapa waktu lalu di lokasi Situs Lebak Kosala.
Menhir-menihr di Situs Lebak Kosala berupa batu-batu menyerupai papan (slab stone) dengan permukaan cukup halus, dan juga batu-batu papan yang diatasnya terdapat batu-batu berbentuk bulat memiliki diameter 15-20 cm. Penduduk setempat menyebut batu-batu tersebut sebagai “Batu Pelor”.
Temuan-temuan batu tersebut membawa pengunjung ke suasana masa lalu. Batu-batu yang dilapisi lumut tersebut pada masanya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sesaji pada ritual kepercayaan. Situs ini terjaga dengan baik.
Konon, cerita yang beredar di masyarakat setempat susunan bebatuan itu merupakan bekas petilasan Prabu Kian Santang saat menyebarkan agama Islam di tanah Banten. Seperti dikisahkan dalam pupuh budaya Sunda, putra dari Prabu Siliwangi ini berusaha mengislamkan bumi Nusantara hingga ke tanah Banten dengan berbagai cara.
Namun kepercayaan warga setempat itu sempat terbantahkan ketika peneliti dari ITB mulai melakukan penelitian dan ekskavasi kawasan situs. Hasil kajian tersebut menjelaskan secara detail bahwa, kawasan situs Lebak Kosala pertama kali dibangun pada abad ke 4. Hal ini didasarkan pada penemuan berbagai barang pecah belah seperti keramik dan tembikar. Selain itu, penelitian juga mengungkapkan bahwa kawasan ini dipergunakan sebagai tempat pemujaan dan makam kuno karena ditemukan beberapa nisan dan kolam pemandian untuk penyucian diri.
Hingga saat ini, Situs Lebak Kosala menjadi wisata sejarah yang sering dikunjungi baik dari lokal maupun pengunjung dari luar kota. Bagi Anda ingin berwisata sejarah di Banten, situs Lebak Kosala biasa menjadi destinasi wisata dan masih banyak peninggalan tradisi megalitikum di Banten khususnya di Lebak salah satu yang banyak dikunjungi yaitu Situs Lebak Kosala ini. Kawasan situs juga menawarkan keindahan alam nuansa pegunungan. (Sumber: Artikel-Foto pelitabanten.com)
...moreTripTrus.Com - Lo pernah denger Festival Pasola di Pulau Sumba, gak? Kalo lo pengen ngerasain pengalaman budaya yang bener-bener beda, acara tahunan ini wajib banget lo masukin ke dalam list. Festival Pasola ini udah terkenal banget, dan ngundang banyak orang dari seluruh dunia buat ikut ngerayain tradisi dan serunya pertarungan di atas kuda.
Jadi, apaan sih Festival Pasola itu? Festival Pasola ini udah ada sejak abad ke-16, gaes! Dulu, festival ini digelar sebagai bentuk penghormatan buat Dewa Pertanian supaya panen lancar dan masyarakat bisa sejahtera. Pada dasarnya, festival ini adalah perayaan musim panen yang tujuannya buat menenangkan roh dan berharap panen di tahun depan makin melimpah. Tapi yang bikin seru, festival ini ngadain pertarungan antara dua kelompok penunggang kuda yang saling lempar tombak kayu. Udah gitu, mereka bakal tancap gas pake kuda sambil saling serang, asik kan?
View this post on Instagram
A post shared by Nona Ceko (Nikolas) (@nonaceko)
Tombaknya sih terbuat dari bambu yang ujungnya tumpul, tapi jangan salah, meskipun nggak tajam bisa aja bikin cedera serius. Para penunggang kuda pake kostum tradisional dan penutup kepala, jadi suasananya tuh bener-bener penuh semangat dan bikin deg-degan!
Kalo lo pikir Pasola cuma tentang pertarungan doang, lo salah! Di festival ini banyak banget kegiatan yang bikin lo betah. Ada tarian tradisional, musik-musik khas Sumba, dan pameran budaya yang asik banget. Salah satu acara yang menarik adalah parade budaya dengan kostum-kostum warna-warni dan kuda-kuda yang dihias. Lo juga bisa ikut workshop seru kayak ngerajut, masak makanan tradisional, sampe belajar bikin obat herbal. Gak cuma hiburan, tapi juga jadi kesempatan buat lo kenalan langsung sama budaya Sumba yang unik.
[Baca juga : "Baduy Dalam Lagi Nutup, Jangan Ngeyel. Kawalu Lagi Jalan, Wisatawan Cuma Bisa Ke Baduy Luar, Bro!"]
Kapan sih festivalnya? Festival Pasola ini biasanya digelar sekitar bulan Februari atau Maret. Dan, karena ini acara besar, biasanya bakal berlangsung beberapa hari. Waktu-waktu sebelum acara utama juga banyak kegiatan seru yang bikin suasananya makin heboh. Jadi, kalau lo berniat buat dateng, pastikan lo siapin akomodasi dan perjalanan lebih awal, karena festival ini selalu ramai banget. Jangan lupa juga buat jaga sikap dan hormatin adat setempat!
Apa aja yang harus dibawa? Ini nih, barang-barang yang wajib lo bawa kalo mau ke Pasola:
Air minum, sunscreen, dan topi! Matahari di Sumba bener-bener panas banget, jadi lo harus siap melindungi diri.
Kamera (beserta charger cadangan!) atau power bank, karena lo pasti gak mau kelewatan momen-momen keren, kan?
Uang tunai! ATM sih ada, tapi kadang suka kehabisan uang, jadi mending siapin duit dari awal buat beli makanan atau oleh-oleh di festival.
Kenapa lo harus dateng ke Festival Pasola? Festival Pasola adalah pengalaman yang gak bisa lo dapetin di tempat lain. Selain seru, lo bakal ngerasain langsung gimana tradisi dan kepercayaan yang masih dijaga masyarakat Sumba. Jadi, buat lo yang suka budaya, sejarah, atau sekadar nyari pengalaman baru, festival ini wajib banget masuk daftar perjalanan lo. Tandain tanggalnya, siapin semuanya, dan nikmatin serunya Festival Pasola di Sumba! (Sumber Foto @sisilsiel)
...more