TripTrus.Com - Bara api mulai membakar tungku kayu ketika Anas Salim sibuk meracik ragam rempah sebagai bumbu utama bubur India. Rambutnya yang mulai memutih tak menyurutkan semangat pria berusia 76 tahun ini menyiapkan bubur India sebagai sajian utama berbuka puasa di Masjid Jami Pekojan, Kampung Petolongan, Semarang.
"Ini resep masakan turun-temurun sejak dari kakek saya yang asalnya dari Negara Bagian Gujarat, India," kata Anas. Anas merupakan pewaris bubur India ketiga setelah mendapat resep dari sang kakek, bernama Harus Rofii dan Salim Harun yang tak lain ayahandanya.
Keluarga besar Anas secara teguh menggunakan bumbu kaya rempah sebagai penguat rasa bubur India. "Kakek saya seorang mubalig yang kerap mensyiarkan agama Islam dari perbatasan India-Pakistan. Kemudian lambat laun memilih berdagang dengan komunitas orang Koja dan masuk Indonesia sejak 1800 silam atau sekitar 120 tahun lalu," tuturnya.
Perjalanan komunitas Koja pun berlanjut sampai ke tepi Pantai Semaran dan tiba di salah satu sudut kawasan Mataram yang kini dikenal dengan Kampung Petolongan.
Setiap hari, Masjid Pekojan Semarang memasak tak kurang dari 200 hingga 300 mangkok Bubur India bagi para jemaah yang berbuka puasa. Bubur itu dibagikan secara gratis pada pukul 17.00 WIB atau menjelang berbuka puasa. Selain dibagikan gratis, pengurus Masjid Pekojan juga mempersilakan warga membawa pulang bubur ke rumah masing-masing. Bubur tersebut biasanya dijadikan makanan untuk berbuka puasa dan kerap dirindukan oleh orang yang sudah tak tinggal lagi di Semarang. Tradisi kuliner tersebut diketahui sudah menjadi peninggalan lintas generasi selama 80 tahun. Seperti namanya, bubur India merupakan kuliner asli India, tepatnya makanan di wilayah Koja yang merupakan perbatasan Pakistan dan India. Namun, dengan adanya perdagangan pada zaman dahulu, warga India yang datang ke Semarang akhirnya memutuskan tinggal dan menetap. Hal itu menginspirasikan lahirnya kampung Pekojan yakni kampung Muslim di tengah kota Semarang. Sejak awal ada di Semarang, bubur India sudah menjadi makanan khusus berbuka puasa. Meski menunya sederhana, akan tetapi bubur India ini memiliki rasa yang asli dan terjaga dengan perpaduan bubur berisi daging cincang, labu, telur serta kuah santan yang khas. @prast.wd @jatengpos #buburindia #kuliner #kulinersemarang #kulinerramadan #bukapuasa #masjidpekojan #pekojan #ngabuburit #exploresemarang #ramadan2016
A post shared by JATENG NEWS (@jatengnews) onJun 12, 2016 at 4:18am PDT
"Di sinilah, awal mula orang-orang Koja berdagang sarung, tasbih sampai beragam rempah yang dibawa langsung dari tanah kelahirannya. Lalu karena punya resep bubur India yang sangat khas itu, maka dikenalkan kepada penduduk pribumi lokal," tambahnya.
Dari semula hanya ada 10-15 orang, kini jumlah orang Koja yang mendiami kampung tersebut mencapai ratusan jiwa. Rumah-rumahnya bercorak khas campuran Pakistan-Melayu dengan dinding berwarna hijau muda.
[Baca juga : Wisata Seru Yang Bisa Kamu Kunjungi Saat Ramadhan]
Bubur India juga semakin melekat di hati masyarakat setempat. "Sekarang tiap Ramadan disediakan 200 sampai 300 porsi bubur India. Sebagai variasinya juga ada campuran kuah gulai, sambal goreng, ungkep dan teri," tuturnya. Bubur India dibuat selama tiga jam. Sejak bakda Zuhur sampai selepas salat Ashar, Anas mengaku dibantu tiga warga keturunan Koja lainnya untuk mengolah bubur India.
Kemudian tepat pukul 15.30 WIB sajian khas warga Koja ini pun siap dihidangkan dalam mangkuk-mangkuk kecil bersama segelas susu atau teh ditambah beberapa bungkus kurma. "Dulunya ada tambahan zam-zam. Tapi karena pasokannya disetop sama Pemerintah Arab Saudi maka diganti susu," ujarnya.
Dia menyebutkan hidangan bubur India kala buka puasa punya arti mendalam bagi warga sekitar. Sesuai hadist Rasulullah SAW, katanya, barang siapa yang memberikan makanan buka puasa maka ganjarannya di akhirat bertambah banyak. "Dan barang siapa yang senang dengan datangnya Ramadan maka diharamkan jasadnya di neraka. Makanya, di sini selalu dibagikan bubur gratis selama 30 hari Ramadan," ujar Anas. (Sumber: Artikel bisnis.com, Foto tribun.jateng.com)
...moreTripTrus.Com - Pelaku industri pariwisata khususnya di sektor hotel dan restoran sudah siap menyambut pemulihan pariwisata di era new normal.
Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyebut, penerapan protokol kesehatan jadi poin utama yang harus dilakukan pelaku industri wisata sektor perhotelan dan restoran.
"Saat ini hotel-hotel dan restoran siap menjalankan protokol kesehatan dengan acuan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) No 328 tahun 2020. Kami dari pelaku usaha sekarang buat ekspose untuk penerapan tersebut buat promosi produk dan kepercayaan bagi pengunjung. Jadi mereka lihat proses kami lakulan protokol tersebut," kata Maulana saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu.
Dengan penerapan protokol kesehatan di industri pariwisata maka akan meningkatkan kepercayaan diri para wisatawan dan pengunjung. Maulana menyebut ada dua jenis wisatawan domestik di Indonesia. Pertama, wisatawan leisure yang memang ingin berekreasi. Kedua, business tourism.
Maulana menyebut potensi wisatawan leisure besar akan terjadi pada Natal dan Tahun Baru. Apalagi ada kebijakan libur Lebaran atau cuti bersama yang dialihkan pada akhir tahun nanti.
[Baca juga : "Menparekraf Sebut Wisata Alam RI Risikonya Rendah Covid-19"]
Ia berharap pemerintah bisa mendorong business tourism terlebih dahulu, yang nantinya akan membuat hotel kembali aktif. "Pergerakan business tourism itu kan kebanyakan domestik, mayoritas dari kegiatan pemerintah. Kami berharap kegiatan di hotel dari pemerintah bisa (diaktifkan) agar hotel dan restoran kembali aktif," imbuhnya.
Maulana menambahkan dari kebijakan protokol kesehatan di hotel dan restoran akan menambah biaya operasional hampir 10% dari total biaya. (Sumber: Artikel nasional.kontan.co.id Foto syta.org)
...moreTripTrus.Com - Februari selalu menjadi momen yang istimewa bagi banyak orang. Bukan hanya berkat kehadiran Hari Kasih Sayang atau Valentine, bulan depan kamu juga mesti bersiap buat merayakan Tahun Baru Imlek! Yup, budaya yang berasal dari Tiongkok ini telah menjelma menjadi bagian penting masyarakat Indonesia. Nggak heran jika di momen Imlek 2018 ini nanti, KLovers akan menjumpai aksesoris dan pernak-pernik berwarna merah yang menghiasi beberapa pusat perbelanjaan dan fasilitas umum.
warna warni hiburan rakyat festival imlek solo _ #streetphotography #everybodystreet #serikat_sp #serikat_fi #kotasolo #soloevent #festivalimlek
A post shared by Bogi Ardana (@mase_boogie) onJan 23, 2017 at 8:52am PST
"Menariknya, berkat keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia, perayaan Imlek tiap daerah pun memiliki kekhasan tersendiri. Penasaran seperti apa? Ketahui lebih jauh, yuk!"
1. Solo
Solo dikenal sebagai salah satu kota yang amat kental menjunjung tinggi budaya Jawa. Hal yang menarik terjadi tiap peringatan Imlek, di mana nuansa Jawa yang amat kental itu akan dipadukan dengan kemeriahan adat Tionghoa! Dalam acara yang bertajuk Grebeg Sudiro tersebut, kamu dapat menyaksikan gunungan kue keranjang dan aneka hasil bumi yang diarak oleh bapak-bapak berbusana lurik. Kemudian di belakangnya menyusul karnaval barongsai dan pertunjukkan dari berbagai komunitas dari berbagai suku bangsa di Indonesia.
2. Semarang
Semarak perayaan Imlek di Semarang berpusat di kawasan Pecinan bernama Pasar Semawis. Di sini, kemeriahan Imlek dijamin bisa bikin kamu terharu. Jalanan dihiasi dengan lampion dan aksesori Imlek warna-warni. Ada pula sebuah panggung yang disediakan untuk aneka pertunjukkan seperti wayang potehi, barongsai, wushu, tambur, dan lain sebagainya. Makin menyenangkan karena di sana pun kamu bisa wisata kuliner! Puas-puasin deh menikmati aneka penganan khas Tionghoa yang dipadu dengan kuliner asli Semarang!
3. Singkawang
Singkawang adalah sebuah kota yang berada di provinsi Kalimantan Barat. Meskipun wilayahnya tak lebih besar dari kota-kota di pulau Jawa, tapi daerah yang berada sejauh 145 kilometer dari Pontianak itu dikenal sebagai penyelenggara Cap Go Meh terbesar di Asia Tenggara. Tak mengherankan bila selama periode perayaannya, Singkawang bakal didatangi oleh ribuan wisatawan lokal maupun mancanegara. Yang menarik, Cap Go Meh di Singkawang telah berakulturasi dengan kebudayaan setempat. Penasaran kan, gimana jadinya?
4. Jogja
Jogja selalu menghadirkan keistimewaan dalam momen apapun, tak terkecuali saat Imlek. Untuk merayakan tahun baru etnis Tionghoa itu, di Kampung Ketandan Malioboro bakal diselenggarakan Pekan Budaya Tionghoa. Konten acaranya juga menarik banget. Beberapa yang nggak boleh kamu lewatkan di antaranya atraksi budya dan pameran kuliner Tionghoa, serta pawai puluhan barongsai! Jadi, kalau ingin traveling di Jogja yang ‘berbeda' di Jogja, datang pas perayaan Imlek, deh! (Sumber: Artikel kapanlagi.com, Foto Bennylin)
...moreMau menaklukkan tantangan Gunung Kerinci, gunung tertinggi di Sumatera? Ikuti trip di: http://triptr.us/Bo
TRIPTRUS - Jika Gunung Himalaya punya julukan sebagai "Atap Dunia," maka Gunung Kerinci di Indonesia punya julukan sebagai "Atap Pulau Sumatera." Dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl), wajar jika Kerinci dinobatkan sebagai penyangga langit Sumatera.Para pendaki gunung nusantara pun menjadikan ini salah satu gunung yang harus dikunjungi.
Gunung yang juga dikenal dengan nama Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Korinci, atau Puncak Indrapura adalah gunung tertinggi di Sumatera sekaligus gunung api tertinggi di Indonesia. Kerinci terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi, masuk pada jajaran pegunungan Bukit Barisan, dan lokasinya sekitar 130 km sebelah selatan Kota Padang.
Dari kaki gunung ini, hamparan hutan lebat terlihat hijau menutupi wajah asli Kerinci. Hutan di Gunung Kerinci juga merupakan habitat bagi berbagai spesies seperti gajah sumatera, harimau sumatera, macan tutul, tapir, kuskus, serta berbagai primata seperti siamang dan monyet ekor panjang dan ratusan jenis burung. Jalur pendakian Gunung Kerinci bisa dibilang lengkap - yang menyebabkan gunung ini jadi favorit bagi pecinta alam dan pendaki dari Indonesia dan luar negeri - mulai dari jalur beraspal, jalur sungai, jalur dengan bebatuan cadas, pasir, rumput dan pepohonan, hingga jalur menanjak dengan kemiringan 60 derajat.
Untuk mendaki Gunung Kerinci, ada baiknya memulai dari Pos Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi. Sebelumnya, para pendaki harus melapor dulu ke Taman Nasional Kerinci Seblat di Sungai Penuh. Dengan menempuh dua-tiga hari melalui medan yang relatif berat, para pendaki dapat mencapai puncak Gunung Kerinci. Ada baiknya para pendaki menggunakan pemandu yang berpengalaman, mengingat kawasan Gunung ini penuh dengan jalur yang bisa dengan mudah membuat pendaki pemula jadi tersasar.
Sebelum mencapai Puncak Kerinci, ada banyak kawasan wisata yang bisa dikunjungi. Misalnya Goa Kasah yang menjadi habitat kelelawar dan dahulunya merupakan tempat tinggal manusia purba. Ada juga Batu Berukir serta berbagai bentukan batu lain di Desa Muak dan sekitarnya, yang jaraknya sekitar 23 km dari kota Sungai Penuh. Buat yang ingin cross country, di Desa Koto Tebu Tinggi ada air terjun tujuh tingkat yang menantang untuk ditelusuri sampai ke tingkat paling atas.
Belum lagi Danau Kerinci, di kaki Gunung Kerinci, yang merupakan obyek wisata yang cukup populer dikunjungi wisatawan lokal. Satu lagi yang tidak bisa dilewatkan jika naik ke Kerinci, yaitu Danau Gunung Tujuh. Danau tertinggi di Asia Tenggara ini berada pada ketinggia 1.996 mdpl dan dikelilingi tujuh gunung yang termasuk dalam jajaran Bukit Barisan.
Tapi tentu saja, pemandangan terindah bisa dilihat saat mencapai puncak Gunung Kerinci di ketinggian 3.805 mdpl. Dari puncaknya dapat terlihat pemandangan kota Jambi, Padang, dan Bengkulu. Samudera Hindia juga dapat terlihat jelas dari puncak Gunung Kerinci.
Photos courtesy of: rantinghijau.wordpress.com, Wikipedia
...moreTripTrus.Com - Bagi warga Bogor maupun warga Jakarta yang tidak mudik ke luat kota, beberapa destinasi wisata di Kota Hujan bisa jadi pilihan.
Dikutip dari Tribunnewsbogor, berikut tujuh destinasi wisata di Bogor yang bisa disambangi Anda dan keluarga saat libur Lebaran.
1. Taman Ade Irma Suryani
Taman yang juga dikenal dengan sebutan Taman Topi ini berlokasi di pusat Kota Bogor, tepatnya Jalan Dewi Sartika. Anak-anak bisa menikmati belasan wahana permainan. Ada juga destinasi wisata air. Dari Stasiun Bogor, Anda hanya perlu berjalan kaki menuju pintu masuk Taman Topi menuju Jalan Kapten Muslihat.
2. Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor bisa disambangi saat libur Lebaran. Tak hanya itu, Anda juga bisa mengunjungi Museum Zoologi yang menyimpan koleksi fauna.
Anda bisa masuk dari beberapa pintu. Antara lain pintu masuk di sebelah kantor pos di Jalan Ir H DJuanda, Pintu Masuk di Jalan Otto Iskandar Dinata depan Pasar Bogor, pintu masuk di Jalan Pajajaran depan Plaza Keboen Raya, atau pintu masuk di sebrang Kampus IPB Baranangsiang.
3. SKI Tajur
Sumber Karya Indah (SKI) Tajur berada di Jalan Raya Katulampa, Kota Bogor. Selain dikenal sebagai lokasi berjualan tas, SKI Tajur juga terkenal oleh wisata permainannya. Anak-anak bisa bermain Flying Fox, Bola Air, Buggy Kart, Ufo Coaster, Trampoline, dan lain-lain.
Anda pun tak harus membayar tiket masuk, hanya membayar parkir kendaraan saja. Anda tinggal membeli tiket permainan untuk setiap wahana.
4. Jungle Fest
Lokasi wisata ini berada di Komplek Bogor Nirwana Residence. Di sini, wisatawan bisa menikmati beragam jenis wahana. Ada sembilan wahana yanga da di dalam lokasi wisata Jungle Fest. Antara lain Sparkle Bumper dan Lumino Swing.
5. The Jungle Waterpark
Tempat wisata ini terletak tidak jauh dari lokasi wisata Jungle Fest. Di sini Anda bisa menikmati aneka wahana air. Ada beragam jenis wahana air di dalam The Jungle Water Park. Antara lain Wave Pool, Giant Aquarium, dan Kawah Ratu yang jadi primadona di The Jungle Waterpark.
Selain menikmati liburan dengan bermain air, pengunjung juga bisa berwisata edukasi melalui aquarium raksasa yang menyimpan beragam jenis ikan asli Indonesia.
6. Taman Safari
Anda bisa berwisata edukasi sambil menyapa hewan-hewan yang dilepas secara liar di Taman Safari. Ada juga Baby Zoo, kolam renang, serta aneka wahana dan pertunjukan atraksi hewan.
7. Jungleland
Lokasi wisata ini terletak di kawasan Bukit Sentul, Kabupaten Bogor. Ada puluhan wahana permainan yang bisa dinikmati di Jungleland. Tempat wisata ini total memiliki 30 wahana. Beberapa wahana ekstrem yang populer antara lain Discovery dan Zee Force.
Selain itu ada pula Dino World dan Mini Drop yang cocok untuk anak-anak. (Sumber: Artikel kompas.com Foto flickr.com/Seika)
...moreTripTrus.Com - Tak terasa sebentar lagi 2022 akan segera usai. Dengan semakin dekatnya liburan akhir tahun, semakin besar pula antusias masyarakat untuk melepas penat setelah bergelut dengan persoalan di tahun 2022 belakangan. Rencana dan list liburan kamu sudah siap? Yuk persiapkan. Liburan bisa menyegarkan kembali pikiranmu untuk mempersiapkan tahun depan, lho.
Tren Wisata Akhir Tahun yang Murah Meriah
Liburan akhir tahun tidak harus selalu mahal. Ada beberapa opsi liburan bagi kamu serta keluarga dan kerabat yang tetap menyenangkan tapi juga ramah di kantong.
1. Wisata Alam
Untuk menenangkan pikiran, membersihkan hati, seperti suasana alam yang asri akan menjadi tujuan yang cocok untuk kamu. Indonesia yang kaya akan limpahan alamnya memiliki sangat banyak destinasi asri yang worth untuk dijelajahi.
Dari jejeran pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara hingga kepulauan Maluku dan Papua serta pulau-pulau besar lainnya, kamu bisa kunjungi dari puncak gunung hingga pantai berpasir putih.
2. Wisata Budaya dan Sejarah
Selain alam, Indonesia juga dikaruniai oleh keragaman budaya serta bahasa. Tidak ada salahnya kamu liburan melepas penat sembari belajar kebudayaan dan menambah pengetahuan baru.
Kamu bisa mengunjungi museum-museum yang memamerkan kebudayaan Indonesia dari zaman kerajaan-kerajaan kuno seperti Museum Gajah di Jakarta. Selain itu, kamu juga bisa pergi langsung ke tempat-tempat bersejarah seperti lokasi-lokasi bekas peninggalan penjajah, candi-candi, bangunan keraton, kampung adat, dan lain-lain.
3. Piknik
Liburan yang paling aman untuk budget di kantong adalah piknik di taman. Sekarang ini sudah banyak fasilitas kota yang ditingkatkan oleh pemerintah, salah satunya adalah taman kota. Lahan hijau dengan bunga-bunga cantik biasanya menjadi tempat yang cocok untuk duduk-duduk dan mengobrol bersama keluarga serta kerabat. Kamu bisa bawa kudapan sendiri dari rumah, atau membeli dari penjual terdekat.
Tren Wisata Akhir Tahun untuk Anak-anak Muda
Anak muda zaman sekarang biasanya memiliki prefensi tersindiri untuk pilihan liburan akhir tahun. Sudah lelah bekerja dan kuliah, rasanya ingin sekali menggila dan menikmati momen yang datang setahun sekali, liburan akhir tahun. Untuk itu, kamu bisa memilih beberapa opsi berikut untuk tujuan liburan kamu:
1. Wellness Tourism
Istilah ini kerap mengundang tanda tanya bagi sebagian orang. Namun, seiring dengan terbukanya masyarakat saat ini dengan kesehatan mental, maka muncullah satu tren ini.
Singkatnya, wellness tourism adalah destinasi wisata yang menawarkan kedamaian jiwa dan raga. Misalnya seperti yoga, meditasi, dan spa.
2. Staycation
Tren staycation hingga saat ini masih menjadi tren tertinggi dikalangan anak-anak muda usia di bawah 30 tahun. Apalagi semenjak wabah COVID-19 menyerang Indonesia, villa dan hotel banyak menjadi sasaran anak muda yang ingin healing dari kepentan sehari-hari. Staycation sendiri merujuk pada liburan dalam kota atau sekedar di sekitar tempat tinggal. Jadi kamu bisa memangkah biaya transportasi dengan liburan di hotel atau villa.
Untuk kamu yang masih harus kerja, kamu juga bisa memanfaatkan jadwal work from home kamu dengan staycation.
3. Wisata Kuliner
Wisata kuliner tradisional, ada Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Padang dan masih banyak lagi. Untuk kamu yang ingin mencoba menu-menu yang berbeda, saat ini sudah banyak beredah café-café yang menyediakanhidangan-hidangan internasional seperti dari Italia, Prancis, Turki, serta negara lainnya. Selain menikmati hidagan yang ada, kamu juga bisa foto-foto di café yang instagramable untuk kenang-kenangan.
[Baca juga : "Liburan Akhir Tahun? Ini Dia Rekomendasi Tempat Wisata Manado Terbaik"]
4. Menonton Konser
Belakangan ini ada banyak konser-konser musik yang digelar oleh artis-artis baik luar negri maupun dalam negri untuk memeriahkan akhir tahun 2022 di Indonesia. Apalagi dengan meredanya pandemi COVID-19 dan orang-orang sudah mulai berkumpul bersama lagi, tentunya hal ini menjadi tren baru untuk bersukaria dengan musik yang keras. Beberapa konser mendatang yang akan digelar di Indonesia di Desember 2022.
Semakin memuncaknya penghujung tahun 2022, akan semakin banyak pula akomodasi liburan yang akan memakan banyak biaya. Untuk itu, kamu harus cepat-cepat ambil kesempatan untuk mendapat tiket liburan yang murah sebelum spot kamu diambil orang. (Sumber: Artikel radarpekalongan.co.id/ Foto @hsnaamliaa_)
...moreTripTrus.Com - Mendengar kata Kota Tua pasti kita langsung terbayang Jakarta atau Semarang. Padahal di Indonesia ini banyak Kota Tua tak hanya di dua ibu kota tersebut. Nyatanya Kota Tua juga ada di Surabaya Hingga Banten.
Di Kota Tua Jakarta misalnya, di sana traveler bisa lepaskan penat dengan berfoto dan kelilingi bangunan lawasnya. Satu di antaranya adalah Museum Fatahillah. Museum tersebut ternyata juga mengandung sejarah cukup unik yang tidak banyak diketahui orang.
Pada zaman penjajahan Belanda, museum ini jadi pusat aktivitas rakyat pada abad ke-17-19. Saban sore, masyarakat berkumpul dan mengambil air bersih dari satu-satunya mata air di halaman depan balai kota. Rupanya, ada fungsi lain dari balai kota, yaitu tempat pelaksanaan hukuman mati dan pembantaian massal pemerintahan Belanda.
"Nah, yuk sekarang kita tengok keunikan dan sejarah singkat Kota Tua di berbagai wilayah Indonesia."
1. Kota Tua Surabaya
Morning🏃🏾🏃🏾🏃🏾Surabaya Old city . . #jembatanmerahsurabaya #jembatanmerah #bangunantua #oldbulding #oldbuildinglover #kotatua #kotatuasurabaya #surabayaoldcity #oldwindow #oldwindows #oldwindowsframe #surabayaheritage #myheritagetrip
A post shared by Yogi Irawanto🇲🇨🏃🏾🚴🏼📷 (@yogiirawanto) onNov 9, 2017 at 5:14am PST
Tak kalah unik dari Jakarta, wisata Kota Tua Surabaya juga memiliki bangunan kuno yang cukup unik. Jalan-jalan di Kota Tua Surabaya, traveler bisa merasakan sensai Ibu Kota Jawa Timur ini pada masa lampau.
Banyak bangunan bersejarah yang hingga kini masih terawat dan cukup instagram able jika dijadikan latar berfoto. Gedung-gedung tua di Surabaya juga sudah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu. Misalnya saja Gedung Grahadi yang ada di Jalan Subernur Suryo. Gedung tersebut kini menjadi kantor Gubernur.
Selain itu masih banyak pula bangunan lawas yang dialih fungsikan sebagai hotel, museum, dan kantor.
2. Kota Tua Bandung
Di suatu sudut kota tua Bandung . . #kotatuabandung
A post shared by Mir'atul Azizah (@miratul.azizah) onOct 13, 2017 at 7:19pm PDT
Disebut Paris Vas Java, Bandung juga menyimpan beragam destinasi indah yang sayang jika treveler lewatkan. Kota penuh sejarah ini juga memiliki sati bangunan tua yang jadi sejarah tonggak kemerdekaan Indonesia.
Terlebih jik atraveler berjalan di Jalan Braga, Bandung. Bangunan-banguann tua nan kokoh akan menghiasi setiap mata memandang. Tahukah kamu traveler, jika di sana kamu juga bisa menjumpai roti khas Belanda. Selain Braga, nikmati pula Jalan Asia Afrika. Inilah jalan paling bersejarah di Bandung. Pasca peringatan ke-60 Konfrensi Asia-Afrika, Jalan Asia Afrika semakin cantik
3. Kota Tua Yogyakarta
#bankindonesiayogyakarta #oldbuildinglover #myheritagetrip #wheninyogyakarta #funrunheritage #kotatuayogyakarta #heritageyogyakarta #tricycle #becakjogja #becak
A post shared by Yogi Irawanto🇲🇨🏃🏾🚴🏼📷 (@yogiirawanto) onAug 21, 2017 at 8:55am PDT
Jogja merupakan kawasan bersejarah yang merupakan The Old Capital City yang menyimpan banyak cerita tentang lahirnya Mataram Islam. Tak sulit untuk menemukan bangunan tua di Jogja.
Traveler hanya perlu lerjakan hingga unjung Malioboro. Di sana terlah berdiri kokoh beberapa bangunan tua, satu di antaranya digunakan sebagai kantor. Jangan lupa berfoto saat berkunjung di sana ya.
4. Kota Tua Banten Lama
Just stranger with some stories. . . . . #istanakaibon #BantenLama #serang #banten #sevenwanders #eksplorBanten #situssejarahindonesia #situssejarahbanten #peninggalansejarah #kaibon #bentengkaibonbanten #hijabtraveler #canoneosm3 #eksplorserang #ceritaSerang #genpibanten #instagrammble #museum #like #likes #follow #travelerblogger #writerfreelance #travelerWriter #blogger #missririn #writingarticle #storiesgram #visitbanten #wonderfulindonesia
A post shared by Ririn Munawarah (@ririn20) onDec 18, 2017 at 7:49am PST
Provinsi Banten tak hanya memiliki pantai-pantai indah di pesisir barat Pulau Jawa, namun juga wisata religi dan sejarah. Satu destinasi wisata sejarah yang cukup terkenal di Banten adalah Kawasan Kota Tua Banten Lama.
Di kawasan ini, terdapat banyak situs peninggalan sejarah Kesultanan Banten. Wisatawan yang berkunjung ke sini akan dibawa nostalgia dengan suasana lawas Banten pada masa kesultanan.
Berbagai destinasi wisata sebut saja Masjid Agung Banten, Keraton Surosowan, Benteng Spellwijk, Museum Kepurbakalaan Banten, Keraton Kaibon dan Vihara Avalokitesvara bisa kamu nikmati sekaligus di kawasan ini.
5. Kota Tua Medan
.. . . Old town . . #kotatuamedan #jlnhindu #kesawan #medanheritage
A post shared by _ercege (@romigirsang) onDec 27, 2017 at 5:45am PST
Pada zaman dahulu Kota Medan dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha di Tanah Deli, traveler tak boleh melewatkan berjalan-jalan di kawasan Kota Lama. Bangunan ini berdiri sejak tahun 1900 dan telah menjadi saksi perkembangan Kota Medan.
Selain itu traveler juga bisa mengunjungi satu bangunan tua yaitu Gedung London Sumatera. Gedung yang ini dibangun sejak tahun 1906 dan begitu mirip dengan bagunan Belanda. London Sumatera merupakan gedung pertama berlantai 5 yang mempunyai lift kala itu. Tertarik mengunjunginya?
6. Kota Tua Solo
Matahari pun mulai terbenam, mengiringi langkah ku di sebuah jalan panjang di sudut kota solo #spiritofjava#kotatuasurakarta#tantaman#
A post shared by muhaemin89 (@muhaemin89) onOct 25, 2016 at 3:36am PDT
Tak kalah bersejarah dari Jogja, solo juga menyimpan sisa-sia kejayaan peradaban kerajaan Mataram Jawa. Bangunan tua pun banyak kita jumpai di Solo. Sebut saja saat berjalan di kawasan Keraton Surakarta, banyak spot foto berlatar bangunan kuno yang epik.
Jika kurang puas cobalah berkunjung ke Omah Lowo. Disebut demikian karena bangunan lawas bekas Belanda ini kini ditinggali oleh ratusan kelelawar. Rumah ini begitu iconik dan cukup menantang jika dijadikan latar fotomu. (Sumber: Artikel msn.com, Foto Amieykha)
...moreTRIPTRUS.COM - Cirebon, Jawa Barat, segera menggelar festival "pesona Cirebon" pada bulan April mendatang yang bertujuan mengenalkan potensi wisata daerah tersebut ke publik.
"Kami akan adakan festival 'pesona Cirebon' bulan April, ini bertujuan untuk mengangkat wisata, budaya dan juga sejarah Cirebon," kata Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Arief Natadiningrat, di Cirebon, Sanin.
Festival yang semula direncanakan dengan nama festival "pesona bahari Cirebon" kemudian diganti, karena untuk memperkenalkan keseluruhan Cirebon ke Publik bukan hanya baharinya saja.
Cirebon merupakan salah satu kota yang kaya akan budaya, sejarah dan peninggalan atau artevak kuno, untuk itu perlu dipamerkan dan juga dipublikasikan kepada masyarakat luas.
"Pesona Cirebon itu lebih menyeluruh, mengingat Cirebon begitu banyak sejarah dan budaya yang perlu diletahui khalayak," ujarnya.
Dalam festival itu akan ditampilkan semua kesenian Cirebon juga makanan khas Cirebon, karena temanya adalah Cirebon.
Sultan berharap, dengan adanya festival Cirebon bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas dan juga pariwisata yang ada bisa semakin maju.
"Kami ingin mengenalkan dan mengangkat pariwisata Cirebon, karena dengan berkembangnya pariwisata, maka perekonomianpun akan mengikutinya," ujarnya. (Sumber: Artikel dan Foto kompas.com)
...moreTripTrus.Com - Terdapat beberapa teori tentang kapan tepatnya Islam masuk ke Nusantara. Ada yang mengatakan bahwa Islam datang dari Gujarat bersama pedagang India muslim pada abad ke-13 M, ada yang mengatakan Islam datang oleh pedagang Arab dari Timur Tengah pada abad ke-7 M, serta yang terakhir mengatakan bahwa Islam datang dari pedagang asal Persia pada sekitar abad ke-13 M.
Wisata religi Banten banyak diminati oleh pengunjung baik lokal maupun luar daerah. Misalnya kawasan Banten Lama yang merupakan ibu kota Kesultanan Banten, di utara Banten ini peninggalan Islam sangat lekat.
Tidak hanya di Banten Lama, beberapa masjid yang dahulu menjadi pusat penyebaran Islam masih dapat dikunjungi bahkan masih dipergunakan untuk beribadah. Berikut 5 masjid tua bersejarah di Banten yang bisa menjadi pengingat dan bahan pelajaran generasi saat ini.
1. Masjid Jami' Kalipasir
View this post on Instagram
A post shared by Heru Santoso (@sirhumphreyappleby) onJan 5, 2019 at 7:22pm PST
Masjid Kali Pasir adalah masjid tertua di Kota Tangerang peninggalan Kerajaan Pajajaran. Masjid ini berada di sebelah timur bantaran Sungai Cisadane, tepatnya di tengah pemukiman warga Tionghoa kelurahan Sukasari. Bangunannya pun bercorak China. Masjid tertua di Tangerang ini mencerminkan kerukunan umat beragama pada masanya. Hingga kini masjid yang sudah berusia ratusan tahun tersebut masih digunakan sebagai tempat beribadah. Namun, masjid ini tidak lagi digunakan untuk salat Jumat.
Masjid Kali Pasir dibangun bersebelahan dengan Klenteng Boen Tek Bio yang saat itu sudah berdiri tegak. Masjid yang berukuran sekitar 288 meter persegi ini didirikan pada tahun 1700 oleh Tumenggung Pamit Wijaya yang berasal dari Kahuripan Bogor. Selain menjadi tempat ibadah dan syiar agama, Masjid Kali Pasir memiliki nilai sejarah yang tinggi. Masjid ini menjadi tempat akulturasi budaya dan saksi perjuangan anak bangsa melawan penjajah.
2. Masjid Agung Ar Rahman
View this post on Instagram
A post shared by Idha Daffariz (@ida_nurwahida03) onMay 30, 2018 at 2:32am PDT
Kabupaten Pandeglang sebagai kota santri memang sudah selayaknya memiliki masjid yang agung. Masjid Agung Ar-Rahman terletak di Jl. Masjid Agung No. 2 Kel Pandeglang, Kec. Pandeglang, Kab. Pandeglang. Tepatnya berada di sebelah barat Alun-alun Pandeglang Tentu saja menjadi tempat cukup strategis sebagai tempat ibadah. Masjid Agung Ar-Rahman berdiri sejak tahun 1870 atas Tanah wakaf dari Raden Adipati Arya Natadiningrat atau Raden Alya atau Dalem Ciekek.
Masjid Agung Ar-Rahman yang merupakan perpaduan gaya Hindu Jawa, Cina dan Eropa, dengan luas tanah 2.280 m2 dan luas bangunan 2.182 m2. Masjid Agung Pandeglang yang bernama Ar-Rahman ini memang tidak seramai masjid Banten Lama dalam sehari-harinya.
3. Masjid Kuno Kaujon
View this post on Instagram
A post shared by indrasusenoSE (@indrasusenose) onOct 23, 2019 at 11:11pm PDT
Masjid Kuno Kaujon terletak di Kaujon RT. 01 RW. 01 Kel. Serang, Kec. Serang, Kab. Serang. Menurut sesepuh yang ada di sekitar masjid ini, Masjid Kuno Kaujon jauh lebih tua dari usia jembatan Kaujon yang dibangun pada tahun 1875. Meski tidak seorang pun mengetahui kapan pendiriannya, masjid ini tergolong kuno karena masuk ke dalam daftar cagar budaya Provinsi Banten.
Masjid Kuno Kaujon berdiri di atas pondasi masif yang tingginya 60 cm. Adapun luasnya adalah 703 m². Ruang utama yang berbentuk empat persegi dengan ukuran 10 m x 10 m, ditopang oleh empat buah tiang kayu /soko guru di bagian bawahnya terdapat empat buah umpak batu berbentuk labu. Mihrab terdapat pada dinding sebelah barat berupa ruang yang menjorok ke dalam.
[Baca juga : "5 Masjid Tertua Dan Bersejarah Di Banten - Part 1"]
4. Masjid Salafiah Caringin
View this post on Instagram
A post shared by ketan bintul (@ketan_bintul) onMar 17, 2018 at 8:26pm PDT
Masjid Salafiah Caringin terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 31, Desa Caringin, Kec. Labuan, Kab. Pandeglang. Masjid Salafiah Caringin menjadi peninggalan muslim Banten pada masa pemerintahan kolonial Belanda di bawah Gubernur Jenderal Herman Hillem Daendels. Pada 1883 Desa Caringin ditinggalkan oleh penduduknya karena terjadi gempa bumi akibat Gunung Krakatau meletus. Keadaannya menjadi hancur dan gersang.
Setelah setahun ditinggalkan akhirnya mereka kembali ke Caringin pada 1884. Sekembalinya mereka ke Caringin, tak lama kemudian ada seorang ulama yang bernama Syekh Asnawi bersama dengan penduduk secara gotong royong membangun masjid pada tahun 1884. Masjid ini diberi nama Masjid Caringin sampai sekarang. Syekh Asnawi adalah putra KH. Mas Abdurrahman (penghulu Caringin) dan ibunya Ratu Syafiah (keturunan Sultan Banten) yang lahir pada 1852.
5. Masjid Agung Carita (Al Khusaeni)
View this post on Instagram
A post shared by Labuan Banten (@infolabuan) onMay 6, 2019 at 6:45pm PDT
Di daerah wisata Pantai Carita lebih tepatnya di Kampung Pagedongan, Desa Sukajadi, Kec. Carita, Kab. Pandeglang, berdiri masjid tua peninggalan masa penjajahan. Masjid ini diberi nama Masjid Al-Khusaeni Carita. Menurut sejarah, pembangunan Masjid Al-Khusaeni Carita dipimpin oleh salah seorang murid Syekh Nawawi Al-Bantani, Al-Khusaeni. Ia mulai membangun masjid ini tahun 1889 selesai tahun 1895 masehi.
Masjid Al Khusaeni ini memiliki arah hadap ke timur dengan empat serambi di setiap sisi mata angin. Pada bagian serambi ini, berdirilah tiang-tiang penyangga atap yang bentuknya berupa kolom seperti pada bangunan kolonial. i sisi barat masjid terdapat makam KHM Husein atau pendiri masjid beserta dengan keturunannya (4 makam) yang sudah diberikan atap dan berlantai keramik. (Sumber: Artikel gpswisataindonesia.info, wikipedia.org, situsbudaya.id Foto medcom.id)
...more