Memasuki salah satu situs bersejarah di Minahasa Utara ini butuh sedikit perjuangan untuk mencarinya. Letaknya yang berada di belakang perumahan dan lahan penduduk membuat salah satu situs bersejarah di Sulawesi Utara ini agak tersembunyi. Inilah Situs Waruga Sawangan yang merupakan kuburan tua peninggalan zaman megalitik orang Minahasa.
Waruga di Minahasa diperkirakan berkembang pada sekitar awal abad ke-13 sebelum Masehi. Kemunculan Waruga pertama kali di daerah Bukit Kelewer, Treman, dan Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara. Kemunculan Waruga kemudian terus berkembang di berbagai daerah di Sulawesi Utara hingga awal abad ke-20 Masehi.
Pada zaman pra-sejarah masyarakat Minahasa masih percaya jika roh leluhur memiliki kekuatan magis. Untuk itu, kuburan dibuat secara khusus dengan seindah mungkin. Waruga terdiri dari dua bagian, bagian badan dan bagian tutup. Bagian badan berbentuk kubus dan bagian tutup berbentuk menyerupai atap rumah.
Uniknya, waruga tidak dibuat oleh kerabat atau keluarga dari orang yang meninggal akan tetapi dibuat sendiri oleh orang yang akan meninggal. Ketika orang itu akan meninggal maka dengan sendirinya akan memasuki waruga yang dibuatnya itu setelah diberi bekal kubur lengkap. Suatu hari bila itu dilakukan dengan sepenuhnya akan mendatangkan kebaikan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Sebenarnya di Sulawesi Utara banyak terdapat situs Waruga, salah satunya di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara. Terdapat 143 buah Waruga di desa ini yang dibagi dalam beberapa ukuran yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok.
Kelompok pertama, Waruga berukuran kecil dengan ketinggian antara 0-100 cm sebanyak 10 buah. Kedua, Waruga berukuran sedang dengan ketinggian antara 101-150 cm sebanyak 52 buah. Ketiga, Waruga berukuran besar dengan ketinggian antara 151-250 cm sebanyak 81 buah.
Waruga sendiri berasal dari bahasa Tombulu, yakni dari suku kata Wale Maruga yang memiliki arti rumah dari badan yang akan kering. Waruga juga memiliki arti lainnya yakni Wale Waru atau kubur dari Domato atau sejenis tanah lilin.
Sumber: http://www.indonesiakaya.com
...moreTripTrus.Com - Banten merupakan salah satu provinsi yang ada di wilayah Tatar Pasundan. Dulunya Banten merupakan bagian dari provinsi Jawa Barat sebelum akhirnya dilakukan pemekaran pada tahun 2000. Provinsi yang memiliki 4 kota ini ternyata memiliki potensi wisata yang layak untuk kamu datangi.
Wisata di Banten berikut ini tidak hanya sekadar menyajikan pemandangan yang indah, namun tersemat nilai edukatif akan sejarah di dalamnya. Lokasi-lokasi wisata berikut patut kamu datangi jika ingin mengenal peninggalan Banten di masa lampau.
1. Istana Keraton Kaibon
Bung @andibachtiar & Kang @Gol_A_Gong #IstanaKaibon #BaladaSiRoy #instadroid #andrography
A post shared by Doneh Abe (@downnee) onJan 26, 2013 at 11:20pm PST
Tempat bersejarah pertama ada istana keraton kaibon. Jika dilihat dari namanya, Kaibon sendiri berati keibuan. Nah, keraton ini dulunya dibangun karena pada kala itu sultan Syaifusin masih berusia lima tahun, sehingga tidak bisa atau belum mampu memegang pemerintahan, sehingga sang ibu, yakni Ratu Aisyah, yang jadi wali sementara dan dibangunlah istana ini. Sayangnya pada 1832 bangunan ini dihancurkan oleh Belanda.
Meski sudah hancur, namun jejak peninggalan sejarah masih bisa kita temukan dari bebatuan seperti bangunan gerbang juga pintu-pintu kokoh besar. Dulunya bangunan ini memiliki corak islam yang kental seperti masjid yang memiliki pilar-pilar menjulang.
2. Masjid Agung Banten
"Banten Empire Mosque" Pertama kali eksplorasi di Banten Lama, melihat kemegahan Kesultanan Banten di masa lalu. Rekomendasi untuk yang berminat wisata sejarah. Menilik kembali bagaimana perdagangan global di masa keemasan Kerajaan Islam, serta masa awal era kolonialisme di Nusantara. #mosque #tower #masjidagungbanten
A post shared by Nuansa Bayu Segara (@segaranuansabayu) onApr 6, 2018 at 6:18am PDT
Banten merupakan salah satu daerah di Indonesia yang juga terkenal akan kentalnya budaya islam. Salah satu bukti tersebut dapat kita temukan dari Masjid Agung Banten. Masjid yang selalu ramai oleh para peziarah tidak hanya lokal saja, melainkan dari banyak penjuru tanah air. Yang menjadikan masjid ini unik adalah menaranya, di mana mirip sekali dengan mercusuar yang tinggi.
Konon masjid ini dibangun pada tahun 1552 oleh Sultan Maulana Hasanuddin. Jika kamu tertarik berkunjung ke sini datang saja ke desa Banten, atau jika kamu dari Serang jarak yang ditempuh adalah 10 km atau sekitar 25 menit saja.
[Baca juga : Lasem is Awesome!]
3. Benteng Speelwijk
#1585ad. Dibina oleh #belanda diatas keruntuhan #kesultananbanten #sejarahpastiberulang #bentengspeelwijk
A post shared by ahmad idris (@ahmad.idrisss) onFeb 4, 2018 at 10:55pm PST
Benteng Speelwijk berlokasikan di kampung Pamarican, atau bisa juga ditempuh selama lima belas menit jika kamu dari Serang. Mitosnya benteng ini merupakan bangunan peninggalan Belanda, namun ternyata bangunan ini sendiri dibangung oleh Kesultanan Banten di mana fungsi dari benteng ini sendiri adalah sebagai alat penahan jika sewaktu-waktu ada serangan laut. Bentuk bentengnya yang unik menjadikan daya tarik tersendiri bagi kamu yang ingin menyentuh atau bersinggungan dengan sejarah di masa lampau.
4. Danau Tasikardi
Gerimis Pagi Oleh : Aliza Mehayu "Eh, kapan datang?" Tanyamu, Pagi. "Jalan yuk, kita udah telat." Tanpa menunggu aku menjawab engkau sudah pergi menuju keramaian. Aku belum beranjak dari dudukku. Menikmati indahnya gerimis pagi. "Hayuk!" Kali ini kau agak berteriak. Kau menunjuk jam di pergelangan tanganmu. Jadwal kereta masih 15 menit lagi. Tapi kau selalu begitu, well prepared. Selalu dalam posisi standby. Selau pertama hadir, selalu menunggu bukan yang ditunggu. Aku yakin kau sudah tiga kali mengecek isi ranselmu. Memastikan tidak ada satu barangpun yang tertinggal. Aku selalu menyukaimu, Pagi. Berlari kecil aku mengejarmu. " Di kereta juga bisa liatin hujan," ucapmu ketika langkah kita sejajar. Ingin aku protes, "ini gerimis bukan hujan," tapi pasti kau sudah siap menjawabnya dengan argumen-argumen cerdasmu. Saat ini aku tidak sedang ingin beradu argumen, aku hanya ingin mensyukuri dan menikmati pagi. Foto : hasil gugling #danautasikardi #bantenlama #fiksimey
A post shared by Meyliza (@alizamehayu) onFeb 8, 2017 at 2:21pm PST
Selain menawarkan akan keindahan juga ketenangannya, Danai Tasikardi akan membawa kalian pada sejarah Banten di masa lampau. Danau yang berlokasikan di desa Margasana, Kramatwatu ini memiliki arti danau buatan. Danau yang dibuat oleh Sultan Banten ini dulunya difungsikan sebagai penampung air dari sungan Cibanten yang selanjutnya digunakan sebagai pengairan sawah-sawah penduduk. Juga, selain itu danau ini sendiri dipakai sebagai pemasok air di keraton.
5. Vihara Avalokitesvara
Belajar sejarah 😅 #viharaavalokitesvara #viharaavalokitesvarabanten #indonesia #banten
A post shared by Ibnurestu (@restu_9) onJan 11, 2017 at 4:25am PST
Vihara Avalokitesvara bisa dikatakan vihara tertua, sebab dibangun pada abad ke 16. Vihara sendiri konon tidak bisa dilepaskan dari sosok Sunan Gunung Jati dalam pembangunannya. Jika kamu dari Serang hanya dibutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke vihara yang berlokasikan di kecamatan Kasemen ini. Bangunan ini sempat mengalami musibah, namun tenang karena bentuk bangunannya sendiri masih utuh dan bisa dinikmati keindahan seni arsitekturnya yang bikin kagum.
Bagaimana? Mengenal sejarah tetap bisa menyenangkan seperti berkunjung ke lokasi-lokasi di atas. Selain bersenang-senang kita juga mendapatkan ilmu di dalamnya. (Sumber: Artikel bantenbangkit.com, Foto Tanti Ruwani)
...moreTripTrus.Com - Mencari tempat wisata di Lampung Barat tidaklah sulit. Salah satu kabupaten di Lampung yang sebagian besar topografi wilayahnya berupa pegunungan ini memiliki hawa sejuk dan alam yang asri. Maka dari itu, umumnya destinasi wisata di Kabupaten ini berbasis alam dengan bonus kesejukan udara dan lingkungan hijau yang memanjakan mata.
Ingin tahu daftar destinasi wisata Lampung Barat yang asyik dan wajib dikunjungi? Yuk, cek daftarnya di bawah ini.
1. Danau Ranau
View this post on Instagram
A post shared by azizmiftachul (@azz_mifth)
Danau Ranau merupakan salah satu destinasi yang wajib untuk dikunjungi. Danau terluas kedua di Pulau Sumatera ini akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi kamu. Danau dengan total luas 125,9 km persegi ini terletak di dua wilayah provinsi, yakni Lampung Barat dan Sumatera Selatan.
Untuk menikmati keindahan Danau Ranau, ada banyak titik yang bisa didatangi. Setiap sudut menyajikan pemandangan yang berbeda-beda. Di sekitar danau ini juga terdapat bermacam tipe pemandangan yang bisa kamu nikmati. Di antaranya adalah persawahan milik warga yang luas yang dijamin mampu memanjakan mata. Ada juga pemukiman dengan rumah tradisional dan juga keramba-keramba milik masyarakat yang berada di sekitar danau ini. Keduanya bisa menjadi salah satu spot fotogenik yang memesona. Hal paling istimewa yang ada di danau ini adalah pemandangan Gunung Seminung di hadapan danau yang nampak sangat megah nan indah.
2. Desa Wisata Lumbok
Lumbok adalah nama desa yang terletak di kecamatan Sukau, kabupaten Lampung Barat. Desa ini terlihat sangat elok dengan pemandangan danau Ranau di tepiannya. Bagi kamu yang mendambakan suasana yang tenang dan damai, desa wisata Lumbok bisa menjadi destinasi yang tepat untukmu.
Letak desa Wisata Lumbok berjarak 30 km dari Liwa, ibukota kabupaten Lampung Barat. Pilihan kegiatan untuk pengunjung yang berlibur di desa wisata ini antara lain menangkap ikan dengan cara anti mainstream yaitu menombak dan memanah, berenang di Danau Ranau, memancing belut, dan aktivitas malam yang seru bersama penduduk lokal. Untuk penginapan, para wisatawan dapat berbaur dengan warga lokal dengan menginap di rumah mereka.
3. Gunung Seminung
View this post on Instagram
A post shared by Wisata Danau Ranau (@potret_ranau)
Bagi kamu yang berkunjung ke Lampung Barat, wajib hukumnya datang ke Gunung Seminung jika tidak mau menyesal. Sebab gunung ini memiliki pemandangan alam paling indah dan menjadi tujuan wisata populer di sana. Dari puncak gunung para traveler bisa melihat hamparan alam yang indah yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Gunung Seminung berada di sebelah barat laut ibukota kabupaten Liwa dengan jarak sekitar 25 kilometer. Gunung ini berada di perbatasan antar provinsi, sebagian wilayahnya masuk ke dalam kecamatan Sukau, kabupaten Lampung Barat, provinsi Lampung sedangkan sebagian lainnya berada di kecamatan Ranau, di provinsi Sumatera Selatan. Di kaki gunung ini kamu bisa menjumpai danau Ranau yang merupakan danau terbesar kedua di pulau Sumatera.
4. Danau Suoh
View this post on Instagram
A post shared by Yoans🍦 (@siofanneo)
Selain Danau Ranau yang telah populer, Lampung Barat masih memiliki satu danau lainnya yang berpotensi besar menjadi destinasi wisata populer berikutnya, yakni Danau Suoh. Danau ini bisa kamu jumpai dengan melakukan perjalanan melalui kecamatan Batu Brak maupun kecamatan Sekincau dengan waktu tempuh sekira 4 jam dari ibukota Liwa.
Danau Suoh menawarkan pengaman adventure yang tidak akan terlupakan. Akses menuju lokasi cukup menantang sehingga dihimbau agar menggunakan kendaraan yang sesuai seperti mobil offroad atau motor trail. Di kawasan Danau Suoh terdapat tiga danau yang airnya bisa berubah-ubah warna. Sedangkan tidak jauh dari kawasan danau tersebut kamu bisa melihat fenomena alam menarik dalam bentuk sumber panas bumi.
5. Desa Pekon Hujung
Di Lampung Barat juga ada sebuah destinasi desa wisata yang cukup mengasyikan. Nama desa wisata tersebut adalah Pekon Hujung. Desa wisata ini memiliki keindahan alam yang pastinya tak kalah dengan destinasi desa wisata yang lain. Apalagi suasana di kawasan desa ini masih benar-benar asri dengan keindahan alam yang sangat memukau.
Di desa Pekon Hujung, kamu masih bisa menemukan deretan rumah-rumah tradisional khas Lampung barat. Jika kamu mencari ketenangan dan kenyamanan selama berlibur untuk menghilangkan penat, maka kawasan ini adalah salah satu pilihan yang dijamin tak akan membuat kecewa.
[Baca juga : "Tren Wisata Akhir Tahun 2022 Untuk Healing"]
6. Sumber Air Panas Gemburak
Salah satu tempat wisata Lampung Barat yang cukup menarik untuk dikunjungi adalah sumber air panas Gemburak. Sumber air panas yang terletak di dua lokasi, yakni di Sidomakmur dan kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Sumber air panas yang satu ini memiliki keindahan alam yang luar biasa menawan. Pengunjung yang datang bisa menikmati air panas yang dipercaya masyarakat bermanfaat untuk menyembuhkan segala macam penyakit kulit. Selain tempatnya yang eksotis, sumber air panas ini bisa menjadi alternatif tempat liburan yang sehat buat keluarga. (Sumber: Artikel indonesia.travel/ Foto @ewin_piyoe_wesuiranangalaz)
...moreTripTrus.Com - Event MotoGP di Sirkuit Mandalika emang jadi daya tarik baru buat para turis datang ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Nggak cuma nonton balapan motor, tapi juga menikmati panorama alam yang kece banget. Tapi tunggu dulu, Lombok nggak cuma soal pantai cantik dan gunung doang, lho! Di sini lo juga bisa eksplorasi budaya yang keren abis!
Buat lo yang suka wisata alam plus budaya, ada nih desa-desa wisata di Lombok yang nawarin pengalaman otentik yang beda banget. Yuk, intip 5 desa wisata yang wajib banget lo kunjungi!
1. Desa Sade
Desa Sade ini rumahnya orang Sasak, suku asli Lombok, dan punya rumah tradisional yang atapnya unik banget, terbuat dari ilalang dan wajib diganti tiap 8 tahun sekali! Lantainya tanah liat yang dipoles pake kotoran kerbau atau sapi, biar nggak retak dan nggak berdebu. Di sini lo bisa ngeliat kehidupan sehari-hari warga lokal, dan yang nggak kalah keren, mereka bikin tenun ikat yang udah turun-temurun. Kalo lo mampir nonton MotoGP, wajib banget sempetin ke Desa Sade karena deket banget sama sirkuit Mandalika.
2. Desa Sukarara
View this post on Instagram
A post shared by Sanggar Kayu Ulin (@sanggarkayuulin)
Masih di sekitar Lombok Tengah dan nggak jauh dari Sirkuit Mandalika, ada Desa Sukarara, pusatnya kerajinan tenun ikat Lombok. Di sini lo bisa langsung ngeliat proses pembuatan tenun, mulai dari nyiapin benang sampe teknik tenun yang ribet. Jangan kaget kalo liat cewek-cewek di sini asyik menenun di depan rumahnya, karena ini emang aktivitas sehari-hari mereka. Lo juga bisa beli kain tenun keren sebagai upaya dukung budaya lokal yang masih lestari.
3. Desa Banyumulek
Geser dikit ke Lombok Barat, tepatnya di Kecamatan Kediri, lo bisa kunjungi Desa Banyumulek yang terkenal sama kerajinan tembikarnya. Warga di sini udah lama banget produksi tembikar, dan lo bisa langsung ngeliat gimana proses pembuatannya. Mereka masih pake cara tradisional yang udah diwarisin turun-temurun. Mau liat proses pembakaran tembikar? Datengnya pagi-pagi ya, soalnya mulai dibakar jam 11-an. Selain itu, lo juga bisa beli tembikar yang udah jadi buat oleh-oleh.
[Baca juga : "10 Spot Wisata Kece Di Lombok Buat Lo Yang Nonton Motogp Mandalika"]
4. Desa Tetebatu
Di lereng Gunung Rinjani setinggi 700 MDPL, Desa Tetebatu nawarin pemandangan alam yang cakep banget, kayak sawah terasering dan hutan tropis. Tempat ini pas buat trekking sambil nikmatin suasana alam yang damai. Lo bisa ketemu petani lokal, belajar cara tradisional nanem padi, dan coba kopi khas Lombok. Desa Tetebatu ini juga sempet jadi wakil Indonesia di World Best Tourism Village UNWTO 2021, lho!
5. Desa Senaru
Kalo lo pengen naik Gunung Rinjani, Senaru adalah gerbang utama yang ada di sisi utara Lombok. Selain jadi titik awal pendakian, desa ini juga punya air terjun keren, Tiu Kelep dan Sendang Gile, yang airnya dari Danau Segara Anak. Udara seger banget di sini, dan warga lokalnya ramah. Lo juga bisa mampir ke Desa Adat Senaru yang punya rumah tradisional paling tua di Lombok, atap ilalang, pagar bambu anyam, dan lantai tanah.
Jadi, kalo lo lagi nonton MotoGP di Mandalika, jangan cuma balik hotel doang ya! Luangin waktu buat main ke desa-desa wisata ini. Pengalaman lo bakal jadi lebih kaya dan nggak bakal gampang dilupain, karena bisa ngerasain langsung kehidupan Lombok yang autentik dan asik banget! (Sumber Foto @canafotografia)
...moreTripTrus.Com - Puasa emang bikin energi lo agak low, tapi bukan alasan buat rebahan doang! Buat lo yang doyan jalan-jalan, Ramadan bukan penghalang buat eksplor tempat-tempat kece kayak Jogja, Bandung, Surabaya, atau bahkan luar negeri. Nah, biar liburan lo tetep asik tanpa ganggu ibadah, coba ikutin tips-tips ini, bro!
View this post on Instagram
A post shared by British Muslim Travel & Lifestyle Magazine (@british_muslim_magazine)
1. Cek Dulu Dompet Lo!
Sebelum mikirin destinasi, pastiin dulu duit lo cukup buat jalan-jalan. Jangan sampe udah ngebet ke luar kota atau luar negeri, tapi dompet tipis. Biar aman, lo bisa mulai nabung dari jauh-jauh hari atau cari tiket promo biar budget tetap aman terkendali.
2. Survei Itu Wajib, Itinerary Jangan Lupa!
Jangan sotoy langsung cus tanpa riset! Apalagi kalau tujuan lo ke luar negeri, lo harus tau dulu durasi puasanya. Ada negara yang puasanya mirip Indonesia, tapi ada juga yang sampai 21 jam kayak di Eropa! Jadi, tentuin destinasi sesuai preferensi lo. Selain itu, cek juga tempat-tempat buat buka puasa biar gak kelaparan di jalan.
3. Destinasi Adem Biar Gak Ngeluh Haus
Lo pasti males kan jalan-jalan tapi kepanasan dan gak bisa minum? Makanya, pilih destinasi yang adem. Kalau di dalam negeri, lo bisa pilih tempat kayak Lembang, Batu, atau dataran tinggi lain. Kalau ke luar negeri, mending ke negara yang lagi musim dingin atau seenggaknya gak terlalu panas.
[Baca juga : "Gak Loyo! 5 Tips Traveling Pas Puasa Biar Tetep On Fire"]
4. Pagi dan Sore, Waktu Jalan Paling Aman!
Jalan siang bolong pas puasa? Big no! Mending jalan pagi habis sahur, pas energi masih full. Kalau gak sempet, sore juga bisa, sekalian nunggu buka puasa. Jadi, lo tetep bisa nikmatin jalan-jalan tanpa harus tersiksa kepanasan atau kelelahan.
5. Jangan Milih Destinasi yang Ribet Dijangkau
Lo emang suka tantangan, tapi jangan sampe liburan lo berubah jadi survival mode. Hindari tempat-tempat yang harus jalan kaki jauh atau mendaki berat, kecuali lo mau uji nyali buat nahan haus dan lelah. Mending pilih tempat yang transportasinya gampang dijangkau.
6. Sahur Itu Wajib, Jangan Skip!
Mau kuat jalan-jalan pas puasa? Jangan pernah skip sahur! Ini kunci utama biar lo tetep strong seharian. Makan yang bergizi dan cukup serat biar gak gampang lemes. Kalau lo nekat gak sahur, siap-siap deh cranky dan males-malesan pas jalan.
7. Ibadah Tetep Nomor Satu!
Jangan sampe karena traveling, lo jadi lupa ibadah. Kalau susah cari masjid, lo bisa sholat di tempat yang memungkinkan. Jangan juga jadikan capek sebagai alasan buat batal puasa. Ada banyak cara seru buat nunggu buka, kayak baca buku, nonton film, atau main game di hape lo.
Nah, itu dia 7 tips biar traveling pas Ramadan tetep seru tanpa ganggu ibadah lo. Jangan lupa ajak temen atau keluarga biar makin rame dan makin asik! Gimana, siap jalan-jalan sambil puasa? (Sumber Foto @zahoraproject)
...moreTripTrus.Com - Pelaku Pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur menyambut baik rencana Batik Air membuka rute baru ke Labuan Bajo.
Hendrik Abur, salah satu tour operator di Labuan Bajo mengatakan, kehadiran maskapai Batik Air memberi pilihan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Labuan Bajo dan Komodo. "Tentu ini sangat positif. Kehadiran Batik Air diharapkan dapar memberikan pilihan bagi wisatawan dan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo" kata Hendrik Abur, yang dihubungi melalui telepon, Selasa (20/6).
Hal senada disampaikan oleh Richard, tour operator di Flores. Menurut Richard, kehadiran Batik Air ini diharapkan mampu menekan harga ticket pesawat yang masih terbilang mahal. "Semoga semakin banyak pesawat yang terbang ke Bandara Komodo, harga ticket juga ikut turun, sehingga semakin banyak wisatawan yang datang," kata Richard.
Seperti diberitakan sebelumnya, Batik Air yang merupakan anak perusahaan dari Lion Air Group terbang perdana ke dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng ke Bandara Komodo Labuan Bajo, hari ini Rabu, 21 Juni 2017
Ayo ke Labuan Bajo! (Sumber: Artikel indonesiakoran.com Foto flickr.com/TracyHunter)
...moreTripTrus.Com - Lasem, sebuah kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah penuh dengan jejak peninggalan budaya China. Hingga kini, peninggalan seperti rumah berciri khas China Hindia bisa dengan mudah diliihat di Desa Karangturi. Arsitektur ala selatan Tiongkok bisa ditemukan pada bangunan yang masih kokoh berdiri. Tak hanya itu, tempat-tempat ibadah seperti kelenteng juga meramaikan kota mungil berjuluk "China Kecil" itu.
Sumber: Foto klikhotel.com
Ada tiga kelenteng tua yang bisa dikunjungi di Lasem. Ada Kelenteng Cu Ang Kiong, Kelenteng Poo An Bio, dan Kelenteng Gie Yong Bio. Masing-masing terletak di desa berbeda. KompasTravel beberapa waktu lalu sempat mengunjungi tiga kelenteng di Lasem itu. Berikut ulasan singkat tentang ketiganya.
1. Klenteng Cu Ang Kiong
Kelenteng Cu Ang Kiong berada di Desa Dasun, Lasem. Dari Jalan Raya Lasem, Kelenteng Cu Ang Kiong terletak sekitar 100 meter. Dari halaman kelenteng terlihat ukiran-ukiran aksara China, dua buah naga di bagian gerbang, atap bangunan ekor walet. Sebuah tiang besi mirip tiang dek kapal yang masih berdiri menjulang di halaman kelenteng.
Tiang dengan bendera kecil segitiga itu menjadi penanda dewa yang berhubungan dengan laut, yaitu Dewi Ma Zu (sering disebut Mak Co), atau dalam bahasa Hokkian dikenal sebagai Thian Siang Sing Bo yang berarti Sang Dewi Samudra atau Dewi Laut asal Fujian.
Di dalam kelenteng, terdapat altar utama penyembahan Dewi Mak Co. Di dekat Mak Co, ada juga patung dari Fude Zhengshen (Dewa Bumi dan Kekayaan) dan Jialan Ye. Di dalam kelenteng juga terdapat batu-batu prasasti dan papan bertulis dalam bentuk melintang dan membujur. Di samping kiri dan kanan bagian dalam bangunan kelenteng terdapat beberapa mural.
2. Kelenteng Gie Yong Bio
Kelenteng lainnya di Lasem adalah Gie Yong Bio. Kelenteng ini terletak di Jalan Babagan No 7, Desa Babagan, Kecamatan Lasem. Kelenteng ini terletak di sebelah kanan jalan. Jika dibandingkan dengan Kelenteng Cu Ang Kiong, Kelenteng Gie Yong Bio berukuran lebih kecil.
Di Kelenteng Gie Yong Bio terdapat altar yang berisi patung Fude Zhengshen dan Confusius. Klenteng ini juga memiliki arsitektur berlanggam Fujian, China Selatan. Atap bangunan kelenteng Gie Yong Bio berbentuk ekor walet. Dari luar, kelenteng Gie Yong Bio punya gerbang pintu masuk yang berukirkan aksara China.
Kelenteng Gie Yong Bio juga memiliki mural seperti di Kelenteng Cu Ang Kiong. Mural-mural tua itu masih bisa terlihat dengan cukup jelas.
3. Kelenteng Poo An Bio
Kelenteng Poo An Bio terletak di Jalan Karangturi VII/13, Desa Karangturi, Kecamatan Lasem. Kelenteng Poo An Bio ini disebut-sebut tertua di Lasem meski tak ada bukti-bukti tertulis terkait pembangunannya.
Kelenteng ini disebut sebagai persembahan kepada Kwee Sing On (Guo Shen Wang). Kwee Sing Ong adalah dewa yang kelenteng aslinya berada di Desa Baijiao, Kabupaten Zhangzhou, Provinsi Fujian, China Selatan. Di bagian luar kelenteng, ada gerbang yang bertuliskan aksara China. Sementara di bagian dalam kelenteng, ada juga altar tempat patung penyembahan dan mural-mural seperti di dua kelenteng lainnya. (Sumber: Artikel-Foto travel.kompas.com)
...moreTRIPTRUS.COM - Wisata Alam Sikujang berada di dukuh Combong, Kecamatan Pekalongan.Berjarak sekitar 12 km dari Kajen, dengan lokasi yang berada di daerah pegunungan dan hutan pinus membuat wisata alam Sikujang menjadi sejuk dan sangat nyaman untuk bersantai dan melepas penat. Sungai yang mengalir di kawasan wisata menambah kesegaran suasana. Berawal dari ide Dukuh Combong yang melihat adanya potensi alam yang sangat luar biasa dan mempunyai daya tarik untuk bisa dikembangangkan menjadi destinasi wisata alam .
Wisata Alam Sikujang ini dikelilingi oleh sawah,pohon,sungai yang indah. Disarankan bila berkunjung ke Curug Sikajang di pagi hari agar udaranya lebih segar dan tidak terlalu panas. Dimulai dari awal masuk trekking ke air terjun Bekakak ini dilengkapi dengan gazebo dan juga rumah pohon untuk pengunjung yang ingin bersantai dan menikmati pemandangan yang indah. Di sana bisa banyak melakukan kegiatan seperti pemandian alam di sungainya, area camping untuk acara gathering dan trekking ke air terjun Bekakak.
Dari pintu masuk kita tracking menuju ke air terjun Bekakak kira-kira 15 menit untuk sampai ke lokasi, jalananya dipenuhi batu-batu dan pepohonan di tengah jalan menuju ke air terjun Bekakak kita akan menemukan Kayu Akar Lawang,dinamakan Kayu Akar Lawang karena bentuknya yang menyerupai pintu gerbang(dalam bahasa jawa lawang itu berarti gerbang).
Setelah trekking kurang lebih 15 menit sampai lah kita di air terjun Bakakak yang merupakan obyek utama yang terletak di kali Bekakak. Di lokasi tersebut ada 2 air terjun tetapi untuk mencapai air terjun yang kedua akses jalan masih belum di buka karena medan yang sangat terjal. Di air terjun Bekakak ini airnya bersih sekali jadi kita bisa bermain air di sana setelah kita berkeringat karena trekking.
...moreTripTrus.Com - Menelusuri destinasi wisata di Kabupaten Gunungkidul seperti tidak pernah ada habisnya. Bukan hanya ada wisata pantai atau susur goa saja yang memang sudah terlebih dahulu moncer.
Kini di Desa Banyusoco, Kecamatan Playen menyajikan wisata alam Air Terjun Gedad, yang memiliki ketinggian sekitar 20 meter.
Kepala Desa Banyusoco, Sutiyono mengatakan Air Terjun Gedad kini didorong menjadi salah satu unggulan dari beberapa potensi wisata yang ada di Banyusoco. Saat ini pihaknya terus membenahi pengelolaan objek wisata tersebut agar dapat menarik perhatian para pelancong.
“Akses jalan sudah kami benahi, sepanjang 350 meter menuju lokasi sudah kami cor blok. Sementara fasilitas lain seperti kamar mandi untuk pengunjung juga sudah ada,” kata dia kepada Harianjogja.com, Minggu (9/7/2017).
Rencananya sejumlah sarana dan prasarana penunjang lain akan segera dibangun. Seperti halnya pembangunan irigasi untuk menjaga ailiran air, supaya debit air terjun tetap stabil. Dengan menggunakan irigasi, maka pada saat musim kemarau debit air tidak akan menurun.
Menurutnya jika debit air tetap stabil, air terjun akan semakin terjaga keindahannya. Dengan demikian semakin menarik minat wisatawan untuk datang. “Kalau tidak musim kemarau, pas debit airnya besar air terjunnya itu terlihat bagus sekali,” kata dia.
Kendati masih mengandalkan datangnya musim penguhujan, namun diakuinya pengunjung di Air Terjun Gedad cukup lumayan. Kemarin saja saat satu pekan libur lebaran, pengunjung mencapai 2.000 orang.
Menurutnya jumlah kunjungan tersebut sudah sangat lumayan. Karena jika dibandingkan pada hari biasa, pengunjung hanya mencapai 50-an orang.
Salah seorang wisatawan asal Klaten, Jawa Tengah, Umi mengaku puas saat berkunjung ke Air Terjun Gedad. Suasananya yang masih asri dan udaranya yang sejuk membuatnya betah berlama-lama bermain di air terjun tersebut. “Suasananya enak banget, belum terlalu ramai jadi bebas di sini [Air Terjun Gedad],” kata dia.
Sama halnya dengan Umi, Novi yang juga wisatawan asal Klaten pun mangaku terkesan dengan keindahan Air terjun Gedad. Meskipun jarak tempuh menuju Air Terjun Gedad cukup jauh, namun hal itu terbayarkan dengan keindahan yang ada di Air Terjun Gedad.
“Tadi dari rumah [Klaten] ke sini sekitar dua jam lebih. Tapi capek di jalan langsung terobati begitu sampai sini,” ungkapnya. (Artikel: harianjogja.com Foto gunungkidulku.com)
...more