shop-triptrus



5 Destinasi Wisata Paling Hits di Indonesia Timur

TripTrus.Com - Libur panjang pergantian tahun, selalu menjadi waktu yang paling diburu oleh masyarakat untuk menikmati waktu relaksasi. Tak sedikit dari mereka memilih untuk berlibur, dengan tujuan agar mereka lebih releks dalam menghadapi padatnya pekerjaan yang mendera selama setahun ke depan.  Liburan pun kini masih berlangsung, itu berarti Anda masih memiliki waktu untuk relaksasi dengan mengunjungi beberapa destinasi baik di dalam maupun di luar negeri. Jika Anda ingin menikmati waktu relaksasi yang tidak terlalu lama dan memakan waktu lama dalam perjalanan. Ada baiknya kalian mengunjungi beberapa destinasi domestik.  "Jika bosan dengan Bali, kami pun memiliki beberapa rekomendasi liburan di kawasan timur Indonesia yang menarik untuk dikunjungi." Berikut ini, lima destinasi di Indonesia Timur dari travel blogger Satya Winnie yang dilansir dari laman seasia: 1. Banda Neira   Kapan kesini? @adiikhsan07 @phyand_mn @91raka @rumoninjb @deessss12 @zhaly03 #explorebanda #bandaneira #exploreindonesia #i A post shared by Taufan tianotak " Umasugi " (@badai_t) onJan 4, 2018 at 12:50am PST Terletak di Kepulauan Banda Kabupaten Maluku Tengah, Banda Neira, dulu dikenal sebagai pusat perdagangan pala saat penjajahan Belanda. Jika Anda tertarik mengunjungi lokasi ini, Anda bisa mendatangi beberapa lokasi sisa-sisa reruntuhan zaman penjajahan Belanda seperti Belgica Fortress.  Tak hanya itu, bagi Anda para pecinta laut sempatkanlah untuk mengunjungi beberapa pulau cantik di Banada Neira seperti pulau Hatta, Nailaka dan Rhon yang diketahui memiliki pantai berpasir putih yang indah. Tak hanya itu, ketiga pulau tersebut pun diketahui sebagai lokasi snorkling dan diving terbaik di Banda Neira.  Selain menikmati kegiatan di pantai, Anda pun bisa menikmati keindahan panorama pulau tersebut dari ketinggian 650 meter dengan mendaki Gunung Banda. 2. Raja Ampat   🌎 Wayag Island - Raja Ampat, Indonesia 📷@goingepicplaces «Raja Ampat is a group of islands on the western tip of Papua in Indonesia, famous for its diving experience.» - See more: Backpackerstory.org Videos: @backpackerstory_org Contribute: Facebook.com/backpackerstory Travel blogger/Instagrammer: backpackerstory.org/contribute A post shared by Backpacker (@backpackerstory) onJan 1, 2018 at 8:01am PST Destinasi yang terletak di Papua Barat ini menjadi salah satu destinasi yang populer di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Ini tak lain, karena keindahan bawah lautnya yang menakjubkan dan masuk sebagai salah sati dari 10 tempat menyelam terbaik di dunia.  Bagi kalian yang ingin mengunjungi lokasi ini disarankan untuk datang secara berkelompok mengingat biaya transportasinya yang cukup mahal. Jika Anda datang secara berkelompok, setidaknya Anda akan memangkas sedikit biaya transportasi menuju Raja Ampat.  3. Ternate   Laguna hill ⛰🌋 #tarnate #explore #swing #laguna #northmaluku #ibelieveinthegoodthingscoming A post shared by Megan Tinius (@saltyseadogg) onDec 18, 2017 at 12:16am PST Terkenal dengan pemandangan Maitara dan Kepulaaun Tidore yang berada di uang kertas Rp1.000 Ternate menjadi salah satu destinasi yang bisa Anda kunjungi di kawasan Indonesia Timur. Banyak hal yang bisa Anda lakukan di pulau ini, mulai dari menikmati pemandangan dari lereng gunung Gamalama, menikmati keindahan Danau Tolire dan snorkling di perairan sekitar pulau.  Tak hanya itu, bagi Anda pecinta sejarah bisa mengunjungi beberapa benteng era kolonial seperti Kastela, Kota Janji dan Benteng Oranje.  4. Togean   Pulau Kabalutan, salah satu pulau di Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, yang dihuni oleh masyarakat Bajau. Mereka praktis tinggal di atas laut, rumah-rumah papannya dibangun di atas batu-batu karang. Masyarakat di Kabalutan masih menyelam bebas menggunakan kacamata selam dari kayu untuk berburu ikan dan gurita. . Suku Bajau atau Suku Sama adalah suku bangsa yang tanah asalnya Kepulauan Sulu, Filipina Selatan. Suku ini merupakan suku nomaden yang hidup di atas laut, sehingga disebut gipsi laut. Penjelajahan melalui lautan ratusan silam membawa suku Bajau ke lautan Sulawesi hingga Lombok dengan mendirikan kampung yang kini terkenal dengan nama Labuanbajo. Mengenai asal-usul suku Bajau sangat sedikit informasi yang didapat terutama dari orang tua dari suku tersebut mengingat kebiasannya yang selalu berpindah tempat. . Foto oleh Didi Kaspi Kasim @didikasim #natgeoindonesia #natgeotravelerid #natgeotraveler #kabalutan #bajau #togean #sulteng A post shared by National Geographic Indonesia (@natgeoindonesia) onNov 4, 2017 at 5:59am PDT Kepulauan Togean di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah ini menjadi lokasi snorkling dan diving terbaik, karena Togean merupakan rumah bagi taman laut indah yang dilengkapi dengan keanekaragaman terumbu karang dan biota laut yang dilindungi seperti paus raksasa, penyu hijau hingga pari manta.   5. Kepulauan Kei   Bunglon 🦎🦎 . . Re : dimanapun berada aku tetap bahagia 😂🙈 . . . . 📷 @joshentorlain 📍 adranan island, south east moluccas # # # # # # #kei #pulaukei #keiisland #tanahkei #vscokei #malukupunya #malukutenggara #explorekei #exploreindonesia #indonesiatimur #keiisland #kepulauankei #malukutenggara A post shared by intan widya nanda (@intanwidyananda) onJan 3, 2018 at 4:16am PST Terletak di sebelah tenggara Kabupaten Maluku, Kepulauan Kei memiliki pantai berpasir putih yang cantik. Selain menyelam dan snorkeling, wisatawan juga bisa memilih menyelam di Gua Hawang, yang terhubung dengan mata air alami bernama Evu.  Pulau-pulau ini juga merupakan rumah bagi pelikan yang bermigrasi dari Australia dan Papua Nugini. Bagi Anda pecinta sejarah, Anda bisa mengunjungi Gua Luvat yang merupakan gua dengan dinding yang dihiasi dengan lukisan prasejarah. (Sumber: Artikel viva.co.id, Foto butiktrip.com)
...more

Penutupan Total Kawasan Wisata Bromo Pada 3-5 Juni Karena Adanya Ritual Yadnya Kasada

TripTrus.Com - Para wisatawan yang berencana mengunjungi kawasan wisata Gunung Bromo pada awal Juni harus mengatur ulang perjalanan mereka. Hal ini disebabkan oleh penutupan total kawasan wisata tersebut selama perayaan Raya Yadnya Kasada pada tanggal 3-5 Juni 2023. "Kegiatan wisata Gunung Bromo akan ditutup total mulai 3 Juni pukul 18.00 WIB hingga 5 Juni 2023 pukul 18.00 WIB," kata Hendro Widjanarko, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, pada hari Minggu, 21 Mei 2023. Penutupan kawasan wisata Gunung Bromo ini diatur dalam Pengumuman Nomor PG.07/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/5/2023 tentang Penutupan Kegiatan Wisata Bromo pada Yadnya Kasada Tahun 2023. Penutupan tersebut juga memperhatikan surat dari ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo Nomor 278/Pem/PHDI-KAB/V/2023 yang tanggal 12 Mei 2023 terkait permohonan penutupan kawasan tersebut.       View this post on Instagram A post shared by BBTN Bromo Tengger Semeru (@bbtnbromotenggersemeru) Hendro menjelaskan bahwa penutupan kegiatan wisata di Gunung Bromo dilakukan dalam rangka upacara ritual Yadnya Kasada yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat pada tanggal 4-5 Juni 2023 di area taman nasional tersebut. [Baca juga : "Ini Adalah Daftar Dan Jadwal Lengkap Acara Yang Tercantum Dalam Kalender Event Palembang Selama Bula"] Yadnya Kasada adalah upacara persembahan atau sesajen kepada Sang Hyang Widhi yang dilakukan oleh suku Tengger. Setiap bulan Kasada pada hari ke-14 dalam penanggalan Jawa, diadakan upacara persembahan untuk Sang Hyang Widhi dan leluhur. Masyarakat melemparkan sesajen, yang biasanya berupa hasil bumi, ke dalam kawah Gunung Bromo. Terkait penjualan tiket masuk ke kawasan Gunung Bromo yang dilakukan secara daring, akan ditutup selama periode 3-5 Juni 2023. Pengumuman ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi masyarakat atau wisatawan yang berencana berkunjung. Penutupan kawasan Bromo dari aktivitas wisata ini dilakukan di empat titik pintu masuk kawasan, yaitu Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura di Probolinggo, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari di Pasuruan, serta wilayah Malang dan Lumajang di pintu masuk Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. (Sumber Foto @lambert_grijns_dubes_belanda) 
...more

Indonesia Destinasi Wisata Terbaik Dunia Versi Dive Magazine

TripTrus.Com - Sektor pariwisata nasional kembali mendapat pengakuan internasional. Majalah pariwisata dunia, Dive Magazine, menobatkan Indonesia sebagai destinasi wisata terbaik di dunia. Gelar prestisius itu diraih Indonesia selama dua tahun berturut-turut, yakni 2016 dan tahun ini. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi warganet (netizens) yang telah berpartisipasi memberikan suaranya dalam jajak pendapat yang dilakukan Dive Magazine. Secara khusus dia mengapresiasi anak-anak muda yang tergabung dalam Generasi Pesona Indonesia (GenPI) dan Generasi Wonderful Indonesia (GenWI), yang dianggap menjadi motor penggerak karena aktivitasnya mempromosikan pariwisara nasional melalui berbagai media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twiter, Youtube, WeChat, Weibo, Line, Path, dan lainnya. “Teruslah mempromosikan destinasi wisata Indonesia, events dalam kalender wisata nasional dan daerah, serta kebijakan kepariwisataan,” pinta Arief Yahya, Jumat (3/11). Terbit sejak 1995, Dive Magazine menjadi salah satu referensi para pelancong dari seluruh dunia. Penghargaan dari majalah tersebut menjadi promosi gratis dan efektif untuk mendongkrak nilai jual Wonderful Indonesia. Sama seperi tahun-tahun sebelumnya, Dive Magazine membagi 3 kategori penghargaan Dive Travel Award, yakni Best Destination 2017, Best Dive Centre or Resort 2017, dan Best Liveboard 2017. Pada 2016, Indonesia merebut gelar juara di kategori Best Destination. Tahun ini, penghagaan serupa berhasil dipertahankan dengan mengalahkan negara tetangga, Filipina, dan Kepulauan Azores di Portugal. Indonesia tampil sebagai juara dengan jumlah suara mencapai 13.845 berdasarkan polling yang berlangsung pada Mei lalu. Selain menjadi destinasi wisata terbaik di dunia, Indonesia merebut penghargaan kategori Best Dive Centre or Resort 2017.Siladen Resort dan Spa di Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, terpilih menjadi juara,megalahkan Resort Oblu Heneli di Maladewa.“Tahun ini, Indonesia benar-benar menjadi favorit juara. Bahkan sejak awal voting, Indonesia sudah mengumpulkan 1.076 suara dari total 9.399 suara, atau mendapatkan 11,45 persen,” demikian keterangan tertulis Dive Magazine. Dominasi Indonesia untuk kategori tempat menyelam (diving spot) favorit belum terpatahkan. Di ketegori ini, Indonesia mendominasi dengan menempatkan tujuh diving spot di jajaran 10 besar. Di antaranya, Wakatobi di posisi ketiga, Misool Raja Ampat di posisi kelima, dan Papua Paradise di posisi keenam. Majalah tersebut juga mengulas, dengan modal mencapai 17.000 lebih pulau, Indonesia memiliki ribuan spesies dan habibat dengan repeat visitor tertinggi. Indonesia memiliki destinasi populer kekinian, yakni Taman Nasional Komodo, hingga hamparan pantai pasir hitam dan Pulau Lembeh di Bitung, Sulawesi Utara. Kemenangan Indonesia sudah bisa diprediksi karena memiliki wisata lengkap mulai dari air, daratan, sampai pengunungan. Demikian laporan Dive Magazine melalui laman mereka, Kamis(2/10). Adapun untuk kategori Best Liveboard 2017 dimenangkan oleh Sea Hunter di Cocos Island, Costa Rica. Indonesia diwakili Pelagian dari Sulawesi dan berhasil duduk di peringkat kedua. Bagi Menpar Arief, kemenangan Indonesia tersebut diyakini mendongkrak citra pariwisata Indonesia di mata dunia. “Produk wisata itu destinasi. Maka destinasi bakal mahal kalau brand itu semakin tinggi. Karena itu, penghargaan dunia dari Dive Magazine ini, sudah tentu akan mendongkrak brand value Indonesia sebagai World’s Best Destination 2017 pilihan pelancong,” ujar Menpar. Daftar lengkap pemenang Dive Travel Award: Best Destination 20171. Indonesia2. Filipina3. Azores4. Meksiko5. Maladewa6. Mesir/Laut Merah7. Bahama8. Thailand9. Fiji10. Papua Nugini Best Dive Centre or Resort 20171. Siladen Resort and Spa, Bunaken, Indonesia2. Oblu Heneli, Maladewa3. Wakatobi, Indonesia4. Lembeh Resort, Indonesia5. Atmosphere Dauin, Filipina6. Misool, Indonesia7. Papua Paradise, Indonesia8. Atlantis Diving Centre, Indonesia9. Blue Corner Dive, Indonesia10. Aiyanar, Filipina Best Live Board 20171. Sea Hunter, Cota Rica2. Pelagian, Indonesia3. Bahamas Aggresor4. FeBrina, Papua Nugini5. Nautilus Explorer, Meksiko6. M/V, Galapagor Master7. M/V Sea Spirit, Maladewa8. M/y Blue Horizon, Laut Merah9. M/V Ocean Shapire, Maladewa10. Carpe Vita, Maladewa (Sumber: Artikel beritasatu.com )
...more

Waktu Terbaik Menyelam di Perairan Indonesia

TRIPTRUS - Sebagai bagian dari rencana penyelaman, kita perlu untuk mengetahui kapan waktu terbaik untuk menyelam di suatu daerah. Cuaca dan kondisi laut adalah faktor yang sangat penting untuk menghindari penyelaman yang kurang menyenangkan, dan yang terpenting menghindari kecelakaan penyelaman (dive accident). Akan tidak menyenangkan jika melakukan penyelaman dalam kondisi angin kencang, laut sangat berombak, arus bawah laut sangat kencang, visibility bawah laut jelek. Di bawah ini adalah rangkuman waktu terbaik menyelam di beberapa daerah di Indonesia yang diambil dari berbagai sumber (berdasarkan dry season di mana angin dan ombak sangat baik). Lihat catatan untuk waktu terbaik melihat ikan tertentu). Perlu juga diperhatikan jadwal bulan purnama untuk menghindari ombak besar yang memabukkan. Jadwal bulan purnama bisa dicek di http://www.pasanglaut.com. Data tersebut disusun berdasarkan informasi dari berbagai sumber. Bukan merupakan sesuatu yang pasti dan perlu dikonfirmasi ke para diver atau warga lokal setempat. Yuk, jadwalkan segera liburan kalian di perairan Indonesia. Nikmatilah segala keindahan den pesonanya. (Sumber: Artikel rezkito.wordpress.com Foto travel.kompas.om)
...more

Banda Neira, Pulau Pala dan jejak 4 rumah pengasingan dalam Sejarah Indonesia

TripTrus.Com - Banda Neira itu, salah satu pulau di Kepulauan Banda, Maluku, bro. Walaupun nggak gede-gede banget, tapi pesonanya tuh udah go internasional. Keindahannya nggak cuma bisa lo denger di cerita-cerita aja, coy! 6 Fakta tentang Banda Neira. Zaman dulu, Banda Neira tuh udah terkenal banget sebagai pulau penghasil pala yang harganya mahal banget. Saking berharganya, Belanda dulu mau nuker Banda Neira sama Manhattan (Niuew Amsterdam) dari Inggris, loh. Pulau ini juga pernah dijajah gara-gara kekayaan alamnya yang gila-gilaan, terutama pala sama rempah-rempah lainnya. Nggak cuma itu, Banda Neira juga punya benteng-benteng yang dibangun pas zaman penjajahan. Dan lo tau nggak, keindahan Banda Neira sampai diabadikan di uang rupiah! Dulu, Belanda pernah ngirim empat pahlawan kita buat diasingin di Banda Neira. Nih, gue kasih tau rumah-rumah pengasingan mereka: 1. Rumah Pengasingan dr. Cipto Mangunkusumo Rumah pengasingan dr. Cipto Mangunkusumo itu lokasinya di Jalan Pendidikan, Kelurahan Dwiwarna, Kecamatan Banda, Maluku Tengah. Deket banget sama Istana Mini Banda Neira yang dulunya markasnya pemerintah Belanda, bro. Rumah pengasingan ini juga deket sama rumah pejabat dan kantor pemerintahan Belanda. Cipto diasingin di sini selama 13 tahun, sebelum akhirnya dipindahin ke Ujungpandang. Rumahnya bergaya Indis, atapnya perisai tumpuk, dan dibagi jadi rumah utama, gudang, dapur, sama kamar mandi. 2. Rumah Pengasingan Iwa Kusumasumantri Sebelum akhirnya dipindahin ke Ujungpandang sampai Jepang masuk ke Indonesia, Iwa Kusumantri diasingin di Banda Neira sampai tahun 1941. Gara-gara tulisan pedasnya di koran Matahari Indonesia pada 17 Juli 1930, bro. Selama di Banda Neira, dia tinggal di sebuah bangunan satu lantai yang luasnya 358 meter persegi, lokasinya di Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Dwiwarna, Kecamatan Banda, Maluku Tengah. Letaknya deket banget sama Gedung Klasis Gereja Banda. [Baca juga : "6 Taman Makam Pahlawan Yang Bisa Jadi Tempat Wisata Alternatif Buat Ngerayain Kemerdekaan RI"] 3. Rumah Pengasingan Bung Hatta       View this post on Instagram A post shared by Els (@laelinuraj) Bareng sama Sutan Sjahrir, Bung Hatta juga diasingin ke Banda Neira. Bung Hatta nyewa rumahnya De Vries, tuan tanah lokal. Lokasinya nggak jauh dari Rumah Pengasingan Bung Sjahrir, tepatnya di Jalan Dr. Rehatta, Nusantara, Kecamatan Banda, Maluku Tengah. Di rumah ini, banyak barang-barang bersejarah, kayak mesin ketik yang dipake buat nulis ide-ide brilian Hatta. Dulunya, di belakang rumah ini juga ada sekolah buat anak-anak Banda. Rumah ini sempat dibom sekutu pada 1944 dan hancur lebur, tapi dibangun lagi, dan sekarang jadi tempat wisata sejarah yang wajib lo kunjungi kalo ke Banda Neira. 4. Rumah Pengasingan Sutan Sjahrir Sutan Sjahrir diasingin ke Banda Neira selama 6 tahun, dari 11 Februari 1936, setelah dipindahin dari Boven Digoel. Rumah Pengasingan Sutan Syahrir ada di Jalan Said Tjong Baadillah, Kelurahan Nusantara, Kecamatan Banda, Maluku Tengah. Dulunya rumah ini milik keluarga Baadillah, terus disewa oleh Sutan Syahrir selama masa pengasingannya di Banda Neira. Di sana, lo bisa liat koleksi barang-barang Syahrir, kayak gramofon dengan piringan hitamnya, mesin ketik, dan foto-foto jadul. Lo cuma perlu bayar Rp20 ribu buat sekali kunjungan, dan rumah ini buka dari jam 07.00 sampai 18.00 WIT setiap hari. Banda Neira, pulau yang cakep ini punya pemandangan alam yang keren banget, hasil bumi yang melimpah, plus sejarahnya yang bener-bener bikin penasaran. (Sumber Foto @ukhtipetualang) 
...more

11 Event Unggulan Jawa Tengah Tahun 2022

TripTrus.Com - Pemerintah provinsi jawa tengah kembali meluncurkan kalender wisata tahun 2022 yang dapat diunduh secara gratis di sini. Dari 197 event yang terhimpun sampai dengan akhir tahun 2021, ada 11 event unggulan yang diusulkan dalam kalender wisata nasional Kemenparekraf RI. Event-event unggulan tersebut tidak hanya digelar oleh pemerintah daerah, melainkan juga komunitas/ institusi budaya dan lainnya. Ini dia 11 event unggulan Jawa Tengah Tahun 2022 : 1. Solo Menari (29 April) - Kota Surakarta       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Adif Marhaendra (@adif_dgb) Pagelaran yang diselenggarakan untuk memeriahkan hari tari dunia yang jatuh pada tanggal 29 April. Acara ini menampilkan tari tradisi jawa yang memiliki keunikan, penuh dengan filosofi, dan adiluhung. 2. Semarang Night Carnival (Mei) - Kota Semarang       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Salatiga Costume (@salatigakostum) Saksikan kemeriahan parade kostum kreasi yang unik dan cank serta dibawakan oleh ratusan peserta dalam semarang night carnival. Snc diselenggarakan pada awal mei bertepatan dengan hari jadi kota Semarang ke- 475. Acara semakin semarak dengan penampilan seni tradisi khas budaya lokal.  3. International Mask Festival (17-18 Juni) - Kota Surakarta        Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh @angga_wangi Internaotinal Mask Festival merupakan acara tahunan berskala internasional yang mengusung konsep pertunjukkan seni topeng dan  pameran kerajinan topeng. Acara ini telah berlangsung sejak tahun 2014. 4. Moro Borobudur (Juli) - Kabupaten Magelang       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Jasa Live Streaming (@jasalivestreaming.id) Moro Borobudur merupakan festival seni musikal kontemporer yang diselenggarakan sejak tahun 2020. Moro Borobudur yang berarti ‘datang ke Borobudur’ mengajak wisatawan untuk menikmati seni dan tradisi yang ada di sekitar borobudur serta didukung hiburan musik yang memikat. Kehadiran event Moro Borobudur di masa pandemi covid -19 membuktikan jika pariwisata dan event pertunjukan tetap bergeliat di borobudur. 5. Solo Keroncong Festival (16-17 Juli) - Kota Surakarta        Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Soloevent (@soloevent) Solo Keroncong festival  dihelat untuk terus menghidupkan eksistensi musik keroncong di Indonesia dengan menampilkan musisi kenamaan. 6. Festival Arak-Arakan Cheng Ho (27-28 Juli) - Kota Semarang       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh jelajahbahagia (@jelajahbahagia) Festival Arak-Arakan Cheng Ho sebagai bentuk peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Semarang 617 tahun lalu. Acara dimulai dengan kirab membawa patung dewa dengan berjalan kaki dari Klenteng Tay Kak Sie di pecinan menuju Klenteng Sam Poo Kong di Gedong Batu. Festival  tahunan ini dimeriahkan pula dengan pertunjukan kesenian tradisional yang menampilkan perpaduan budaya Tionghoa dan Jawa. 7. Dieng Culture Festival (26-28 Agustus) - Kabupaten Banjarnegara       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh untung suropati (@dieng_craft) Sebuah festival berkelas yang memadukan keindahan alam dengan keunikan budaya serta tradisi di dataran tinggi dieng. Dieng Culture Festival atau festival dieng akan menyuguhkan pertunjukan musik jazz di atas awan di tengah suhu yang dingin, ragam kesenian tradisional, dan puncaknya ialah ritual pencukuran rambut gimbal anak gembel Dieng.  8. Festival Gedongsongo (September) - Kabupaten Semarang       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Nugroho DS (@nugroho.ds_) Festival Gedongsongo adalah ajang promosi potensi wisata, budaya, kuliner khas, hotel dan homestay serta ekonomi kreatif.  Penampilan kesenian daerah turut memeriahkan acara. Pada puncak acara ialah 'resik-resik Candi Gedongsongo’ sebagai  ungkapan syukur kepada tuhan yang maha kuasa dan pengharapan agar masyarakat kabupaten semarang diberikan keselamatan dan kehidupan yang lebih baik. 9. Festival Payung Indonesia (2-4 September) - TBC       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Festival Payung Indonesia (@festival_payung_indonesia) Festival tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2014 oleh mataya arts & heritage. Festival payung indonesia adalah festival rakyat yang melibatkan perajin payung tradisi, beragam komunitas kreatif, pelestari seni tradisi, seniman kontemporer, fotografer, fashion designer, artis, dan lain-lain. [Baca juga : "Yogyakarta Luncurkan Kalender Wisata 2022, Ini 12 Event Unggulan"] 10. Solo International Performing Arts (8-10 September 2022) - Kota Surakarta        Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Puri Senjani Apriliani 🇮🇩 (@me_purisenja) Solo international performing arts atau sipa adalah gelaran mahakarya seni pertunjukan meliputi seni musik, tari, drama, dll. Gelaran spektakuler ini diikuti oleh para seniman dari dalam maupun luar negeri. Sipa mulai digelar di Benteng Vastenburg pada tahun 2013.  11. Festival Kota Lama (15-25 September 2022) - Kota Semarang        Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Professional Orchestra|Singer (@suryavocaliaorchestra) Obati kerinduanmu di Festival Kota Lama, sebuah event tahunan yang diadakan sejak tahun 2012. Pengunjung bisa menikmati nostalgia pasar sentiling dengan pameran kuliner legendaris,pameran klithikan, dan pameran mobil antik. Selain itu, ada jelajah kota lama sembari mengenang memori manis atau sarana edukasi bagi anak-anak untuk mengetahui sejarah kota lama. Tidak hanya itu, festival kota lama kali ini akan dimeriahkan oleh pagelaran wayang, gamelan, musik, dengan sederet bintang tamu dan fashion show serta bazaar. (Sumber: Artikel visitjawatengah.jatengprov.go.id Foto @mahkotaenterprise) 
...more

Tari Pendet

Tari pendet merupakan salah satu tarian selamat datang yang paling tua di Pulau Bali. Menarikan tarian ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat Hindu di Bali. Para ahli seni pertunjukan Bali, berdasarkan beberapa catatan yang ada, menyetujui bahwa tahun 1950 adalah tahun kelahiran tari Pendet. Tidak hanya saat menyambut tamu-tamu penting, dalam setiap pertunjukan tari-tarian Bali, tarian ini selalu dijadikan sebagian tarian pembuka.Jenis tarian penyambutan ini dibawakan oleh sekelompok remaja putri yang masing-masing membawa mangkok perak yang berisi bunga warna-warni. Dan pada bagian akhir tarian, para penari menaburkan bunga-bunga yang mereka bawa ke arah penonton atau tamu yang disambut, sebagai ucapan selamat datang.Pada awalnya, Tari Pendet dipakai sebagai pelengkap upacara piodalan di pura-pura atau tempat suci keluarga, sebagai lambang rasa syukur, hormat, dan sukacita saat menyambut kehadiran para dewata yang turun dari khayangan.Penggagas tarian ini adalah dua seniman kelahiran desa Sumertha, Denpasar, yaitu I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. Keduanya menciptakan tari Pendet penyambutan dengan empat orang penari yang dipentaskan sebagai bagian dari pertunjukan kepariwisataan di sejumlah hotel yang ada di Denpasar, Bali. Dan pada tahun 1961, I Wayan Beratha mengembangkan tarian ini dan menambah jumlah penarinya menjadi lima orang, seperti yang sering ditampilkan sekarang.Pada tahun 1962, I Wayan Beratha dan kawan-kawan kembali mengembangkan Tari Pendet yang ditarikan secara massal, jumlah penarinya tidak kurang dari 800 orang, dan ditampilkan dalam upacara pembukaan Asian Games di Jakarta. Sumber: http://www.indonesiakaya.com
...more

PPKM Level 3 Saat Nataru Batal, Ini Aturan Penggantinya

TripTrus.Com - Pemerintah resmi membatalkan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), sebagai gantinya pemerintah telah mengeluarkan aturan terbaru. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. “Pemerintah memutuskan untuk tidak akan menerapkan PPKM level 3 pada periode Nataru pada semua wilayah. Penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yg berlaku saat ini, tetapi dengan beberapa pengetatan,” kata Luhut dikutip dari dalam keterangan pers di laman resmi Kemenko Marves. Namun, pemerintah akan membuat kebijakan yang lebih seimbang dengan tidak menyamaratakan perlakuan di semua wilayah menjelang momen Nataru. Penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yg berlaku saat ini, tetapi dengan beberapa pengetatan. Sementara itu, terkait perubahan aturan secara detail, akan dituangkan dalam revisi Inmendagri dan surat edaran terkait Nataru lainnya. Berikut ini aturan baru yang akan berlaku pada saat periode Nataru:       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh favian (@favianputraa) 1. Selama Nataru, syarat perjalanan jarak jauh dalam negeri adalah wajib vaksinasi lengkap dan hasil antigen negatif maksimal 1×24 jam sebelum keberangkatan. - Untuk orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap ataupun tidak bisa divaksin karena alasan medis, tidak diizinkan untuk bepergian jarak jauh. - Untuk anak-anak dapat melakukan perjalanan, tetapi dengan syarat PCR yang berlaku 3×24 jam untuk perjalanan udara atau antigen 1×24 jam untuk perjalanan darat atau laut. 2. Perbatasan Indonesia akan tetap diperketat dengan syarat untuk penumpang dari luar negeri adalah hasil tes PCR negatif maksimal 2×24 jam sebelum keberangkatan, serta melakukan karantina selama 10 hari di Indonesia. 3. Pemerintah juga menerapkan pelarangan seluruh jenis perayaan Tahun Baru di Hotel, Pusat Perbelanjaan, Mall, Tempat Wisata dan Tempat Keramaian Umum lainnya. [Baca juga : "Tempat Wisata Di Indonesia Yang Mendunia"] 4. Untuk operasional pusat perbelanjaan, restoran, bioskop dan tempat wisata hanya diizinkan dengan kapasitas maksimal 75 persen dan hanya untuk orang dengan kategori hijau di aplikasi Peduli Lindungi. 5. Untuk acara sosial budaya, kerumunan masyarakat yang diizinkan berjumlah maksimal 50 orang. Disiplin penggunaan Peduli Lindungi harus ditegakkan. (Sumber: Artikel idxchannel.com Foto @ f.gyarari) 
...more

5 Masjid Tertua Dan Bersejarah di Jakarta - Part 4

TripTrus.Com - Ditengah hingar-bingar DKI Jakarta, masih banyak berdiri bangunan-bangunan bersejarah, salah satunya adalah Masjid. Berikut ini beberapa Masjid tua dan bersejarah yang masih kokoh berdiri di tengah angkuhnya ibu kota : 1. Masjid Langgar Tinggi, Pekojan       View this post on Instagram Memotret kerusakan pada bangunan cagar budaya Mesjid Langgar Tinggi di Pekojan lalu hrs ke pusat konservasi. Matahari lagi terik2nya. Untung persediaan masker bengkoang masih ada.😬😬 #masjidlanggartinggi #cagarbudaya #pekojan A post shared by Tukang Foto Pemalas (@gemalaputri) onJul 19, 2018 at 4:41pm PDT Pada papan di atas pintu masuk masjid ditulis bahwa Masjid Langgar Tinggi didirikan pada tahun 1249 H/1829 M. Namun menurut Adolf Heuken, seorang sejarawan yang banyak meneliti sejarah kota Jakarta, tahun 1249 H itu berbetulan dengan 1833 atau 1834 M, dan bukan 1829 M. Sehingga jika tahun Hijriyah yang dijadikan pedoman, maka paling jauh masjid itu didirikan pada 1833 M. Dari namanya, kemungkinan masjid ini semula hanyalah sebuah langgar atau musala (musholla, tempat shalat; surau), yang terletak di atas sebuah rumah penginapan di tepi Kali Angke. Pada abad ke 19, kali ini masih merupakan jalur pengangkutan dan perdagangan yang sibuk. Adalah Abu Bakar Shihab, seorang saudagar muslim asal Yaman, yang kemudian mendirikan tempat penginapan ini dengan langgar di bagian atasnya. Pada November 1833 Masjid Langgar Tinggi diperbaiki oleh Syekh Sa’id Na’um (Sa’id bin Salim Na’um Basalamah), seorang saudagar kaya asal Palembang yang kemudian menjabat sebagai Kapitan Arab di wilayah Pekojan. Kapitan Arab ini diserahi kewenangan untuk mengurus tanah yang diwakafkan oleh Syarifah Mas’ad Barik Ba’alwi, yakni lahan tempat Masjid Langgar Tinggi berdiri dan tempat pemakaman umum di Tanah Abang(kini menjadi lokasi Rumah Susun Tanah Abang di Kebon Kacang). Makam Syarifah Mas’ad Barik Ba’alwi ini berada di dekat Masjid Pekojan. Setelah masa itu Masjid Langgar Tinggi mengalami beberapa kali renovasi. Kini bagian bawah masjid tidak lagi difungsikan sebagai penginapan, melainkan sebagai kediaman pengurus masjid dan ruang toko. Demikian pula, dengan semakin dangkalnya Kali Angke dan semakin kotor airnya, pintu ke arah sungai –yang dahulu kemungkinan dipakai sebagai akses langsung pelancong sungai ke penginapan dan ke masjid– kini ditutup. 2. Masjid Jami At Taibin, Senen       View this post on Instagram A post shared by a̾ᏞR͟ȏw̫a̾íᏞY̺͆ (@abaady11_77) onAug 9, 2015 at 1:24pm PDT Masjid Jami At Taibin didirikan oleh sejumlah pedagang sayur di Pasar Senen dan penduduk setempat sekitar 1815 namun baru tercatat di peta Batavia tahun 1918. Pembangunannya atas prakarsa mereka sendiri dan dari dana swadaya. Awalnya, masjid ini bernama Masjid Kampung Besar Kemudian berganti nama menjadi Masjid Imroni’ah dan baru pada tahun 1970-an, namanya diganti lagi menjadi At Taibin hingga saat ini. Dalam perjalanan sejarahnya, masjid ini menjadi saksi dukungan dari para pedagang di pasar senen terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda dengan memberi dukungan logistik kepada para pejuang yang dikumpulkan di masjid ini. Masjid ini juga menjadi tempat menyusun strategi menghadapi kekuatan belanda. Khususnya dalam pertempuran Senen, Tanah Tinggi dan Keramat. Di masjid ini pula para pejuang berkumpul dan mendapat siraman rohani. Tak heran, setelah keluar dari masjid ini, semangat juang mereka semakin menyala-nyala. Pada tahun 1980-an, atau sekitar dua abad setelah berdirinya, masjid ini berhasil diselamatkan dari pembongkaran Segi Tiga Senen. Ketika masayarakat muslim melakukan perlawanan dan penolakan. Alhamdulillah, Gubernur saat itu secara diplomatis mendukung langkah kami. Dia mengatakan boleh dibongkar asal disetujui oleh alim ulama setempat. Kini, ditengah gencar berubahnya wajah kota Jakarta, Mesjid Jami Attaibin seakan tenggelam oleh gemerlap gedung-gedung pencakar langit di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Meski begitu, kesejukan masjid ini kian terasa. Di sinilah para pegawai gedung-gedung itu sembahyang. Lingkungannya yang asri, menambah kekhusukan ibadah. Selain tempat beribadah, Masjid At Taibin juga memiliki sejumlah fasilitas sosial lain seperti lembaga pendidikan sederhana untuk anak-anak, baitul mal, dan koperasi simpan pinjam. 3. Masjid Agung Matraman, Matraman       View this post on Instagram #masjidagungmataram A post shared by Bôbby SeRvë (@enjoythedifferent) onOct 22, 2015 at 10:12pm PDT Masjid Agung Matraman memang tak lepas dari aktivitas bekas pasukan Sultan Agung dari Mataram yang menetap di Batavia. Nama wilayah Matraman pun disinyalir karena dahulunya merupakan tempat perkumpulan bekas pasukan Mataram. Untuk menjalankan aktivitas keagamaan bekas pasukan Mataram mendirikan sebuah Masjid di kawasan tersebut. Masjid Jami’ Matraman semula merupakan gubuk kecil tempat pasukan Sultan Agung menjalankan sholat. Terletak di bekas kandang burung milik Belanda yang digunakan oleh orang Mataram sebagai pos komando panglima Mataraman. Pada tahun 1837 dua orang generasi baru keturunan Mataram yang lahir di Batavia, H. Mursalun dan Bustanul Arifin (keturunan Sunan Kalijaga) memelopori pembangunan kembali tempat ibadah itu. Setelah selesai pembangunannya, dahulu masjid ini diberi nama Masjid Jami’ Mataraman Dalem. Yang artinya masjid milik para abdi dalem (pengikut) kerajaan Mataram. Dipilihnya nama itu dimaksudkan sebagai penguat identitas bahwa masjid itu didirikan oleh masyarakat yang berasal dari Mataram. Namun seiring perubahan zaman dan perbedaan dialek, nama Masjid Mataram pun berubah nama menjadi Masjid Jami Matraman. Bangunan masjid masih berupa tumpukan batu batako Kemudian dibangun lagi oleh sekelompok warga Matraman yang diketuai orang Ambon yang bernama Nyai Patiloy (1930). H. Agus Salim juga pernah menjadi ketua pembangunan masjid ini. Belanda tidak setuju dengan pembangunan masjid yang berada di pinggir jalan dan memerintahkan supaya dibangun lebih ke dalam. Mereka berjanji akan membantu biaya sebesar 10.000 gulden. Usul dari Belanda ini mendapat pertentangan dari pengurus pembangunan masjid bahkan sampai dipermasalahkan pada sidang Gemeenteraad. Masjid ini juga pernah mendapat bantuan dari Saudi Arabia (1940). Moh. Hatta, Bapak Proklamasi RI, dulu setiap Jumat selalu bersembahyang di masjid Jami Matraman dan di akhir hayatnya juga disembahyangkan di mesjid ini. Masjid Jami Matraman pertama kali dipugar pada tahun 1955-1960 dan dilanjutkan pada tahun 1977. [Baca juga : "5 Masjid Tertua Dan Bersejarah Di Jakarta - Part 3"] 4. Masjid Jami Al-Ma'mur, Cikini       View this post on Instagram Masjid Al Ma'mur Cikini . . #masjid #mosque #building #oldarchitecture #streetphotography #cityscape #jakarta #canon #canonindonesia A post shared by Antonius W (@haryocahyo) onJan 16, 2019 at 4:02am PST Sejarah Masjid Jami Al-Ma'murdimulai pada tahun 1860, Raden Saleh dan masyarakat sekitar membangun sebuah surau disamping kediamannya (kini menjadi asrama perawat RS Cikini). Akibat kedekatan pelukis kondang ini dengan umat Islam setelah ia menikah kembali dengan wanita keturunan Kraton Yogyakarta ia dituduh terlibat dalam kerusuhan di Tambun (Kabupaten Bekasi). Kerusuhan tersebut digerakkan kelompok Islam yang menentang pemerintah kolonial Belanda. Meskipun tuduhan itu tidak terbukti, tapi Belanda tetap mengenakan tahanan rumah kepadanya. Berdasarkan data yang dikeluarkan Yayasan Masjid Al Ma’mur, sesudah Raden Saleh meninggal dunia (1906), tanah itu dimiliki Sayed Abdullah bin Alwi Alatas, yang pemilikannya diperkuat oleh Keputusan Pengadilan Negeri No 694 tanggal 25 Juni 1906, sebagai suatu kelanjutan dari Keputusan Pengadilan Negeri No 145 tanggal 7 Juli 1905. Tanah itu dibeli melalui sebuah pelelangan. Tanah yang sangat luas ini kemudian oleh Sayed Abdullah Bin Alwi Alatas, salah satu tokoh gerakan Pan Islam dijual kepada ‘Koningen Emma Stichingi’ (Yayasan Ratu Emma – yang bernaung di bawah Pemerintah Kolonial Belanda) dengan harga 100 ribu gulden. Tapi karena yayasan ini ingin membangun rumah sakit, harganya dikurangi menjadi 50 ribu gulden dengan penegasan bahwa masjid (surau) yang ada di sana tidak boleh dibongkar. Keaslian Masjid Jami CIkini masih terkonservasi hingga kini, sebagai benda cagar budaya, Masjid Jami Cikini memang dirawat ke-asliannya termasuk tulisan nama masjid dalam huruf arab berikut dengan lambang Syarikat Islam di fasad depannya. 5. Masjid Baitul Mughni, Gatot Subroto       View this post on Instagram Masjid Baitul Mughni . Masjid Baitul Mughni berdiri megah di tepian jalan Gatot Subroto, Jakarta, gambar masjid ini seakan akan tercetak pada diding kaca gedung Menara Global yang terletak di sebelahnya. Posisinya yang tak terlalu jauh dengan perempatan Kuningan membuatnya sering disebut Masjid Kuningan. Masjid Baitul Mughni, Jakarta, menempati areal 6.000-an meter persegi di lokasi amat strategis di Kavling 26 Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan. Selain terdapat masjid tiga tingkat di komplek masjid ini juga berdiri megah dua gedung Sekolah Islam Al-Mughni, masing-masing lima lantai, Pusat Kajian Hadis, dan Al-Mughni Islamic Center. . Masjid Baitul Mughni merupakan wakaf dari Guru Mughni, ulama kondang Betawi tahun 1940-an, masjid tiga lantai ini kii dikepung pusat perkantoran dan sentra bisnis segitiga emas Jakarta: Gatot Subroto, Sudirman-Thamrin, dan Rasuna Said. Menara Jamsostek, Gedung Telkom, Hotel Kartika Chandra, Wisma Argo Manunggal, serta pusat bisnis Mega Kuningan mengelilingi kompleks Al-Mughni. . Sejarah Masjid Baitul Mughni dimulai sejak tahun 1901. Ketika itu Guru Mughni baru pulang dari tanah Suci, kembali ke Batavia. Ia membeli lahan dan langsung mendirikan sebuah masjid kecil berukuran 13 x 13 meter yang pada awal pendiriannya belum memilki nama. Bahan bangunannya terdiri dari batu bata pada bagian dindingnya, lantainya berubin warna merah dengan beratapkan genteng . . ==================================== @masjidinfo 🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara. 🌎 informasi dunia Islam. Baca artikel masjid menarik di blog kami : 👉 bujangmasjid.blogspot.co.id 👉 bujanglanang.blogspot.co.id 👉 singgahkemasjid.blogspot.co.id . Tag @masjidinfo for repost (no selfie please) . ==================================== #masjidinfo A post shared by masjidinfo (@masjidinfo) onAug 1, 2017 at 12:04am PDT Sejarah Masjid Baitul Mughni dimulai sejak tahun 1901. Ketika itu Guru Mughni baru pulang dari tanah Suci, kembali ke Batavia. Ia membeli lahan dan langsung mendirikan sebuah masjid kecil berukuran 13 x 13 meter yang pada awal pendiriannya belum memilki nama. Bahan bangunannya terdiri dari batu bata pada bagian dindingnya, lantainya berubin warna merah dengan beratapkan genteng. Bentuk masjid itu adalah empat persegi dengan mihrab di depan sebagai tempat imam memimpin shalat. Meski demikian, jika dibandingkan dengan bangunan yang ada di wilayah lain saat itu, bangunan masjid ini tergolong bangunan mewah. Dengan bertambahnya jumlah jamaah, ukuran masjid ini pun diperluas, bagian belakangnya ditambah dengan bahan bangunan dari anyaman bambu. Bagian belakang ini dimanfaatkan sebagai tempat mengaji dan bermalam bagi murid-murid Guru Mughni yang datang dari tempat tempat yang jauh. Belum ada menara masjid pada waktu itu. Baru menjelang Guru Mughni wafat dibuat menara. Setelah itu menyusul renovasi demi renovasi berikutnya. satu-satunya peninggalan masjid lamanya ya pilar masjid bekas tiang penyangga masjid di sebelah dalam. Sejak pertama pendiriannya, Masjid Baitul Mughni berfungsi tak hanya sebagai tempat ibadah namun juga sebagai tempat pendidikan dan penyebaran ilmu-ilmu agama, bahkan saat itu masjid ini juga sebagai pusat informasi Ru’yatul Hilal (penentuan awal Ramadhan dan awal Syawal) bagi masyarakat Jakarta Selatan. Ketika itu, masjid ini melahirkan seorang tokoh ahli ilmu falak yakni K.H. Abdullah Suhaimi, yang juga menantu Guru Mughni sendiri. Ketika itu bisa dibilang masjid ini merupakan masjid rujukan bagi masjid-masjid kecil di sekitarnya. Seperti untuk menentukan kapan waktunya azan, biasanya masjid-masjid lainnya berpatokan pada masjid ini. Mereka tidak akan azan sebelum mendengar suara azan dari masjid ini. (Sumber: Artikel situsbudaya.id Foto jakarta-tourism.go.id)
...more

ButikTrip.id
remen-vintagephotography
×

...