shop-triptrus



10 Candi Termegah di Indonesia, Yuk Dikunjungi!

TripTrus.Com - Di Indonesia, terdapat banyak sekali peninggalan sejarah di masa lampau. Salah satunya Candi, banyak candi-candi yang merupakan peninggalan masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia. Sebagi generasi penerus, wajib bagi kita untuk melestarikan sejarah yang mulai terlupakan. Selain sebagai peninggalan sejarah, saat ini candi merupakan salah satu destinasi wisata yang cocok dikunjungi untuk belajar sejarah. Berikut 10 candi termegah di Indonesia: 1. Candi Cetho - Karanganyar, Jawa Tengah       View this post on Instagram Udah punya rencana buat weekend besok..????tag kancamu sing ngajak lungo Candi Ceto merupakan candi bercorak agama Hindu yang diduga kuat dibangun pada masa-masa akhir era Majapahit (abad ke-15 Masehi). Lokasi candi berada di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1496 m di atas permukaan laut, dan secara administratif berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Kompleks candi digunakan oleh penduduk setempat dan juga peziarah yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan. Candi ini juga merupakan tempat pertapaan bagi kalangan penganut kepercayaan asli Jawa/Kejawen. (wikipedia) . . Dibuka setiap hari Jam 07.00 - 17.00 WIB HTM : Rp.8000,- (Domestik/lokal) Rp.25.000 (mancanegara/asing) ๐Ÿ“ท@theopranindya . . . . ๐Ÿ“ŒCandi Cetho, Karanganyar, Jawa Tengah #candiceto #candicetho #candikaranganyar #wisatausa #wisataungaran #eventungaran #exploreungaran #visitungaran #kulinerungaran #wisatabandungan #wisataambarawa #exploreambarawa #visitambarawa #kulinerambarawa #wisatasalatiga #eventsalatiga #exploresalatiga #visitsalatiga #kulinersalatiga #wisatasemarang #ungaranhits #ungaranhitz #ambarawahitz #ambarawahits #salatigahitz #salatigahits #eventsemarang #exploresemarang A post shared by WISATA UNGARAN SALATIGA AMB (@wisatausa) onFeb 14, 2019 at 7:07pm PST Candi Ceto candi bercorak agama Hindu yang diduga kuat dibangun pada masa-masa akhir era Majapahit (abad ke-15 Masehi). Lokasi candi berada di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1496 m di atas permukaan laut, dan secara administratif berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Kompleks candi digunakan oleh penduduk setempat dan juga peziarah yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan. Candi ini juga merupakan tempat pertapaan bagi kalangan penganut kepercayaan asli Jawa/Kejawen. Laporan ilmiah pertama mengenai Candi Ceto dibuat oleh Van de Vlies pada tahun 1842. A.J. Bernet Kempers juga melakukan penelitian mengenainya. Ekskavasi (penggalian) untuk kepentingan rekonstruksi dan penemuan objek terpendam dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala (Commissie vor Oudheiddienst) Hindia Belanda. Berdasarkan keadaannya ketika reruntuhannya mulai diteliti, candi ini diperkirakan berusia tidak jauh berbeda dari Candi Sukuh, yang cukup berdekatan lokasinya. 2. Candi Gedong Songo - Kabupaten Semarang, Jawa Tengah       View this post on Instagram I hate pink ๐Ÿ˜ฅ . . ๐ŸŒŽ Candi Gedong Songo, Semarang ๐Ÿ“ธ @adi_mrizal . . #NatGeoIndonesia @natgeoindonesia #voyaged @voyaged #moodygrams #awesomelifestyle @artofvisuals #artofvisuals #livefolk #folkgreen @folkindonesia #livefolkindonesia #folkscenery @beautifuldestinations #beautifuldestinations #wonderfulindonesia #exploreindonesia @agameoftones #AGameOfTones #stayandwander #TravelAwesome #AwesomeLifeStyle #Indonesia #discoverearth #instagram @instagram #DestinationEarth #Discover_Earthpix @earthfocus #earthfocus @earthofficial #earthofficial @destination.earth #destinationearth @stayandwander A post shared by ATIKA MUTHMAINNAH (@atika_muth) onAug 20, 2018 at 5:20am PDT Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi. Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi). Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C) Lokasi sembilan candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Selain itu, objek wisata ini juga dilengkapi dengan pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang, area perkemahan, dan wisata berkuda. Untuk menempuhnya, diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam (rata-rata mencapai 40 derajat). Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari objek wisata Bandungan. 3. Kompleks Candi Dieng - Dieng, Jawa Tengah       View this post on Instagram #candiarjuna #komplekcandidieng #potongrambutgembel #ritual A post shared by @ zenastri onAug 3, 2015 at 6:52am PDT Kompleks Candi Dieng adalah kelompok kompleks candi Hindu abad ke-7 terletak di Dataran Tinggi Dieng, dekat Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. Bangunan-bangunan ini berasal dari Kerajaan Kalingga. Dataran tinggi ini adalah tempat berdirinya delapan candi Hindu kecil yang merupakan salah satu bangunan keagamaan tertua yang masih bertahan yang pernah dibangun di Jawa. Nama sebenarnya dari candi tersebut, sejarah, dan raja yang bertanggung jawab atas pembangunan candi-candi ini tidak diketahui. Hal ini karena kelangkaan data dan prasasti yang terkait dengan pembangunan candi-candi ini. Penduduk Jawa lokal menamakan setiap candi sesuai dengan tokoh wayang Jawa, kebanyakan diambil dari epos Mahabharata. Tidak jelas kapan candi-candi tersebut dibangun, dan diperkirakan berkisar dari pertengahan abad ke-7 sampai akhir abad ke-8 Masehi; mereka merupakan bangunan menhir tertua yang diketahui di Jawa Tengah. Mereka semula diperkirakan berjumlah 400 namun hanya delapan yang tersisa. Setelah mempelajari gaya arsitektur candi Jawa, arkeolog mengelompokkan candi-candi Dieng dalam gaya Jawa Tengah bagian Utara, bersama dengan candi-candi Gedong Songo, dan sampai batas tertentu juga mencakup Candi Badut Jawa Timur, dan Candi Cangkuang dan Bojongmenje Jawa Barat, dan mengemukakan bahwa semua candi ini dibangun dalam periode yang sama, berkisar antara abad ke-7 sampai abad ke-8. Sebuah prasasti yang ditemukan di dekat Candi Arjuna di Dieng bertarikh sekitar tahun 808-809 M, yang merupakan contoh aksara Jawa kuno tertua yang masih bertahan, yang mengungkapkan bahwa candi Dieng terus dihuni dari pertengahan abad ke-7 sampai awal abad ke-9. 4. Candi Borobudur - Magelang, Jawa Tengah       View this post on Instagram Keep your face towards the sunshine and shadows will fall behind you ๐Ÿงก . #speechless #sunriseview #jogja #girlaroundworld #jogjatrip #wonderfuljogja #globelletravel #exploreyogyakarta #sunrisesky #candiborobudur #wearetravelgirls #yogyakarta #girldiscoverers #sheisnotlost #dametraveler #sky_perfection #girlswhotravel #travelgirl #jogjakarta #girlsmusttravel #darlingescapes #borobudursunrise #sunriselovers #skylovers #girlsthatwander #borobudurtemple #shetravels #borobudur #girlsdreamtravel #explorerbabes A post shared by Yvette Lisanne โœˆ (@yvettheworld) onFeb 17, 2019 at 10:59am PST Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia[1][2], sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran (perbaikan kembali). Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun waktu 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan. 5. Candi Ratu Boko - Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta       View this post on Instagram Coba sebutkan nama-nama candi yang ada di Jogja yang kamu ketahui! ๐Ÿ˜ • Explore eksotika Jogja photo by @ngeliasalim taken at Candi Ratu Boko, Yogyakarta ๐Ÿ“ • โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž– Gunakan hastag #eksotikajogja untuk membagikan pengalaman wisata eksotismu di Yogyakarta ๐Ÿ’• โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž– • #pesonaindonesia #pesonaalam #pesonaid_travel #indotravellers #explorenusantara #thisisindonesia #wonderfulindonesia #indonesiaituindah #livefolkindonesia #hellonusantara #instanusantara #instapetualang #penikmatalam #panoramaindonesia #keindahanalam #pesonaairterjunindonesia #pecintaalamindonesia #pejalansantai #sebataspendaki #instapetualangindonesia #penjelajahgunung #idpendaki #wisatajogja #pesonajogja #candiratuboko A post shared by Wisata Jogja | Eksotika Jogja (@eksotika_jogja) onMar 15, 2019 at 3:35am PDT Situs Ratu Baka atau Candi Boko adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari kompleks Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50 km barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Situs Ratu Baka terletak di sebuah bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut. Luas keseluruhan kompleks adalah sekitar 25 ha. Situs ini menampilkan atribut sebagai tempat berkegiatan atau situs permukiman, namun fungsi tepatnya belum diketahui dengan jelas.[2] Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu). Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunan, diduga kuat situs ini merupakan bekas keraton (istana raja). Pendapat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kompleks ini bukan candi atau bangunan dengan sifat religius, melainkan sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan. Sisa-sisa permukiman penduduk juga ditemukan di sekitar lokasi situs ini. Nama "Ratu Baka" berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Baka (bahasa Jawa, arti harafiah: "raja bangau") adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan. Kompleks bangunan ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat Loro Jonggrang. 6. Candi Ijo - Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta       View this post on Instagram ๐˜ˆ๐˜ด ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฏ ๐™›๐™–๐™ก๐™ก๐™จ ๐ŸŒ… . . ๐Ÿ“ธ: @andrewtaswin / #๐Ÿ˜‡โœˆ๏ธ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ A post shared by Angelia Salim (@ngeliasalim) onMar 19, 2019 at 3:26am PDT Candi Ijo adalah sebuah kompleks percandian bercorak Hindu, berada 4 kilometer arah tenggara dari Candi Ratu Boko atau kira-kira 18 kilometer di sebelah timur kota Yogyakarta. Candi ini diperkirakan dibangun antara kurun abad ke-10 sampai dengan ke-11 Masehi pada saat zaman Kerajaan Medang periode Mataram. Kompleks percandian Ijo dibangun pada punggungan bukit yang disebut Gumuk/Bukit Ijo. Nama ini telah disebut dalam prasasti Poh berangka tahun 906 Masehi berbahasa Jawa Kuno, dalam penggalan " ... anak wanua i wuang hijo ..." (anak desa, orang Ijo). Secara keseluruhan, kompleks candi merupakan teras-teras berundak, dengan bagian terbawah di sisi barat dan bagian tertinggi berada pada sisi timur, mengikuti kontur bukit. Kompleks percandian utama berada pada ujung timur. Di bagian barat terdapat reruntuhan bangunan candi yang masih dalam proses ekskavasi dan belum dipugar. Setelah disela oleh kebun kecil, terdapat teras yang lebih tinggi dengan cukup banyak reruntuhan yang diperkirakan berasal dari sekumpulan candi-candi pemujaan kecil (candi perwara). Salah satu candi ini telah dipugar pada tahun 2013. 7. Candi Plaosan - Klaten, Jawa Tengah       View this post on Instagram Discover stuning experience at Plaosan Temple, Kalasan - Yogyakarta Captured by @syahdiea __________________________________________________ . ๐ŸŒ ๐Ÿ‘ฌ ๐ŸŒฟ ๐Ÿ“ท ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ . Be a 'Responsible Traveler' and respect for the destinations we visit. Help sustain the natural and cultural beauty of a destination by leaving it untouched and by reducing your use and waste of precious resources such as water, food and energy. __________________________________________________ . Tag your best discovery #DiscoverIndonesia #DiscoverYogyakarta ________________________________________________ A post shared by DISCOVER INDONESIA™ (@discoverindonesia) onMar 20, 2019 at 12:08am PDT Candi Plaosan  adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno. Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Pada masa lalu, Kompleks percandian ini dikelilingi oleh parit berbentuk persegi panjang. Sisa struktur tersebut masih bisa dilihat sampai saat ini di bagian timur dan barat candi. Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah kiri (di sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara dengan relief yang menggambarkan tokoh-tokoh wanita, dan candi yang terletak di sebelah kanan (selatan) dinamakan Candi Induk Selatan dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki. Di bagian utara kompleks terdapat masih selasar terbuka dengan beberapa arca buddhis. Kedua candi induk ini dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan. Pada masing-masing candi induk terdapat 6 patung/arca Dhyani Boddhisatwa. Walaupun candi ini adalah candi Buddha, tetapi gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara agama Buddha dan Hindu. Candi Induk Selatan Plaosan Lor dipugar pada tahun 1962 oleh Dinas Purbakala. Sementara itu, Candi Induk Selatan dipugar pada tahun 1990-an oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah. Berbeda dari Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul belum diketahui memiliki candi induk. Pada kompleks ini terdapat beberapa perwara berbentuk candi dan stupa. Sebagian di antara candi perwara telah dipugar. 8. Candi Sewu - Klaten, Jawa Tengah       View this post on Instagram Suasana senja di Candi Sewu - Prambanan, kompleks candi yang terletak di sebelah utara Candi Prambanan ini merupakan kompleks candi Buddha lebih tua dari Borobudur dan Prambanan. . Apakah kamu tahu?โ€จPhoto by @toto.handoko #kompasnusantara #candisewu #prambanan A post shared by Kompas Nusantara (@kompasnusantara) onMay 14, 2018 at 5:15am PDT Candi Sewu atau Manjusrighra adalah candi Buddha yang dibangun pada abad ke-8 Masehi yang berjarak hanya delapan ratus meter di sebelah utara Candi Prambanan. Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Jawa Tengah. Candi Sewu berusia lebih tua daripada Candi Borobudur dan Prambanan. Meskipun aslinya memiliki 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan "Sewu" yang berarti seribu dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Loro Jonggrang. Secara administratif, kompleks Candi Sewu terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan Prasasti Kelurak yang berangka tahun 782 dan Prasasti Manjusrigrha yang berangka tahun 792 dan ditemukan pada tahun 1960, nama asli candi ini adalah ”Prasada Vajrasana Manjusrigrha”. Istilah Prasada bermakna candi atau kuil, sementara Vajrajasana bermakna tempat Wajra (intan atau halilintar) bertakhta, sedangkan Manjusri-grha bermakna Rumah Manjusri. Manjusri adalah salah satu Boddhisatwa dalam ajaran buddha. Candi Sewu diperkirakan dibangun pada abad ke-8 masehi pada akhir masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Rakai Panangkaran (746–784) adalah raja yang termahsyur dari kerajaan Mataram Kuno. 9. Candi Prambanan - Klaten, Jawa Tengah       View this post on Instagram . . . #candiprambanan #peninggalansejarah #jamandulu #yogyakartatrip #yogyakartahits #travel #traveling #travelphotography A post shared by Sam (@anwarhisam) onMar 13, 2019 at 12:11am PDT Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang  adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan. Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta dan kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten. Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang bermakna "Brahman Agung" yaitu Brahman atau realitas abadi tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu. Pendapat lain menganggap Para Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama "Prambanan" berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat. [Baca juga : "6 Objek Wisata Yang Bisa Disinggahi Saat Napak Tilas Banten Lama"] 10. Candi Tikus - Mojokerto, Jawa Timur       View this post on Instagram impossible to get . . . Foto by @alilamour_ #lfl #hitsmojokerto #exploremojokerto #polresmojokertokota #canditikus #happy #tfl #photooftheday #tff #pesonaindonesia #cagarbudayaindonesia A post shared by J L O _ (@andrijlo1) onMar 16, 2019 at 5:50am PDT Candi ini terletak di kompleks Trowulan, sekitar 13 km di sebelah tenggara kota Mojokerto. Dari jalan raya Mojokerto-Jombang, di perempatan Trowulan, membelok ke timur, melewati Kolam Segaran dan Candi Bajangratu yang terletak di sebelah kiri jalan. Candi Tikus juga terletak di sisi kiri jalan, sekitar 600 m dari Candi Bajangratu. Candi Tikus yang semula telah terkubur dalam tanah ditemukan kembali pada tahun 1914. Penggalian situs dilakukan berdasarkan laporan bupati Mojokerto, R.A.A. Kromojoyo Adinegoro, tentang ditemukannya miniatur candi di sebuah pekuburan rakyat. Pemugaran secara menyeluruh dilakukan pada tahun 1984 sampai dengan 1985. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat ditemukan, tempat candi tersebut berada merupakan sarang tikus. Belum didapatkan sumber informasi tertulis yang menerangkan secara jelas tentang kapan, untuk apa, dan oleh siapa Candi Tikus dibangun. Akan tetapi dengan adanya miniatur menara diperkirakan candi ini dibangun antara abad ke-13 sampai ke-14 M, karena miniatur menara merupakan ciri arsitektur pada masa itu. (Sumber: Foto wikipedia.org)
...more

5 Gunung Seru Buat Hiking Tahun Baru, Bisa Jadi Opsi Buat Lo yang Mau Lari dari Keramaian!

TripTrus.Com - Yo, tahun baru udah deket nih! Gimana kalo lo nggak ikut-ikutan nonton kembang api atau makan malam biasa aja? Coba deh tahun ini coba ngerayainnya dengan cara yang beda, kayak naik gunung! Lo nggak perlu jadi pendaki pro kok, ada banyak gunung kece yang bisa lo jajakin, apalagi buat yang masih newbie. Gue udah siapin 5 rekomendasi gunung seru buat lo yang pengen punya pengalaman tahun baru yang nggak biasa. Yuk, simak! 1. Gunung Andong Lo yang baru pertama kali mau coba hiking, Gunung Andong di Magelang bisa jadi pilihan pas banget. Ketinggiannya 1.726 mdpl dan jalurnya tuh nggak terlalu susah. Lo bakal dapet pemandangan keren banget, apalagi pas sunrise. Dijamin, bakal bikin lo merasa seperti di dunia lain! 2. Gunung Sikendil       View this post on Instagram A post shared by Irfan (@muhamadirfan_01) Sunrise di Gunung Sikendil ini juara banget, bro! Ketinggiannya cuma 1.800 mdpl, jadi buat lo yang belum berpengalaman mendaki, pasti nggak bakal kesulitan. Selama perjalanan, lo bakal disuguhi pemandangan pegunungan yang keren banget, apalagi kalo lo lagi liburan tahun baru di sana. Bener-bener, deh, suasananya bikin hati adem! 3. Gunung Prau Gue rekomendasiin banget buat lo yang pengen liat sunrise kece, Gunung Prau harus banget ada di list lo. Ketinggiannya 2.590 mdpl, dan jalurnya tuh gampang banget! Pendakian nggak bakal makan waktu lama, jadi cocok buat pemula yang pengen nyobain tantangan pertama naik gunung. Ditambah lagi, sunrise di sini tuh paling killer, bro! [Baca juga : "5 Tips Biar Liburan Akhir Tahun Lo Lancar Dan Aman Di Jalan!"] 4. Gunung Bismo Gunung Bismo yang ada di Wonosobo ini punya ketinggian 2.365 mdpl, dan cocok banget buat lo yang pengen hiking sambil nikmatin udara segar dan kesejukan. Jalur pendakian lewat Sikunang cuma butuh sekitar 2 jam, jadi nggak terlalu berat buat lo yang baru nyoba. Sepanjang perjalanan, lo bakal dimanjain dengan pepohonan rindang, bikin suasana makin adem! 5. Gunung Pakuwaja Kalo lo pengen liat pemandangan keren perbukitan Dieng, Gunung Pakuwaja di Wonosobo bisa jadi spot yang kece banget. Dengan ketinggian 2.421 mdpl, pendakian menuju puncak cuma butuh 1,5 jam. Selain pemandangan Dieng yang hijau, lo juga bisa liat gunung-gunung besar kayak Sindoro dan Slamet dari kejauhan. Ini bakal jadi momen tahun baru lo yang nggak terlupakan! Gue yakin lo nggak bakal nyesel deh ngerayain tahun baru dengan cara yang beda kayak gini. Naik gunung nggak cuma seru, tapi juga bisa bikin lo merasa lebih dekat sama alam dan dapet pengalaman yang bener-bener beda. Jadi, udah siap ngajakin temen-temen atau keluarga buat merayakan tahun baru di puncak gunung? Buruan pilih gunung yang lo suka, dan rasain sensasi liburan yang nggak bakal terlupakan! (Sumber Foto @ryanf_jr) 
...more

Bioskop Mini Ini Bisa Jadi Alternatif Liburan di Jakarta

TripTrus.Com - Meskipun Jakarta bukan kota favorit berlibur tetapi Jakarta tidak pernah kehabisan tempat-tempat untuk menghilangkan penat. Selain terkenal dengan kota terbanyak memiliki Mal dan Museum, Jakarta juga banyak memiliki taman-taman yang asik untuk dikunjungi baik bersama teman maupun keluarga. Dari tempat-tempat yang telah disebutkan, Jakarta masih memiliki daya pikat lain. Ternyata Jakarta memiliki beberapa Bioskop Mini, hadir sebagai alternatif liburan Bioskop Mini ini menawarkan pemutaran film Indonesia jaman dulu ataupun film-film independent. Enggak ada salahnya kita sebagai warga Jakarta mencoba sensasi menonton film di Bioskop Mini tersebut. Berikut ini merupakan Bioskop-bioskop Mini yang tersebar di kota Jakarta. 1. Kinosaurus di Kemang Sumber Foto: manual.co.id Ruang pemutaran mini ini lahir berkat ide dari: Adinda Simanjuntak, Meiske Taurisia dan Edwin. Kinosaurus memiliki berbagai program pemutaran film seperti: film pendek, film panjang, film animasi dan film-film lainnya. Untuk menonton film di Kinosaurus pengunjung cukup memberikan donasi sebasar Rp.50.000,- setiap setiap satu film. 2. Kineforum di Cikini Sumber Foto: ataplapuk.com Dengan membayar donasi sebesar Rp. 20.000,- pengunjung bisa menikmati satu kali pemutaran film di Bioskop Mini pertama Jakarta yang menawarkan ragam program film sekaligus sebagai wadah diskusi tentang Film. Lokasi Kineforum bertempat di Komplek Taman Ismail Marzuki (TIM). 3. Subtitle di Dharmawangsa Sumber Foto: bisnisfun.com Berlokasi tepat di lantai basement Dharmawangsa Square hanya berukuran 4 x 4 meter, luas tempat pemutar film ini terbilang sangat kecil. Sampai sekarang Subtitle memiliki kurang lebih sekitar 3.500 judul film. Bagi pengunjung yang ingin menonton film di Subtitle pengunjung diwajibkan untuk menjadi anggota dengan biaya Rp. 75.000,- hingga Rp. 150.000,-. 4. Paviliun 28 di Petogogan Sumber Foto: kompasmuda.com Sebenarnya Paviliun 28 ini berkonsep Culinary Cinema, karena memang memadukan rumah makan dan bioskop. Tempat kongko yang beralamat di Jl. Petogogan I No. 25, Gandaria Utara menawarkan suasana jawa klasik. Selain bisa ngemil dan nonton film, pengunjung juga bisa mencoba jamu khas Indonesia dengan nama-nama yang unik. Bioskop yang dirancang jadi mini-amphitheater ini mampu menampung 30-40 orang loh. Nah, 4 Bioskop Mini di atas bisa jadi alternative tempat liburan kalian. Meskipun Jakarta sering membuat penat tapi Jakarta masih memiliki berbagai tempat hiburan untuk warganya. (Sumber: Artikel Amieykha ; Foto fakta.co.id)
...more

Menelusuri Kawasan Glodok Sebagai Kota Pecinan

TripTrus.Com - Pemukiman Tionghoa atau biasa disebut Pecinan (China Town) terdapat hampir di berbagai kota besar di dunia, termasuk Jakarta. Kawasan Pecinan, dalam sejarahnya selalu menjadi penopang sekaligus jantung yang menggerakan detak perekonomian. Diantara denyut kehidupan, kawasan pecinan bernama Glodok di Jakarta Barat, terdapat jejak sejarah warga etnis Tionghoa yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah kota Jakarta. Glodok biasa warga Jakarta mengenalnya. Pada siang hari daerah ini menjadi pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan, sedangkan pada malam hari berubah menjadi pusat hiburan baik legal maupun ilegal. Konon nama Glodok bermula dari bunyi air “grojok-grojok” di daerah itu karena semula merupakan tempat pemberhentian dan pemberian minum kuda–kuda penarik beban. Namun menurut Mariah Waworuntu, seorang pemerhati sejarah dari Universitas Indonesia, nama Glodok berasal dari kata grobak, tempat membawa dan menjual air dari pancoran, yaitu glodok. [Baca juga : Melihat Sisi Sejarah Dari Jembatan Kota Intan] Dalam sejarahnya, jauh sebelum Belanda membangun Batavia tahun 1619, orang-orang Tiongkok sudah tinggal di sebelah timur muara Ciliwung tidak jauh dari pelabuhan. Mereka menjual arak, beras dan kebutuhan lainnya termasuk air minum bagi para pendatang yang singgah di pelabuhan. Namun, ketika Belanda membangun loji di tempat itu, mereka pun diusir. Baru, setelah terjadinya pembantaian orang Tionghoa di Batavia pada 9 Oktober 1740, orang-orang Tionghoa ditempatkan di kawasan Glodok. Dikawasan Glodok inilah terdapat beberapa bukti sejarah perjalanannya seperti, De Groot Kanaal (Kali Besar), Toko Merah, Jalan Perniagaan, Gang Kali Mati, Toko Obat Lay An Tong, SMUN 19, Rumah Keluarga Souw, gedung kantor Harian Indonesia, Kelenteng Toa Se Bio (Hong San Bio) dan Gereja Santa Maria Fatima.   Located in the Chinatown of Jakarta - Glodok. This temple is originally named Kim Tek Ie (้‡‘ๅพท้™ข) was completed in 1650 (368 years as of 2018), making it the oldest temple in Jakarta. . Fun fact: The Indonesian word for temple (“klenteng”) originated from one of the hall in this temple, the Kwan Im Teng (่ง‚้Ÿณไบญ). A post shared by Tommy ๐Ÿป (@hwangtommy) onMay 10, 2018 at 10:25am PDT Yang pertama adalah De Groot Kanaal (Kali Besar). Sekitar tahun 1950-an sebelum air sungai tercemar seperti sekarang, digunakan sebagai tempat mencuci dan mandi. Kedua adalah Toko Merah. Tidak jauh dari Kali Besar, di salah satu sisinya terdapat bangunan dengan bata merah. Orang mengenalnya dengan sebutan “Toko Merah” yang dibangun oleh Gustaff Baron Van Imhoff tahun 1730. Sepuluh tahun kemudian, bangunan ini menjadi saksi peristiwa pembantaian semua keturunan Tionghoa beserta keluarga, bayi, pasien rumah sakit dan lanjut usia atas perintah Gubenur Jendral Adrian Valckenier. Ketiga adalah Jalan Perniagaan. Sebelum bernama Jalan Perniagaan, jalan ini dikenal juga dengan sebutan Patekoan. Patekoan berarti delapan buah poci. Konon, dahulu ada seorang Kapiten Tionghoa bernama Gan Djie yang mempunyai istri orang Bali yang sangat baik hati. Tiap hari dia menyediakan delapan poci berisi air teh di jalanan itu, agar masyarakat yang melintas dapat mereguk air dengan gratis apabila mereka kehausan. Angka delapan merupakan angka keberuntungan masyarakat Tionghoa. Keempat adalah Gang Kali Mati, sekarang bernama Pancoran V banyak terdapat pedagang yang menjual makanan khas Tionghoa. Kelima adalah Toko Obat Lay An Tong. Meskipun bangunan ini sudah tidak digunakan sebagai toko obat lagi, namun bangunan tua ini masih terjaga keasliannya dari lantai sampai dinding dan atapnya yang belum mengalami perubahan dari bentuk aslinya. Keenam adalah SMUN 19. Bangunan ini merupakan tempat pertama kali berdirinya sebuah organisasi Tionghoa bernama Tionghoa Hwee Kuan (THHK) atau Perhimpunan Tionghoa pada 17 Maret 1900. Satu tahun kemudian, THHK mendirikan sekolah modern pertama yang disebut Tiong Hoa Hak Tong. Gedung ini kini ditempati oleh SMUN 19. Ketujuh adalah Rumah Keluarga Souw. Tidak jauh dari SMUN 19, rumah ini dibangun tahun 1816 dan hingga kini masih menjadi milik keluarga tersebut. Rumah milik keluarga kaya raya ini masih terjaga keasliannya, meskipun sudah terlihat kusam dan tua. Kedelapan adalah gedung kantor Harian Indonesia. Gedung yang terletak di Toko Tiga Seberang adalah kantor harian berbahasa mandarin pertama di Indonesia, yaitu Harian Indonesia. Saat ini gedung kantor itu tidak difungsikan dan dipagar tinggi karena sekarang kegiatan kantor harian ini dipindahkan ke daerah Gajah Mada, satu gedung dengan harian kantor Republika Kesembilan adalah Kelenteng Toa Se Bio (Hong San Bio), disebut juga dengan Kelenteng Duta Besar, untuk menghormati dewa yang dipuja yaitu Toa Se Kong atau Paduka Duta Besar. Kesepuluh adalah Gereja Santa Maria Fatima, letaknya tidak jauh dari Kelenteng Toa Se Bio. Gereja ini khusus bagi warga Tionghoa. Awalnya gereja ini merupakan kediaman seorang Luitenant der Chinezenbermarga Tjioe. Oleh karena itu gereja ini kental dengan arsitektur yang diperuntukkan bagi pejabat Tionghoa masa pemerintahan Hindia-Belanda. Untuk menjangkau kawsan Glodok dapat menggunakan bus Transjakarta koridor 1 jurusan Blok M – Kota dan turun di halte Glodok. (Sumber: Artikel jakarta.panduanwisata.id, Foto flickr.com)
...more

Sensasi Menikmati Kopi dan Bermain Pokemon di Perkebunan Kopi

Apa kamu adalah termasuk yang sedang seru-serunya bermain Pokemon Go dan juga termasuk penikmat kopi? Ini saatnya kalian untuk bermain keluar hunting mereka di perkebunan kopi! Yap, main Pokemon Go sambil mengeksplor kebun kopi Indonesia memang hal yang cukup unik dan dapat kalian coba apalagi lebih seru jika dikerjakan bersama teman-teman. Hal ini bisa dikatakan bagaikan satu perjalanan baru bagi kalian. Merancang sebuah perjalanan baru yang pastinya mungkin tidak pernah kamu lakukan sebelumnya memang patut dicoba. Jika biasanya kalian traveling dengan dating ke suatu daerah dengan kegiatan mengunjungi destinasi-destinasi tertentu dan mencicipi kuliner khasnya, kali ini kamu memiliki satu misi yaitu berburu pokemon di kebun kopi Indonesia sambil menikmati lezatnya kopi khas daerah-daerah di Indonesia! Indonesia bisa dikatakan bagaikan penghasil kopi terbesar nomor empat di dunia dan di berbagai daerah di Indonesia ditemukan bermkacam sentra-sentra produksi kopi. Di Indonesia ada dua macam kopi yang paling famous yaitu kopi Arabika dan Kopi Robusta. Tiap kopi yang diproduksi setiap wilayah di Indonesia memang mempunyai cirri khasnya tersendiri. Nah, Untuk memuaskan animo kamu para pecinta kopi, tidak ada salahnya kamu merencanakan liburan ke wilayah yang mempunyai kubun kopi dengan hasil kopinya yang berkualitas dan karena sekarang sedang semaraknya permainan Pokemon Go, kalian bisa menemukan lebih banyak poke ball dan kumpulan pokemon-pokemonnya di kebun kopi Indonesia. Berikut ini adalah 7 daerah perkebunan kopi terbaik di Indonesia dan dapat juga menjadi tempat berburu pokemon. 1. Aceh (Sumber: lintasgayo.co) Pertama, kalian dapat melancong ke Aceh. Nah, di Aceh tersohor dengan Kopi Gayo-nya. Siapa hayo yang tidak kenal dengan kopi gayo? Kopi Gayo dihasilkan dan dikembangkan tepatnya di dikawasan Aceh. Di wilayah Aceh sendiri terdapat 3 kabupaten yang sangat terkenal dengan hasil Kopi Gayo-nya yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Karena Kopi Gayo dihasilkan dari daerah yang terdapat di dataran tinggi ini yang kemudian membuat Kopi Gayo memiliki aroma serta rasa yang sangat khas. Hal inilah yang membuat Kopi Gayo banyak sekali diekspor ke Negara-negara Eropa. Untuk kalian pemburu pokemon, barang kali saat kalian berkunjung ke sini sambil menikmati secangkir Kopi Gayo kalian bisa menemukan Dugtrio di sana. 2. SUMATERA UTARA (Sumber: kopi-sidikalang.blogspot.com) Turun sedikit dari Aceh, kamu bisa coba mendatangi Sumatera Utara. Selain tenar dengan Danau Toba dan makanannya yang sedap, Sumatera Utara juga tergolong ke dalam tempat penghasil kopi terbaik di Indonesia. Kopi Sidikalang, kopi yang kerap dikenal sebagai ikonnya Kopi Sumatera. Kopi ini sangat special karena diperoleh dari dataran tinggi vulkanis yang bertanah pegunungan yang berlimpah akan mineral. Nama kopi ini diambil dari sebuah nama dari kecamatan yang ada di Sumatera Utara yaitu Kabupaten Dairi. Karena kelezatan kopi ini yang sangat khas, tidak heran kopi Sidikalang pun sudah diakui bisa bersaing dengan kopi Brazil. Berburu pokemon di daerah ini? Bisa banget! Siapa tahu kalian banyak menemukan jenis pokemon yang kalian cari. 3. JEMBER(Sumber: kopi-jember.blogspot.com)  Ingin Mencoba kopi terenak yang berada di pulau Jawa? Berkunjunglah ke Jember. Di daerah ini terdapat kopi yang diolah dengan cara yang unik, namanya Kopi Arang. Sebelumnya kopi ini di proses dengan cara digosongkan, lalu sesudah kopi tersebut diseduh dengan air panas, seketika akan tercium layaknya aroma cabai dari kopi itu. Saat kalian menikmati secangkir Kopi Arang di sini, kamu juga dapat keliling perkebunan kopi di daerah sana, perkebunan adalah habitat yang cocok untuk Pikachu, sembari menyelam minum air, ini adalah waktu yang cocok untuk kamu berburu Pikachu! 4. TORAJA (Sumber: kopitoraja.co) Terbang ke Sulawesi Selatan, di sana terdapat komoditas kopi yang juga sudah mendunia yaitu Kopi Toraja. Uniknya Kopi Toraja ini terdapat dua macam yaitu Arabika dan Robusta. Kopi Toraja memiliki cita rasa yang sangat khas dengan adanya suatu percampuran dengan rasa tanah. Kandungan asamnya dari Kopi Toraja pun bisa dikatakan rendah. Jika bermacam jenis kopi akan meninggalkan rasa pahit yang agak lama di mulut jika meminumnya, justru Kopi Toraja tidak, rasa pahitnya seketika akan langsung hilang. Setelah menyecap nikmatnya Kopi Toraja waktunya kembali berburu pokemon. Eits, tapi coba cari dulu poke ball di sini untuk menambah amunisi kalian saat menangkap pokemon nanti. 5. BALI(Sumber: balebengong.net) Siapa yang tak kenal Bali? Wilayah Bali pun tidak lewat dari tempat terbaik penghasil kopi di Indonesia. Bangli, Bali, menjadi daerah yang menghasilkan Kopi Kintamani yang terkenal itu. Kopi Kintamani ini didapatkan dari sebuah kebun di Bangli yang memakai sistem pengairan subak atau bisa dikenal dengan sistem irigasi yang membikin Kopi Kintamani ini mempunyai cita rasa serta aroma yang lembut juga manis. Santai di pesisir pantai sambil menyeruput secangkir Kopi Kintamani siap menemani kalian berburu pokemon! 6. NUSA TENGGARA TIMUR(Sumber: kopitravel.blogspot.co.id) Tidak hanya pemandangan pesisir pantainya aja yang bisa kalian nikmati di sini. Bagi kalian pecinta kopi, daerah yang satu ini pun harus kalian masukkan ke dalam list destinasi traveling. Kenapa? Karena di sini surganya dari Kopi Flores. Yap, kopi yang dinikmati oleh market di Amerika ini sudah tidak dapat diremehkan lagi kelezatannya. Kopi Flores ini dihasilkan dari kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur dengan bijinya yang besar, warna yang berkilau, serta aroma cokelatnya yang sangat kuat dapat memanjakan rasa yang wah di lidah dengan tingkat keasamannya yang tinggi. Dengan lezatnya Kopi Flores yang khas, bisa menambah semangat kalian mencari pokemon jika kalian sedang berkunjung ke sana, tidak ada yang tahu kan, bisa saja kalian bertemu Meowth! 7. PAPUA(Sumber: organik.arabika.biz) Di lembah pegunungan Jaya Wijaya Papua ada sebuah kota kecil bernama Wamena sebagai penghasil kopi enak yaitu Kopi Wamena. Yang menarik dari kopi arabika yang tumbuh di sekitar Lembah Baliem ini adalah ditanam tanpa menggunakan pupuk kimia dan diolah dengan organic dan tradisional. Tapi jangan salah, walaupun diolah secara tradisional, rasa yang dihasilkan sangat berkualitas. Sudah mencicipi lezatnya Kopi Wamena, siap-siap lanjut berburu pokemon, ya! Semoga kalian beruntung menemukan Moltres atau pokemon legendaris lainnya di sini!Nah, itulah beberapa tempat penghasil kopi terbaik yang ada di Indonesia dan juga bisa jadi lokasi liburan baru kamu untuk mencari dan menemukan para pokemon. Tidak ada salahnya kan sembari melihat keindahan daerahnya, minum kopinya juga, dan dapat menemukan pokemon favorit kalian. (Sumber: Artikel/Foto hellomalangku.com)
...more

Pojok Selfie Instagramable Kampung Berkelir Tangerang

TripTrus.Com - Jika mendengar nama kota Tangerang, mungkin akan langsung terbesit wisata kuliner Pasar Lama, atau wisata sejarah Klenteng Tua Boen Tak Bio. Namun, ternyata kota Tangerang memiliki satu lagi objek wisata yang wajib Anda kunjungi jika berada di kota tersebut. Terletak di pusat jantung kota Tangerang, dan menjadi pintu gerbang dari objek wisata Tangerang, tempat wisata dengan nama Kampung Berkelir ini wajib untuk dikunjungi Saat berkunjung ke sini, Anda bisa berpose dengan latar belakang lebih dari 1.121 mural dan grafiti yang Instagramable. Kampung ini sengaja dibuat penuh warna dengan menghabiskan sekitar 1.435 kaleng cat, dibantu oleh 120 seniman dari berbagai kota di Indonesia, dan warga kampung babakan sendiri yang dengan antusias bekerja hingga 24 jam. Tak hanya berswafoto, saat berada di sini, Anda juga bisa berkeliling kota Tangerang, dan menikmati segala objek wisata menggunakan kendaran khas kota Tangerang, yaitu odong-odong yang juga berhias mural dan grafiti. Mulai dari pijakan, dinding, hingga atap, semua penuh warna dan dihiasi mural warna-warni. Saat menginjakkan kaki di tempat ini, Anda juga bisa sekaligus mencicipi makanan khas Kampung Berkelir, seperti nasi ulam, getuk, emping jengkol, Tauge Kacang Hijau, Sayuran Hidroponik, Jahe Merah, Dodol Jahe Wijen, dan Sambel Pecel khas Kota Tangerang. (Sumber: Artikel viva.co.id Foto housing-estate.com)
...more

Juli 2025 Gak Cuma Liburan, Ini Event Kece Buat Lo Keliling Indo!

TripTrus.Com - Bro-sis traveler, siap-siap nih Juli 2025 bakal ramai event kece di seantero Indo! Ada festival budaya, lari pagi sehat, kuliner nostalgia, sampai konser malam di taman bumi—semuanya hits banget buat lo anak Gen Z atau milenial yang butuh konten fresh dan vibes liburan yang gak mainstream. Lo tinggal pilih: pingin jalan bareng topeng di Lampung, nostalgia kuliner Jogja, party lokal di Kaltim, seru-seruan gratis di Sukabumi, atau nonton gemerlap Geopark Night Specta di Gunungkidul. Siapkan DSLR, sneakers, dan dirimu yang hyped! 1. K-Fest Lampung – Festival Budaya & Olahraga (1–6 Juli) K-Fest ke-34 di Lampung ini menggila banget: ada Karnaval Topeng Lampung (5 Juli), Krakatau Run pagi-pagi (6 Juli), dan UMKM bazar penuh kuliner & kreasi lokal (1–6 Juli). Malam puncak-nya? Ada Mr. JONOJONI bikin ketawa plus pengumuman kontes topeng—pas banget buat lo yang pingin healing budaya sambil ngerasa Indonesia banget! 2. Kangen Dolan Teras Malioboro – Festival Kuliner Nostalgia Jogja (19–23 Juni) Lo yang kangen sama vibe Jogja, siap-siap balik ke masa lalu! “Kangen Dolan Teras Malioboro” hadir lagi—sajian gudeg, cenil, wedang uwuh, musik keroncong dan akustik, semua gratis! Ajak squad lo buat kulineran sore sampe malam, sambil baca spot Instagramable seantero Teras Malioboro. Nostalgia maksimal! 3. Sebuntal Fest 2.0 – Party & Kreativitas Lokal di Kutai Kartanegara (15–19 Juli) Sebuntal Fest kembali lagi di Marangkayu, Kutai Kartanegara. Ada musik, tarian, fashion show, lomba mewarnai, zumba party, plus 30+ tenant UMKM yang jualan jajanan dan produk lokal viral. Cocok buat lo yang pingin explore festival lokal yang fun, penuh warna, dan support bisnis kecil wilayah! [Baca juga : "Pulau Sangiang, Liburan Lo Gak Cuma Healing, Tapi Juga Nambah Cerita Mistis & Seru!"] 4. Geofest Sukabumi – Geopark Festival Gratis (5 Juli) Sukabumi juga gak mau ketinggalan nih! GeoFest 2025 free event di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu terjadwal puncak 5 Juli. Acara ini dikemas edukatif banget: ada talkshow, edukamp, pameran, dan sambutan resmi Bupati Sukabumi. Cocok buat lo yang butuh liburan murah meriah plus belajar tentang kelestarian alam! 5. Gunungkidul Geopark Night Specta Vol. 7.0 – Simfoni Taman Bumi (18–19 Juli)       View this post on Instagram A post shared by JASA JAHIT GUNUNGKIDUL JOGJA (@elfata.fashion) Event malam spektakuler di Amphitheater Embung Nglanggeran, Gunungkidul. Dimulai dengan lomba poster untuk pelajar DIY, tari tayub kolosal, bazar UMKM, talkshow coklat Nglanggeran, hingga konser gamelan orkestra plus bintang tamu. Masukannya gratis, atmosfernya epic, rekomended untuk culture-seeker! Bro-sis, lo liat gak? Juli 2025 ini bakal penuh event seru dan edukatif dari ujung barat ke timur Indo. Tinggal pilih vibes-nya—budaya, lari pagi, kuliner nostalgia, kreativitas lokal, atau keajaiban geopark malam hari. Semua low budget, sekali jalan bisa dapet konten & experience Instagram-worthy. Jadi, lo tim yang mana? Jangan tunggu “viral”, mending jalan duluan! (Sumber Foto @sanggarpakem)
...more

5 Spot Tempat Wisata Tersembunyi di Indonesia dengan Pemandangan Mewah!

TripTrus.Com - Pengen coba tempat liburan anti mainstream? Selagi masih ada waktu, coba deh visit tempat liburan terbaru. Destinasi wisata kekinian ini harus masuk ke daftar liburan 2018 kamu nih. Seru banget menjelajahi keindahan surga tersembunyi di Indonesia. Selain instagramable, kamu juga bisa menikmati ruang terbuka tempat berkumpul santai. Lumayan untuk menambah koleksi foto kece badai. Yuk, intip 5 spot tempat wisata tersembunyi di Indonesia dengan pemandangan mewah! 1. Sudah Berkunjung ke Danau Labuan Cermin, Kalimantan Timur? Nikmati Pemandangan Indah yang Spektakuler   Simply fall in love with life ๐ŸŒป . . . #travelgram #exploreindonesia #indotravellers #labuancermin A post shared by Vira Prisandi (@viraprisandi) onJun 21, 2018 at 2:14am PDT Jika berkunjung ke Danau Labuan Cermin, pasti kamu akan terpesona dengan air danau yang jernihnya memanjakan mata. Dikelilingi pepohonan hijau rimbun, sangat mendukung kalau kamu ingin melepaskan penat.  2. Pulau Moyo, Sumbawa Destinasi Menakjubkan Cocok untuk Kamu si Petualang Sejati   Legendary "Mata Jitu Waterfall", ๐Ÿ“Moyo Island, Sumbawa NTB - Indonesia #hiddenparadise #moyoisland #pulaumoyo #sumbawa #sumbawabesar #ntb #indonesia #photooftheday #dedikevinmolajake #pesonaindonesia #matajitu #travelblogger #travel #traveling #traveler #traveller #sumbawaisland #hiddenparadise #paradiseisland #beautiful #beautifuldestinations #pieceofheaven #matajituwaterfall #beautifulplace #pesonaindonesia #wonderfulindonesia #lensaindonesia #beautifulview #amazingplace #travelphotography A post shared by Dedi Kevin Molajake (@dedi_kevin_molajake) onJun 19, 2018 at 7:02am PDT Suasana Pulau Moyo masih sangat alami dan nggak ramai pengunjung. Jika kamu senang menjelajah, sebaiknya kamu harus liburan ke sini. Ada pantai, hutan tropis, hingga air terjun Mata Jitu yang airnya berwarna hijau kebiruan. 3. Tertarik Melihat Birunya Air di Pulau Labengki, Sulawesi Tenggara? Pasti Bikin Nggak Mau Pulang Deh   Blue Lagoon in Labengki is the definition of amazing. We had to do a vertical rock climbing a teeny bit before getting to the lagoon. Stones can be a bit sharp, be sure to bring hand gloves. Water was clear and cold, we just float around while some of us jumped into the water from the rock cliff. . #labengki #indonesia #wonderful #wonderfulindonesia #bluelagoon #kakabantrip #akujalanjalanloh #sultra #exploresultra #exploreindonesia #indahnyaindonesia #travelgram #travel #travelrack #asia #celebes #wanderlust #sulawesitenggara A post shared by Elisse (@elissems) onAug 21, 2018 at 7:26pm PDT Rasakan sensasi berkunjung ke mini Raja Ampat di Pulau Labengki. Surga tersembunyi Indonesia ini nggak terlalu jauh dari pusat kota Kendari. Ada sebuah laguna cantik bernama Blue Lagoon, memiliki air berwarna biru jernih dengan hamparan karang dan biota laut di dalamnya. 4. Dapatkan Pengalaman Seru Menginap Sambil Menikmati Jutaan Bintang dalam Pantai Ora, Maluku   PANTAI ORA Pantai Ora adalah suatu pantai yang terletak pulau Seram, kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Pantai yang berlokasi di ujung barat teluk Sawai ini berada di sebelah desa Saleman dan desa Sawai, di tepi hutan Taman Nasional Manusela. Pantai Ora memiliki karakteristik pantai yang berpasir putih dengan air yang sangat jernih dan tenang dengan kekayaan terumbu karang, ikan dan aneka ragam biota laut lainnya. Pantai Ora dan desa Sawai merupakan objek wisata di teluk Sawai yang setiap tahunnya dapat menyedot sekitar 500 wisatawan dari dalam dan luar negeri (2013). Pantai Ora memiliki resor penginapan yang mengambang di atas pantai. Sementara di desa Sawai terdapat pondok wisata yang berada di antara pemukiman penduduk yang juga terapung di pantai. Berbagai kegiatan wisata yang dapat dilakukan di pantai Ora antara lain wisata alam, wisata tirta, snorkeling, selam, wisata kuliner, jelajah gua dan fotografi. #wisata #pantai #ora #pantaiora #maluku #wisatamaluku #wisataalam #wisataindonesia A post shared by Andika Tirta Dwi Saputra (@andika_tds) onAug 18, 2018 at 8:13pm PDT Mau liburan ke Maldives tapi mahal? Coba ke Pantai Ora, keindahan panoramanya begitu indah. Jernihnya laut di sini membuatmu dapat melihat karang dan ikan tropis tanpa harus menyelam. [Baca juga : "5 Tempat Wisata Indonesia Yang Jadi Destinasi Favorit Wisatawan Asing"] 5. Siapa yang Nggak Tau Taman Nasional Baluran, Banyuwangi? Kece banget kayak Little Africa   Ku tak perduli tentang apa yang orang katakan tentangku, karena yg ku tau inilah jalanku yg mungkin banyak diantara mereka memandang sebelah mata sehingga yg terlihat hanya sebuah kekurangan. Ku kan terus berjalan sehingga pada suatu hari mereka membuka kedua matanya dan melihat siapa aku ini. --------------------------------------------------------------- . ACE JALAN JALAN --------------------------------------------------------------- . " Jalan Lagi, Jalan Terus Yuk Jalan Jalan" ---------------------------------------------------------------- Lokasi. : Taman Nasional Baluran Banyuwangi Jawa Timur . -------------------------------------------------------------- #acejalanjalan #baluranbayuwangi #banyuwangi #baluran #banyuwangi #opentrip #opentripbanyuwangi #mypermatawisata #sapanusantara #vloger #vlogerbogor #dirgahayurepublikindonrsia #indibesiamerdeka #visitbanyuwangi #wonderfullbanyuwangi A post shared by ace burhanudin (@ace_burhanudin) onAug 20, 2018 at 5:16am PDT Di Taman Nasional Baluran kamu bebas menjelajah padang savana seluas di Afrika. Ditambah lagi ada satwa liarnya juga loh, seperti banteng, rusa, monyet, hingga burung merak. Kawasan ini memiliki gunung, hutan evergreen, hutan mangrove, dan pantai berpasir putih. So, manakah destinasi terkeren yang akan kamu kunjungi di liburan tahun 2018? Nggak perlu nunggu akhir tahun, kamu bisa ajukan cuti dari jauh hari kok. (Sumber: Artikel blog.jakmall.com Foto vakansinesia.com)
...more

5 Fakta Unik Jakarta Yang Mungkin Tidak Banyak Diketahui

TripTrus.Com - Yang tinggal di Jakarta tentunya dapat mengingat arah dan nama jalan-jalan besar. Namun, dapat mengingat nama jalan bukan berarti mengenal kota Jakarta dengan baik. Berikut 5 fakta tentang Jakarta yang mungkin tidak kamu ketahui. Pernahkah kamu mendengar tentang lidah api Monas? Atau fakta tentang mall di Jakarta? Nah, untuk sedikit membuka mata, simak fakta-fakta di bawah ini. 1. 13 Kali Ganti Nama Jika kamu pikir Jakarta hanya pernah berganti nama sebanyak dua kali? Maka kamu salah besar. Dahulu, Jakarta hanya berupa sebuah pelabuhan kecil yang bernama Sunda Kelapa, kemudian berubah menjadi Jayakarta. Lalu, pemerintahan Belanda menduduki Jayakarta dan berganti nama menjadi Sta Batavia, yang kemudian berubah lagi menjadi Gemeente Batavia pada 1905. Pada tahun 1942, pendudukan Jepang membuat nama Batavia dubah menjadi Jakarta Toko Betsu Shi. Lalu setelah Jepang menyerah kepada sekutu, namanya menjadi Pemerintah Nasional Kota Jakarta. Selang beberapa lama, Jakarta diduduki oleh pemerintahan NICA, namanya pun kembali seperti dulu, Stad Gemeente Batavia. Dan, pada 24 Maret 1950 diubah kembali menjadi Kota Praja Jakarta. Pada 18 Januari 1985 bernama Kota Praja Djakarta Raya. Kemudian pada 1961 terbentuklah Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya. 2. Maskot Jakarta Masih banyak orang yang mengira bahwa maskot Jakarta adalah Monas. Yang sebetulnya adalah Elang Bondol dan Salak Condet. Maskot ini diresmikan pada tahun 1989. Mengapa elang bondol dan salak condet? Dahulu, Jakarta masih memiliki pepohonan yang rimbun dan hamparan tanah lapang. Karena kesejukannya, elang bondol kerap terlihat di langit Kota Jakarta. Sedangkan salak condet merupakan buah asli dari Jakarta yang tumbuh di kawasan Condet. Jika kamu ingin melihat patung maskot DKI Jakarta, datanglah ke kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. 3. Mitos Patung-Patung Di Jakarta Jangan salah sangka, saya tak akan membicarakan tentang hal gaib ataupun mistis. Namun, ini cukup unik . Lihatlah Monas. Apa kamu pernah menyadari kalau bentuk lidah api Monas menyerupai sosok perempuan yang sedang bersimpuh menghadap Istana Negara? Ya, hal tersebut benar adanya. Tapi tak ada jawaban pasti tentang siapa sosok perempuan ini. Satu hal lagi yang harus kamu ketahui, bahwa patung yang berada di wilayah Pancoran, Jakarta Selatan, bukanlah bernama Patung Pancoran, melainkan Patung Dirgantara. 4. Mall Berjaya Entah ini hal yang baik atau buruk. Namun, tahukah kamu bahwa Jakarta merupakan kota dengan mall terbanyak di dunia. Ditekankan, DI DUNIA! 5. Banyaknya Museum Mengingat fakta di atas, jika kamu warga Jakarta yang tauladan, maka jangan hanya pergi ke mall saja dan kunjungi museum-museum yang ada di Jakarta. Museum apa saja yang ada di Jakarta? Oh, banyak sekali! Terhitung ada 47 museum tersebar di ibukota Jakarta. (Sumber: Artikel jakartapunyacerita.com Foto jkt.life)
...more

ButikTrip.id
remen-vintagephotography
×

...