Salah satu pura kahyangan jagat yang berdiri di pusat Kota Denpasar adalah Pura Agung Jagatnatha, tempat pemujaan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Jagat Natha, Penguasa Jagat Raya. Kata natha dalam bahasa Sansekerta di samping berarti raja, juga pertolongan atau perlindungan.
Pura Agung Jaganatha terletak di Jalan Mayor Wisnu Denpasar. Tepatnya berada di sebelah utara Museum Bali dan di sebelah timur Lapangan Umum Puputan Badung. Pura Agung Jagatnatha didirikan menghadap ke barat sebagaimana umumnya pura-pura di Bali. Mengingat letaknya yang amat strategis, umat dengan mudah menemukan lokasi pura tersebut. Dengan bangunan pelinggih Padmasana yang menjulang tinggi, umat dengan mudah mengenali kekhasannya.
Pemangku Pura Agung Jagatnatha Ida Bagus Mangku Widianegara asal Gria Panti Denpasar mengatakan piodalan di pura ini berlangsung setiap tahun sekali tepatnya pada Purnama Sasih Kelima. Tahun 2005 ini pujawali jatuh pada Rabu (16/11) lalu. Upakara yang diaturkan dalam pujawali umumnya nyatur rebah dan di penataran Padmasana digelar caru rsi gana. Pelaksanaan pujawali dibiayai Pemerintah Kota Denpasar, sebagai pengempon pura. Sebelum Kota Denpasar, lanjut Ida Bagus Widianegara, pengempon pura ini dulunya Pemerintah Propinsi Bali.
Selain saat piodalan, umat pedek tanggil ke Pura Agung Jagatnatha setiap Purnama-Tilem. Umat juga melakukan persembahyangan saat hari-hari besar keagamaan seperti Galungan, Kuningan, Saraswati, Pagerwesi dan Siwaratri. Setiap Purnama-Tilem, persembahyangan di-puput Ida Pedanda Istri Manuaba Mas Sidanta dari Gria Panti. Sedangkan pada saat pujawali (nyejer selama tiga hari), di-puput oleh sejumlah sulinggih yang ada di Denpasar dan sekitarnya.