Puri Gianyar
Puri di pulau Bali merupakan sebutan untuk tempat tinggal seorang bangsawandi Bali, khususnya yang masih kerabat dekat raja-raja Bali. Karena berdasarkan sistem triwangsa atau kasta maka puri ditempati oleh bangsawan berwangsa ksatria.
Puri-puri di Bali dipimpin oleh seorang keturunan raja. Pemilihan pemimpin biasanya dipilih oleh lembaga kekerabatan puri. Pemimpin puri yang biasanya sekaligus menjadi pemimpin lembaga kekerabatan puri disebut Penglingsir atau Pemucuk. Para keturunan raja tersebut bisa dikenali dengan gelar yang terdapat pada namanya seperti Ida I Gusti, Cokorda, Anak Agung Ngurah, Dewa Agung, Ratu Agung, Ratu Bagus dan lain-lain untuk pria; serta Cokorda Istri, Anak Agung Istri, Dewa Ayu, dan lain-lain.
kata puri merupakan akhiran dari bahasa Sanskerta (-pur, -puri, -pura, -puram, -pore) dimana mempunyai arti "kota-kota berbenteng atau kota dengan menara atau istana". Namun, seiring berjalanya waktu, pemakaian istilah "Pura" menjadi khusus untuk tempat pemujaan Tuhan. Sedangkan istilah "Puri" menjadi khusus untuk tempat tinggal para raja atau bangsawan. Bisa juga dikatakan kata puri dapat disejajarkan dengan kata keraton dalam Bahasa Jawa.
Berikut adalah beberapa Puri yang Terdapat di Gianyar : Puri Agung Payangan, Puri Agung Gianyar,Puri Agung Ubud (Puri Saren), Puri Agung Peliatan, Puri Keramas, Puri Medahan, Puri Agung Sukawati, Puri Agung Singapadu, Puri Agung Tegal Tamu, Puri Agung Negara, Puri Kaleran Negara, Puri Agung Lebih, Puri Kedisan Tegallalang dan masih banyak yang lainya.
Puri-puri di Bali dipimpin oleh seorang keturunan raja. Pemilihan pemimpin biasanya dipilih oleh lembaga kekerabatan puri. Pemimpin puri yang biasanya sekaligus menjadi pemimpin lembaga kekerabatan puri disebut Penglingsir atau Pemucuk. Para keturunan raja tersebut bisa dikenali dengan gelar yang terdapat pada namanya seperti Ida I Gusti, Cokorda, Anak Agung Ngurah, Dewa Agung, Ratu Agung, Ratu Bagus dan lain-lain untuk pria; serta Cokorda Istri, Anak Agung Istri, Dewa Ayu, dan lain-lain.
kata puri merupakan akhiran dari bahasa Sanskerta (-pur, -puri, -pura, -puram, -pore) dimana mempunyai arti "kota-kota berbenteng atau kota dengan menara atau istana". Namun, seiring berjalanya waktu, pemakaian istilah "Pura" menjadi khusus untuk tempat pemujaan Tuhan. Sedangkan istilah "Puri" menjadi khusus untuk tempat tinggal para raja atau bangsawan. Bisa juga dikatakan kata puri dapat disejajarkan dengan kata keraton dalam Bahasa Jawa.
Berikut adalah beberapa Puri yang Terdapat di Gianyar : Puri Agung Payangan, Puri Agung Gianyar,Puri Agung Ubud (Puri Saren), Puri Agung Peliatan, Puri Keramas, Puri Medahan, Puri Agung Sukawati, Puri Agung Singapadu, Puri Agung Tegal Tamu, Puri Agung Negara, Puri Kaleran Negara, Puri Agung Lebih, Puri Kedisan Tegallalang dan masih banyak yang lainya.
