Kota Singkawang, Kalimantan Barat mempunyai kebiasaan Cap Go Meh yang bisa saja paling seru di Indonesia untuk di nikmati wisatawan. Golongan Tionghoa di Singkawang menggabungkan kebiasaan Cap Go Meh dengan pertunjukan pengetahuan kebal.

Setiap 15 hari sesudah Th. Baru Imlek, golongan Tionghoa di semua dunia merayakan Cap Go Meh yang ditujukan juga sebagai penutup dari rangkaian perayaan Th. Baru. Di Singkawang, Kalimantan barat budaya itu terus ada serta sudah berakulturasi dengan kearifan lokal.

etnis Tionghoa Singkawang lakukan acara Pawai Tatung tiap-tiap perayaan Cap Go Meh. Tatung adalah arti untuk orang sakti yang kebal, dimana mereka mempertontonkan kesaktiannya tiap-tiap perayaan Cap Go Meh.

Sejarahnya, Pawai Tatung berawal dari adanya gelombang migrasi etnis Tionghoa 400 th. lantas, terutama suku Khek atau Hakka yang dari China Selatan ke Kalimantan Barat. Lalu beberapa imigran Tionghoa yang datang dipekerjakan di tambang emas oleh Sultan Sambas yang disebut penguasa Singkawang waktu itu

Secara arti, inti dari ritual Pawai Tatung yaitu untuk mengusir roh-roh jahat dari semua penjuru kota. Beberapa tatung atau orang sakti yang di pilih dimasuki roh leluhur mereka.

#1Traveler1Book
Mari Berbagi Buku Cerdaskan Bangsa dengan membawa minimal 1 (satu) buah buku, kemudian bagikan kepada anak-anak usia sekolah (5-15 tahun) di destinasi trip ini. Foto anak-anak itu dengan bukunya, lalu share foto tersebut ke Twitter, Facebook dan akun media sosial lainnnya yang kamu miliki dengan hashtag #1Traveler1Book.