shop-triptrus

Trips n Tips

Trip Sehari, Wisata Sejarah di 3 Pulau

TripTrus.Com, DKI Jakarta

TripTrus.Com - Penyedia paket travel kini menawarkan paket wisata murah. Misalnya Shine Project, yang pekan lalu mengajak wisatawan berlibur sehari ke tiga pulau di Kepulauan Seribu, Minggu, 15 April 2018.

Wisatawan cukup mengumpulkan uang Rp 85 ribu, dan pihak Shine Project mengantar ke pulau-pulau itu. Titik kumpul di dermaga Tempat Pelelangan Ikan Muara Kamal, Jakarta Utara. Kapal-kapal motor disediakan untuk mengantar pengunjung. Perjalanan dimulai sekitar pukul 08.00.

Tiga pulau yang dikunjungi adalah Pulau Kelor, Onrust, dan Cipir. Ketiga pulau ini termasuk dalam Taman Arkeologi Onrust dan dikelola oleh Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta.

Pulau pertama yang didatangi adalah Pulau Kelor, perjalanan dilalui dengan waktu sekitar 45 menit. Pulau Kelor termasuk pulau yang kecil, ukurannya hanya 0,28 kilometer persegi. Pandangan bisa menyapu pulau dari ujung ke ujung.

 

Forget the maps.. Follow your instincts.. #photos #photoshoot #photooftheday #photoshare_everything #l4l  #l4f #f4f #mantublr #followme #photo #picoftheday #populer #ff #fff #lfl #jakarta #bogor #sukabumi #bandung #jayapura #jayapurapapua #papua #shootoftheday #shoot #shootandshare #asia #jenjajkt #pulaucipir #pulauonrust #explorejakarta

A post shared by Uupik Shivdhaasani (@shivdhaasani) onApr 18, 2018 at 3:50pm PDT

Air di pantai ini cukup bening dan bersih. Pasirnya juga putih dan halus. Pengunjung anak-anak dan dewasa bisa bermain air atau berenang. Jika tak ikut dalam rombongan agen wisata, pengunjung harus membayar tiket Rp 5 ribu per orang.

Bangunan yang sangat menonjol di Pulau Kelor adalah Benteng Martello yang terbuat dari tumpukan batu bata. Benteng ini berbentuk lingkaran di pojok pulau. Tingginya 9 meter dari permukaan laut. Menurut informasi yang tertera pada papan pengumuman, benteng ini dibangun Belanda pada 1850 sebagai bagian dari sistem pertahanan laut kota Batavia.

Diameter luar benteng 14 meter dengan tebal dinding 2,5 meter. Benteng ini tampak masih kokoh dengan jendela-jendela di sekelilingnya. Tempat ini pun menjadi latar foto para pengunjung. Selain gedung yang membentuk lingkaran, ada juga puing-puing benteng di luarnya, sampai di tepi pantai.

Di sekitar benteng ada pohon-pohon sebagai tempat berteduh. Di Pulau Kelor, wisatawan bisa memilih duduk di tembok pinggir pantai, bermain air, duduk di gazebo, atau piknik dengan tikar di bawah pohon. Pulau ini tak berpenghuni namun ada 10 petugas yang menjaganya. Pengunjung juga bisa memesan tenda seharga Rp 100 ribu per malam yang muat hingga 7 orang.

Pukul 11.00, wisatawan beranjak dari Pulau Kelor dan naik kapal menuju Pulau Onrust yang waktunya hanya sekitar 5 menit. Pulau Onrust berbeda, tak miliki pantai berpasir melainkan dikelilingi tembok. Konon, luas pulau ini awalnya 12 hektare namun mengalami abrasi dan kini luasnya tinggal 7,5 hektare.

Tapi kelebihannya, pulau ini sangat sejuk karena banyak pohon rindang. Jarak setiap pohon hanya sekitar 7-10 meter. Sehingga pas menjadi tempat berekreasi di siang hari.

Warung makan di Pulau Kelor juga lebih ramai. Di sini, wisatawan dapat makan siang dengan menu nasi seperti di daratan. Di sini bangunan sejarahnya lebih beragam. Ada gedung VOC, barak karantina haji, komplek makam Belanda, komplek makam pribumi, dan penjara.

Sewaktu masyarakat menunaikan haji menggunakan kapal, mereka akan dibawa dulu ke Onrust untuk diperiksa kesehatannya. Begitu pula ketika mereka pulang, untuk memastikan kesehatan para jamaah dan tidak membawa sakit yang menular. Namun barak-barak penginapan haji ini hanya menyisakan ubin dan sedikit tiang.

[Baca juga : Dari 4 Tipe Traveller Indonesia Ini, Kamu Tipe Yang Mana?]

Dari Onrust, kita dapat melihat pulau lainnya seperti Kelor, Cipir, dan Pulau Bidadari. Perjalanan berikutnya ke Pulau Cipir yang jaraknya sangat dekat. Di sini ada pantai yang pasirnya bercampur dengan karang-karang kecil.

Ada dua dermaga sehingga kapal leluasa bersandar. Wisatawan pun bebas berfoto ria di jembatan dermaga, pantai, atau di tembok. Di pulau ini juga ada peninggalan Belanda, misalnya meriam yang menghadap ke laut.

Pilihan permainannya pun beragam, seperti banana boat seharga Rp 40 ribu dan donat boat Rp 45 ribu. Namun pengunjung harus antre menggunakan kamar kecil karena hanya ada 1 titik kamar kecil yang berisi 4 toilet.

Pada malam hari, Shine Project mengajak wisatawan menerbangkan lampion yang dibakar dengan korek. Sebagian lampion berhasil mengudara dan ada juga yang tercebur ke laut.

Nurul Azizah, salah satu wisatawan yang mengikuti destinasi ala Shine Project, mengatakan perjalanan ke tiga pulau ini sangat seru. Apalagi mahasiswa sejarah Universitas Gadjah Mada ini baru pertama kali ke Pulau Seribu.

"Jalan-jalan ini adalah pengalaman berharga karena saya dapat melihat secara langsung peninggalan sejarah Indonesia, bukan sebatas teks," ujarnya.

Azizah paling tertarik dengan peninggalan bekas karantina haji. "Semester lalu saya belajar tentang sejarah Islam di Indonesia. Pas lihat gedungnya, saya bisa membayangkan lebih real soal perjalanan haji itu," ucap dia.

Selain paket wisata, pengunjung tiga pulau juga dapat berangkat dengan kapal-kapal yang bersandar di Muara Kamal. Beberapa kapal juga membuat rute perjalanan ke tiga pulau ini, dengan biaya Rp 75 ribu per orang. Penumpang kapal minimal 5 orang. Namun, pengunjung membayar tiket Rp 5 ribu setiap pulaunya.

Ada juga pilihan antar-jemput ke satu pulau. "Ongkosnya Rp 150 ribu per orang, bisa ditelepon waktu jemputnya," ujar Iwan Kamal, salah satu pemilik kapal. (Sumber: Artikel travel.tempo.co, Foto Agni Minardi)

...more

Dari 4 Tipe Traveller Indonesia Ini, Kamu Tipe yang Mana?

TripTrus.Com, DKI Jakarta

TripTrus.Com - Industri pariwisata Indonesia kian berkembang, sejalan dengan besarnya jumlah Warga Indonesia yang melakukan perjalanan (travelling). Jika kamu sering melakukan travelling, saatnya kamu mengenali satu dari empat tipe traveller yang sesuai dengan profilmu.

Besarnya jumlah pelancong atau traveller asal Indonesia bisa tercermin dari belanja wisata yang dikeluarkan. Di 2014 saja, data Kuoni Group Travel Expert, agen perjalanan asal Zurich, Swiss, mencatat, nilai devisa asal wisatawan Indonesia ke Eropa mencapai US$ 8 miliar. Belanja ini dikeluarkan oleh sekitar 9 juta orang dengan tujuan terbanyak ke Prancis, Italia, dan Swiss (Wall Street Journal).

Patut dicatat, data di atas hanya untuk perjalanan wisata saja, tidak termasuk bisnis dan perjalanan kebutuhan lainnya di dalam maupun di luar negeri. Jika ditambah dengan perjalanan bisnis dan perjalanan lainnya, jumlahnya tentu akan sangat besar. Nilai devisa dan jumlah wisatawan Indonesia ke Eropa saat ini pun diyakini terus

 

Mga araw na sinipag ako magdala ng maliit na camera...

A post shared by Lay San (@afreespiritroams) onApr 16, 2018 at 10:32pm PDT

bertambah.

Dari sisi konsumen, muncul beragam tipe traveller di setiap negara. Tapi secara umum, ada 4 tipe traveler yang terus mengalami pertumbuhan. “Tipe para pelancong atau traveler ini umum terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia,” kata Jay Broekman

Dari empat tipe konsumen ini, Anda termasuk tipe yang mana?

1. Budget Traveller

Konsumen budget traveller selalu ingin menghemat dalam setiap perjalanannya. Salah satu penyebabnya, penghasilan mereka masih terbatas sehingga belum cukup membiayai perjalanan mereka dengan semestinya.

Sebagian konsumen jenis ini memang selalu ingin melakukan penghematan, meski penghasilan mereka sudah terbilang mencukupi untuk membiayai perjalanan. Yang pasti, kebiasaan mereka yang menonjol ialah tidak keberatan untuk memesan tiket jauh sebelum keberangkatan dan bersedia tinggal di penginapan yang sederhana asalkan dia bisa berwisata dengan bebas berkeliling di lokasi tujuan.

2. Promo Traveller

Tipe konsumen ini umumnya berasal dari kalangan urban professional. Mereka selalu melihat promo dan reward untuk memaksimalkan manfaat yang mereka dapatkan dari alat transaksi, seperti kartu kredit. Kebiasaan mereka ialah memesan kebutuhan wisata seperti tiket dan hotel dll secara mandiri secara online maupun melalui agen wisata sejalan dengan program reward dan promo yang disediakan.

[Baca juga : 10 Tipe Traveller Di Dunia, Kamu Yang Mana?]

3. Family Traveller

Tipe konsumen yang satu ini selalu mengutamakan keluarga. Tipe konsumen mulai memasuki usia yang matang dan datang dari beragam profesi. Dalam melakukan perjalanan pun, konsumen jenis ini mengajak anak dan istri atau suami untuk bersama-sama melalukan perjalanan dan berlibur. Mereka tinggal di hotel menengah bersama keluarga, berwisata bersama di lokasi tujuan.

Mereka selalu mencari harga terbaik dari berbagai fasilitas dan promosi untuk mendapatkan keuntungan lebih bagi keluarga.

Kartu kredit yang tepat bagi family traveller ialah kartu kredit yang memberikan konversi yang murah untuk dikonversi menjadi poin airmiles. Dengan konversi tersebut, family traveller bisa berbelanja dan mendapatkan keuntungan maksimal, sekaligus mendapatkan poin airmiles yang tinggi untuk ditukarkan dengan tiket pesawat ataupun hotel di tempat wisata.

4. Luxury Traveller

Konsumen yang satu ini tergolong konsumen mapan yang ingin mendapatkan fasilitas terbaik dalam setiap perjalanannya. Dalam berwisata, mereka mencari tempat-tempat yang unik dan ekslusif di dalam maupun di luar negeri, bersama keluarga maupun teman-temannya. Mereka memiliki travel assistant yang akan mengurus paket perjalanan, tingga di hotel mewah, dan mendapatkan fasilitas terbaik selama berada di lokasi wisata. (Sumber: Artikel halomoney.co.id, Foto freepik.com)

...more

10 Tipe Traveller di Dunia, Kamu yang Mana?

TripTrus.Com, DKI Jakarta

TripTrus.Com - Travelling belakang semakin populer terutama di kalangan anak muda. Banyak yang rela menabung demi bisa jalan-jalan dan beristirahat dari rutinitas harian. Kalau kamu hobi travelling, kira-kira kamu masuk ke tipe apa ya?

1. Si Turis

Tipe travelling seperti turis ini mungkin paling sering kamu temui di daerah-daerah populer seperti Bali. Turis biasanya memilih akomodasi mewah dan menuntut kenyamanan jadi nggak mungkin tuh menginap di daerah yang susah diakses. Biasanya tipe turis ini juga nggak mau repot mengurus itinerary jadi mereka lebih sering menggunakan jasa pemandu wisata. Kegiatan yang wajib sudah pasti adalah berbelanja.

 

. 1st Heung women's day ๐Ÿ’“ . . #์‹œ๋„๋Ÿฝ #์…”๋Ÿฝ #๋Ÿฝ

A post shared by ๋‹ฌ์ง€ (@___moonji) onApr 16, 2018 at 9:49am PDT

2. Si Foodie

Banyak juga orang yang mengunjungi tempat baru untuk mengeksplorasi makanan-makanan khasnya. Biasanya orang-orang tipe ini memilih tinggal di pusat kota yang menjadi lokasi kuliner atau malah menyepi di tempat orang-orang lokal tinggal demi bisa menycipi makanan otentiknya.

3. Si pelari dari kenyataan

Patah hati, stress, bosan dengan rutinitas alasan-alasan ini adalah tipe dari traveller yang tujuannya lari dari kenyataan. Dia memilih pergi atau berlibur hanya untuk mencari ketenangan di tengah kepenatan yang dialami. Jadi orang-orang ini berlibur dengan alasan jenuh, patah hati, atau sedang punya masalah. Tipe pelari dari kenyataan ini biasanya akan mencari tempat yang nyaman untuk menyendiri sekaligus berpesta.

[Baca juga : Festival Seni Dan Budaya Pasa Harau 2018 Di Nagari Harau, Limapuluh Kota, Sumatera Barat]

4. Si Nostalgia

Banyak anak muda yang memilih untuk melakukan perjalanan karena nostalgia. Biasanya si nostalgia ini akan berpergian bersama teman-teman dekatnya ke satu tempat yang sudah populer. Isi kegiatan mereka biasanya nggak jauh dari agenda senang-senang yang akan membuat mereka bernostalgia pada masa-masa lalu yang menyenangkan. Selain itu si nostalgia ini juga ingin selalu terlihat eksis.

5. Si Anti Mainstream

Tipe traveller ini memang punya pemikiran yang beda dan kadang aneh. Kalau semua orang ingin berlibur ke Korea Selatan dia malah akan memilih Korea Utara. Si anti mainstream ini selalu punya keinginan berlibur ke tempat-tempat yang nggak biasa. Menemukan tempat baru yang belum diketahui orang akan menjadi kepuasan batin tersendiri untuk si anti mainstream.

6. Si Backpacker

Istilah bacpacker ini mungkin sering banget kamu dengar, istilah ini punya arti orang yang berpergian dengan budgetketat dan mencintai kebebasan. Orang-orang seperti ini sebenarnya punya perencanaan yang sangat matang karena mereka terbatas dengan budget. Si backpacker ini biasanya akan memilih akomodasi termurah dan makanan termurah yang ada di sebuah kota.

7. Si Tukang Pesta

Traveller tipe ini hanya senang datang ke sebuah kota atau negara karena ada acara yang menyenangkan. Misalnya saja nonton konser atau menyaksikan sebuah pameran. SI Tukang Pesta ini biasanya nggak akan terlalu lama ketika berpergian karena tujuannya hanya untuk menghadiri sebuah konser atau acara lain.

8. Si Pecinta Kegiatan Ekstrim

Kalau kebanyakan orang ke Bali untuk menikmati keindahan pantainya atau berpesta. Si Pecinta Kegiatan Ekstrim ini akan memilih diving atau mendaki Gunung Batur. Liburan yang biasa-biasa saja nggak akan bikin Si Pecinta Kegiatan Ekstri ini puas.

9. Si Penasaran

Mungkin paling enak pergi jalan-jalan sama Si Penasaran karena orang dengan tipe travelling seperti ini akan sangat menikmati perjalannya. Bukan hanya itu saja dia akan sangat senang untuk mengeksplorasi semua tempat dengan detail.

10. Si Flashpacker

Agak sedikit dengan backpacker yang punya budegt minim, flashpacker ini punya budget yang lebih jadi orang-orang ini akan memilih akomodasi yang nyaman. Orang-orang ini akan sangat menghargai waktu karena ia ingin mendapatkan banyak hal baru dengan waktu dan budget yang dipunya. (Sumber: Artikel shopback.co.id, Foto freepik.com)

...more

Festival Seni dan Budaya Pasa Harau 2018 di Nagari Harau, Limapuluh Kota, Sumatera Barat

Nagari Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat

TripTrus.Com - Nagari Harau di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, akan menyelenggarakan Festival Seni & Budaya Pasa Harau selama tiga hari dari 13-15 Juli 2018.

Nama "pasa" dalam Festival Seni & Budaya Pasa Harau berasal dari bahasa daerah Minangkabau yang berarti pasar. Festival ini akan menampilkan pentas seni, permainan tradisional dan olahraga, seperti pacu jawi, pacu itik, silek lancah dan minum 1001 Kopi Kawa, upacara adat, pameran kuliner dan pameran kerajinan tangan.

 

Kindly inform all of you we will have spectacular event on July, 13th to 15th 2018, these traditions of the Minangkabau will be presented at the Pasa Harau Art & Cultural Festival, the will be centered at the beautiful Harau Valley in Limo puluah koto Regency. Located about an hour’s drive from Bukittinggi city. The Harau Valley dubbed the Yosemite of Indonesia, has green rice fields hemmed in by huge granite rocks. Where refreshing waterfalls tumble down to irrigate the fields!!! โคโคโคโค Check it out and DON'T MISS IT!!!!! https://pasaharau.com/ Are you ready to find another heaven in Indonesia? Come on! #indonesia #pasaharau #pasaharauartandculturefestival #minangkabau #westsumatera #limopuluahkota #limapuluhkota #art #culture #wonderfulindonesia #pesonaindonesia #ayokeindonesia #welcometoindonesia #travelling #event #duniamenujuharau #roadtopasaharau2018 #beautifuldestinations

A post shared by siska oktaviani (@chu8y) onApr 10, 2018 at 2:17am PDT

"Sepanjang perayaan tiga hari tersebut, kami menargetkan bisa menerima 5.000 pengunjung, termasuk turis asing," kata direktur festival Dede Pramayoza.

Selain itu, pengunjung festival juga bisa berharap dapat menikmati pengalaman hidup nyata di Lembah Harau. Wisatawan akan tinggal di rumah-rumah lokal dan berinteraksi langsung dengan penduduk setempat di Lembah Harau. Mereka juga bisa ikut serta dalam workshop Seni Pertunjukan yang akan diadakan selama festival berlangsung.

Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya juga menyampaikan antusiasmenya untuk Festival Seni & Budaya Pasa Harau 2017. Dengan menarik partisipasi wisatawan internasional, acara ini dapat terus mendorong Lembah Harau di Sumatera Barat sebagai tujuan dunia. "Melalui festival ini, Kebanggaan Lembah Harau akan menyebar ke berbagai belahan dunia. Selamat datang di tanah orang Minangkabau!" Kata Menteri Arief Yahya. (Sumber: Artikel pedomanwisata.com, Foto republika.com)

...more

Mengenang Pertempuran Lengkong

Tangerang Selatan, Banten

TripTrus.Com - Pertempuran Lengkong adalah pertempuran antara pasukan dari Akademi Militer Tangerang yang dipimpin oleh Mayor Daan Mogot dalam rangka melucuti senjata tentara Jepang yang bermarkas di Desa Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan.

Melucuti Tentara Jepang

Lima bulan setelah proklamasi kemerdekaan, markas tentara Jepang di  Desa Lengkong ( Serpong, Banten) masih aktif.  Pasukan dari Resimen IV TRI (Tentara Republik Indonesia)  Tangerang diberi tugas untuk melucuti senjata tentara Jepang.

Tanggal 25 Januari 1946, Mayor Daan Mogot dengan didampingi sejumlah perwira, antara lain Mayor Wibowo, Letnan Soetopo, dan Letnan Soebianto Djojohadikusumo , serta sejumlah pasukan mendatangi markas tentara Jepang.

 

๐Ÿ”ƒ: @canderesti Monumen Pertempuran Lengkong. Monumen Lengkong adalah sebuah monumen yang dibangun pemerintah Kota Tangerang dan BSD pada 1993 untuk memperingati Peristiwa Lengkong yang terjadi setelah berakhirnya Perang Pasifik. Monumen Lengkong sepertinya dirancang bukan sebagai tempat wisata sejarah, setidaknya karena tidak ditemukan tempat duduk di sekitar lokasi, yang membuat orang ingin cepat-cepat meninggalkan tempat itu setelah berkunjung. Monumen Lengkong mungkin hanya dipergunakan dan ramai dikunjungi setahun sekali ketika dilakukan acara peringatan yang dilakukan setiap tanggal 25 Januari. Lokasi Monumen Lengkong ini letaknya agak tersembunyi di bagian depan kawasan perumahan BSD, Tangerang. #ayokemuseum #monumenlengkong #tangerang

A post shared by Ayo ke Museum ! (@ayokemuseum) onApr 18, 2015 at 8:40am PDT

Ketika Mayor Daan Mogot dan Mayor Wibowo sedang mengadakan pembicaraan dengan Kapten Abe, pimpinan tentara Jepang, tiba-tiba terdengar rentetan letusan senapan. Keadaan yang tadinya aman berubah menjaadi pertempuran antara pasukan Indonesia dan pasukan Jepang.

[Baca juga : Mengenang Pertempuran Laskar Paling Heroik Di Serpong]

Karena kalah kuat, sebanyak 33 taruna dan 3 perwira gugur.  Perwira yang gugur adalah Mayor Daan Mogot, Letnan Soebianto, dan Letnan Soetopo.

Monumen Palagan Lengkong

Mayor Daan Mogot gugur dalam usia 17 tahun. Untuk mengenang semangat dan kecintaannya pada Indonesia, nama Daan Mogot pun diabadikan menjadi nama jalan antara Grogol (Jakarta) hingga Pasar Lama (Tangerang).

 

Late post - -I'll Remember your merits for this country . . #TMPTaruna

A post shared by ่”ก ้›„ ๅช (@tjoa_krisna_moeljadi) onNov 17, 2017 at 4:40am PST

Perang Lengkong merupakan peristiwa bersejarah yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Untuk mengenang peristiwa itu, maka dibangunlah Monumen Palagan Lengkong. Monumen ini terletak  di Jalan Bukit Golf Utara, BSD City. Selain itu dibangun pula Taman Makam Pahlawan Taruna di Jalan Daan Mogot Km 24,5 di Kota Tangerang. (Sumber: Artikel bobo.grid.id, Foto vakansinesia.com)

...more

Mengenang Pertempuran Laskar Paling Heroik di Serpong

Tangerang Selatan, Banten

TripTrus.Com - Pertempuran  Serpong  yang terjadi pada 26   Mei  1946   merupakan pertempuran rakyat paling heroik  pada class I di daerah sekitar Jakarta.  Pasalnya,  inilah pertempuran laskar rakyat dengan modal semangat yang memakan waktu panjang. Dan korban dari kedua belah pihak yang cukup panjang.

Pertempuran bermula dari informasi yang diterima laskar rakyat, bahwa Belanda telah mendarat dan mengusai daerah Serpong . Sekitar  300 tentara Belanda sudah menempati pos –pos strategis.  Salah satunya, mendirikan pos komando di pertigaan  Cilenggang  - Cisauk.     

Mendengar  Belanda yang  mengedepankan tentara KNIL-nya sudah menduduki Serpong  23 Mei 1946 pasukan laskar dari Desa Sampeureun, Kecamatan Maja berangkat  dengan jalan kaki  menuju Serpong.

 

TMP Seribu Serpong, tempat peristirahatan 238 pejuang yang tewas saat melakukan perlawanan terhadap tentara Jepang, tepatnya pada 25 Januari 1946. . . . . . #cagarbudaya #situssejarah #monumen #tamanmakampahlawan #TMPseribu #serpong #daanmogot #pahlawan #indonesia #exploretangsel #tangsel

A post shared by Glorio Makaminan (@gloriogm) onJan 21, 2017 at 7:22pm PST

Pasukan berkekuatan 400 orang dibawah pimpinan KH Ibrahim ini  sesampai di Tenjo pasukan bergabung dengan pasukan laskar dari Tenjo yang dipimpin oleh KH Harun, seorang ulama yang terkenal sebagai Abuya Tenjo. Laskar Tenjo berjumlah sekitar 290 orang. Alhasil, dengan bergabung lascar Tenjo, semangat pun makin berkobar. 25 Mei 1946 kedua pasukan tersebut dengan menggunakan senjata tajam terus berjalan kaki menuju Parung  Panjang, daerah yang terletak  di sebelah barat Serpong.

Disepanjang perjalanan menuju sasaran pasukan bertambah terus , di antaranya bergabung  pasukan laskar dari Kampung Sengkol yang dipimpin  Jaro Tiking. Dan bergabung pula  pasukan dari Rangkasbitung pimpinan Mama Hasyim dan Pasukan Laskar pimpinan Nafsirin Hadi dan E.Mohammad Mansyur.

[Baca juga : Candi Jiwa, Wisata Purbakala Di Pesisir Karawang]

Pada  25 Mei 1946 malam, para pimpinan pasukan berunding di daerah Cisauk dan diteruskan di Cilenggang untuk mengatur siasat pertempuran. Esoknya, 26 Mei 1946  sekitar jam 08. 30 Serpong di serang.

Pasukan Pimpinan KH Harun menyerang dari belakang sedangkan Pasukan Pimpinan KH Ibrahim, pasukan pimpinan Mama Hasyim dan pasukan pimpinan E.Mohammad Masyur menyerang dari depan dengan melalui jalan raya Serpong.

Dalam gerakan menuju sasaran pasukan mengumandangkan takbir “Allahu Akbar”.  Pasukan laskar rakyat maju terus dengan mengumandakan takbir dan Pasukan Belanda gencar menembaknya sehingga korban berjatuhan. Suara Takbir lambat  terus berkumandang.  Pertempuran berlangsung seru. Banyak  anggota lascar yang berhasil merebut  senjata Belanda. Dan Senjata tersebut lalu ditembakan ke mereka. Banyak pasukan Belanda yang mati.  Pertempuran yang berlangsung hingga pukul 20.00  WIB  itu  membuat   sekitar 238 laskar gugur, termasuk KH Ibrahim dan Jaro Tiking. Sementara pihak Belanda sekitar 102 orang tewas.

 

Selamat Hari Pahlawan #haripahlawan #pahlawan #tamanmakampahlawan #tmpseribu #serpong #tangerang

A post shared by Ibank Muhammad (@ibank_ant) onNov 9, 2017 at 4:36pm PST

Setelah pertempuran yang sengit, pihak  laskar pun berunding dengan  pihak Belanda  untuk  menguburkan  jenazah rekan mereka . Kesepatan terjadi.  Hanya saja, Belanda hanya mengizinkan  empat orang yang bertugas  menguburkan. Tak heran  jika mereka dimakakam ditumpuk dalam dua lubang . Makam mereka terletak tak jauh dari pertigaan Cilenggang – Cisauk, Kelurahan Cilenggang, Serpong.

Namun karena  perkembangan zaman, makan  mereka  dipindahkan   di Jalan Raya Puspiptek. Mereka dikuburkan satu kubur satu jenazah. Dan tempat pemakaman  tersebut diberi nama Taman Makam Pahlawan (TMP) Seribu. Letaknya di jalan Raya  Pahlawan Seribu , Kecamatan Setu, Tangsel tak jauh dari Taman Tekno di BSD City.

Meski namanya “ TMP Seribu ”, bukan berarti ada 1.000 makam pahlawan yang ada di TMP yang memiliki luas 9.835 meter persegi ini.  Tapi hanya ada 238 makam pahlawan yang ada di sini, ditambah dua makam lagi, sehingga total semuanya adalah 240 makam. Dengan rincian 151 makam dengan nama. 87 pahlawan tanpa nama. Dengan tambahan   enam makam baru. (Sumber: Artikel cipasera.com, Foto vakansinesia.com)

...more

Candi Jiwa, Wisata Purbakala di Pesisir Karawang

Karawang, Jawa Barat

TripTrus.Com - Selain terkenal dengan sebutan daerah lumbung padi, ternyata Kabupaten Karawang juga kaya akan peninggalan sejarah.Di daerah lumbung padi Jabar ini, telah ditemukan sejumlah candi dan situs purbakala. Seperti, Situs yang ditemukan di kawasan Candi Jiwa, Desa Segaran, Kecamatan Batujaya.

Menurut catatan sejarah, Situs purbakala tersebut pertama kali ditemukan oleh peneliti dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 1984. Awalnya, mereka melakukan penelitian di Cibuaya. Saat itu, ditemukanlah dua arca yang konon bernama Arca Wishnu. Benda tersebut, kemudian dibawa ke Jakarta untuk diteliti. Dan akhirnya, sampai sekarang di simpan di Museum Jakarta.

[Baca juga : Wisata Edukasi Ke Rumah Sejarah Kalijati Di Subang Jawa Barat]

Penemuan dua arca itu, kemudian di dengar oleh sejumlah masyarakat Cibuaya. Kemudian, masyarakat tersebut memberitahu kepada para peneliti itu, bahwa di Kampung Sumur RT 11/04, Dusun Sumur Jaya, Desa Segaran banyak ditemukan benda seperti itu. Setelah datang ke Segaran, ternyata di desa itu terdapat banyak gundukan tanah (tanah duwur) yang di tumbuhi rumput dan ilalang.

Setahun kemudian, tepatnya 1985 para peneliti dari Fakultas Sastra UI tersebut, kembali lagi ke Segaran. Mereka, langsung melakukan penelitian dan gundukan-gundukan tanah itu pun mulai digali. Proses penggalian memakan waktu sampai 10 tahun.

Benar saja, saat penelitian ditemukan situs yang berbentuk batu, dengan luas lokasi 5X5 kilometer persegi. Kemudian, situs tersebut dibersihkan, diukur, digambar, dan di dokumentasikan. Setelah itu, di bawa ke Jakarta untuk di bahas di forum studi kelayakan.

Dari penelitian itu menyimpulkan, jika candi tersebut dibangun antara abad 4 sampai 5 Masehi. Bahkan, ada juga ahli sejarah yang menyebutkan candi tersebut se-zaman dengan Kerajaan Tarumanegara. Namun, ada juga yang menyebutkan candi tersebut merupakan peninggalan zaman megalitikum. Dengan bukti, bangunannya merupakan batu berbentuk tegak (menhir) dan terdapat batu besar (dolmen).

Komplek percandian tersebut, berdasarkan topografi berada di dua desa dan kecamatan. Yaitu, sebagian masuk ke wilayah Desa Segaran Kecamatan Batujaya, dan sebagian lagi masuk ke Desa Telagajaya Kecamatan Pakisjaya. Namun, masyarakat umum lebih mengenalnya komplek percandian Batujaya.

Lokasi tersebut, terletak pada koordinat 107:08:14,08-107:09:04,91 Bujur Timur, dan 06:05:21,86-06:06:30,31 Lintang Selatan. Candi tersebut, merupakan peninggalan ajaran Budha. Karena, di situs tersebut pada bagian atas kaki candi, terdapat susunan bata melingkar bentuknya membulat. Bentuk tersebut, diduga sebagai sisa susunan stupa.

Pada tahun 2005, pemerintah pusat melalui pejabat yang terkait, mendatangi lokasi penggalian situs bersejarah itu. Setahun kemudian, baru diadakan pemugaran sampai sekarang ini. Saat ini, sudah terlihat empat titik candi.

 

Bangga jadi orang karawang punya banyak sejarah didalamnya, eh ngomong ngomong aing kan orang Pebayuran bekasi๐Ÿ˜‚keun lah karawang oge indonesia sarua wae indonesia, pokokna mah bangga jadi orang indonesia. . . . #explorekarawang #candibelandongan #candijiwa #sejarahindonesia #wonderfulindonesia #pesonaindonesia

A post shared by Pratama Rizki (@rizki_pratama1996) onApr 5, 2018 at 5:57am PDT

Di antaranya, Candi Blandongan, Jiwa, Serut dan Pendopo. Ukuran Candi Blandongan, paling besar yakni 25X25 meter. Kemudian disusul Candi Jiwa, dengan ukuran 19X19 meter, Candi Serut diperkirakan ukurannya 12X12 meter, dan Candi Pendopo luasnya 5X6 meter.

Muralih (34), salah seorang juru pelihara BPCB Komplek Situs Candi Jiwa, mengatakan, sampai saat ini sudah ditemukan 40 situs candi. Namun, yang sudah dilakukan pemugaran baru empat candi. Sisanya, belum dilakukan pemugaran.

Muralih menjelaskan, sejumlah situs purbakala ini memiliki luas sekitar 500 hektare. Situs ini, berada di area persawahan milik warga setempat. Adapun candi yang sudah dipugar, masing-masing, Candi Serut, Blandongan, Jiwa dan Telagajaya 8.

“Dari empat situs yang telah dipugar itu, yang terluas yaitu Candi Blandongan. Untuk luas candinya saja mencapai 18 meter persegi. Akan tetapi, luas sama halamannya mencapai 1,5 hektare,”terang dia. Sedangkan, sambung dia, Candi Serut secara keseluruhan luasanya sekitar 7.000 meter. Kemudian, Candi Jiwa luasnya sekitar 2.000 meter. Sedangkan Candi Telagajaya 8, luasannya sekitar 5.000 meter.

Sementara itu, Nasri (50), pengelola museum Batujaya mengatakan, situs candi yang ada di wilayahnya menjadi salah satu destinasi wisata. Baik wisatawan lokal ataupun luar kota. Mayoritas, wisatawan yang berkunjung masih status pelajar dan mahasiswa. Selain situs, juga ada museumnya.

 

Candi Blandongan, masih satu area dengan candi batu jiwa Karawang. Tunggu kisahnya bersama Doel suka kelayaban. #karawang #candijiwa #candiblandongan #batujaya #sukakelayaban #candi #temple

A post shared by Nanang al batawie (@nanang_albatawie) onFeb 12, 2018 at 12:46am PST

“Setiap bulannya, lebih dari seribuan orang wisatawan yang datang ke museum. Tapi, yang mengunjungi situs sepertinya lebih dari seribu orang. Untuk masuknya, wisatawan hanya bayar se-ikhlasnya,” ujarnya. (Sumber: Artikel inilahkoran.com, Foto vakansinesia.com)

...more

Wisata Edukasi ke Rumah Sejarah Kalijati di Subang Jawa Barat

Subang, Jawa Barat

TripTrus.Com - Subang, salah satu kabupaten di bagian utara Jawa Barat menjadi saksi sejarah penting di Indonesia. Terdapat museum berbentuk rumah yang menjadi saksi bisu kejadian penting pada masa itu. Di mana rumah tersebut menjadi lokasi penyerahan kekuasaan Belanda terhadap Jepang di Indonesia.

 

Biasa ke Kalijati (Subang) sesuka hati sih kalau lagi mumet banget. Tapi berasa seperti pecinta sejarah yang jahat karena selalu nggak punya waktu buat datang ke sini. Ini padahal nggak jauh amat dari rumah uwak sendiri -_- #RumahSejarahKalijati #8Maret1942

A post shared by Fajar Muhammad Rivai (@fajar.reconquista96) onSep 13, 2016 at 6:23pm PDT

Sebagaimana kita tahu, Belanda telah menjajah Indonesia selama 350 tahun lamanya. Dan tepatnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda kemudian menyerahkan kekuasaannya di Indonesia kepada Jepang. Rumah Sejarah Kalijati sendiri diresmikan sebagai museum pada tanggal 21 Juli 1986.

Rumah Sejarah Kalijati dibangun untuk mengenang kejadian penting pada masa itu. Agar pengunjung yang datang dan mengunjungi lokasi tersebut mengetahui dengan jelas seperti apa kejadian dan bisa melihat foto-foto sejarah yang ada disana.

[Baca juga : 4 Wisata Sejarah Dan Edukasi Di Bogor Ini Cocok Untuk Liburan]

Berlokasi di kawasan Pangkalan Udara TNI AU Lanud Suryadarma Kalijati Subang, Rumah Sejarah Kalijati cukup mudah diakses dan mudah ditemukan keberadaannya. Perjalanan yang ditempuh baik dari Bandung maupun dari Jakarta kurang lebih sekitar 2 jam perjalanan darat.

Rumah Sejarah Kalijati berada dibawah naungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Subang. Rumah yang menjadi museum ini berbentuk seperti rumah biasa pada umumnya yang terdiri atas beberapa ruangan dan terpajang foto maupun keterangan cerita kronologis peristiwa penting yang terjadi di rumah tersebut.

Beberapa ruangan yang ada didalamnya juga menjelaskan miniatur kejadian yang terjadi saat penyerahan kekuasaan Belanda terhadap Jepang. Dimana terdapat ruangan yang ada seperangkat kursi dan di atas kursi tersebut ada keterangan nama-nama tokoh yang melakukan perundingan di masa itu.

Pengunjung yang datang akan dipandu oleh petugas yang bertugas menjaga dan memandu pengunjung disana. Rumah yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal Perwira ini kini masih dalam kondisi terawat. Karena ada 3 petugas juga yang bertugas untuk menjaga dan membersihkan Rumah Sejarah Kalijati.

Dengan mengunjungi museum Rumah Sejarah Kalijati, pengunjung merasa terbawa suasana masa lalu. Selain itu pengunjung bisa lebih mengenal sejarah dan kejadian penting yang terjadi saat itu. (Sumber: Artikel purwasuka.id, Foto tempatangker.com)

...more

4 Wisata Sejarah dan Edukasi di Bogor Ini Cocok untuk Liburan

Bogor, Jawa Barat

TripTrus.Com -  Bogor yang terletak 1-2 jam dari Jakarta ternyata memiliki ragam pesona sejarah dan edukasi yang menarik. Kamu bisa datang untuk melakukan penjelajahan ke beberapa destinasi wisata yang bisa menambah pengetahuan, khususnya tentang sejarah masa lalu.

Bertepatan dengan liburan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 72, yuk cobalah jelajahi deretan wisata sejarah dan edukasi di Bogor! Daripada libur cuma di rumah saja kan?

Wisata Sejarah dan Edukasi di Bogor

Bung Karno selalu berkata, "Jas merah!". Alias "Jangan sekali-kali melupakan sejarah!". Makanya, agar tidak lupa sejarah, yuk kunjungin tempat wisata sejarah di Bogor ini!

1. Kampung Horta  

Sawah membentang luas di kampung horta. Hirup udara segar bebas polusi. #kampunghorta #kampunghortabogor #wisataedukasibogor #wisataedukasi #fieldtripsekolah #fieldtrip

A post shared by Kampung Edukasi Horta Bogor (@kampunghorta) onMay 9, 2016 at 5:38am PDT

Kampung Horta merupakan tempat wisata edukasi yang cocok untuk mengisi liburan anak-anak. Di sini mereka akan diajarkan cara membuat boneka horta, membuat telur asin, membuat minuman cincau yang segar, membuat terarium, dan mengerjakan kerajinan tangan dari kertas bekas.

Selain apa yang telah disebutkan sebelumnya, di kampung ini, semua anak akan diajak untuk mengenal sawah. Mereka akan diajari cara menanam padi, melakukan permainan seru hingga lomba menangkap ikan dan bebek. Seru, kan?

2. Kampung Budaya Sindangbarang  

Kampung Budaya Sindang Barang adalah suatu kampung adat Sunda yang terletak di Desa Pasir Eurih Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor. Menurut sejarahnya Kampung Sindang Barang sudah ada sejak abad ke XII dan terpapar dalam Babad Pajajaran dan tertulis juga dalam pantun Bogor. Kebudayaan Sunda yang masih kental tercermin dalam perilaku kehidupan masyarakatnya sehari-hari terutama direfleksikan dalam pelaksanaan acara Serentaun yang rutin dilaksanakan di Kampung Sindang Barang. ๐Ÿ“Ž Source : @reynaldioktfn ๐Ÿ”Ž Partner : @indoflashlight Lokasi.๐ŸŒ Kampung Budaya Sindang Barang - Desa Pasir Eurih , Bogor, Jawa Barat, Indonesia. || #indoflashlight #indoflashlightjabar  #jawabarat #indonesia #kampungbudayasindangbarang #bogor #indoflashlightbogor

A post shared by indoflashlightjabar (@indoflashlightjabar) onMar 16, 2018 at 7:29pm PDT

Kampung Budaya Sidangbarang dipercaya telah ada sejak abad ke-7. Kawasan ini menyimpan peninggalan dari Kerajaan Pajajaran yang sangat berharga dan berumur ratusan tahun. Selain peninggalan, bangunan di kawasan ini cukup unik sehingga cocok untuk diabadikan dengan kamera.

Wisatawan yang datang ke kampung ini juga bisa mempelajari budaya Sunda kuno. Dalam beberapa kesempatan kerap ada pertunjukan seni yang sangat memikat. Mengunjungi kampung tertua di Bogor ini pasti akan membuat kamu seperti terlempar ke masa lalu dari tanah Sunda!

[Baca juga : Tempat Wisata Sejarah Di Karawang]

3. Prasasti Batu Tulis  

#prasastibatutulis

A post shared by angkel andy (@angkelandy) onFeb 3, 2018 at 7:41am PST

Kalau kamu menyukai wisata sejarah yang cukup menyimpan misteri dari masa lampau, datanglah ke kawasan Jalan Batu Tulis. Di sini terdapat prasasti batu yang terukir dengan tulisan Sunda Kuno dan juga Sunda Kawi yang susah dibaca oleh orang awam.

Batu yang cukup besar ini dijaga oleh seorang perempuan bernama Ibu Maemuna. Setiap hari beliau akan menyambut tamu dan menceritakan kisah dari batu yang dipercaya telah ada antara abad ke-11 hingga ke-15 Masehi. Dijamin bikin betah!

4. Museum PETA Bogor  

a forgotten history #museumpeta #museumpetabogor #museum #monuments #history #indinesiahistorybuilding #bogor #visitbogor #visitmuseum #blackandwhite #bw

A post shared by Yoserio Saragih (@yoserio_s) onMar 31, 2018 at 11:54pm PDT

Museum PETA Bogor menyimpan koleksi perjuangan pemuda Indonesia dari era Supriyadi hingga akhirnya merdeka. Bangunan yang berusia ratusan tahun ini menjadi saksi biksu perjuangan pemuda dan pembentukan Tentara Indonesia pasca Jepang kalah pada sekutu.

Museum yang cocok dikunjungi bersama banyak orang ini juga menjadi satu dengan Pusat Pendudukan Zeni TNI-AD. Sambil menyelam minum air, sambil melihat museum, kamu menyaksikan suasana pendidikan TNI yang hebat. (Sumber: Artikel jalantikus.com, Foto vakansinesia.com)

...more

Tempat Wisata Sejarah di Karawang

Karawang, Jawa Barat

TripTrus.Com - Banyak tempat-tempat yang indah dan menarik untuk anda kunjungi di karawang jawa barat. Tidak hanya keindahan pantai, curug atau air terjunnya saja namu berbagai macam seperti kuliner bisa anda dapatkan jika anda berwisata ke karawang. Banyak kuliner-kuliner khas karawang dan jawa barat berhamburan di sepanjang jalan dan emperan pantai di karawang. Sungguh beberapa kuliner ini mampu memanjakan lidah anda dan membuat anda ketagihan akan cita rasanya. Tempat wisata di karawang jawa barat juga sangat di minati oleh masyarakat, banyak wisatawan-wisatawan yang berbondong-bondong mengunjungi karawang terutama saat-saat libur tiba.

Tempat wisata di karawang jawa barat ini cocok untuk mengisi hari libur anda sekaligus menghilangkan penat anda, namun kali ini tidak hanya kedaerah pantai dan pegunungan saja yang bisa anda kunjungi namun tempat-tempat bersejarah juga. Karawang di kenal sebagai daerah dengan kawasannnya yang subur, maka dari itu orang asing tertarik untuk berkunjung ke daerah karawang. Banyak juga pendatang dari cina dan eropa berwisata ke tempat-tempat bersejarah yang ada di karawang, adapun tempat bersejarah di daerah karawang.

1. Stasiun Karawang

 

Old station of Karawang #train #trains #station #stasiunkarawang #sepurmania #keretaapi #kai #keretaapiindonesia

A post shared by Hariyo RiyanTOMO (@hariyoriyantomo) onSep 16, 2017 at 4:50pm PDT

Stasiun ini terletak di ketinggian +16 ini termasuk pada operasi I Jakarta, stasiun ini merupakan stasiun yang bersejarah karena dibangun dari zaman dahulu kala, saat ini stasiun karawang hanya mengangut penumpang dari Jakarta ke Purwakarta saja. Stasiun karawang terletak di Jl. Arif Rahman Hakim, Nagasari, Karawang Barat, Karawang, Propinsi Jawa Barat.

2. Bendungan Walahar

 

Bendungan ini sudah digunakan sejak tanggal 30 November 1925 yang dibangun pada masa kolonial pemerintahan Belanda. Namun banyak yag mengatakan khususnya tetua masyarakat sekitar, bahwa bendungan tersebut dibangun saat masa penjajahan dari Portugis yang dilanjutkan oleh kekuasaan dari Penjajah Belanda.Bendungan Walahar merupakan bangunan yang memiliki pesona tersendiri yang menarik. Tak hanya sebagai pengatur air saja. Namun kita juga bisa mempelajari berbagai nilai historis yang sangat berharga untuk perkembangan sejarah di Karawang. #bendunganwalahar #wisatakarawang #karawang #pangkalperjuangan #superadventure #idare

A post shared by Superior Karawang (@karawangsuperior) onMar 22, 2018 at 9:17pm PDT

Bendungan ini merupakan salah satu bendungan yang bersejarah karena memang di bangun pada masa penjajahan belanda. Pembangunan pun hanya mengandalkan tenaga pribumi, bukan tenaga teknologi seperti saat ini. Maka dari itu bangunannya yang masih terlihat kuno dan menggunkan arsitektur belanda. Bendungan ini sengaja di buat untuk mengatur debit dan sirkulasi air yang mengaliri area persawahan. Selain fungsinya untuk mengairi persawahan juga menahan air ketika daerah karawang di landa banjir.

3. Rumah Penculikan Proklamator

 

A house where our founding father arranged a declaration of our home. A house for a home, Nusantara. #rumahRengasdengklok #soekarnohatta #sajutimelik #proklamasi

A post shared by Sintong Sihombing (@sinsihombing) onNov 20, 2015 at 3:05am PST

Rumah yang terletak di Rengasdengklok, rengasdengklok merupakan tempat di mana Soekarno dan Moh. Hatta di culik oleh pemuda Soekarni. Di rumah ini lah proklamasi kebangsaan Indonesia dirumuskan.

[Baca juga : 3 Destinasi Wisata Heritage Menarik Wajib Dikunjungi]

4. Tugu Kebulatan Tekad

 

Karawangku๐Ÿ˜Ž๐Ÿšด #latepost #rengasdengklok #tugukebulatantekad #paros

A post shared by Dwi MiLda Apriyani (@dwimilda) onJan 2, 2018 at 7:01am PST

Tugu ini terletak di Kampung Bojong Tugu, Ds. Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. Letak tugu ini juga tidak terlalu jauh dari tempat penculikan Soekarno dan Moh. Hatta, kira-kira sekitar 100 m jaraknya. Tugu kebulatan tekad ini di bangun sebagai mengenang tekad dari para pemuda bangsa.

5. Monumen Rawa Gede

 

Just Me.. #monumenrawagede #like4like

A post shared by Dewi Adianti (@dewi_adianti) onOct 7, 2017 at 11:07pm PDT

Monumen yang bentuknya yang unik dan membentuk segitiga atau pyramid ini terletak di Kecamatan Rawamerta 10 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang. Monumen Rawa Gede sengaja di bangun untuk mengenang tewasnya  orang warga sipil yang berjumlah 431 orang yang teguh mempertahankan tempat  untuk persembunyian para Pejuang Kemerdekaan, yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Beberapa tempat bersejarah di atas memang terlihat kuno, namun dengan berkunjung dan datang ke tempat-tempat bersejarah tersebut anda juga akan mendapatkan beberapa pembelajaranm serta ilmu sejarah. Itulah tempat wisata di karawang jawa barat yang bersejarah. (Sumber: Artikel sandiegohills.com, Foto vakansinesia.com)

...more
ButikTrip.id
remen-vintagephotography

Upcoming Trips

Trekking Gunung Papandayan
20 - 21 Jun 2025
Baduy Dalam
21 - 22 Jun 2025
Trekking Gunung Papandayan
27 - 28 Jun 2025
Baduy Dalam
28 - 29 Jun 2025
×

...