TripTrus.Com - Industri pariwisata Indonesia kian berkembang, sejalan dengan besarnya jumlah Warga Indonesia yang melakukan perjalanan (travelling). Jika kamu sering melakukan travelling, saatnya kamu mengenali satu dari empat tipe traveller yang sesuai dengan profilmu.
Besarnya jumlah pelancong atau traveller asal Indonesia bisa tercermin dari belanja wisata yang dikeluarkan. Di 2014 saja, data Kuoni Group Travel Expert, agen perjalanan asal Zurich, Swiss, mencatat, nilai devisa asal wisatawan Indonesia ke Eropa mencapai US$ 8 miliar. Belanja ini dikeluarkan oleh sekitar 9 juta orang dengan tujuan terbanyak ke Prancis, Italia, dan Swiss (Wall Street Journal).
Patut dicatat, data di atas hanya untuk perjalanan wisata saja, tidak termasuk bisnis dan perjalanan kebutuhan lainnya di dalam maupun di luar negeri. Jika ditambah dengan perjalanan bisnis dan perjalanan lainnya, jumlahnya tentu akan sangat besar. Nilai devisa dan jumlah wisatawan Indonesia ke Eropa saat ini pun diyakini terus
Mga araw na sinipag ako magdala ng maliit na camera...
A post shared by Lay San (@afreespiritroams) onApr 16, 2018 at 10:32pm PDT
bertambah.
Dari sisi konsumen, muncul beragam tipe traveller di setiap negara. Tapi secara umum, ada 4 tipe traveler yang terus mengalami pertumbuhan. “Tipe para pelancong atau traveler ini umum terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia,” kata Jay Broekman
Dari empat tipe konsumen ini, Anda termasuk tipe yang mana?
1. Budget Traveller
Konsumen budget traveller selalu ingin menghemat dalam setiap perjalanannya. Salah satu penyebabnya, penghasilan mereka masih terbatas sehingga belum cukup membiayai perjalanan mereka dengan semestinya.
Sebagian konsumen jenis ini memang selalu ingin melakukan penghematan, meski penghasilan mereka sudah terbilang mencukupi untuk membiayai perjalanan. Yang pasti, kebiasaan mereka yang menonjol ialah tidak keberatan untuk memesan tiket jauh sebelum keberangkatan dan bersedia tinggal di penginapan yang sederhana asalkan dia bisa berwisata dengan bebas berkeliling di lokasi tujuan.
2. Promo Traveller
Tipe konsumen ini umumnya berasal dari kalangan urban professional. Mereka selalu melihat promo dan reward untuk memaksimalkan manfaat yang mereka dapatkan dari alat transaksi, seperti kartu kredit. Kebiasaan mereka ialah memesan kebutuhan wisata seperti tiket dan hotel dll secara mandiri secara online maupun melalui agen wisata sejalan dengan program reward dan promo yang disediakan.
[Baca juga : 10 Tipe Traveller Di Dunia, Kamu Yang Mana?]
3. Family Traveller
Tipe konsumen yang satu ini selalu mengutamakan keluarga. Tipe konsumen mulai memasuki usia yang matang dan datang dari beragam profesi. Dalam melakukan perjalanan pun, konsumen jenis ini mengajak anak dan istri atau suami untuk bersama-sama melalukan perjalanan dan berlibur. Mereka tinggal di hotel menengah bersama keluarga, berwisata bersama di lokasi tujuan.
Mereka selalu mencari harga terbaik dari berbagai fasilitas dan promosi untuk mendapatkan keuntungan lebih bagi keluarga.
Kartu kredit yang tepat bagi family traveller ialah kartu kredit yang memberikan konversi yang murah untuk dikonversi menjadi poin airmiles. Dengan konversi tersebut, family traveller bisa berbelanja dan mendapatkan keuntungan maksimal, sekaligus mendapatkan poin airmiles yang tinggi untuk ditukarkan dengan tiket pesawat ataupun hotel di tempat wisata.
4. Luxury Traveller
Konsumen yang satu ini tergolong konsumen mapan yang ingin mendapatkan fasilitas terbaik dalam setiap perjalanannya. Dalam berwisata, mereka mencari tempat-tempat yang unik dan ekslusif di dalam maupun di luar negeri, bersama keluarga maupun teman-temannya. Mereka memiliki travel assistant yang akan mengurus paket perjalanan, tingga di hotel mewah, dan mendapatkan fasilitas terbaik selama berada di lokasi wisata. (Sumber: Artikel halomoney.co.id, Foto freepik.com)
TripTrus.Com - Travelling belakang semakin populer terutama di kalangan anak muda. Banyak yang rela menabung demi bisa jalan-jalan dan beristirahat dari rutinitas harian. Kalau kamu hobi travelling, kira-kira kamu masuk ke tipe apa ya?
1. Si Turis
Tipe travelling seperti turis ini mungkin paling sering kamu temui di daerah-daerah populer seperti Bali. Turis biasanya memilih akomodasi mewah dan menuntut kenyamanan jadi nggak mungkin tuh menginap di daerah yang susah diakses. Biasanya tipe turis ini juga nggak mau repot mengurus itinerary jadi mereka lebih sering menggunakan jasa pemandu wisata. Kegiatan yang wajib sudah pasti adalah berbelanja.
. 1st Heung women's day 💓 . . #시끄럽 #셔럽 #럽
A post shared by 달지 (@___moonji) onApr 16, 2018 at 9:49am PDT
2. Si Foodie
Banyak juga orang yang mengunjungi tempat baru untuk mengeksplorasi makanan-makanan khasnya. Biasanya orang-orang tipe ini memilih tinggal di pusat kota yang menjadi lokasi kuliner atau malah menyepi di tempat orang-orang lokal tinggal demi bisa menycipi makanan otentiknya.
3. Si pelari dari kenyataan
Patah hati, stress, bosan dengan rutinitas alasan-alasan ini adalah tipe dari traveller yang tujuannya lari dari kenyataan. Dia memilih pergi atau berlibur hanya untuk mencari ketenangan di tengah kepenatan yang dialami. Jadi orang-orang ini berlibur dengan alasan jenuh, patah hati, atau sedang punya masalah. Tipe pelari dari kenyataan ini biasanya akan mencari tempat yang nyaman untuk menyendiri sekaligus berpesta.
[Baca juga : Festival Seni Dan Budaya Pasa Harau 2018 Di Nagari Harau, Limapuluh Kota, Sumatera Barat]
4. Si Nostalgia
Banyak anak muda yang memilih untuk melakukan perjalanan karena nostalgia. Biasanya si nostalgia ini akan berpergian bersama teman-teman dekatnya ke satu tempat yang sudah populer. Isi kegiatan mereka biasanya nggak jauh dari agenda senang-senang yang akan membuat mereka bernostalgia pada masa-masa lalu yang menyenangkan. Selain itu si nostalgia ini juga ingin selalu terlihat eksis.
5. Si Anti Mainstream
Tipe traveller ini memang punya pemikiran yang beda dan kadang aneh. Kalau semua orang ingin berlibur ke Korea Selatan dia malah akan memilih Korea Utara. Si anti mainstream ini selalu punya keinginan berlibur ke tempat-tempat yang nggak biasa. Menemukan tempat baru yang belum diketahui orang akan menjadi kepuasan batin tersendiri untuk si anti mainstream.
6. Si Backpacker
Istilah bacpacker ini mungkin sering banget kamu dengar, istilah ini punya arti orang yang berpergian dengan budgetketat dan mencintai kebebasan. Orang-orang seperti ini sebenarnya punya perencanaan yang sangat matang karena mereka terbatas dengan budget. Si backpacker ini biasanya akan memilih akomodasi termurah dan makanan termurah yang ada di sebuah kota.
7. Si Tukang Pesta
Traveller tipe ini hanya senang datang ke sebuah kota atau negara karena ada acara yang menyenangkan. Misalnya saja nonton konser atau menyaksikan sebuah pameran. SI Tukang Pesta ini biasanya nggak akan terlalu lama ketika berpergian karena tujuannya hanya untuk menghadiri sebuah konser atau acara lain.
8. Si Pecinta Kegiatan Ekstrim
Kalau kebanyakan orang ke Bali untuk menikmati keindahan pantainya atau berpesta. Si Pecinta Kegiatan Ekstrim ini akan memilih diving atau mendaki Gunung Batur. Liburan yang biasa-biasa saja nggak akan bikin Si Pecinta Kegiatan Ekstri ini puas.
9. Si Penasaran
Mungkin paling enak pergi jalan-jalan sama Si Penasaran karena orang dengan tipe travelling seperti ini akan sangat menikmati perjalannya. Bukan hanya itu saja dia akan sangat senang untuk mengeksplorasi semua tempat dengan detail.
10. Si Flashpacker
Agak sedikit dengan backpacker yang punya budegt minim, flashpacker ini punya budget yang lebih jadi orang-orang ini akan memilih akomodasi yang nyaman. Orang-orang ini akan sangat menghargai waktu karena ia ingin mendapatkan banyak hal baru dengan waktu dan budget yang dipunya. (Sumber: Artikel shopback.co.id, Foto freepik.com)
TripTrus.Com - Nagari Harau di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, akan menyelenggarakan Festival Seni & Budaya Pasa Harau selama tiga hari dari 13-15 Juli 2018.
Nama "pasa" dalam Festival Seni & Budaya Pasa Harau berasal dari bahasa daerah Minangkabau yang berarti pasar. Festival ini akan menampilkan pentas seni, permainan tradisional dan olahraga, seperti pacu jawi, pacu itik, silek lancah dan minum 1001 Kopi Kawa, upacara adat, pameran kuliner dan pameran kerajinan tangan.
Kindly inform all of you we will have spectacular event on July, 13th to 15th 2018, these traditions of the Minangkabau will be presented at the Pasa Harau Art & Cultural Festival, the will be centered at the beautiful Harau Valley in Limo puluah koto Regency. Located about an hour’s drive from Bukittinggi city. The Harau Valley dubbed the Yosemite of Indonesia, has green rice fields hemmed in by huge granite rocks. Where refreshing waterfalls tumble down to irrigate the fields!!! ❤❤❤❤ Check it out and DON'T MISS IT!!!!! https://pasaharau.com/ Are you ready to find another heaven in Indonesia? Come on! #indonesia #pasaharau #pasaharauartandculturefestival #minangkabau #westsumatera #limopuluahkota #limapuluhkota #art #culture #wonderfulindonesia #pesonaindonesia #ayokeindonesia #welcometoindonesia #travelling #event #duniamenujuharau #roadtopasaharau2018 #beautifuldestinations
A post shared by siska oktaviani (@chu8y) onApr 10, 2018 at 2:17am PDT
"Sepanjang perayaan tiga hari tersebut, kami menargetkan bisa menerima 5.000 pengunjung, termasuk turis asing," kata direktur festival Dede Pramayoza.
Selain itu, pengunjung festival juga bisa berharap dapat menikmati pengalaman hidup nyata di Lembah Harau. Wisatawan akan tinggal di rumah-rumah lokal dan berinteraksi langsung dengan penduduk setempat di Lembah Harau. Mereka juga bisa ikut serta dalam workshop Seni Pertunjukan yang akan diadakan selama festival berlangsung.
Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya juga menyampaikan antusiasmenya untuk Festival Seni & Budaya Pasa Harau 2017. Dengan menarik partisipasi wisatawan internasional, acara ini dapat terus mendorong Lembah Harau di Sumatera Barat sebagai tujuan dunia. "Melalui festival ini, Kebanggaan Lembah Harau akan menyebar ke berbagai belahan dunia. Selamat datang di tanah orang Minangkabau!" Kata Menteri Arief Yahya. (Sumber: Artikel pedomanwisata.com, Foto republika.com)
TripTrus.Com - Pertempuran Lengkong adalah pertempuran antara pasukan dari Akademi Militer Tangerang yang dipimpin oleh Mayor Daan Mogot dalam rangka melucuti senjata tentara Jepang yang bermarkas di Desa Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan.
Melucuti Tentara Jepang
Lima bulan setelah proklamasi kemerdekaan, markas tentara Jepang di Desa Lengkong ( Serpong, Banten) masih aktif. Pasukan dari Resimen IV TRI (Tentara Republik Indonesia) Tangerang diberi tugas untuk melucuti senjata tentara Jepang.
Tanggal 25 Januari 1946, Mayor Daan Mogot dengan didampingi sejumlah perwira, antara lain Mayor Wibowo, Letnan Soetopo, dan Letnan Soebianto Djojohadikusumo , serta sejumlah pasukan mendatangi markas tentara Jepang.
🔃: @canderesti Monumen Pertempuran Lengkong. Monumen Lengkong adalah sebuah monumen yang dibangun pemerintah Kota Tangerang dan BSD pada 1993 untuk memperingati Peristiwa Lengkong yang terjadi setelah berakhirnya Perang Pasifik. Monumen Lengkong sepertinya dirancang bukan sebagai tempat wisata sejarah, setidaknya karena tidak ditemukan tempat duduk di sekitar lokasi, yang membuat orang ingin cepat-cepat meninggalkan tempat itu setelah berkunjung. Monumen Lengkong mungkin hanya dipergunakan dan ramai dikunjungi setahun sekali ketika dilakukan acara peringatan yang dilakukan setiap tanggal 25 Januari. Lokasi Monumen Lengkong ini letaknya agak tersembunyi di bagian depan kawasan perumahan BSD, Tangerang. #ayokemuseum #monumenlengkong #tangerang
A post shared by Ayo ke Museum ! (@ayokemuseum) onApr 18, 2015 at 8:40am PDT
Ketika Mayor Daan Mogot dan Mayor Wibowo sedang mengadakan pembicaraan dengan Kapten Abe, pimpinan tentara Jepang, tiba-tiba terdengar rentetan letusan senapan. Keadaan yang tadinya aman berubah menjaadi pertempuran antara pasukan Indonesia dan pasukan Jepang.
[Baca juga : Mengenang Pertempuran Laskar Paling Heroik Di Serpong]
Karena kalah kuat, sebanyak 33 taruna dan 3 perwira gugur. Perwira yang gugur adalah Mayor Daan Mogot, Letnan Soebianto, dan Letnan Soetopo.
Monumen Palagan Lengkong
Mayor Daan Mogot gugur dalam usia 17 tahun. Untuk mengenang semangat dan kecintaannya pada Indonesia, nama Daan Mogot pun diabadikan menjadi nama jalan antara Grogol (Jakarta) hingga Pasar Lama (Tangerang).
Late post - -I'll Remember your merits for this country . . #TMPTaruna
A post shared by 蔡 雄 偪 (@tjoa_krisna_moeljadi) onNov 17, 2017 at 4:40am PST
Perang Lengkong merupakan peristiwa bersejarah yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Untuk mengenang peristiwa itu, maka dibangunlah Monumen Palagan Lengkong. Monumen ini terletak di Jalan Bukit Golf Utara, BSD City. Selain itu dibangun pula Taman Makam Pahlawan Taruna di Jalan Daan Mogot Km 24,5 di Kota Tangerang. (Sumber: Artikel bobo.grid.id, Foto vakansinesia.com)
TripTrus.Com - Pertempuran Serpong yang terjadi pada 26 Mei 1946 merupakan pertempuran rakyat paling heroik pada class I di daerah sekitar Jakarta. Pasalnya, inilah pertempuran laskar rakyat dengan modal semangat yang memakan waktu panjang. Dan korban dari kedua belah pihak yang cukup panjang.
Pertempuran bermula dari informasi yang diterima laskar rakyat, bahwa Belanda telah mendarat dan mengusai daerah Serpong . Sekitar 300 tentara Belanda sudah menempati pos –pos strategis. Salah satunya, mendirikan pos komando di pertigaan Cilenggang - Cisauk.
Mendengar Belanda yang mengedepankan tentara KNIL-nya sudah menduduki Serpong 23 Mei 1946 pasukan laskar dari Desa Sampeureun, Kecamatan Maja berangkat dengan jalan kaki menuju Serpong.
TMP Seribu Serpong, tempat peristirahatan 238 pejuang yang tewas saat melakukan perlawanan terhadap tentara Jepang, tepatnya pada 25 Januari 1946. . . . . . #cagarbudaya #situssejarah #monumen #tamanmakampahlawan #TMPseribu #serpong #daanmogot #pahlawan #indonesia #exploretangsel #tangsel
A post shared by Glorio Makaminan (@gloriogm) onJan 21, 2017 at 7:22pm PST
Pasukan berkekuatan 400 orang dibawah pimpinan KH Ibrahim ini sesampai di Tenjo pasukan bergabung dengan pasukan laskar dari Tenjo yang dipimpin oleh KH Harun, seorang ulama yang terkenal sebagai Abuya Tenjo. Laskar Tenjo berjumlah sekitar 290 orang. Alhasil, dengan bergabung lascar Tenjo, semangat pun makin berkobar. 25 Mei 1946 kedua pasukan tersebut dengan menggunakan senjata tajam terus berjalan kaki menuju Parung Panjang, daerah yang terletak di sebelah barat Serpong.
Disepanjang perjalanan menuju sasaran pasukan bertambah terus , di antaranya bergabung pasukan laskar dari Kampung Sengkol yang dipimpin Jaro Tiking. Dan bergabung pula pasukan dari Rangkasbitung pimpinan Mama Hasyim dan Pasukan Laskar pimpinan Nafsirin Hadi dan E.Mohammad Mansyur.
[Baca juga : Candi Jiwa, Wisata Purbakala Di Pesisir Karawang]
Pada 25 Mei 1946 malam, para pimpinan pasukan berunding di daerah Cisauk dan diteruskan di Cilenggang untuk mengatur siasat pertempuran. Esoknya, 26 Mei 1946 sekitar jam 08. 30 Serpong di serang.
Pasukan Pimpinan KH Harun menyerang dari belakang sedangkan Pasukan Pimpinan KH Ibrahim, pasukan pimpinan Mama Hasyim dan pasukan pimpinan E.Mohammad Masyur menyerang dari depan dengan melalui jalan raya Serpong.
Dalam gerakan menuju sasaran pasukan mengumandangkan takbir “Allahu Akbar”. Pasukan laskar rakyat maju terus dengan mengumandakan takbir dan Pasukan Belanda gencar menembaknya sehingga korban berjatuhan. Suara Takbir lambat terus berkumandang. Pertempuran berlangsung seru. Banyak anggota lascar yang berhasil merebut senjata Belanda. Dan Senjata tersebut lalu ditembakan ke mereka. Banyak pasukan Belanda yang mati. Pertempuran yang berlangsung hingga pukul 20.00 WIB itu membuat sekitar 238 laskar gugur, termasuk KH Ibrahim dan Jaro Tiking. Sementara pihak Belanda sekitar 102 orang tewas.
Selamat Hari Pahlawan #haripahlawan #pahlawan #tamanmakampahlawan #tmpseribu #serpong #tangerang
A post shared by Ibank Muhammad (@ibank_ant) onNov 9, 2017 at 4:36pm PST
Setelah pertempuran yang sengit, pihak laskar pun berunding dengan pihak Belanda untuk menguburkan jenazah rekan mereka . Kesepatan terjadi. Hanya saja, Belanda hanya mengizinkan empat orang yang bertugas menguburkan. Tak heran jika mereka dimakakam ditumpuk dalam dua lubang . Makam mereka terletak tak jauh dari pertigaan Cilenggang – Cisauk, Kelurahan Cilenggang, Serpong.
Namun karena perkembangan zaman, makan mereka dipindahkan di Jalan Raya Puspiptek. Mereka dikuburkan satu kubur satu jenazah. Dan tempat pemakaman tersebut diberi nama Taman Makam Pahlawan (TMP) Seribu. Letaknya di jalan Raya Pahlawan Seribu , Kecamatan Setu, Tangsel tak jauh dari Taman Tekno di BSD City.
Meski namanya “ TMP Seribu ”, bukan berarti ada 1.000 makam pahlawan yang ada di TMP yang memiliki luas 9.835 meter persegi ini. Tapi hanya ada 238 makam pahlawan yang ada di sini, ditambah dua makam lagi, sehingga total semuanya adalah 240 makam. Dengan rincian 151 makam dengan nama. 87 pahlawan tanpa nama. Dengan tambahan enam makam baru. (Sumber: Artikel cipasera.com, Foto vakansinesia.com)
TripTrus.Com - Selain terkenal dengan sebutan daerah lumbung padi, ternyata Kabupaten Karawang juga kaya akan peninggalan sejarah.Di daerah lumbung padi Jabar ini, telah ditemukan sejumlah candi dan situs purbakala. Seperti, Situs yang ditemukan di kawasan Candi Jiwa, Desa Segaran, Kecamatan Batujaya.
Menurut catatan sejarah, Situs purbakala tersebut pertama kali ditemukan oleh peneliti dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 1984. Awalnya, mereka melakukan penelitian di Cibuaya. Saat itu, ditemukanlah dua arca yang konon bernama Arca Wishnu. Benda tersebut, kemudian dibawa ke Jakarta untuk diteliti. Dan akhirnya, sampai sekarang di simpan di Museum Jakarta.
[Baca juga : Wisata Edukasi Ke Rumah Sejarah Kalijati Di Subang Jawa Barat]
Penemuan dua arca itu, kemudian di dengar oleh sejumlah masyarakat Cibuaya. Kemudian, masyarakat tersebut memberitahu kepada para peneliti itu, bahwa di Kampung Sumur RT 11/04, Dusun Sumur Jaya, Desa Segaran banyak ditemukan benda seperti itu. Setelah datang ke Segaran, ternyata di desa itu terdapat banyak gundukan tanah (tanah duwur) yang di tumbuhi rumput dan ilalang.
Setahun kemudian, tepatnya 1985 para peneliti dari Fakultas Sastra UI tersebut, kembali lagi ke Segaran. Mereka, langsung melakukan penelitian dan gundukan-gundukan tanah itu pun mulai digali. Proses penggalian memakan waktu sampai 10 tahun.
Benar saja, saat penelitian ditemukan situs yang berbentuk batu, dengan luas lokasi 5X5 kilometer persegi. Kemudian, situs tersebut dibersihkan, diukur, digambar, dan di dokumentasikan. Setelah itu, di bawa ke Jakarta untuk di bahas di forum studi kelayakan.
Dari penelitian itu menyimpulkan, jika candi tersebut dibangun antara abad 4 sampai 5 Masehi. Bahkan, ada juga ahli sejarah yang menyebutkan candi tersebut se-zaman dengan Kerajaan Tarumanegara. Namun, ada juga yang menyebutkan candi tersebut merupakan peninggalan zaman megalitikum. Dengan bukti, bangunannya merupakan batu berbentuk tegak (menhir) dan terdapat batu besar (dolmen).
Komplek percandian tersebut, berdasarkan topografi berada di dua desa dan kecamatan. Yaitu, sebagian masuk ke wilayah Desa Segaran Kecamatan Batujaya, dan sebagian lagi masuk ke Desa Telagajaya Kecamatan Pakisjaya. Namun, masyarakat umum lebih mengenalnya komplek percandian Batujaya.
Lokasi tersebut, terletak pada koordinat 107:08:14,08-107:09:04,91 Bujur Timur, dan 06:05:21,86-06:06:30,31 Lintang Selatan. Candi tersebut, merupakan peninggalan ajaran Budha. Karena, di situs tersebut pada bagian atas kaki candi, terdapat susunan bata melingkar bentuknya membulat. Bentuk tersebut, diduga sebagai sisa susunan stupa.
Pada tahun 2005, pemerintah pusat melalui pejabat yang terkait, mendatangi lokasi penggalian situs bersejarah itu. Setahun kemudian, baru diadakan pemugaran sampai sekarang ini. Saat ini, sudah terlihat empat titik candi.
Bangga jadi orang karawang punya banyak sejarah didalamnya, eh ngomong ngomong aing kan orang Pebayuran bekasi😂keun lah karawang oge indonesia sarua wae indonesia, pokokna mah bangga jadi orang indonesia. . . . #explorekarawang #candibelandongan #candijiwa #sejarahindonesia #wonderfulindonesia #pesonaindonesia
A post shared by Pratama Rizki (@rizki_pratama1996) onApr 5, 2018 at 5:57am PDT
Di antaranya, Candi Blandongan, Jiwa, Serut dan Pendopo. Ukuran Candi Blandongan, paling besar yakni 25X25 meter. Kemudian disusul Candi Jiwa, dengan ukuran 19X19 meter, Candi Serut diperkirakan ukurannya 12X12 meter, dan Candi Pendopo luasnya 5X6 meter.
Muralih (34), salah seorang juru pelihara BPCB Komplek Situs Candi Jiwa, mengatakan, sampai saat ini sudah ditemukan 40 situs candi. Namun, yang sudah dilakukan pemugaran baru empat candi. Sisanya, belum dilakukan pemugaran.
Muralih menjelaskan, sejumlah situs purbakala ini memiliki luas sekitar 500 hektare. Situs ini, berada di area persawahan milik warga setempat. Adapun candi yang sudah dipugar, masing-masing, Candi Serut, Blandongan, Jiwa dan Telagajaya 8.
“Dari empat situs yang telah dipugar itu, yang terluas yaitu Candi Blandongan. Untuk luas candinya saja mencapai 18 meter persegi. Akan tetapi, luas sama halamannya mencapai 1,5 hektare,”terang dia. Sedangkan, sambung dia, Candi Serut secara keseluruhan luasanya sekitar 7.000 meter. Kemudian, Candi Jiwa luasnya sekitar 2.000 meter. Sedangkan Candi Telagajaya 8, luasannya sekitar 5.000 meter.
Sementara itu, Nasri (50), pengelola museum Batujaya mengatakan, situs candi yang ada di wilayahnya menjadi salah satu destinasi wisata. Baik wisatawan lokal ataupun luar kota. Mayoritas, wisatawan yang berkunjung masih status pelajar dan mahasiswa. Selain situs, juga ada museumnya.
Candi Blandongan, masih satu area dengan candi batu jiwa Karawang. Tunggu kisahnya bersama Doel suka kelayaban. #karawang #candijiwa #candiblandongan #batujaya #sukakelayaban #candi #temple
A post shared by Nanang al batawie (@nanang_albatawie) onFeb 12, 2018 at 12:46am PST
“Setiap bulannya, lebih dari seribuan orang wisatawan yang datang ke museum. Tapi, yang mengunjungi situs sepertinya lebih dari seribu orang. Untuk masuknya, wisatawan hanya bayar se-ikhlasnya,” ujarnya. (Sumber: Artikel inilahkoran.com, Foto vakansinesia.com)
TripTrus.Com - Subang, salah satu kabupaten di bagian utara Jawa Barat menjadi saksi sejarah penting di Indonesia. Terdapat museum berbentuk rumah yang menjadi saksi bisu kejadian penting pada masa itu. Di mana rumah tersebut menjadi lokasi penyerahan kekuasaan Belanda terhadap Jepang di Indonesia.
Biasa ke Kalijati (Subang) sesuka hati sih kalau lagi mumet banget. Tapi berasa seperti pecinta sejarah yang jahat karena selalu nggak punya waktu buat datang ke sini. Ini padahal nggak jauh amat dari rumah uwak sendiri -_- #RumahSejarahKalijati #8Maret1942
A post shared by Fajar Muhammad Rivai (@fajar.reconquista96) onSep 13, 2016 at 6:23pm PDT
Sebagaimana kita tahu, Belanda telah menjajah Indonesia selama 350 tahun lamanya. Dan tepatnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda kemudian menyerahkan kekuasaannya di Indonesia kepada Jepang. Rumah Sejarah Kalijati sendiri diresmikan sebagai museum pada tanggal 21 Juli 1986.
Rumah Sejarah Kalijati dibangun untuk mengenang kejadian penting pada masa itu. Agar pengunjung yang datang dan mengunjungi lokasi tersebut mengetahui dengan jelas seperti apa kejadian dan bisa melihat foto-foto sejarah yang ada disana.
[Baca juga : 4 Wisata Sejarah Dan Edukasi Di Bogor Ini Cocok Untuk Liburan]
Berlokasi di kawasan Pangkalan Udara TNI AU Lanud Suryadarma Kalijati Subang, Rumah Sejarah Kalijati cukup mudah diakses dan mudah ditemukan keberadaannya. Perjalanan yang ditempuh baik dari Bandung maupun dari Jakarta kurang lebih sekitar 2 jam perjalanan darat.
Rumah Sejarah Kalijati berada dibawah naungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Subang. Rumah yang menjadi museum ini berbentuk seperti rumah biasa pada umumnya yang terdiri atas beberapa ruangan dan terpajang foto maupun keterangan cerita kronologis peristiwa penting yang terjadi di rumah tersebut.
Beberapa ruangan yang ada didalamnya juga menjelaskan miniatur kejadian yang terjadi saat penyerahan kekuasaan Belanda terhadap Jepang. Dimana terdapat ruangan yang ada seperangkat kursi dan di atas kursi tersebut ada keterangan nama-nama tokoh yang melakukan perundingan di masa itu.
Pengunjung yang datang akan dipandu oleh petugas yang bertugas menjaga dan memandu pengunjung disana. Rumah yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal Perwira ini kini masih dalam kondisi terawat. Karena ada 3 petugas juga yang bertugas untuk menjaga dan membersihkan Rumah Sejarah Kalijati.
Dengan mengunjungi museum Rumah Sejarah Kalijati, pengunjung merasa terbawa suasana masa lalu. Selain itu pengunjung bisa lebih mengenal sejarah dan kejadian penting yang terjadi saat itu. (Sumber: Artikel purwasuka.id, Foto tempatangker.com)
TripTrus.Com - Bogor yang terletak 1-2 jam dari Jakarta ternyata memiliki ragam pesona sejarah dan edukasi yang menarik. Kamu bisa datang untuk melakukan penjelajahan ke beberapa destinasi wisata yang bisa menambah pengetahuan, khususnya tentang sejarah masa lalu.
Bertepatan dengan liburan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 72, yuk cobalah jelajahi deretan wisata sejarah dan edukasi di Bogor! Daripada libur cuma di rumah saja kan?
Wisata Sejarah dan Edukasi di BogorBung Karno selalu berkata, "Jas merah!". Alias "Jangan sekali-kali melupakan sejarah!". Makanya, agar tidak lupa sejarah, yuk kunjungin tempat wisata sejarah di Bogor ini!
1. Kampung HortaSawah membentang luas di kampung horta. Hirup udara segar bebas polusi. #kampunghorta #kampunghortabogor #wisataedukasibogor #wisataedukasi #fieldtripsekolah #fieldtrip
A post shared by Kampung Edukasi Horta Bogor (@kampunghorta) onMay 9, 2016 at 5:38am PDT
Kampung Horta merupakan tempat wisata edukasi yang cocok untuk mengisi liburan anak-anak. Di sini mereka akan diajarkan cara membuat boneka horta, membuat telur asin, membuat minuman cincau yang segar, membuat terarium, dan mengerjakan kerajinan tangan dari kertas bekas.
Selain apa yang telah disebutkan sebelumnya, di kampung ini, semua anak akan diajak untuk mengenal sawah. Mereka akan diajari cara menanam padi, melakukan permainan seru hingga lomba menangkap ikan dan bebek. Seru, kan?
2. Kampung Budaya SindangbarangKampung Budaya Sindang Barang adalah suatu kampung adat Sunda yang terletak di Desa Pasir Eurih Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor. Menurut sejarahnya Kampung Sindang Barang sudah ada sejak abad ke XII dan terpapar dalam Babad Pajajaran dan tertulis juga dalam pantun Bogor. Kebudayaan Sunda yang masih kental tercermin dalam perilaku kehidupan masyarakatnya sehari-hari terutama direfleksikan dalam pelaksanaan acara Serentaun yang rutin dilaksanakan di Kampung Sindang Barang. 📎 Source : @reynaldioktfn 🔎 Partner : @indoflashlight Lokasi.🌍 Kampung Budaya Sindang Barang - Desa Pasir Eurih , Bogor, Jawa Barat, Indonesia. || #indoflashlight #indoflashlightjabar #jawabarat #indonesia #kampungbudayasindangbarang #bogor #indoflashlightbogor
A post shared by indoflashlightjabar (@indoflashlightjabar) onMar 16, 2018 at 7:29pm PDT
Kampung Budaya Sidangbarang dipercaya telah ada sejak abad ke-7. Kawasan ini menyimpan peninggalan dari Kerajaan Pajajaran yang sangat berharga dan berumur ratusan tahun. Selain peninggalan, bangunan di kawasan ini cukup unik sehingga cocok untuk diabadikan dengan kamera.
Wisatawan yang datang ke kampung ini juga bisa mempelajari budaya Sunda kuno. Dalam beberapa kesempatan kerap ada pertunjukan seni yang sangat memikat. Mengunjungi kampung tertua di Bogor ini pasti akan membuat kamu seperti terlempar ke masa lalu dari tanah Sunda!
[Baca juga : Tempat Wisata Sejarah Di Karawang]
3. Prasasti Batu Tulis#prasastibatutulis
A post shared by angkel andy (@angkelandy) onFeb 3, 2018 at 7:41am PST
Kalau kamu menyukai wisata sejarah yang cukup menyimpan misteri dari masa lampau, datanglah ke kawasan Jalan Batu Tulis. Di sini terdapat prasasti batu yang terukir dengan tulisan Sunda Kuno dan juga Sunda Kawi yang susah dibaca oleh orang awam.
Batu yang cukup besar ini dijaga oleh seorang perempuan bernama Ibu Maemuna. Setiap hari beliau akan menyambut tamu dan menceritakan kisah dari batu yang dipercaya telah ada antara abad ke-11 hingga ke-15 Masehi. Dijamin bikin betah!
4. Museum PETA Bogora forgotten history #museumpeta #museumpetabogor #museum #monuments #history #indinesiahistorybuilding #bogor #visitbogor #visitmuseum #blackandwhite #bw
A post shared by Yoserio Saragih (@yoserio_s) onMar 31, 2018 at 11:54pm PDT
Museum PETA Bogor menyimpan koleksi perjuangan pemuda Indonesia dari era Supriyadi hingga akhirnya merdeka. Bangunan yang berusia ratusan tahun ini menjadi saksi biksu perjuangan pemuda dan pembentukan Tentara Indonesia pasca Jepang kalah pada sekutu.
Museum yang cocok dikunjungi bersama banyak orang ini juga menjadi satu dengan Pusat Pendudukan Zeni TNI-AD. Sambil menyelam minum air, sambil melihat museum, kamu menyaksikan suasana pendidikan TNI yang hebat. (Sumber: Artikel jalantikus.com, Foto vakansinesia.com)
TripTrus.Com - Banyak tempat-tempat yang indah dan menarik untuk anda kunjungi di karawang jawa barat. Tidak hanya keindahan pantai, curug atau air terjunnya saja namu berbagai macam seperti kuliner bisa anda dapatkan jika anda berwisata ke karawang. Banyak kuliner-kuliner khas karawang dan jawa barat berhamburan di sepanjang jalan dan emperan pantai di karawang. Sungguh beberapa kuliner ini mampu memanjakan lidah anda dan membuat anda ketagihan akan cita rasanya. Tempat wisata di karawang jawa barat juga sangat di minati oleh masyarakat, banyak wisatawan-wisatawan yang berbondong-bondong mengunjungi karawang terutama saat-saat libur tiba.
Tempat wisata di karawang jawa barat ini cocok untuk mengisi hari libur anda sekaligus menghilangkan penat anda, namun kali ini tidak hanya kedaerah pantai dan pegunungan saja yang bisa anda kunjungi namun tempat-tempat bersejarah juga. Karawang di kenal sebagai daerah dengan kawasannnya yang subur, maka dari itu orang asing tertarik untuk berkunjung ke daerah karawang. Banyak juga pendatang dari cina dan eropa berwisata ke tempat-tempat bersejarah yang ada di karawang, adapun tempat bersejarah di daerah karawang.
1. Stasiun Karawang
Old station of Karawang #train #trains #station #stasiunkarawang #sepurmania #keretaapi #kai #keretaapiindonesia
A post shared by Hariyo RiyanTOMO (@hariyoriyantomo) onSep 16, 2017 at 4:50pm PDT
Stasiun ini terletak di ketinggian +16 ini termasuk pada operasi I Jakarta, stasiun ini merupakan stasiun yang bersejarah karena dibangun dari zaman dahulu kala, saat ini stasiun karawang hanya mengangut penumpang dari Jakarta ke Purwakarta saja. Stasiun karawang terletak di Jl. Arif Rahman Hakim, Nagasari, Karawang Barat, Karawang, Propinsi Jawa Barat.
2. Bendungan Walahar
Bendungan ini sudah digunakan sejak tanggal 30 November 1925 yang dibangun pada masa kolonial pemerintahan Belanda. Namun banyak yag mengatakan khususnya tetua masyarakat sekitar, bahwa bendungan tersebut dibangun saat masa penjajahan dari Portugis yang dilanjutkan oleh kekuasaan dari Penjajah Belanda.Bendungan Walahar merupakan bangunan yang memiliki pesona tersendiri yang menarik. Tak hanya sebagai pengatur air saja. Namun kita juga bisa mempelajari berbagai nilai historis yang sangat berharga untuk perkembangan sejarah di Karawang. #bendunganwalahar #wisatakarawang #karawang #pangkalperjuangan #superadventure #idare
A post shared by Superior Karawang (@karawangsuperior) onMar 22, 2018 at 9:17pm PDT
Bendungan ini merupakan salah satu bendungan yang bersejarah karena memang di bangun pada masa penjajahan belanda. Pembangunan pun hanya mengandalkan tenaga pribumi, bukan tenaga teknologi seperti saat ini. Maka dari itu bangunannya yang masih terlihat kuno dan menggunkan arsitektur belanda. Bendungan ini sengaja di buat untuk mengatur debit dan sirkulasi air yang mengaliri area persawahan. Selain fungsinya untuk mengairi persawahan juga menahan air ketika daerah karawang di landa banjir.
3. Rumah Penculikan Proklamator
A house where our founding father arranged a declaration of our home. A house for a home, Nusantara. #rumahRengasdengklok #soekarnohatta #sajutimelik #proklamasi
A post shared by Sintong Sihombing (@sinsihombing) onNov 20, 2015 at 3:05am PST
Rumah yang terletak di Rengasdengklok, rengasdengklok merupakan tempat di mana Soekarno dan Moh. Hatta di culik oleh pemuda Soekarni. Di rumah ini lah proklamasi kebangsaan Indonesia dirumuskan.
[Baca juga : 3 Destinasi Wisata Heritage Menarik Wajib Dikunjungi]
4. Tugu Kebulatan Tekad
Karawangku😎🚴 #latepost #rengasdengklok #tugukebulatantekad #paros
A post shared by Dwi MiLda Apriyani (@dwimilda) onJan 2, 2018 at 7:01am PST
Tugu ini terletak di Kampung Bojong Tugu, Ds. Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. Letak tugu ini juga tidak terlalu jauh dari tempat penculikan Soekarno dan Moh. Hatta, kira-kira sekitar 100 m jaraknya. Tugu kebulatan tekad ini di bangun sebagai mengenang tekad dari para pemuda bangsa.
5. Monumen Rawa Gede
Just Me.. #monumenrawagede #like4like
A post shared by Dewi Adianti (@dewi_adianti) onOct 7, 2017 at 11:07pm PDT
Monumen yang bentuknya yang unik dan membentuk segitiga atau pyramid ini terletak di Kecamatan Rawamerta 10 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang. Monumen Rawa Gede sengaja di bangun untuk mengenang tewasnya orang warga sipil yang berjumlah 431 orang yang teguh mempertahankan tempat untuk persembunyian para Pejuang Kemerdekaan, yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Beberapa tempat bersejarah di atas memang terlihat kuno, namun dengan berkunjung dan datang ke tempat-tempat bersejarah tersebut anda juga akan mendapatkan beberapa pembelajaranm serta ilmu sejarah. Itulah tempat wisata di karawang jawa barat yang bersejarah. (Sumber: Artikel sandiegohills.com, Foto vakansinesia.com)
TripTrus.Com - Wisata peninggalan sejarah atau wisata heritage semakin banyak diminati. Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta banyak jadi tujuan penggemar wisata heritage. Tapi selain 3 kota tersebut, kota-kota di bawah ini juga menyimpan kisah sejarah yang menarik untuk wisata heritage, baik dari segi bangunan maupun peninggalan lainnya.
1.Lasem*update blog dulu ala-ala travel blogger* NEW BLOG POST: Kesengsem Lasem, Foto-foto Perjalanan Akhir Pekan di Tiongkok Kecil Jawa Tengah (link blog di bio). . Btw untuk foto-foto, vlog, dan artikel-artikel travel yang lama saya posting ulang di blog TRAVLESIA.COM . Silahkan follow atau sekedar scroll-scroll dan kasih double tap: @travlesia @travlesia @travlesia . Kapkhun khap! 🙏 . 📸 by mas @kermit_89 . #lasem #awesomelasem #kesengsemlasem #explorelasem #lasemkotatua #travelblog #travel #travelblogger #alexjourney #travlesia #indonesia
A post shared by Alex Zulfikar (@alexjourney.id) onMar 2, 2018 at 8:33pm PST
Kota Lasem terletak di Kabupaten Rembang. Wisata heritage Lasem menyuguhkan potret kehidupan pecinan di masa lampau dan percampurannya dengan budaya setempat. Klenteng Gie Yong Bo dan Klenteng Cu An Kiong terbuka bagi wisatawan untuk berkunjung dan mengambil foto. Setelahnya kamu harus mampir ke Omah Lawang Ombo, rumah tua yang pada abad 18 dulu digunakan sebagai gudang opium, lalu ke Masjid Jami’ Lasem yang di sekitarnya terdapat makam waliyullah dan banyak jadi tujuan ziarah.
Lasem punya sejarah yang panjang dalam pengelolaan keragaman budaya dan masyarakat. Bangunan-bangunan lama bergaya India-China bertebaran di penjuru Lasem dan jadi daya tarik tersendiri. Sebagai oleh-oleh, kamu bisa membeli batik Karangturi khas Lasem di rumah batik Bu Sutera yang teknik pembuatannya tradisional dan diwariskan turun-temurun.
[Baca juga : Menjelajah Lima Tempat Wisata Menarik Bernilai Sejarah Di Banten]
2. CianjurTjiandjoer : Preanger Regentschappen. Tidak banyak yang tahu kalau dulunya Cianjur adalah ibukota Karesidenan Priangan. Dikarenakan letusan Gunung Gede, ibukota Karesidenan ini mulai tahun 1864 dipindahkan ke Bandung. Dengan masuknya Galuh (awal abad ke-19), wilayah Karesidenan Priangan bertambah menjadi 6 kabupaten; Cianjur, Bandung, Sumedang, Limbangan, Sukapura, dan Galuh. . . . #myheritagetrip #vakansinesia #photos #pic #pics #socialenvy #shopstemdesigns #picture #pictures #snapshot #art #beautiful #instagood #picoftheday #photooftheday #color #all_shots #exposure #composition #focus #capture #moment #hdr #hdrspotters #hdrstyles_gf #hdri #hdroftheday #hdriphonegraphy #hdr_lovers #awesome_hdr
A post shared by अदित्य (@adityaindi) onMar 24, 2018 at 6:13am PDT
Cianjur terkenal akan wisata heritage situs Gunung Padang yang bersejarah. Situs tersebut berupa kumpulan batuan megalitik yang banyak jadi objek penelitian. Di masa kolonial, Cianjur menjadi ibukota Karesidenan Priangan. Priangan atau Preanger lekat dengan sejarah VOC dan Preanger Stelsel, yang memerintahkan warga untuk menanam hasil bumi, terutama kopi. Setelah VOC bangkrut, Daendels membangun jalan raya Anyer-Panarukan yang melewati Cianjur. Makanya Cianjur kaya akan peninggalan sejarah yang bisa kamu telusuri.
Di tengah kota berdiri sebuah pendopo yang pernah hancur akibat gempa tahun 1779 dan dibangun lagi jadi bentuk sekarang pada tahun 1780. Pendopo ini dibangun dengan gaya campuran Eropa yang terlihat dari bentuk tiang-tiang dan terasnya. Tak jauh dari pendopo, kamu akan menemukan kantor pos tertua di Cianjur. Kantor pos ini dulu menjadi pusat persuratan dan telegram di seantero Priangan. Selanjutnya jika kamu mampir ke Jalan Shanghai, kamu akan melihat banyak bangunan khas Tionghoa yang bercampur dengan khas lokal seperti di kawasan pertokoan yang atapnya berbentuk pelana, bangunan klenteng, dan wihara.
3. GombongKlenteng Kong Hwie Kiong Kebumen dibangun th 1898, dibangun kembali th 1969 dikarenakan Kelenteng Kong Hwie Kiong mengalami kerusakan berat di tahun 48-49. Entah mengapa klenteng ini menggunakan pelindung Dewi Samudra seperti banyak kerabatnya di pantai Utara. Padahal klenteng Kebumen terletak di tengah kota.
A post shared by sigit asmodiwongso rmt (@sigit_rmt) onMar 10, 2018 at 3:46pm PST
Belum banyak yang mengetahui Gombong, sebuah kota kecil di Kabupaten Kebumen, sebagai tujuan wisata heritage . Bangunan tua khas kolonial tersebar di sejumlah sudut kota, seperti Benteng van der Wijck, kompleks rumah sakit militer, gedung Chung Hwa Chung Hwi, pabrik rokok klembak menyan, dan gedung-gedung sekolah ala Hindia Belanda. Beberapa bangunan sudah beralih fungsi, namun bentuk aslinya masih dipertahankan. Salah satunya adalah Roemah Martha Tilaar, sebuah rumah tua yang kini menjadi museum dan rumah budaya.
Tak jauh dari pusat kota, tersebar berbagai tempat ibadah yang letaknya saling berdekatan. Misalnya Gereja Katolik Santo Mikael yang dulunya adalah gedung societeit dan kini menjadi gereja tertua di Gombong, Masjid Kauman, dan Klenteng Hok Tek Bio yang bisa dikunjungi oleh masyarakat umum. Sedikit ke pinggiran kota, terdapat wihara yang juga menyediakan tempat bagi kamu yang ingin wisata spiritual atau bermeditasi. Bangunan-bangunan tersebut menjadi bukti keragaman kota Gombong yang terus dipertahankan sampai sekarang.
Menarik kan mengetahui ternyata kota-kota kecil pun punya cerita sejarah dan peninggalannya masing-masing. Tambahkan ketiga kota di atas dalam wishlist wisata heritage kamu ya! (Sumber: Artikel reservasiku.com, Foto Kermit Rachmadijaya)