Di Pulau Onrust terdapat museum dan pusat informasi mengenai Onrust dan pulau-pulau bersejarah di sekitarnya. Memang, Pulau Onrust dan pulau lainnya kini tengah dikelola sebagai wisata sejarah. Pulau Onrust sebenarnya tidak hanya berjaya di masa Belanda. Bahkan sebelum kedatangan Belanda di abad ke-17, pulau ini dijadikan tempat istirahat oleh raja-raja Banten. Tak terbayangkan bagaimana pulau tersebut kala itu. Pasir putih dan pohon rindang yang cocok untuk tempat pelesir.
Pulau kecil ini menjadi saksi sejarah awal nasib nusantara berhadapan dengan kolonialisme Belanda. Di sinilah VOC menggalang kekuatan. Kejatuhan Jayakarta adalah permulaan perputaran nasib itu. Ironis, karena Pangeran Jayakarta sendiri yang memberi izin pada VOC untuk menggunakan Onrust sebagai galangan perbaikan kapal.
Dari tahun ke tahun, VOC mengembangkan pulau tersebut dengan membangun dermaga, benteng, gudang mesiu, bastion, dan kincir angin untuk penggergajian kayu. Tak terlupa pula rumah sakit, tempat dokter, sampai kantor. Ibarat kota kecil di sebuah pulau. VOC pun membangun dengan penuh pertimbangan. Kincir angin dibangun di sisi utara karena anginnya kuat. Sementara di sebelah selatan dibangun galangan kapal yang menghadap ke Pulau Cipir. Karena angin di sebelah selatan tidak terlalu kuat, sehingga aman untuk kapal.
Pulau Onrust berfungsi hanya sebagai galangan kapal. Arkeolog tidak menemukan indikasi bahwa pulau tersebut juga digunakan sebagai tempat pembuatan kapal. Gergaji kayu yang digerakan angin kincir dipakai untuk memperbaiki kapal. Setelah kejatuhan Jayakarta, Gubernur Jendral Hindia-Belanda Jan Pieterzoon Coen kemudian menjadikan Onrust sebagai zona pertahanan utara bagi kantor pusat VOC di Batavia. Onrust pernah porak poranda dilanda serangan Inggris dan juga tsunami akibat letusan Krakatau di tahun 1883.
Ternyata, Pulau Onrust terkenal di daratan Eropa. Beberapa catatan para penjelajah laut dari Eropa menceritakan kehidupan di Onrust bahkan melukisnya. Salah satunya adalah pelaut Inggris legendaris James Cook yang menemukan benua Australia. Ia singgah di Onrust untuk untuk memperbaiki kapal. Salah satu yang menarik adalah catatan Francois Valentijn yang datang di antara tahun 1724-1726. Dalam catatan tersebut, terpapar kisah pejabat Onrust kala itu yang korup dan hidup bagaikan raja.
#1Traveler1Book
Mari Berbagi Buku Cerdaskan Bangsa dengan membawa minimal 1 (satu) buah buku, kemudian bagikan kepada anak-anak usia sekolah (5-15 tahun) di destinasi trip ini.
Foto anak-anak itu dengan bukunya, lalu share foto tersebut ke Twitter, Facebook dan akun media sosial lainnnya yang kamu miliki dengan hashtag #1Traveler1Book.
Price Basic:Rp 89.000,00 / orang
Installments: -
Price Include:1.Kapal Jelajah 3 Pulau
2.Tiket Masuk Taman Arkeologi
3.Air mineral dikapal
4.Es Kelapa.
5.Guide
6. dokumentasi
Price Exclude:- Makan di luar Fasilitas
- Biaya lain di luar fasilitas
- Asuransi
Activities:
Meeting Point:
Muara Kamal
Agenda Acara
- 07:30 - 08:00 : Meeting point di muara kamal
- 08:00 - 08:30 : Perjalanan Menuju pulau kelor
- 08:30 - 10:00 : Sampai Di pulau kelor. hunting foto, Main Air
- 10:00 - 10:30 : Perjalanan dilanjutkan ke pulau cipir
- 10:30 - 12:00 : Stay di Pulau cipir, main air, bernarsis ria.
- 12:00 - 12:30 : Lanjut kepulau Terakhir. Pulau Onrust.
- 12:30 - 13:30 : ISHOMA
- 13:30 - 15:30 : Explore pulau Onrust. ( Penjara Jepang, Makam, museum)
- 15:30 - 16:30 : kembali ke muara kamal
About Me
pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobby yg di bayar...
Operator Contact Details
Only TripTrus member can see operator contact details (Phone, E-mail, etc.).
Please
Sign In or
Register, it's FREE!
Terms and Conditions:
1. Konfirmasi Pembayaran Paling Lambat 1 X 24 jam
2. Pembayaran tanda jadi dianggap hangus jika terjadi pembatalan keberangkatan dari pihak Pemesan.
Terms and Regulations:
-
Necessary Equipments:
-Kaca mata, sun block
- Tikar(buat keluarga)
- Kamera digital/Pocket/ Handycam Buat foto foto dan yang narsis hehehe
- Makanan dan cemilan pribadi
Info:
Akses menuju dermaga Muara Kamal - Jakarta Utara :
1. Transjakarta menuju Kalideres turun shelter atau halte Rawabuaya (Rp. 3.500), naik angkot carry plat hitam ke Muara Kamal sampai mentok Muara Kamal atau Tempat Pelelangan Ikan (Rp. 6.000), jalan kaki menuju dermaga Muara Kamal.
2. Bis apapun yang jurusan Kalideres turun di Perempatan Cengkareng (ciri ada Ramayana), naik angkot carry plat hitam ke Muara Kamal sampai mentok Muara Kamal atau Tempat Pelelangan Ikan (Rp. 6.000), jalan kaki menuju dermaga Muara Kamal.
3. Dari arah Tangerang naik angkutan apapun yang menuju Grogol, turun di Perempatan Cengkareng (ciri ada Ramayana), naik angkot carry plat hitam ke Muara Kamal sampai mentok Muara Kamal atau Tempat Pelelangan Ikan (Rp. 6.000), jalan kaki menuju dermaga Muara Kamal.
4. Taksi sampai Tempat Pelelangan Ikan Muara Kamal, jalan kaki menuju dermaga Muara Kamal.
Jika Peserta tidak mengetahui rute dari tempat asal menuju transit, bisa menanyakan ke panitia. Panitia siap membantu