Memasuki kota Lasem, kami melewati berhektar-hektar ladang garam yang digarap secara tradisional. Lasem memang terkenal dengan industri garam rakyat, ikan asin, dan terasi yang berkualitas tinggi. Konon, baik pembuatan garam, terasi, maupun ikan asin merupakan kemahiran yang diturunkan oleh kaum pendatang dari daratan Cina sejak zaman dulu. Jumlah pendatang Cina di Lasem cepat berkembang, antara lain karena kedatangan ‘kloter-kloter’ baru dari berbagai daerah, antara lain dari Batavia. Kota kecil ini pernah dibanjiri kaum Cina pelarian dari Batavia. Sejarah mencatat, pada Oktober 1740 terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap warga Cina di Batavia, karena VOC beranggapan kedekatan orang Cina dengan pribumi bisa membahayakan kelangsungan bisnis mereka.
Berbekal cerita tentang Cheng Ho (1371 – 1433), seorang Cina muslim kelahiran Yunnan yang menjadi laksamana kerajaan Dinasti Ming, saya bersama rombongan teman-teman singgah ke Lasem beberapa waktu yang lalu. Dari 7 kali perjalanan ke Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, Somalia, dan pantai Swahili di Afrika, tercatat hingga 6 kali Cheng Ho singgah di Pulau Jawa. Dalam perjalanannya yang ke-4, pada tahun 1413, konon semua perahu jung-nya yang berjumlah 63 (lak sam, hitungan dalam dialek Cina Selatan) diterpa angin topan sehingga terpaksa mendarat di sebuah pantai yang kemudian disebut Lasem.
Sebuah sumber lain menambahkan, salah seorang nakoda Cheng Ho bernama Bi Nang Un, yang juga seorang muslim, memohon untuk menetap di Lasem, karena tertarik pada alamnya yang subur dan penduduknya yang bersahabat. Permintaan Bi Nang Un disetujui baik oleh Laksamana Cheng Ho maupun Adipati Wijayabadra, penguasa Lasem saat itu. Namun sang Adipati mensyaratkan agar Bi Nang Un membawa segala sesuatu yang tidak ada di Jawa sebagai pengganti sebidang tanah pemukiman. Setahun kemudian Bi Nang Un kembali mendarat di pantai muara Sungai Regol di Lasem bersama istrinya – seorang putri Campa bernama Na Li Ni — berikut berikut kedua anak mereka yang masih kecil, serta beberapa ahli kesenian. Adapun barang bawaan nakoda Cina tersebut terdiri dari padi campa, ketan hitam, mangga, tebu, dan delima. Ia juga membawa sepasang ayam campa dan merak berbulu warna biru.
Reference: http://www.pesona.co.id/kuliner.wisata/wisata/lasem.kota.tua.di.pantura/006/002/64
#1Traveler1Book
Mari Berbagi Buku Cerdaskan Bangsa dengan membawa minimal 1 (satu) buah buku, kemudian bagikan kepada anak-anak usia sekolah (5-15 tahun) di destinasi trip ini.
Foto anak-anak itu dengan bukunya, lalu share foto tersebut ke Twitter, Facebook dan akun media sosial lainnnya yang kamu miliki dengan hashtag #1Traveler1Book.
Price Basic:Rp 766.000,00 / orang
Installments:- Down Payment : Rp 366.000,00
- Installment 2 : Rp 400.000,00
Price Include:Fasilitas:
1. Transportasi by Elf Jakarta – Rembang – Lasem - Jakarta
2. Menginap 1 malam di Lasem (Hotel Surya, Shared 3 orang/kamar)
3. Makan 3x (1x Lunch, 1x Dinner, 1x Breakfast)
4. Kulineran 2x (Sate Srepeh & Lontong Tuyuhan)
5. Tiket Masuk Wisata
6. Tour Leader
7. Dokumentasi Foto (share)
Price Exclude:Tidak Termasuk:
1. Jajan Pribadi
2. Makan diluar paket
3. Tips Supir, Tour Leader, dan Guide
Activities:- Backpacking
- City Walk
- Cultural trip
- Family Vacation
- Historical Places
- Heritage Tour
- Ceng Ho
- Opium Trail
- Jejak Candu
Meeting Point:
Seven Eleven Dewi Sartika, Cawang
Day 2 - Jakarta - Rembang
Day 1 – Rabu, 18 Februari 2015
14.00 Meeting Point di Seven Eleven Dewi Sartika, Cawang
14.30 Berangkat ke Rembang
Day 2 - Rembang - Lasem - Heritage Tour
Day 2 – Kamis, 19 Februari 2015
04.30 Tiba di Rembang
03.00 Istirahat & Shalat Subuh
06.00 Sarapan Pagi Sate Srepeh
06.30 Berangkat ke Lasem
07.30 Tiba di Lasem
08.00 Heritage Lasem Tour by @Heritagepop
Klenteng Cu An Kiong
Vihara Karuna Dharma
Rumah Oma Opa
Rumah Candu
Pabrik Tegel
Rumah Batik
16.00 Check in Hotel
17.00 Berberes & Istirahat
19.00 Makan Malam & Ramah Tamah dengan Komunitas Heritage Lasem
21.00 Kembali Ke Penginapan
Free Time
Day 3 - Lasem - Jakarta
Day 3, Jumat, 20 Februari 2015
05.30 Morning Call
06.00 Berangkat ke Pasar untuk Sarapan Pagi Sarapan Pagi + Belanja Oleh-oleh
08.00 Check Out
08.30 Berkunjung ke Pasar Batik Lasem
11.30 Berangkat kembali ke Jakarta (Estimasi tiba di Jakarta Jam 02.00)
About Me
Kami percaya semua orang berhak dan butuh berlibur. Tetapi kami juga mengerti bahwa setiap orang memiliki budget yang berbeda. Untuk itulah kami menempatkan diri sebagai travel consultant & organizer.
Operator Contact Details
Only TripTrus member can see operator contact details (Phone, E-mail, etc.).
Please
Sign In or
Register, it's FREE!
Terms and Conditions:
Sistem Reservasi:
1. Pemesanan Min. 14 Hari sebelum Keberangkatan
2. Tanggal Keberangkatan:
a. 18 Februari – 20 Februari 2015
Terms and Regulations:
Notes:
Itinerary could be change anytime, depends on weather’s condition during the event
Please Note:
1. Please don’t bring Animals, Weapons, Drugs, and Illegal Alcohol Drinks.
2. Please don’t hesitate to inform us if you have any Particular illness
Necessary Equipments:
Must Bring Item:
1. Daypack
2. Shoes / Trekking Sandals (No High Heels)
3. Rain Coat / Umbrella
4. Please bring enough clothes
5. Personal Medicine
6. Camera
Activities:
On this 2 days activities we will be alittle bit serious and a lot of fun so please prepare your:
1. Physically
2. Mentally
3. And Enjoy your journey
We will have:
1. Hikking
2. Historical Viewing
3. Kuliner
Info:
Lasem adalah kota yang terkenal dengan Tiongkok Kecil, jadi kita harus dapat menyesuaikan diri dengan berpakaian yang layak untuk perayaan kegiatan Imlek