Curug Genting adalah salah satu potensi wisata alam berupa Air Terjun (Curug) yang di miliki oleh Kabupaten Batang dan sempat populer di masa lampau, tak hanya di kenal oleh wisatawan lokal saja. Sayangnya sejak tahun 2009, Curug Genting sudah tidak dikelola lagi oleh Pemerintah dengan berbagai alasan yang mengundang banyak tanda tanya dan kini seakan menjadi tempat asing yang terisolir. Tak banyak orang yang tau tentang keberadaannya. Meski begitu, keindahannya masih tetap bisa Kita nikmati walaupun mungkin jalan yang dilewati penuh dengan belukar yang liar dan rimbun hampir menutupi jalan setapak yang telah ada. Kondisinya masih tetap natural, terbukti dengan masih adanya Lutung Liar yang bergelantungan, lompat malompat dari satu pohon ke pohon yang lain.
Tak hanya alami, tetapi juga memiliki nilai edukasi yang cukup tinggi, dengan adanya Gapura berwujud Betara Kala dengan aksara jawa di pelipisnya yang bertuliskan"Wening Manjing Gapuro Tunggal". Tulisan tersebut merupakan sebuah sengkalan atau penandaan waktu yang biasa digunakan oleh orang Jawa Kuno. Betara Kala yang mulutnya menganga itu juga memiliki filosofi tersendiri. Kala yang juga berarti Waktu dengan mulutnya yang menganga berarti pula ketika Kita melangkah memasuki Gapura tersebut Kita telah masuk kedalam muLut Sang Kala, dan Kita telah termakan oleh Waktu. Intinya dalam setiap langkah Kita akan termakan oleh Sang Kala (waktu), dan waktu Kita untuk hidup akan semakin berkurang.