Masjid Taqwa Muhammadiyah adalah salah satu masjid terbesar di Indonesia yang terletak di pusat Kota Padang, Sumatera Barat. Berada di kawasan Pasar Raya Padang, masjid yang pertama dibangun pada tahun 1961 berupa bangunan berlantai dua ditandai dengan kubah. Namun pada 6 Januari 1975, masjid pertama mengalami kerusakan berat setelah kubah runtuh. Pada tahun 1977, masjid baru dibangun ulang dan akhirnya selesai pada tahun 1987. Masjid Taqwa Muhammadiyah mengawali arsitektur masjid modern yang tak identik dengan kubah.
Masjid ini dibangun atas prakarsa sejumlah kader Muhammadiyah di Padang, sehingga sering disebut sebagai Masjid Muhammadiyah. Cikal bakal pendirian masjid ini dimulai ketika berdirinya kelompok (ranting) Muhammadiyah di Pasar Jao dan sekitarnya pada tahun 1952 yang anggotanya ketika itu berjumlah 25 orang dan dipimpin oleh Hasan Herbalis.
Pada tahun 1957 terjadi pergolakan Dewan Banteng. Saat itu banyak bangunan yang ditinggalkan pemiliknya termasuk toko di sekitar pasar. Melihat ada satu toko yang roboh dan tidak digunakan lagi, anggota pengajian mencoba meminta izin pada pemerintah setempat untuk mendirikan rumah ibadah di atas tanah toko itu. Setelah mengantongi izin, didirikanlah sebuah surau berukuran 9 × 12 meter dengan lantai dan dinding terbuat dari papan. Melihat ramainya jamaah yang melaksanakan ibadah di surau tersebut, maka pada tahun 1960 dibentuk panitia untuk meningkatkan surau tersebut, dan dicapai kesepakatan untuk membangun Masjid Raya Muhammadiyah. Pembangunan mulai dilakukan pada tahun 1961, setelah persiapan pembangunan seperti pembelian bahan-bahan bangunan telah telah tersedia. Bangunan masjid yang baru ini terdiri dari dua tingkat. Lantai pertama pada saat itu dijadikan tempat ibadah dan lantai atas dijadikan tempat dakwah dan pendidikan. Selain pendidikan SD dan PGA, saat itu juga ada Fakultas Adab, yang kemudian berubah menjadi Fakultas Syariah dan terakhir menjadi Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat yang saat ini telah memiliki kampus pusat di Lubuk Buaya.