Ketika jepang mendarat di pulau weh kota sabang pada tanggal 11 dan 12 maret 1942, mereka mulai membangun benteng-benteng pertahanan diseluruh pesisir pantai Pulau Weh untuk persiapan menghadapi perang asia fasifik, khususnya di tepi pantai berupa benteng pertahanan pantai, dengan di lengkapi meriam-meriam anti kapal perang yang akan medatangi Pulau tersbut. pasukan jepang mejadikan sabang sebagai pelabuhan militer dan garis pertahanan udara terdepan menghadapi ancaman sekutu dari arah barat.
setalah di duduki pasukan jepang, terjadilah kerusakan besar-besaran akibat pemboman oleh ihak sekutu yang menyebabkan pelabuhan internasional sabang di tutup, karena itulah tentara jepang membangun benteng dan juga bunker-bunker di sekeliling garis pantai dan perbukitan sabang untuk memperkuat pertahanan mereka.