Sejak lama Taman Wisata Alam Punti Kayu diketahui telah berkembang menjadi hutan pinus. Tak banyak mengetahui, jika kawasan tersebut sengaja ditanam pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1937 lalu. Awalnya, luas lahan dikembangkan mencapai 98 hektar, kini tersisa 50 hektar. Sebelum Punti Kayu, taman wisata alam tersebut pernah dinamakan Taman Sari serta Syailendra. Hutan Punti Kayu merupakan satu-satunya lokasi wisata hutan di Kota Palembang. Hutan yang memiliki luas 12 hektar ini merupakan paru-paru kota yang di dalamnya tumbuh tanaman yang didominasi oleh tanaman jenis pinus.
Di awal pencanangannya sebagai hutan wisata, Hutan Wisata Punti Kayu memegang teguh fungsinya sebagai tempat konservasi, tempat wisata dan rekreasi, tempat penelitian dan pendidikan, hingga tempat penunjang kegiatan budaya. Tidak mengherankan jika memasuki masa liburan, banyak siswa yang datang dari berbagai sekolah dan mahasiswa yang datang untuk meneliti, belajar sambil mengenal kekayaan flora dan fauna Indonesia.