Villa Yuliana merupakan bangunan peninggalan Belanda. Villa ini dibangun pada tahun 1905 oleh C.A. Krosen selaku Gubernur Pemerintah Hindia Belanda di Sulawesi. Nama Yuliana diambil dari nama anak Ratu Wel Elmina yang pada tahun pembuatan direncanakan akan berkunjung ke Sulawesi, namun tidak jadi. Akhirnya nama anaknya digunakan untuk menamai villa yang sejatinya digunakan untuk penyambutan ratu tersebut. Villa ini memiliki kembaran atau replika di Belanda. Bedanya, ukuran Villa ini jauh lebih kecil dibanding kembarannya di Belanda yang berupa istana, namun dengan bentuk yang masih sama.

Masyarakat sekitar biasa memanggil bangunan ini dengan "Mes Tinggi", dikarenakan fungsi aslinya yang berupa tempat peristirahatan. Arsitektur villa ini adalah campuran arsitektur Eropa dan Bugis. Bangunan ini didominasi warna putih, hijau dan merah. Saat ini, villa ini berfungsi sebagai museum Latemmamala, dengan tiket masuk Rp.2000 rupiah untuk orang dewasa dan Rp. 1000 untuk anak-anak.


Villa Yuliana terletak di jantung kota Watansoppeng, tepatnya di Jl. Pengayoman no.1 Kota Watansoppeng. Atau secara administratif, terletak di Desa Botto, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng.

View Larger Map