penyelenggaraan Birau yang paling meriah dan besar yang berlangsung selama 40 hari 40 malam terjadi pada tahun 1946. Saat itu, Sultan Bulungan Ke X yang bernama Sultan Maulana Djalaluddin dianugerahi pangkat “Letnan Kolonel Tituler” oleh Ratu Belanda Wilhelmina.
Namun, sejak Sultan Maulana Djalaluddin pada 12 Desember 1958 meninggal dunia, tidak ada lagi ditemukan catatan penyelenggaraan Birau di Bulungan, atau bekas Kesultanan Bulungan yang meliputi wilayah Tarakan, Nunukan, Malinau, dan Tanah Tidung, yang sekarang dimekarkan jadi kota dan kabupaten. Tapi, setelah H Jusuf Dali terpilih sebagai Bupati pada tahun 1991, ia menetapkan penyelenggaraan birau setiap dua tahun, yang kemudian oleh Bupati RA Bessing (almarhum) menjadikannya setiap tahun untuk mengembangkan produk wisata di Wilayah Utara Provinsi Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan Negara bagian Sabah dan Serawak Malaysia Timur.