Desa ini juga masih merupakan desa yang terisolir, karena hanya dapat dilalui menggunakan motor air atau speet boat. Menurut Camat Hulu Sungai Drs. Hajilin, Daerah ini konon juga masih menjadi sengketa batas dengan propisi Kalteng. Karena menurut cerita dulunya merupakan wilayah kekuasaan raja Kalteng yang kawin dengan salah satu raja di Tanjungpura. Diakui bahwa pembinaan ke daerah ini masih kurang, karena letaknya yang cukup jauh dengan sarana tranportsi terbatas. Pihaknya mengkawatirkan bahwa wilayah ini akan diklaim oleh pihak Kalteng, karena kawasan ini merupakan daerah perbatasan. Dan masyarakat Kalteng sendiri menurut legenda mengakui bahwa wilayah ini adalah termasuk wilayah kerajaan Kalteng,tempo dulu. Untuk itu pihak Kecmatan Hulu Sungai akan menjernihkan permasalahan ini, mengingat selama ini obyek wisata tersebut memang masuh daerah Ketapang khusunya Kecamatan Hulu Sungai.