Museum Rudana dibangun oleh Nyoman Ridana dan kemudian diremikan presiden soekarno pada tahun 1995. Museum ini dibangun untuk mendedikasikan para pecinta seni. Di museum inilah tempat berbagai pecinta seni, kolektor dan kritikus seni berada seperti sriehadi Soedarson, Affandi, Gusti Nyoman Lempad, Arie Smit, Nyoman Gunarsa dan lain-lain serta terdapat juga berbagai macam koleksi seni rupa yang tidak hanya atraktif tetapi juga mempunyai nilai penting untuk perkembangan seni di Bali ataupun di Indonesia.
Museum yang barada di area seluas 500 m persegi ini dibangun berdasarkan konsep yang diambil dari filosofi Bali yakni Tri Angga yang berarti kaki, badan dan kepala ) dan juga filosofi Tri Mandala yang berarti Halaman luar, halaman dalam dan Halaman utama. Dilantai pertama museum ini merupaa tempat pameran lukisan klasik dan tradidional Bali dan di lantai dua adalah tempat pameran karya lukisan indonesia modern dan juga karya seniman luar negeri. Sedangkan lantai ketiga merupakan tempat pameran kesenian lukisan tradisional dari Ubud dan Batuan Bali.