Pangeran Singosari merupakan nama asli dari Kyai Raden Santri. Beliau adalah seorang yang berdarah biru dari kraton Ngayogyokarto Hadiningrat putra dari Ki Ageng Pemanahan dan saudara kandung dari Raden Sotowijoyo atau sering dikenal dengan nama Panembahan Senopati yang menjadi raja Mataram Islam pertama kala itu masih berada di Kota Gede dan Pangeran Gagak Baning seorang Adipati Pajang tahun 1588-1591. Menjelang kerajaan Mataram Islam berdiri, Pangeran Singosari pernah bertugas menjadi senopati perang yang bertugas menahlukan kembali kadipaten-kadipaten yang ingin memisahkan diri dari Mataram Islam. Setelah panembahan Senopati menjadi raja, beliau ditawari untuk menjadi Adipati sebuah kadipaten namun beliau menolaknya dan memilih pergi dari kraton untuk menumpas berandalan yang ada di Magelang dan menyebarkan agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan oleh ayahandanya (Hasabu, 2004: 1).
Raden Santri adalah sebuah nama samaran yang digunakan oleh Pangeran Singosari agar tidak diketahui oleh pihak Kraton. Bagaimanapun juga beliau masih dibutuhkan oleh pihak kraton. Beliau berkelana dan akhirnya menetap di dusun Santren, Gunung Pring, Muntilan (Hasabu, 2004: 1).
Komplek makam Kyai Raden Santri merupakan komplek makam Puroloyo atau komplek makam keluarga kraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Saat ini komplek makam tersebut dikelola oleh Yayasan Kyai Raden Santri yang telah berbadan hukum sejak1992