shop-triptrus

Trips n Tips

Jalan-Jalan ke Kota Batik, Bukan Cuma Yogyakarta Nih!

Indonesia

TripTrus.Com- Bicara soal batik, kamu pasti langsung bisa membayangkan tempat-tempat mana saja yang sangat identik dengan kerajinan tangan satu ini. Pergi ke sana untuk menghabiskan long weekend berikutnya tampaknya seru nih. Selain berwisata kota, kamu juga bisa mengunjungi pusat batik dan belajar sejarah serta cara pembuatannya.

Well, langsung saja lima kota tujuan wisata batik kita kali ini. Mana saja sih lima kota tersebut? Yuk langsung saja simak daftar berikut ini!

1. Yogyakarta

Kamu pasti sering banget mendengar nama kota ini jika bicara soal batik. Yap! Selain jadi tujuan wisata sejarah dengan keraton dan budayanya, Yogyakarta memang merupakan daerah yang paling dikenal orang dengan batiknya.

Ada banyak macam motif batik yang lahir dari kota yang masih kental 'aroma' Jawa-nya ini. Kamu bisa menjumpai motif batik khas seperti sekar jagad, pamiluto, udan liris, truntum sri kuncoro, sido mukti, sido asih, dan masih banyak motifnya lainnya di sini.

Hampir semua pusat belanja oleh-oleh yang ada di Yogyakarta juga menjual batik. Tak hanya kainnya saja, mereka juga punya olahan dari kain batik yang sudah jadi kemeja, dress, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kamu bisa menemukan penjaja batik di sepanjang Jalan Malioboro ataupun Pasar Beringharjo. Kalau berlibur ke Yogyakarta, jangan lupa beli oleh-oleh kain batik khas mereka ya!

2. Solo

Tak jauh dari Yogyakarta, kamu juga bisa menjangkau kota ini dengan tiket promo Citilink. Yap, benar! Kita bakal jalan-jalan ke Solo, atau yang juga dikenal dengan nama Surakarta. Kota ini juga salah satu penghasil batik yang terkenal.

Museum Batik Danar Hadi yang wajib banget kamu kunjungi, ada di kota Solo. Tempat ini punya koleksi batik terlengkap di Indonesia. Seperti Yogyakarta, batik Solo juga punya motif khas. Yuk, mampir ke kota ini untuk tahu lebih banyak tentang batiknya.

3. Pekalongan

Yang tak kalah terkenal, kamu pasti sering mendengar orang-orang memperbincangkan batik Pekalongan. Kota yang satu ini memang termasuk salah satu penghasil batik yang sudah dikenal luas.

Batik Pekalongan juga dikenal sebagai batik pesisir. Batik dari kota ini punya warna yang cenderung lebih cerah dan beragam dibanding batik Yogyakarta atau Solo. Kota ini juga punya Museum Batik yang wajib kamu kunjungi, yang terletak di Jalan Jetayu. Kamu bisa belajar sejarah batik di sana.

4. Cirebon

Kalau kamu kenal dengan motif batik mega mendung, yang bentuk gambarnya menyerupai awan, dengan warna biru yang cenderung hitam, kamu harus tahu juga dari mana batik itu berasal. Setelah jalan-jalan ke tiga kota sebelumnya, kita lanjut ke Cirebon.

Yap! Cirebon memang terkenal sebagai kota kelahiran batik mega mendung, motif yang juga dipengaruhi unsur Tionghoa. DIkisahkan, pada masa itu Sunan Gunung Jati menikahi seorang wanita Tionghoa bernama Oeng Ti.

5. Lasem

Yang terakhir dari lima besar kota penghasil batik paling terkenal, kamu wajib tahu dan berkunjung juga ke Lasem. Lasem sendiri sebenarnya merupakan kecamatan di wilayah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Biasa disebut juga sebagai Tiongkok Kecil di Utara Jawa, kota ini jadi tempat pendaratan pertama orang-orang Tionghoa di Jawa. Hingga kini, kamu masih bisa melihat berbagai peninggalannya, yang salah satunya adalah motif batik.

Nah, sudah tahu mau liburan menuju kota-kota penhasil batik ini. Tak hanya bisa melihat- lihat dan berbelanja, kamu juga harus belajar sejarah batik langsung dari tempatnya nih. Well, selamat berlibur ya! (Sumber: Artikel gosumut.com Foto 

...more

Pantai Watu Bale, Spot Menarik Berfoto di Kebumen

Kab. Kebumen, Jawa Tengah

TripTrus.Com - Kebumen salah satu daerah di Jawa Tengah yang terkenal memiliki tempat wisata keren, mulai dari wisata alam, sejarah hingga deretan pantai indahnya. Salah satu pantai tersembunyi di Kebumen bernama Pantai Watu Bale.

Pantai Watu Bale terbilang pantai yang cukup sempit dan memiliki pasir berwarna hitam, walaupun begitu Pantai Watu Bale cukup memikat hati wisatawan. Pesona Pantai Watu Bale adalah spot-spot fotonya yang disusun sedemikian rupa sehingga nampak kece. Pantai Watu Bale memiliki lebih dari 3 buah selfie Desk yang sudah disediakan agar wisatawan berfoto dengan background yang unik. Tiga spot itu adalah Tebing Titanic, Jembatan Segitiga, dan Rumah Pohon.

Salah satu spot selfie di Pantai Watu Bale adalah Bukit Titanic, yaitu sebuah bukit dengan bangunan berbentuk ujung kapal yang dibuat dari kayu.  Sahabat Sporto akan melihat sebuah kapal titanic yang dibangun di atas tebing Watu Bale, menciptakan kesan seolah ada sebuah kapal yang berlayar melintasi samudra Hindia.

Selain Tebing Titanic, ada spot foto bernama Jembatan Segitiga, jembatan ini berbentuk segitiga yang instragamable. Jika ingin mendapatkan foto keren di jembatan segitiga Pantai Watu Bale, datanglah pada saat cuaca cerah dan langit yang biru agar hasil foto lebih berkesan.

Selain itu, Pantai Watu Bale meiliki rumah pohon dengan pemandangan laut yang biru dan luas. Untuk konsep rumah pohon ini hampir mirip dengan Kalibiru di Kulon Progo, bedanya adalah background yang didapat lautan bebas dengan karang di kiri kanan. Sahabat Sporto bisa melihat panorama alam yang luar biasa. Jadi selain bisa menikmati suasana semilir angin laut dengan suara deburan ombak yang menyapu karang,  juga dapat mengambil foto dengan spot-spot yang memukau. (Sumber: Artikel sportourism.id Foto metrotvnews.com)

...more

Waktu Terbaik Mengunjungi Pulau Sumba

Sumba, Nusa Tenggara Timur

TripTrus.Com - Objek wisata di Pulau Sumba semakin hari semakin diminati wisatawan, khususnya mancanegara. Bupati Sumba Barat, Agustinus Niga Dapawole mengatakan, hingga 2015 wisatawan Asing masih mendominasi pengunjung di Pulau Sumba ."Jumlah wisatawan asing 9 ribu dan domestiknya 4 ribu," kata Agustinus di Kementrian Pariwisata, Jakarta Pusat.

Tiga wisawatan Asing yang kerap datang ke Sumba ialah dari warga negara Singapura, Prancis, dan Jepang. Wisata Alam menjadi wisata favorit yang ditawarkan di pulau Sumba , maka pengunjung yang datang ke Sumba harus memilih waktu yang tepat agar terhindar dari musim hujan. Ini penting untuk Anda yang ingin surfing.Agustinus menambahkan waktu yang terbaik untuk wisawatan mengunjungi pulau Sumba ialah Juli. "Bulan Juli paling bagus untuk surfing di pantai, cuacanya cerah , " tambahnya.Selain pantai, pulau Sumba juga memiliki air terjun yang indah yaitu air terjun lapopu yang airnya begitu jernih. Rumah- rumah di pedesaan Sumba juga begitu unik."Rumah bangunan di perkampungan Sumba ada tiga tingkat, tingkat pertama buat taruh makanan kemudian tingkat kedua buat tidur dan masak, tingkat ketiga buat duduk/ bale-bale pertemuan," tutupnya. (Sumber: Artikel metrotvnews.com Foto Lewaguy)

...more

Indonesia Destinasi Wisata Terbaik Dunia Versi Dive Magazine

Indonesia

TripTrus.Com - Sektor pariwisata nasional kembali mendapat pengakuan internasional. Majalah pariwisata dunia, Dive Magazine, menobatkan Indonesia sebagai destinasi wisata terbaik di dunia. Gelar prestisius itu diraih Indonesia selama dua tahun berturut-turut, yakni 2016 dan tahun ini.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi warganet (netizens) yang telah berpartisipasi memberikan suaranya dalam jajak pendapat yang dilakukan Dive Magazine. Secara khusus dia mengapresiasi anak-anak muda yang tergabung dalam Generasi Pesona Indonesia (GenPI) dan Generasi Wonderful Indonesia (GenWI), yang dianggap menjadi motor penggerak karena aktivitasnya mempromosikan pariwisara nasional melalui berbagai media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twiter, Youtube, WeChat, Weibo, Line, Path, dan lainnya.

“Teruslah mempromosikan destinasi wisata Indonesia, events dalam kalender wisata nasional dan daerah, serta kebijakan kepariwisataan,” pinta Arief Yahya, Jumat (3/11).

Terbit sejak 1995, Dive Magazine menjadi salah satu referensi para pelancong dari seluruh dunia. Penghargaan dari majalah tersebut menjadi promosi gratis dan efektif untuk mendongkrak nilai jual Wonderful Indonesia.

Sama seperi tahun-tahun sebelumnya, Dive Magazine membagi 3 kategori penghargaan Dive Travel Award, yakni Best Destination 2017, Best Dive Centre or Resort 2017, dan Best Liveboard 2017.

Pada 2016, Indonesia merebut gelar juara di kategori Best Destination. Tahun ini, penghagaan serupa berhasil dipertahankan dengan mengalahkan negara tetangga, Filipina, dan Kepulauan Azores di Portugal. Indonesia tampil sebagai juara dengan jumlah suara mencapai 13.845 berdasarkan polling yang berlangsung pada Mei lalu.

Selain menjadi destinasi wisata terbaik di dunia, Indonesia merebut penghargaan kategori Best Dive Centre or Resort 2017.Siladen Resort dan Spa di Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, terpilih menjadi juara,megalahkan Resort Oblu Heneli di Maladewa.“Tahun ini, Indonesia benar-benar menjadi favorit juara. Bahkan sejak awal voting, Indonesia sudah mengumpulkan 1.076 suara dari total 9.399 suara, atau mendapatkan 11,45 persen,” demikian keterangan tertulis Dive Magazine.

Dominasi Indonesia untuk kategori tempat menyelam (diving spot) favorit belum terpatahkan. Di ketegori ini, Indonesia mendominasi dengan menempatkan tujuh diving spot di jajaran 10 besar. Di antaranya, Wakatobi di posisi ketiga, Misool Raja Ampat di posisi kelima, dan Papua Paradise di posisi keenam.

Majalah tersebut juga mengulas, dengan modal mencapai 17.000 lebih pulau, Indonesia memiliki ribuan spesies dan habibat dengan repeat visitor tertinggi. Indonesia memiliki destinasi populer kekinian, yakni Taman Nasional Komodo, hingga hamparan pantai pasir hitam dan Pulau Lembeh di Bitung, Sulawesi Utara. Kemenangan Indonesia sudah bisa diprediksi karena memiliki wisata lengkap mulai dari air, daratan, sampai pengunungan. Demikian laporan Dive Magazine melalui laman mereka, Kamis(2/10).

Adapun untuk kategori Best Liveboard 2017 dimenangkan oleh Sea Hunter di Cocos Island, Costa Rica. Indonesia diwakili Pelagian dari Sulawesi dan berhasil duduk di peringkat kedua.

Bagi Menpar Arief, kemenangan Indonesia tersebut diyakini mendongkrak citra pariwisata Indonesia di mata dunia. “Produk wisata itu destinasi. Maka destinasi bakal mahal kalau brand itu semakin tinggi. Karena itu, penghargaan dunia dari Dive Magazine ini, sudah tentu akan mendongkrak brand value Indonesia sebagai World’s Best Destination 2017 pilihan pelancong,” ujar Menpar.

Daftar lengkap pemenang Dive Travel Award:

Best Destination 20171. Indonesia2. Filipina3. Azores4. Meksiko5. Maladewa6. Mesir/Laut Merah7. Bahama8. Thailand9. Fiji10. Papua Nugini

Best Dive Centre or Resort 20171. Siladen Resort and Spa, Bunaken, Indonesia2. Oblu Heneli, Maladewa3. Wakatobi, Indonesia4. Lembeh Resort, Indonesia5. Atmosphere Dauin, Filipina6. Misool, Indonesia7. Papua Paradise, Indonesia8. Atlantis Diving Centre, Indonesia9. Blue Corner Dive, Indonesia10. Aiyanar, Filipina

Best Live Board 20171. Sea Hunter, Cota Rica2. Pelagian, Indonesia3. Bahamas Aggresor4. FeBrina, Papua Nugini5. Nautilus Explorer, Meksiko6. M/V, Galapagor Master7. M/V Sea Spirit, Maladewa8. M/y Blue Horizon, Laut Merah9. M/V Ocean Shapire, Maladewa10. Carpe Vita, Maladewa

(Sumber: Artikel beritasatu.com )

...more

Tumbuh 25,68%, Pariwisata Indonesia Lampaui Pertumbuhan Asia Pasifik

DKI Jakarta, Indonesia

TripTrus.Com - Masyarakat Indonesia rupanya hobi berwisata dan menjelajah destinasi yang baru di dunia. Tak sekadar dadakan, akan tetapi tren masyarakat Indonesia ingin berlibur juga memiliki perencanaan yang matang.

Hal itu terungkap dalam survei Travelport, platform travel niaga yang melakukan survei terhadap wisatawan global dengan 11 ribu responden.

Di dalam survei terungkap, wisatawan Indonesia menyukai kegiatan penelitian untuk membuat rencana perjalanan. Sebanyak 93 persen menggunakan video dan foto dari media sosial. Padahal, rata-rata masyarakat Asia Pasifik adalah 76 persen.

Sebanyak 71 persen wisatawan Indonesia menggunakan pencarian suara atau voice search. Angka itu tertinggi kedua setelah masyarakat China di 72 persen. Sebanyak 84 persen masyarakat Indonesia masih lebih memilih untuk berkonsultasi dengan agen perjalan profesional.

"Sektor pariwisata Indonesia telah mencatat pertumbuhan signifikan 25,68 persen sepanjang tahun ini, melampaui kawasan Asia Pasifik dan pasar negara berkembang lainnya," ujar Managing Director Asia Pacific Travelport, Mark Meehan dalam keterangan tertulis, Rabu (15/11).

Sebanyak 68 persen pelancong Indonesia memesan perjalanan mereka melalui smartphone. Angka ini tertinggi di seluruh dunia. Saat dalam perjalanan, sebanyak 80 persen wisatawan Indonesia mengatakan boarding pass digital dan e-ticket membuat perjalanan menjadi lebih mudah. Lalu sebanyak 84 persem wisatawan merasa penting untuk dapat tetap dapat berhubungan atau melakukan kontak saat bepergian. Lalu saat tiba di tempat tujuan sebanyak 83 persen pelancong Indonesia menghargai waktu untuk diri mereka sendiri selama dalam perjalanan bisnis. Mark menilai kebutuhan bagi industri perjalanan dan perhotelan global bahkan mencapai USD 7,6 triliun.

"Karena itu perhotelan wajib beradaptasi secara terus menerus untuk memberikan layanan yang responsif, relevan dan tepat waktu bagi pelanggan," katanya.

Dia mendorong penyedia layanan perjalanan harus tetap relevan, memberikan alat dan konten digital tepat waktu yang merupakan sarana penting untuk menjangkau dan memuaskan wisatawan Indonesia. Hal itu dimuli sejak saat mereka melakukan penelitian sampai mereka kembali dari perjalanan mereka.

"Kami platform travel niaga perjalanan Travelport siap mendukung pertumbuhan digital industri di Indonesia," katanya. (Sumber: Artikel jawapos.com)

...more

Wisatawan Indonesia Nomor 3 Paling Digital di Dunia

DKI Jakarta, Indonesia

TripTrus.Com - Travelport merilis hasil risetnya tentang potret wisatawan dunia. Ada 19 negara yang disurvei potret wisatawannya. Dan wisatawan Indonesia menempati posisi ketiga paling digital di dunia, setelah India dan Cina.

Berikut hasil lengkap hasil riset Travelport seperti dipaparkan Mark Meehan, Managing Director Asia Pasific Travelport dan Raymond Setokusumo Predir PT Galileo Indonesia Perdana yang juga di Restoran Plataran Menteng.

Travelport melakukan survei pada 11 ribu responden wisatawan global dengan rentang usia 19-55 tahun, khusus melihat penggunaan alat digital dalam merencanakan, memesan dan melakukan perjalanan. Dari 19 negara wisatawan yang disurvei, salah satunya Indonesia. Hasilnya menarik, traveler Indonesia ternyata berada di posisi tiga bisa paling digital. Ada empat tahapan perjalanan wisatawan yang disurvei: planning (perencanaan), booking (pemesanan), the journey (perjalanan) dan in destination (di tempat tujuan).

The Global Digital Traveler Research yang dilakukan Travelport ini merupakan survei online memanfaatkan sampel wisatawan Toluna Research pada bulan Agustus 2017. Resoponden yang disurvei setidaknya telah melakukan satu penerbangan kembali tahun lalu. Wisatawan Indonesia menjadi salah satu yang diriset dikatakan Meehan, mengingat pertumbuhan pariwisata di Indonesia tumbuh secara signifikan sekitar 25,68 persen pada tahun ini, melampaui kawasan Asia Pasifik dan pasar negara berkembang lainnya.

“Kami berharap dengan paparan riset ini, bisa menjadi acuan penyedia layanan perjalanan, agar tetap relevan dalam memberikan alat dan konten digital yang tepat waktu yang merupakan sarana penting dalam menjangkau dan memuaskan wisatawan Indonesia mulai dari mereka merencanakan perjalanan hingga kembali dari perjalanan mereka,” terang Meehan.

Raymond menambahkan, itulah mengapa penting bagi pelaku di bisnis perjalanan dan wisata beradaptasi dengan perkembangan digital wisawatan Indonesia. Apakah itu agen wisata maupun airlines. Ia menyebut mengutip angka IATA (The International Air Transport Association) setidaknya ada 360 juta orang Indonesia akan melakukan perjalanan pada 2036. “Tahun 2016 saja angkanya sudah mencapai 120 juta, diprediksikan akan ada tambahan sekitar 235 juta penumbang baru,” imbuhnya.

Menurut Raymond, dulu dukungan digital hanya untuk transaksi saja. “Sekarang dengan dukungan digital, airlines pun terus beradaptasi. Penumpang kini bisa menentukan posisi tempat duduk, menentukan maksimal bawaan mereka. Dulu dibatasi hanya satu batasan maksimal, sekarang dengan banyak pilihan. Kita jadi lebih fleksibel,” ujarnya.

Meehan menambahkan temuan Travelport menunjukkan pentingnya alat digital bagi wisatawan sepanjang perjalanan mereka. “Kami mengindentifikasi adanya kebutuhan bagi industri perjalanan dan perhotelan global nilainya 7,6 triliun dolar Amerika untuk beradaptasi secara terus menerus untuk memberikan layanan yang responsif, relevan dan tepat waktu bagi pelanggan,” ujarnya.

Travelport merupakan perusahaan teknologi yang menyediakan solusi digital baik untuk agen travel maupun airlines. Di Indonesia, Travelport menjadi rekanan bagi Panorama, Dwidaya, Smilling Tour juga Traveloka dalam membangun digital platform mereka. Total ada 400 perusahaan termasuk airlines yang sudah menjadi rekanan mereka.

Ketika melakukan perencanaan perjalanan (planning), 93% wisatawan Indonesia menggunakan video dan foto di media sosial yang diunggah temannya dalam menentukan tujuan wisata mereka. Angka ini sangat tinggi dibanding negara lain di Asia Pasifik yang hanya 76%. Dan 71% wisatawan yang diriset menggunakan pencarian suara ketika mencari tujuan wisata, angka ini kedua setelah Cina hanya beda 1 persen dengan 72%.

“Walau demikian menariknya, mereka masih membutuhkan konsultasi dengan agen perjalanan profesional dalam memutuskan perjalanan wisata mereka. Ini ditunjukkan dengan 84 persen wisatawan menggunakan konsultasi agen perjalanan,” terangnya.

Saat pemesanan perjalanan, saking digitalnya wisatawan Indonesia, mereka akan memilih hotel yang memiliki fasilitas wifi di dalam kamar mereka. “Wisatawan Indonesia akan menolak jika hotel men-charge untuk wifi, sekitar 63 persen angkanya, beda sedikit dari angka global 61 persen,” ungkap Meehan. Dan ketika booking, 68% wisatawan melakukannya melalui ponsel pintar mereka. Bahkan untuk corporate trip pun, 35% bahkan melakukannya melalui aplikasi mobile. Dan 43% responden menyatakan frustasi jika harus memesan elemen-elemen perjalanan secara terpisah, semisal booking tiket pesawat, hotel atau trip wisata mereka secara terpisah.

Ketika dalam perjalanan pun demikian, wisatawan Indonesia ingin selalu terhubung dengan keluarga atau koleganya. Ini ditunjukkan dengan 84% menyatakan bahwa ingin selalu terhubung saat bepergian apakah melalui telepon internet maupun video call. “Dalam perjalanan mereka tidak ingin dibuat ribet dengan urusan print tiket, ini terlihat dari 80 persen menyatakan boarding pass digital dan e-ticket membuat perjalanan lebih mudah,” terangnya.

Saat sudah tiba di tujuan, 64% wisatawan bisnis sangat menghargai layanan concierge di ponsel pintar mereka. “Lalu 57 persen pelancong lebih memilih check in hotel melalui aplikasi dan 80 persen yang disurvei menyatakan akan memberikan review pada hotel dan restoran yang mereka kunjungi, sedangkan riset global menunjukkan hanya 75 persen memberikan review,” ujarnya. (Sumber: Artikel swa.co.id)

...more

Lava Flow Jadi Tempat Menyelam Terbaik di Banda Neira

Banda Neira

TripTrus.Com - Banda Neira tak hanya menjadi jalur perdagangan rempah saat masa VOC menjajah Indonesia. Tetapi, juga menjadi surga bawah laut yang punya terumbu karang nan melimpah. Jika hendak menyebur dan merasakan sensasi menyelamnya, Anda maka wajib banget datang ke lava flow sebuah spot penyelaman terbaik di Maluku. Anda akan bermanja ria melihat indahnya terumbu karang di sana.

Lava Flow ini bahkan sudah terkenal di dunia, sudah banyak penyelam Internasional lalu lalang, dan merasakan kenikmatan serta pesonanya. Tak hanya terumbu karang, ikan cantik pun akan bisa ditemukan ketika berada di sana. Terumbu karang ini terbentuk setelah meledaknya gunung Api di tahun 1988. Sejak saat itu, terumbu karang mulai tumbuh di lahar yang dingin hingga kini.

Hanya saja, bagi Anda yang belum ahli menyelam atau snorkeling disarankan untuk menggunakan pelampung jangan sampai terumbu karang Anda injak dan merusaknya. Sebab, menumbuhkan terumbu karang sehat dan bagus itu membutuhkan waktu hingga ratusan tahun lamanya.

Untuk menyelam sendiri harga yang ditawarkan mulai Rp1 juta hingga Rp5 juta sesuai dengan kru penyelaman. Sedangkan snorkeling, Anda hanya perlu Rp100 ribuan untuk melihatnya dari permukaan saja. (Sumber: Artikel lifestyle.okezone.com Foto youtube.com)

...more

Pariwisata Jadi Primadona Baru Perekonomian Indonesia

DKI Jakarta

TripTrus.Com - Deputi III Kantor Staf Kepresidenan Denni Purbasari mengatakan sektor pariwisata bisa menjadi primadona baru bagi perekonomian Indonesia. Sektor tersebut terus memberikan kontribusi positif. "Dalam banyak aspek, pariwisata bisa menjadi harapan Indonesia," katanya di KSP, Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017. 

Denni mengatakan indeks daya saing pariwisata Indonesia terus meningkat sejak 2013. Saat itu Indonesia berada di peringkat ke-70. Pada 2015, posisinya meningkatkan ke posisi ke-50 dan tahun ini berada di peringkat ke-42.

(Sumber: Artikel disbudpar.acehprov.go.id)

Dia menuturkan pemerintah melakukan beragam cara untuk mendorong sektor tersebut. Salah satunya meningkatkan pelayanan dan melakukan promosi destinasi wisata baru. 

Pemerintah telah menetapkan 10 daerah wisata baru. Kesepuluh destinasi tersebut di antaranya Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, dan Candi Borobudur di Jawa Tengah. Selain itu, Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara.

Dari sisi devisa, sektor pariwisata menyumbang US$ 12 miliar pada 2016. Sebanyak 11 juta orang bekerja di sektor tersebut pada tahun yang sama. Jumlahnya kini tercatat meningkat menjadi 12 juta orang. 

Kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional tahun lalu sebesar 4,03 persen dan pada 2015 sebesar 4,25 persen. "Tahun ini kontribusinya 5,5 persen," ujar Denni. 

Wisatawan mancanegara tercatat melakukan 10 juta kunjungan pada 2015 dan 12 juta kunjungan pada 2016. Sedangkan untuk wisatawan Nusantara tercatat melakukan 256 juta kunjungan pada 2015 dan 264 juta kunjungan pada tahun berikutnya.  (Sumber: Artikel tempo.co)

...more

Jelajah Wisata Sejarah Cagar Budaya Situs Lebak Kosala

Kampung Lebaksangka, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

TripTrus.Com - Situs Lebak Kosala juga dikenal dengan Situs Lebak Sangka merupakan peninggalan tradisi megalitikum berbentuk punden berundak sebanyak lima undakan. Di setiap undakan terdapat menhir atau batu berbentuk tugu.

Dinamakan juga Situs Lebak Sangka karena terletak di Kampung Lebaksangka, Desa Lebak Gedong, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Lokasi situs mudah dicapai dengan akses jalan cukup baik. Perjalanan dari pusat kota Rangkasbitung memakan waktu lebih kurang 4 jam. Akses jalan yang berliku, menanjak dan didominasi oleh turunan panjang dengan pemandangan alam yang indah menjadi tantangan tersendiri bagi para penggemar traveling dan touring.

Daerah ini berada dalam kawasan konservasi hutan lindung taman nasional Gunung Halimun-Salak yang membentang sepanjang 113.357 ha. Membelah 3 kabupaten dan 2 provinsi, Jawa Barat dan Banten yaitu kabupaten Bogor, kabupaten Sukabumi, dan kabupaten Lebak. Kawasan ini telah menjadi kawasan Konservasi sejak tahun 1929 setelah warga Belanda bernama Van Tricht melakukan penelitian.

Di pintu masuk, terpampang nama situs Lebak Kosala pada sebuah papan berukuran 1 x 2 meter. Suasana alam yang segar dan bebas polusi, menemani berjalan kaki sejauh 300 meter melewati pemukiman warga dan persawahan menuju lokasi.

Situs Lebak Kosala termasuk lengkap karena selain punden berundak, menhir, dan altar, juga ditemukan Arca Kolasa. Arca merupakan batu berbentuk patung setinggi 50 cm. Keberadaan batu-batu tersebut merupakan bagian dari media untuk pemujaan leluhur. Namun sayang, keberadaan arca sudah tidak ada, hilang sejak bebrapa tahun yang lalu seperti dijelaskan oleh Usup, salah seorang Juru Pelihara Situs yang mendampingi Wisnu Wirandi, Penggiat Budaya dari Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ada 6 orang yang bertugas sebagai Juru Pelihara Situs Lebak Kosala yaitu: Abah Murja, Asep, Usup, Nurhalim (mendapat SK dari Pemda Lebak) sedangkan Oding dan Nurmawati (mendapat SK dari Balai Pemeliharaan Cagar Budaya Provinsi Banten).

“Arca Kosala sudah hilang tidak diketahui keberadaannya dimana,” ucap Wisnu menirukan Juru Pelihara, beberapa waktu lalu di lokasi Situs Lebak Kosala.

Menhir-menihr di Situs Lebak Kosala berupa batu-batu menyerupai papan (slab stone) dengan permukaan cukup halus, dan juga batu-batu papan yang diatasnya terdapat batu-batu berbentuk bulat memiliki diameter 15-20 cm. Penduduk setempat menyebut batu-batu tersebut sebagai “Batu Pelor”.

Temuan-temuan batu tersebut membawa pengunjung ke suasana masa lalu. Batu-batu yang dilapisi lumut tersebut pada masanya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sesaji pada ritual kepercayaan. Situs ini terjaga dengan baik.

Konon, cerita yang beredar di masyarakat setempat susunan bebatuan itu merupakan bekas petilasan Prabu Kian Santang saat menyebarkan agama Islam di tanah Banten. Seperti dikisahkan dalam pupuh budaya Sunda, putra dari Prabu Siliwangi ini berusaha mengislamkan bumi Nusantara hingga ke tanah Banten dengan berbagai cara.

Namun kepercayaan warga setempat itu sempat terbantahkan ketika peneliti dari ITB mulai melakukan penelitian dan ekskavasi kawasan situs. Hasil kajian tersebut menjelaskan secara detail bahwa, kawasan situs Lebak Kosala pertama kali dibangun pada abad ke 4. Hal ini didasarkan pada penemuan berbagai barang pecah belah seperti keramik dan tembikar. Selain itu, penelitian juga mengungkapkan bahwa kawasan ini dipergunakan sebagai tempat pemujaan dan makam kuno karena ditemukan beberapa nisan dan kolam pemandian untuk penyucian diri.

Hingga saat ini, Situs Lebak Kosala menjadi wisata sejarah yang sering dikunjungi baik dari lokal maupun pengunjung dari luar kota. Bagi Anda ingin berwisata sejarah di Banten, situs Lebak Kosala biasa menjadi destinasi wisata dan masih banyak peninggalan tradisi megalitikum di Banten khususnya di Lebak salah satu yang banyak dikunjungi yaitu Situs Lebak Kosala ini. Kawasan situs juga menawarkan keindahan alam nuansa pegunungan. (Sumber: Artikel-Foto pelitabanten.com)

...more

Mengajak Anak Muda Telusuri Keberagaman di Lasem

Lasem, Kabupaten Rembang

TripTrus.Com - Untuk  mengajarkan nilai luhur, maka anak muda dari berbagai daerah diajak untuk ikut telusuri keberagaman di Lasem. Setidaknya ada 10 anak muda dari berbagai daerah, akan ikut telusuri keberagaman di lasem, Jawa Tengah. Bagian dari pengenalan tentang harmonisnya kehidupan antar etnis, kepada generasi penerus.

Program yang dibuat dengan nama “Lasem Pluralism Trail”, berlangsung dari 12–15 Oktober 2017, di Semarang dan Lasem. Para peserta yang lolos yang diadakan Ein Institut Semarang ini di antaranya Antonio Winatian, dari Medan; Dedy  Ibmar dari Riau; Fajar Tumanggor, dari Medan; Jenny Anggita dari Jakarta; Ni Luh Putu Juli Wirawati dari Yogyakarta.

Selain itu ada anam Lintang Ayu Saputri daro Purwokerto; M Dalhar Sobri dari Jepara; Maria Nofianti perwakilan Purwokerto; Muhammad Arief Rahadian dari Jakarta dan Zulyan Epi perwakilan Surakarta. Direktur Ein Institut Ellen Nugroho mengatakan, program yang dijalankan itu untuk mempromosikan praktek hidup berdampingan dan keberagaman di kalangan anak muda. Agar bisa ditularkan ke penjuru negeri.

“Setelah mencermati dan mendialogkan ratusan aplikasi yang masuk Komite Seleksi Bea Siswa Lasem Pluralism Trail, akhirnya sepakat memilih sepuluh anak muda sebagai penerima beasiswa. Mereka akan mengikuti kegiatan ini, ” ujarnya, Rabu, 11 Oktober 2017.

Lebih lanjut, Ellen memaparkan,program ini menyediakan kesempatan bagi anak-anak muda untuk menimba pengalaman dan pengetahuan, mengasah keterampilan, berinteraksi serta membuka peluang berjejaring. “Diharapkan dengan kegiatan positif ini anak-anak muda dapat menjadi ujung tombak pemupus prasangka,” harap Ellen.

Foto: youtube.com

Selama mengikuti kegiatan “Lasem Pluralism Trail”, mereka akan terlibat secara aktif dalam lokakarya, diskusi dan juga tur mengelilingi Lasem, kota yang terkenal sebagai laboratorium kebhinekaan.

Tempat berbaurnya berbagai etnis dan budaya, mengunjungi Klenteng Gie Yong Bio, Klenteng Cun An Kiong, pantai Bangun, Karang Jahe, Rumah Batik Sekar Kencana, Pabrik Tegel LZ, Susur Sungai Dasun–Pulau Gosong,Pabrik Roti Indonesia, Museum Batik Nyah Lasem dan wisata kuliner ke Kampung Tuyuhan.

“Kami akan memfasilitasi anak-anak muda ini untuk beriteraksi dengan para tokoh agama, sejarawan, dan budayawan setempat. Kami juga menghadirkan pakar kajian agama dan peneliti sosial budaya.” (Sumber: Artikel indochinatown.com Foto pgsp.big.go.id)

...more
ButikTrip.com
remen-vintagephotography

Upcoming Trips

Treaking Gunung Papandayan
25 - 26 Apr 2025
Trekking Gunung Papandayan
02 - 03 May 2025
Baduy Dalam
03 - 04 May 2025
Trekking Gunung Papandayan
09 - 10 May 2025
×

...