TripTrus.Com - Banda Neira itu, salah satu pulau di Kepulauan Banda, Maluku, bro. Walaupun nggak gede-gede banget, tapi pesonanya tuh udah go internasional. Keindahannya nggak cuma bisa lo denger di cerita-cerita aja, coy!
6 Fakta tentang Banda Neira. Zaman dulu, Banda Neira tuh udah terkenal banget sebagai pulau penghasil pala yang harganya mahal banget. Saking berharganya, Belanda dulu mau nuker Banda Neira sama Manhattan (Niuew Amsterdam) dari Inggris, loh. Pulau ini juga pernah dijajah gara-gara kekayaan alamnya yang gila-gilaan, terutama pala sama rempah-rempah lainnya. Nggak cuma itu, Banda Neira juga punya benteng-benteng yang dibangun pas zaman penjajahan. Dan lo tau nggak, keindahan Banda Neira sampai diabadikan di uang rupiah! Dulu, Belanda pernah ngirim empat pahlawan kita buat diasingin di Banda Neira. Nih, gue kasih tau rumah-rumah pengasingan mereka:
1. Rumah Pengasingan dr. Cipto Mangunkusumo
Rumah pengasingan dr. Cipto Mangunkusumo itu lokasinya di Jalan Pendidikan, Kelurahan Dwiwarna, Kecamatan Banda, Maluku Tengah. Deket banget sama Istana Mini Banda Neira yang dulunya markasnya pemerintah Belanda, bro. Rumah pengasingan ini juga deket sama rumah pejabat dan kantor pemerintahan Belanda. Cipto diasingin di sini selama 13 tahun, sebelum akhirnya dipindahin ke Ujungpandang. Rumahnya bergaya Indis, atapnya perisai tumpuk, dan dibagi jadi rumah utama, gudang, dapur, sama kamar mandi.
2. Rumah Pengasingan Iwa Kusumasumantri
Sebelum akhirnya dipindahin ke Ujungpandang sampai Jepang masuk ke Indonesia, Iwa Kusumantri diasingin di Banda Neira sampai tahun 1941. Gara-gara tulisan pedasnya di koran Matahari Indonesia pada 17 Juli 1930, bro. Selama di Banda Neira, dia tinggal di sebuah bangunan satu lantai yang luasnya 358 meter persegi, lokasinya di Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Dwiwarna, Kecamatan Banda, Maluku Tengah. Letaknya deket banget sama Gedung Klasis Gereja Banda.
[Baca juga : "6 Taman Makam Pahlawan Yang Bisa Jadi Tempat Wisata Alternatif Buat Ngerayain Kemerdekaan RI"]
3. Rumah Pengasingan Bung Hatta
View this post on Instagram
Bareng sama Sutan Sjahrir, Bung Hatta juga diasingin ke Banda Neira. Bung Hatta nyewa rumahnya De Vries, tuan tanah lokal. Lokasinya nggak jauh dari Rumah Pengasingan Bung Sjahrir, tepatnya di Jalan Dr. Rehatta, Nusantara, Kecamatan Banda, Maluku Tengah. Di rumah ini, banyak barang-barang bersejarah, kayak mesin ketik yang dipake buat nulis ide-ide brilian Hatta. Dulunya, di belakang rumah ini juga ada sekolah buat anak-anak Banda. Rumah ini sempat dibom sekutu pada 1944 dan hancur lebur, tapi dibangun lagi, dan sekarang jadi tempat wisata sejarah yang wajib lo kunjungi kalo ke Banda Neira.
4. Rumah Pengasingan Sutan Sjahrir
Sutan Sjahrir diasingin ke Banda Neira selama 6 tahun, dari 11 Februari 1936, setelah dipindahin dari Boven Digoel. Rumah Pengasingan Sutan Syahrir ada di Jalan Said Tjong Baadillah, Kelurahan Nusantara, Kecamatan Banda, Maluku Tengah. Dulunya rumah ini milik keluarga Baadillah, terus disewa oleh Sutan Syahrir selama masa pengasingannya di Banda Neira. Di sana, lo bisa liat koleksi barang-barang Syahrir, kayak gramofon dengan piringan hitamnya, mesin ketik, dan foto-foto jadul. Lo cuma perlu bayar Rp20 ribu buat sekali kunjungan, dan rumah ini buka dari jam 07.00 sampai 18.00 WIT setiap hari.
Banda Neira, pulau yang cakep ini punya pemandangan alam yang keren banget, hasil bumi yang melimpah, plus sejarahnya yang bener-bener bikin penasaran. (Sumber Foto @ukhtipetualang)