TripTrus.Com - Untuk kalian yang menyukai musik, tentu konser musik merupakan salah satu sarana rekreasi yang diminati. Meskipun bisa mendengarkan musik lewat handphone maupun menonton melalui video rekaman, namun tentu sensasi yang diberikan melalui menonton konser secara langsung merupakan sensasi yang lebih berkesan di telinga maupun di dalam jiwa. Mulai dari konser pop sampai konser jazz, setiap konser musik memiliki kekhasan serta keunikannya masing-masing, nih.
Nah, salah satu konser yang paling ditunggu pastinya adalah Ubud Village Jazz Festival 2022 yang setiap tahunnya diadakan di Ubud, Bali! Di tahun yang ke-9 nya ini, Ubud Village Jazz Festival 2022 atau UVJF 2022 akan kembali diadakan dengan mengundang musisi jazz nasional maupun internasional.
Penasaran kira-kira keseruan apa saja yang akan kamu dapatkan di Ubud Village Jazz Festival 2022? Yuk simak lebih lanjut!
Tahun 2022 ini, UVJF 2022 akan diadakan di ARMA Museum yang berlokasi di Pengosekan, Ubud pada Jumat dan Sabtu, 12 dan 13 Agustus 2022. Lokasi ini merupakan lokasi yang sama seperti UVJF yang diadakan pada Oktober 2021 lalu, lho.
ARMA Museum sendiri merupakan museum yang menyimpan banyak koleksi lukisan, baik dari seniman dalam maupun luar negeri. Selain menikmati lukisan, kamu juga bisa menikmati taman bergaya Bali di museum ini!
[Baca juga : "Pesta Rakyat Grebeg Suro 2022"]
UVJF 2022 ini juga didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia atau Kemenparekraf. Bahkan, UVJF 2022 telah masuk sebagai salah satu acara di Karisma Event Nusantara, rangkaian kegiatan oleh Kemenparekraf RI sebagai Acara dalam Skala Internasional (International Scale Event). Wow, keren ya!
Selain itu, tentunya UVJF 2022 juga tetap akan dijalankan dengan mengikuti protokol CHSE Kemenparekraf serta protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku. Jadi, kamu tetap bisa menikmati alunan musik di UVJF 2022 dengan tetap merasa aman, ya! (Sumber: Artikel indonesia.travel Foto @
rega_dauna)
Nov/29 | Perang Topat 2025
TripTrus.Com - Bro‑sis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalan‑jalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi Perang Topat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu bareng‑bareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, bro‑sis!
View this post on Instagram
A post shared by ading kuswara (@adingkuswara)
Jadi, Perang Topat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lempar‑ketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lempar‑lempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anak‑anak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2025"]
Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan November‑Desember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lempar‑topat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus foto‑in moment yang instagrammable.
Kenapa Perang Topat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat bareng‑bareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turun‑temurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang.
Jadi bro‑sis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. Perang Topat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seru‑seruan, karena Perang Topat nungguin lo, bro‑sis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.