shop-triptrus

Sandeq Race Festival 2019


When
: 11 - 17 Aug 2019
Location
: Polewali Mandar, Majene, Sulawesi Barat
Short URL
: http://triptr.us/lps9

TripTrus.Com -  Maniak kecepatan, pecandu yang menggetarkan hati, dan penggemar keliling laut, persiapkan diri Anda!

Kapal laut cepat legendaris Sulawesi Barat akan kembali memamerkan kehebatan khusus mereka dan bersaing satu sama lain dalam lomba perahu tahunan yang sangat mendebarkan ini: Sandeq Race Festival 2019. Rute ini mengikuti laut dalam di sepanjang pantai Sulawesi Barat mulai dari Pantai Bahari di Polewali Mandar hingga Pantai Manakarra di Mamuju, ketika balapan berlangsung dari 11 hingga 17 Agustus 2019.

Dipuji sebagai “kerajinan cadik tercanggih di dunia” dan “kerajinan tercepat di dunia”, kapal Sandeq adalah kerajinan tradisional yang digunakan selama berabad-abad oleh para nelayan Mandar, Polewali dan Mamuju yang tinggal di sepanjang pantai barat pulau Sulawesi.

20 dari kapal Sandeq tercepat di seluruh wilayah bersama dengan 260 Passandeq (pelaut Sandeq) direncanakan berpartisipasi  dalam lomba. Satu tim dari kapal Sandeq terdiri dari 13 kru / pelaut. Tur akan dimulai pada 11 Agustus dengan lomba Segitiga Polewali Mandar dan diikuti oleh tahap pertama tahap Polewali Mandar-Majene pada hari berikutnya.

Pembukaan lomba juga akan disoroti dengan karnaval budaya, lomba Lepa-lepa dan Sandeq kecu, dan pameran budaya Desa Sandeq.

Di sini, di Majene, juga akan ada sejumlah pertunjukan seni dan budaya, pesta kuliner etnis Mandar, dan pemutaran film dokumenter. Kegembiraan akan berlanjut hari-hari berikutnya di tahap ketiga Sedana-Deking dan tahap keempat dan terakhir dari Deking ke garis Finish di Pantai Manakarra, Mamuju.

Bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus, hari terakhir perlombaan, menyaksikan Balap Segitiga Mamuju yang akan dilengkapi dengan perlombaan perahu tradisional Katinting, Kompetisi Layang-layang, dan Upacara Pemberian Hadiah bagi pemenang.

Saat ini ditetapkan sebagai ikon pariwisata Sulawesi Barat, Sandeq adalah perahu nelayan tradisional Mandar, yang juga sering digunakan untuk transportasi. Mengadopsi teknik zigzag melawan angin, kapal Sandeq dapat mencapai kecepatan hingga 15-29 knot.

Karena alasan inilah Sandeq diakui sebagai perahu layar cadik tercepat di dunia. Bentuknya yang ramping dengan lebar mulai dari 1,5 hingga 2 meter memungkinkannya bermanuver dengan cepat melalui gelombang. Penelitian juga menunjukkan bahwa Sandeq adalah kapal tangguh yang memiliki kelincahan untuk menghadapi angin kencang dan arus di laut lepas.

[Baca juga : "Pasa Harau Art & Culture Festival 2019"]

Sandeq Race Festival 2019 merayakan dan memberikan penghormatan kepada budaya pelaut kelompok etnis Mandar di Sulawesi Barat. Ini benar-benar perlombaan yang luar biasa; Anda akan menyaksikan keterampilan luar biasa dari para pelaut t ini mengendalikan perahu kayu tanpa bantuan teknologi modern, mesin, atau gadget navigasi saat mereka berusaha untuk saling beradu kecepatan.

Polewali terletak di jalur darat dari Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan, ke Dataran Tinggi Toraja. Penerbangan ke Polewali ditawarkan oleh Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan Wings Air dari Jakarta atau Bali dengan transit di Makassar. (Sumber: Artikel pedomanwisata.com Foto bisniswisata.co.id)

   

Other Event

Nov/30 | Gendhing Budaya 2025

TripTrus.Com - Yo bro-sis traveler! Kabar gembira nih buat kalian yang doyan hangout sambil nyelametin budaya! Tanggal 30 November 2025, bakal ada event kece bertajuk Gendhing Budaya 2025 yang bakal ngehype banget di Gedung Societeit, Taman Budaya Yogyakarta. Yap, lo nggak salah denger, ini tempatnya pusat budaya Jogja yang selalu rame sama vibes kreatif dan seni. Jadi siap-siap deh buat ngerasain pengalaman budaya yang beda dari biasanya, sambil foto-foto kece buat feed lo!       View this post on Instagram A post shared by heralldy_zaahirl (@heralldy_zaahirrl) Di acara ini, bro-sis bakal dimanjain sama pertunjukan seni tradisional yang dibalut modern, jadi tetap eye-catching buat Gen Z dan milenial yang ga mau ketinggalan tren. Mulai dari musik klasik Jawa sampe tarian yang enerjik, semua bakal lo saksikan langsung. Buat lo yang suka explore budaya tapi tetep pengen vibe kekinian, ini sih tempatnya. Jangan lupa ajak temen-temen lo, karena experience-nya bakal lebih seru kalo rame-rame! [Baca juga : "Festival Bekudo Bono 2025"] Selain pertunjukan, ada juga workshop interaktif yang bisa bikin lo belajar langsung cara main gamelan atau gerak tarian tradisional. Bro-sis bisa cobain, bahkan buat lo yang newbie, instruktur siap bantu step by step. Asik kan? Bayangin aja, sambil belajar budaya lokal, lo tetep bisa nge-post konten TikTok atau Instagram story biar followers lo iri sama pengalaman unik lo di Jogja! Dan yang paling penting nih, vibe di Gedung Societeit, Taman Budaya Yogyakarta emang top banget buat hangout. Tempatnya cozy, artsy, dan pastinya Instagrammable banget. Jadi, selain nikmatin pertunjukan, lo bisa sekalian santai sambil ngopi atau ngobrol santai sama squad lo. Pokoknya Gendhing Budaya 2025 ini bukan cuma acara budaya biasa, tapi pengalaman seru yang bikin lo ngerasa deket banget sama seni dan tradisi Jogja. (Sumber Foto @tempo.co)...
more.

Nov/29 | Perang Topat 2025

TripTrus.Com - Bro‑sis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalan‑jalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi Perang Topat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu bareng‑bareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, bro‑sis!       View this post on Instagram A post shared by ading kuswara (@adingkuswara) Jadi, Perang Topat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lempar‑ketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lempar‑lempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anak‑anak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik. [Baca juga : "International Mask Festival 2025"] Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan November‑Desember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lempar‑topat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus foto‑in moment yang instagrammable. Kenapa Perang Topat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat bareng‑bareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turun‑temurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang. Jadi bro‑sis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. Perang Topat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seru‑seruan, karena Perang Topat nungguin lo, bro‑sis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.

Nov/26 | World Islamic Entrepreneur Summit 2025

TripTrus.Com - Bro-sis traveler, lo denger kabar nggak? Indonesia lagi-lagi kebagian kehormatan jadi tuan rumah World Islamic Entrepreneur Summit alias WIES 2025, bro! Nah, acara gokil ini bakal digelar mulai 26 sampai 29 November 2025, tepatnya di Pangeran Beach Hotel, Padang, Sumatera Barat. Bayangin aja, suasana pantai, event keren, dan peluang networking buat lo yang pengen ngerambah dunia bisnis halal, semua bisa lo rasain di sini. Dijamin bakal seru, penuh inspirasi, dan pastinya kekinian banget buat lo yang doyan jalan-jalan sambil belajar bisnis!       View this post on Instagram A post shared by @eskayviemalaysia_ Gue kasih bocoran nih, bro-sis! WIES 2025 nggak cuma soal seminar doang, tapi lo bakal nemuin banyak kegiatan seru, mulai dari modest fashion show yang hits banget, digital investment window buat lo yang pengen cuan, business matching yang bikin koneksi makin luas, sampai travel fair dan job fair yang bikin lo nggak mau pulang. Belum lagi culinary bazaar yang bikin lidah lo bergoyang, plus natural produce & agricultural trade gallery yang bisa jadi ide usaha kekinian. Pokoknya, semua ada deh buat lo yang pengen gabung pengalaman serba modern tapi tetap islami. [Baca juga : "Bank Jateng Borobudur Marathon 2025"] Yang bikin makin keren, bro-sis, WIES 2025 ngusung tema "Navigating A Changing World Order". Jadi, selain seru-seruan, lo juga bakal dapet insight bagaimana dunia bisnis dan pariwisata halal bergerak di era baru. Apalagi buat sektor pariwisata halal Sumatera Barat, ini jadi ajang emas supaya makin dikenal dunia. Jadi jangan sampe kelewatan, karena selain inspiratif, event ini juga pas banget buat lo yang suka ngerasain vibes internasional tapi tetap chill ala traveler muda masa kini. (Sumber Foto @wies.co.id)...
more.

Comment

ButikTrip.id
remen-vintagephotography

Related Trip

No trip related to this event
×

...