TripTrus.Com - Siapa di sini yang sangat suka bunga atau rajin beli bunga untuk yang tersayang? Ada satu rekomendasi event yang pasti bisa bikin hati kamu dan dia jadi berbunga-bunga. Namanya Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2022. Saking keren dan menariknya festival ini, ratusan ribu wisatawan dari dalam dan luar negeri selalu hadir dalam setiap penyelenggaraannya. Tahun ini, giliran kamu untuk merasakan langsung betapa uniknya pesta bunga ini.
Kesenian Reog identik dengan berbagai lakon seperti Barongan, Warok, Jathil, dan Bujang Ganong. Nah, kebudayaan yang sudah mendunia ini juga bakal dipentaskan oleh puluhan kelompok seni pada Festival Reog Mini (FRM) XVII dan Festival Nasional Reog Ponorogo (FRNP) XXVII yang memperebutkan piala presiden pada Grebeg Suro 2022. Terus, kamu juga bisa lho nonton festival reog ini secara langsung dengan mengunjungi venue panggung utama Grebeg Suro 2022 di Alun Alun Ponorogo!
Selain berkontribusi aktif untuk melestarikan wayang pada beberapa kesempatan, seperti Hari Wayang Nasional, Pemerintah Kabupaten Ponorogo juga melibatkan para Ki Dalang lokal maupun internasional pada ajang Grebeg Suro 2022, lho! Bertempat di Padepokan Reog, hingga 1 Agustus nanti, bakal digelar Festival Wayang Internasional sebagai salah satu upaya untuk menunjukkan kepada dunia kalau wayang merupakan salah satu aset kebanggaan bangsa Indonesia.
[Baca juga : "Tomohon International Flower Festival"]
Ponorogo memang kaya akan tradisi budaya! Nih, buktinya adalah tradisi masyarakat Ponorogo yang dikenal dengan sebutan larungan, sebagai bentuk rasa syukur mereka terhadap hasil panen selama satu tahun kemarin. Selain itu, tradisi budaya larungan ini juga menjadi penanda tanggal 1 suro atau 1 Muharram dan akan digelar di Telaga Ngebel, salah satu objek wisata Ponorogo yang tersohor dengan cerita rakyatnya. Catat, pagelaran yang akan berlangsung dari pagi hari ini bisa kamu saksikan di tanggal 30 Juli, ya! (Sumber: Artikel indonesia.travel Foto @rahayuning_reyog_ponorogo)
Nov/29 | Perang Topat 2025
TripTrus.Com - Bro‑sis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalan‑jalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi Perang Topat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu bareng‑bareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, bro‑sis!
View this post on Instagram
A post shared by ading kuswara (@adingkuswara)
Jadi, Perang Topat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lempar‑ketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lempar‑lempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anak‑anak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2025"]
Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan November‑Desember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lempar‑topat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus foto‑in moment yang instagrammable.
Kenapa Perang Topat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat bareng‑bareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turun‑temurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang.
Jadi bro‑sis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. Perang Topat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seru‑seruan, karena Perang Topat nungguin lo, bro‑sis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.