TripTrus.Com - Tabuik itu udah jadi kebanggaan banget buat warga Kota Pariaman, ngerayain warisan budaya yang udah berkembang dua abad terakhir ini. Kata "Tabuik" asalnya dari Bahasa Arab, "Tabut" yang artinya peti atau kotak kayu, jadi simbol buat nginget terbunuhnya Hasan-Husein pada 10 Muharam. Awalnya, Tabuik digelar sama anak nagari sebagai Tabuik Adat, tapi sekarang udah jadi Tabuik Wisata "Pesona Hoyak Tabuik Piaman" yang diakui sama Pemerintah Daerah dan masuk dalam Calendar of Event (CoE) Kota Pariaman.
View this post on Instagram
Event ini tiap tahun digelar selama 15 hari, jadi jantung pariwisata Sumatera Barat, sumber keeratan ikatan budaya, dan kebersamaan masyarakat. Rangkaian Pesona Hoyak Tabuik dimulai dengan Prosesi Mambiak Tanah, Manabang Batang Pisang, Maatam dan Maradai, Maarak Jari-Jari, Maarak Saroban, Tabuik Naik Pangkek, Mahoyak Tabuik, dan diakhiri dengan Tabuik dibuang ka Lauik di Pantai Gandoriah.
[Baca juga : "Banyuwangi Ethno Carnival 2024"]
Pantai Gandoriah bukan cuma jadi destinasi unggulan Kota Pariaman, tapi juga punya makna historis sebagai tempat pelarungan tabuik tiap tahunnya. Selama event berlangsung, pengunjung bisa nikmatin bazar ekraf, atraksi kesenian dan kebudayaan, lomba kesenian tradisional, talkshow tentang kesenian dan kebudayaan, serta berbagai pertunjukan lainnya. (Sumber Foto: @mediacenterkotapariaman)