TripTrus.Com - Sebuah acara rutin yang digelar tiap tahun di Semarang menyambut Tahun Baru Imlek yang jatuh pada tanggal 28 Januari 2017 kembali digelar yaitu Pasar Imlek Semawis. Mengusung tema Obar Abir artinya Warna Warna, berikut waktu pelaksanannya. Pasar Imlek Semawis 2568 diselenggarakan pada 24-26 Januari 2017. Biasanya acara ini menarik banyak perhatian masyarakat, baik dari Semarang atau Jawa Tengah hingga wisatawan.
Kamu yang sedang merencanakan pergi ke Semarang, wajib datang ke acara ini. Jadwalnya sebagai berikut :
Acara utama
Dilaksanakan tanggal 24-26 Januari di jalan Wotgandul Timur - Gang Pinggir Semarang. Kawasan ini sangat ramai malam hari biasanya. Di sini ada semacam pasar dengan berbagai kuliner, fashion, aksesoris, kerajinan tangan dsb. Selama acara, kamu akan bisa melihat berbagai atraksi seperti Barongsai, Wayang Potehi, Cengge dan Lorong Lampion.
Di sini ada juga panggung utama yang menggelar berbagai acara seperti musik Obar Abir, Wushu, Ketoprak Semarangan, stand up comedy dan lain - lain.
Selengkapnya :
- 22 Januari 2017, Masjid Agung Jawa Tengah, Pengobatan Tradisional Cina, gratis untuk umum.
- 23 Jan, Gedung Boen Hian Tong (Rasa Dharma), Gang Pinggir, Workshop dan Sarasehan, Pameran Sketsa
- 24 Januari, Acara Pembukaan, Gelar Tok Panjang (Khusus Undangan)
- 24-26 Jan, MAJT, Kopi BUKAN Obar Abir
- 24-26 Januari – Pasar Obar Abir, Wotgandul Timur – Gang Pinggir (kuliner obar abir, gelar batik, beraneka aksesoris, Kerajinan Tangan, atraksi barongsai / Liang Liong, wayang potehi, Cengge / Tokoh dewa dewi, lorong lampion)
- 26 Januari, Panggung Utama, Pertigaan Gang Pinggir, Gambiran (Pagelaran Musik Obar Abir, Atraksi Wushu, Ketoprak Semarangan, Workshop Hidroponik).
Tunggu apalagi, jadwalkan waktu liburan ke Semarang untuk mengikuti kemeriahan event ini! (Sumber: Artikel seputarsemarang.com dan Foto semarangkota.com)
Nov/29 | Perang Topat 2025
TripTrus.Com - Bro‑sis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalan‑jalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi Perang Topat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu bareng‑bareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, bro‑sis!
View this post on Instagram
A post shared by ading kuswara (@adingkuswara)
Jadi, Perang Topat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lempar‑ketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lempar‑lempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anak‑anak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2025"]
Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan November‑Desember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lempar‑topat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus foto‑in moment yang instagrammable.
Kenapa Perang Topat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat bareng‑bareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turun‑temurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang.
Jadi bro‑sis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. Perang Topat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seru‑seruan, karena Perang Topat nungguin lo, bro‑sis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.