TripTrus.Com - Gokil, tahun ini Parade Juang Surabaya bakal melibatkan lebih dari 3.000 peserta! Acara yang dihelat tiap November dari tahun 2008 ini buat ngerayain Hari Pahlawan, guys. Ada veteran, Forkopimda, komunitas sejarah, sepeda tua, TNI, polisi, pelajar, dan masih banyak lagi. Yang paling bikin greget, ada sekitar 500 renaktor dari seluruh Indonesia yang bakal ikutan!
Rutenya kurang lebih 2,5 km, mulai dari Tugu Pahlawan ke Balai Pemuda di Alun-Alun Surabaya. Lo bakal liat parade dengan tema kepahlawanan yang pasti seru abis! Kostum kece, kendaraan perang, dan kolaborasi atraksi teatrikal pertempuran ’45, ditambah penampilan musik dan puisi di berbagai titik sepanjang rute parade.
[Baca juga : "Ngayogjazz 2024"]
Oh iya, rutenya itu lewat banyak situs dan bangunan bersejarah yang jadi saksi bisu perjuangan kita buat merdeka dari penjajahan. Jadi, jangan sampai ketinggalan, ya!
Nggak cuma seru-seruan, parade ini juga jadi cara buat menghargai jasa para pahlawan. Semangat arek-arek Suroboyo bakal bikin acara ini makin hidup. Mulai dari Tugu Pahlawan, acara ini akan berlanjut ke Siola, terus ke Majapahit, dan titik akhirnya di Balai Kota Surabaya.
Barisan awal ada Paskibra Kota Surabaya sama Drum Band, lalu ada Bapak Walikota dan Forkopimda. Banyak komunitas, pelajar, TNI, dan masyarakat yang ikut meramaikan acara ini. Ayo, kita tanamkan semangat dari Hari Pahlawan dalam kehidupan sehari-hari! (Sumber Foto: @williamsby)
Nov/29 | Perang Topat 2025
TripTrus.Com - Bro‑sis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalan‑jalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi Perang Topat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu bareng‑bareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, bro‑sis!
View this post on Instagram
A post shared by ading kuswara (@adingkuswara)
Jadi, Perang Topat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lempar‑ketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lempar‑lempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anak‑anak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2025"]
Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan November‑Desember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lempar‑topat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus foto‑in moment yang instagrammable.
Kenapa Perang Topat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat bareng‑bareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turun‑temurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang.
Jadi bro‑sis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. Perang Topat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seru‑seruan, karena Perang Topat nungguin lo, bro‑sis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.