TripTrus.Com - Ngayogjazz 2024 bakal digelar di Desa Gadingharjo, Kecamatan Sanden, Bantul, Jogja, pada 16 November. Festival ini bakal menghibur kita dengan empat panggung yang menyajikan penampilan musisi jazz lokal dan kesenian tradisional. Acara ini dijamin seru banget dan siap bikin kita baper!
Gak cuma musisi, berbagai komunitas juga ikut terlibat, mulai dari komunitas pecinta fotografi sampai otomotif. Festival ini memberikan kesempatan buat masyarakat lokal untuk merasakan langsung kemeriahan Ngayogjazz dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Semangat kebersamaan di festival ini pastinya bikin suasana semakin hangat!
Salah satu daya tarik utama adalah bazar kece bernama Pasar Jazz. Di sini, warga bisa memamerkan kuliner khas desa dan barang-barang unik mereka. Dengan adanya bazar ini, pengunjung bisa menikmati hidangan lokal, seperti nasi kucing, singkong goreng, dan jagung bakar sambil menikmati pertunjukan musik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2024"]
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2007, Ngayogjazz terus menjadi ajang ekspresi bagi musisi jazz dari seluruh Nusantara. Festival ini nggak hanya mengedepankan musik, tapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal dengan melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat.
Jadi, jangan sampai ketinggalan acara seru ini! Cari informasi lengkapnya di sosial media dan website resmi Ngayogjazz. Pastikan lo ikutan meramaikan festival ini dan menikmati keseruan serta kearifan lokal Jogja. Ngayogjazz 2024 siap jadi momen spesial yang nggak boleh lo lewatkan! (Sumber Foto: @widyosupeno)
Nov/29 | Perang Topat 2025
TripTrus.Com - Bro‑sis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalan‑jalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi Perang Topat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu bareng‑bareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, bro‑sis!
View this post on Instagram
A post shared by ading kuswara (@adingkuswara)
Jadi, Perang Topat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lempar‑ketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lempar‑lempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anak‑anak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2025"]
Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan November‑Desember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lempar‑topat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus foto‑in moment yang instagrammable.
Kenapa Perang Topat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat bareng‑bareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turun‑temurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang.
Jadi bro‑sis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. Perang Topat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seru‑seruan, karena Perang Topat nungguin lo, bro‑sis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.