TripTrus.Com - Gelaran perdana Soekaboemi Tempoe Doeole di Sukabumi, Jawa Barat, 5-6 Oktober 2019, diyakini menjadi lorong waktu menuju sejarah panjang kota yang sejak zaman kolonial kesohor sebagai produsen teh dan karet.
Beragam pameran dan festival baik indoor maupun outdoor dipastikan memeriahkan event berdurasi dua hari ini. "Ada pasar tempo dulu, tukang-tukang tempo dulu, dan kuliner khas Sukabumi tempo dulu," ujar Ketua Yayasan Dapuran Kipahare Irman Firmansyah selaku penyelenggara.
Selain benda-benda yang berhubungan dengan sejarah serta kondisi sehari-hari Sukabumi pada masanya, beberapa sisa kejayaan kota juga dipamerkan. Sebagian terekam dalam lukisan dan batik lawas. Pada acara tersebut pembatik sengaja dihadirkan untuk mempraktikkan langsung tradisi mencanting lokal.
Untuk festival, Irman menjelaskan, mereka telah menyiapkan pentas khusus yang mengangkat budaya masa silam. "Kota ini dulu menjadi semacam melting-pot beberapa budaya di antaranya Sunda, Eropa, dan Tionghoa. Karena itu, selain stan-stan khusus, beberapa pertunjukan akan digelar seperti pencak silat, jaipong, angklung, tonil, keroncong, dan sebagainya."
Selain memanjakan pengunjung dengan ekshibisi, event ini juga menawarkan pengalaman unik. Seluruh petugas dan panitia menggunakan pakaian tempo dulu. Juga alat tukar untuk belanja bukan uang tunai ataupun elektronik, melainkan koin token tempo dulu.
"Kami ingin menyajikan suasana yang sebenarnya, dengan kemasan seperti konsep Java Village yang pernah dipamerkan di Paris, Prancis, saat Exposition Universelle meresmikan menara Eiffel. Kebetulan saat itu gamelan Sari Oneng dari Sukabumi juga pentas," kata Irman.
[Baca juga : "Pesona Festival Danau Tektonik Poso 2019"]Dihelat kali pertama, penyelenggara lebih berkonsentrasi pada pameran. Hampir seluruh koleksi Museum Soekaboemi Kipahare dipamerkan, termasuk dukungan dari balai arkeologi, dan komunitas. Mereka juga menggandeng komunitas dari sejumlah kota besar di Indonesia seperti Medan (Sumatera Utara), Surabaya (Jawa Timur), Jakarta, dan Bandung (Jawa Barat)."Mereka selain pameran juga akan melakukan aksi reka ulang sejarah," tuturnya.Acara ini dipusatkan di Wisma Wisnuwardani, rumah sekaligus kompleks yang pernah menjadi kediaman notaris Belanda Hendrik (Harry) Schotel yang sangat terkenal pada masanya. "Kami sengaja melakukan di sana, mengingat tersiar kabar bahwa kompleks tersebut akan dialihfungsikan jadi hotel," kata Irman, menegaskan pentingnya kesadaran akan pelestarian bangunan bersejarah.

Ekshibisi dikemas interaktif. Irman menyebut adanya tur wisata sejarah dengan berjalan kaki, juga area permainan anak-anak tempo dulu. Dan, selain dikenalkan dengan nostalgia zaman baheula, penyelenggara tetap membidik generasi muda dengan menyediakan spot selfie untuk remaja. Lengkap dengan kostum dan pakaian bergaya kolonial untuk berfoto ria.
Mengusung tema ‘Nostalgia Dua Hari di Old Little Soekaboemi', Irman dan tim berharap gelaran ini mampu menggugah memori kolektif masyarakat yang pernah tinggal atau berkunjung ke kota ini. "Mereka akan bertemu kembali sosok-sosok langka tukang patri, tukang kue ape, tukang lahang, dan sepeda ontel, juga ‘pasukan KNIL' yang akan berkeliling. Aksesori kami persiapkan secara detail agar suasana tempo dulu-nya lebih terasa," kata dia. (Sumber: Artikel-Foto harnas.co)
Oct/23 | Festival Gandrung Sewu 2025
TripTrus.Com - Bro-sis traveler, siap-siap nih! Festival Gandrung Sewu 2025 bakal digelar tanggal 25 Oktober 2025 di Pantai Marina Boom, Banyuwangi, mulai pukul 13.00 WIB. Lo bakal disuguhin pertunjukan tari kolosal yang keren banget, dengan lebih dari 2.000 penari dari berbagai daerah, mulai dari Papua, Sumatera Selatan, sampai Amerika, semua unjuk kebolehan bareng-bareng. Festival ini bukan cuma soal tari, tapi juga tentang gotong royong, pelestarian budaya, dan vibe kekinian yang bikin lo ngerasa culture trip banget. Lo bisa nikmatin musik, tarian, dan suasana tepi Selat Bali yang epic sambil nge-update feed Instagram biar makin hits. Jadi, bro-sis, jangan sampe kelewatan momen seru ini karena bakal jadi pengalaman budaya yang susah dilupain.
View this post on Instagram
A post shared by National Geographic Indonesia (@natgeoindonesia)
Gandrung Sewu sendiri punya tema “Payung Agung”, simbol persatuan dan harmoni di tengah perbedaan. Ribuan penari bakal kompak nari bareng, nyatuin budaya dari berbagai daerah, bikin lo berasa kayak lagi nonton pertunjukan dunia tapi dengan sentuhan lokal yang autentik banget. Tahun ini, festival makin seru dengan rangkaian acara sebelum puncaknya, mulai dari festival musik, prosesi Meras Gandrung, sampai pertunjukan utama yang bakal bikin lo takjub. Bayangin aja, ribuan penari nari di tepi Selat Bali, angin laut sepoi-sepoi, warna-warni kostum tradisional, plus musik yang ngebuat lo pengen ikutan joget juga.
[Baca juga : "Festival Pesona Meti Kei 2025"]
Kenapa lo wajib datang, bro-sis? Selain buat liat pertunjukan spektakuler, lo juga bakal dapet pengalaman budaya yang unik dan beda dari biasanya. Lo bisa ngerasain sendiri vibes budaya lokal yang tetap hidup dan kekinian, bukan cuma liat di Instagram doang. Festival ini jadi bukti kalau budaya bisa eksis di era modern tanpa kehilangan pesonanya. Lo bisa foto-foto keren, rekam momen epic, sambil belajar tentang tradisi yang dijaga turun-temurun. Ini kesempatan buat lo jadi bagian sejarah budaya Indonesia sekaligus jalan-jalan yang seru dan edukatif.
Buat lo yang mau datang, tips dari gue: dateng lebih awal biar dapet spot strategis, bawa kamera buat dokumentasi momen-momen keren, pake pakaian nyaman karena lo bakal banyak gerak, dan jangan lupa tetep jaga protokol kesehatan. Lo bakal makin enjoy nonton ribuan penari unjuk kebolehan, sambil ngerasain vibe komunitas dan kebersamaan yang bikin hangat hati. Festival ini bukan cuma hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bikin lo ngerasa dekat sama akar budaya Indonesia, sekaligus seru banget buat konten medsos.
Jadi, bro-sis traveler, jangan sampe ketinggalan! Gandrung Sewu 2025 siap bikin lo terpesona, ngajak lo ikutan ngerasain budaya secara langsung, dan jadi pengalaman yang bakal selalu lo inget. Ajak temen-temen lo, siapin kamera, dan dateng ke Pantai Marina Boom, Banyuwangi tanggal 25 Oktober 2025 mulai pukul 13.00 WIB. Lo bakal jadi bagian dari sejarah budaya Indonesia sekaligus dapet pengalaman kekinian yang epic banget. (Sumber Foto: @dewabukandewi) ...
more.
Oct/23 | Festival Roon Wondama 2025
TripTrus.Com - Bro-sis traveler, siap-siap nih! Festival Roon Wondama 2025 bakal digelar dari tanggal 22 hingga 24 Oktober di Yende, Pulau Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Acara tahunan ini nggak cuma seru, tapi juga penuh makna budaya dan tradisi lokal yang pastinya bakal bikin lo semua terkesima. Dengan tema "Kearifan Lokal adalah Hidupku", festival ini mengangkat budaya dan kearifan masyarakat Teluk Wondama, khususnya Pulau Roon, yang dipadukan dengan potensi wisata bahari. Jadi, jangan sampai kelewatan ya! Catat tanggalnya dan siap-siap ikut merasakan serunya festival ini!
View this post on Instagram
A post shared by Diyanto Sarira (@diyantosarira)
Bro-sis, Festival Roon Wondama nggak cuma tentang hiburan, tapi juga tentang mengenal lebih dalam budaya dan alam Papua Barat. Di sini, lo bisa menikmati keindahan bawah laut Teluk Wondama lewat kegiatan snorkeling dan diving. Selain itu, ada juga pameran UMKM lokal yang menampilkan makanan tradisional dan kerajinan tangan khas Papua Barat. Jadi, selain seru-seruan, lo juga bisa belajar banyak hal baru dan mendalam tentang Papua Barat!
Bro-sis, siap-siap dibuat takjub dengan berbagai pertunjukan budaya yang bakal hadir di Festival Roon Wondama 2025. Ada atraksi Bemamun Soren, yaitu perang tradisional di laut yang pastinya seru banget! Selain itu, ada juga tari kolosal, tari tradisional, musik tradisional suling tambur, panjat pohon sagu, pengolahan sagu buah hitam, makan papeda bersama, dan atraksi mencari ikan dengan alat tradisional. Semua pertunjukan ini nggak cuma menghibur, tapi juga memperkenalkan kearifan lokal yang kaya akan nilai budaya.
[Baca juga : "Festival Gandrung Sewu 2025"]
Bro-sis, Festival Roon Wondama 2025 juga menawarkan berbagai aktivitas seru yang sayang banget untuk dilewatkan. Lo bisa ikut dalam permainan tradisional masyarakat Teluk Wondama yang pastinya seru dan penuh tantangan. Selain itu, ada juga atraksi tokok sagu, pengolahan sagu buah hitam, dan makan papeda bersama yang bakal bikin lo merasakan langsung kelezatan kuliner khas Papua Barat. Jadi, selain menikmati keindahan alam dan budaya, lo juga bisa ikut serta dalam berbagai aktivitas seru yang pastinya bakal jadi pengalaman tak terlupakan!
Bro-sis, buat yang pengen ikut meramaikan Festival Roon Wondama 2025, berikut tips menuju lokasi festival. Pertama, lo harus terbang ke Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat. Setelah itu, lanjutkan perjalanan dengan menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Anggrem di Manokwari menuju Yende, Pulau Roon. Perjalanan ini mungkin agak menantang, tapi dijamin bakal terbayar dengan keindahan alam dan budaya yang lo temui di sana. Jadi, siap-siap petualangan seru, bro-sis!
Bro-sis, Festival Roon Wondama 2025 adalah kesempatan emas buat lo yang pengen merasakan langsung keindahan alam dan budaya Papua Barat. Dengan berbagai pertunjukan budaya, aktivitas seru, dan keindahan alam yang luar biasa, festival ini pastinya bakal jadi pengalaman tak terlupakan. Jadi, catat tanggalnya, persiapkan diri, dan ajak teman-teman lo untuk ikut meramaikan festival ini! Jangan sampai ketinggalan, bro-sis! (Sumber Foto: @ilo_turatea) ...
more.