TripTrus.Com- Ingin menjadi bagian dari perayaan tradisional yang benar-benar menarik? Persiapkan dirimu dengan baik! Februari mendatang, pulau Lombok yang mempesona akan merayakan tradisi kuno Bau Nyale. Tradisi ini adalah salah satu jenis festival rakyat tahunan Orang Sasak, di mana banyak orang berbondong-bondong ke laut untuk menangkap cacing laut (Nyale). Menurut legenda setempat, Nyale mewakili keberuntungan.
Festival Pesona Bau Nyale 2019 ini akan diadakan pada tanggal 20 Februari 2019 di tiga lokasi berbeda: Pantai Kuta, Pantai Seger, dan Pantai Belanak. Tanggal pasti untuk festival ini adalah hasil pertemuan antara para tetua suku Sasak.
Dalam bahasa Lombok, Bau diterjemahkan sebagai "menangkap", sementara Nyale adalah nama yang diberikan kepada cacing laut yang muncul setahun sekali di sepanjang beberapa pantai paling indah di Lombok.
[Baca juga : "Festival Pulau Penyengat 2019"]
Festival rakyat berasal dari legenda Putri Mandalika. Kembali ke masa lampau para raja dan ratu Lombok, hiduplah seorang putri cantik bernama Mandalika. Kisah-kisah dan desas-desus tentang kecantikannya yang luar biasa dengan cepat menyebar ke seluruh pulau ke titik di mana para pangeran di setiap sudut Lombok jatuh cinta padanya dan sangat ingin menikahinya. Persaingan tak terhindarkan, dan kekacauan akhirnya menelan pulau itu.
View this post on Instagram
A celebration of culture, traditions, exotic food, music performances and a whole lot more was finish this day. That truly our portraits, our heritage, our pride. See you on #FestivalBauNyale in the next years! #wonderfullombok Buy a ticket to Lombok and spend a romantic day along all destinations in Lombok like beaches, gili island, waterfalls, culture and manymore ! Lombok, Indonesia #lombok #indonesia #stunning #view #culture #travelling #trip #tripofwonders #destinationtrip #beautifuldestinations #bestvacations #instagood #instagram #visitlombok #pesonaindonesia #lombokguide #wonderfulindonesia Come and witness the indigenious beauty of Lombok island !
A post shared by #wonderfullombok (@wonderfullombok) onMar 6, 2018 at 1:53pm PST
Melihat ini, sang putri sedih dan merindukan perdamaian untuk kembali ke tanah air. Dalam upaya putus asa untuk mengakhiri kekacauan sekali dan untuk semua, Putri Mandalika melompat dari pantai dan melemparkan dirinya ke laut lepas. Orang-orangnya berusaha menyelamatkannya, tetapi alih-alih mengambil tubuhnya, mereka hanya menemukan banyak cacing laut, yang sekarang dikenal sebagai Nyale. Dengan demikian, Nyale diyakini sebagai reinkarnasi dari Putri Mandalika yang dulu cantik.
Sampai hari ini, Nyale muncul setahun sekali di pantai-pantai Lombok, dan dianggap sebagai reinkarnasi dari putri cantik yang pernah berkunjung ke bangsanya. Orang-orang juga percaya bahwa cacing adalah makhluk suci yang membawa kemakmuran bagi mereka yang menghormati mereka, atau kemalangan bagi mereka yang mengabaikan mereka.
Hari ini, festival telah berkembang menjadi lebih dari sekadar tradisi budaya, tetapi juga dikombinasikan dengan atraksi menarik lainnya. Tahun ini, festival ini juga akan menampilkan Parade Budaya, Aktivitas Pembersihan Pantai, Kompetisi Berselancar dan Voli Pantai, Kompetisi Selfie, Kontes Kecantikan Putri Mandalika, Bazaar Kuliner, dan banyak lagi.
"Kami bermaksud menghadirkan Festival Bau Nyale sebagai lebih dari sekedar upacara budaya, tetapi lebih sebagai upaya serius dari Kabupaten Lombok Tengah dan Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk meningkatkan pariwisata di wilayah tersebut dan untuk menarik lebih banyak wisatawan untuk mengunjungi pulau itu. Terutama Lombok pasti memiliki beberapa pantai terindah di Indonesia, "kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Mohammad Faozal.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan penghargaannya untuk Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Lombok Tengah yang telah mengubah festival rakyat menjadi acara yang inovatif dan menarik. "Ini sangat kreatif, setiap tahun kami telah melihat perubahan progresif, dan acara ini disajikan lebih baik dari tahun ke tahun," kata Menteri Arief Yahya. (Sumber: Artikel pedomanwisata.com Foto indonesia.travel)
Aug/29 | West Java Festival 2025
TripTrus.Com - Bro sis traveler, siap-siap nih, lo bakal dibikin jatuh cinta sama vibes kece dari West Java Festival 2025 yang digelar di jantungnya Jawa Barat—Bandung, men! Festival ini bakalan pecah dari tanggal 23-25 Agustus 2025, tapi sebelum itu, pre-event-nya udah mulai 21-22 Agustus di Gedung Sate, bro. Banyak stand lokal yang siap manjain lo dari ujung kaki sampe ujung dompet. Mau kuliner, fesyen lokal, atau atraksi seni? Semua ada dan yang paling penting: GRATIS! Gak ada alasan buat gak nongkrong di sana, karena lokasi deket, event-nya asyik, dan dompet lo aman!
View this post on Instagram
A post shared by DIGI PRODUCTION (@digiproduction_)
🎪 Spot Utama & Waktu: Gak Ribet, Gak Mahal, Full Experience!
Lo tinggal cus ke pusat kota Bandung, bro! Festival ini bakal rame dari 23 sampai 25 Agustus, tapi buat lo yang gak sabaran, bisa duluan mampir ke Gedung Sate di tanggal 21-22 Agustus buat pre-event seru. Stand-stand lokal, produk kreatif, dan atraksi seni udah siap nyambut lo. Gak perlu mikirin HTM, karena semuanya free alias lo bisa masuk tanpa bayar. Lokasinya juga strategis banget, cocok buat lo yang demen jalan kaki sambil nikmatin suasana kota. Udah pasti ini spot paling cocok buat lo yang pengen healing dan explore budaya lokal tanpa ribet!
🎤 Aktivitas & Expo: Dari Nikah Massal Sampe Fashion Show Batik, Ada Semua!
Lo bakalan amazed, bro sis, karena isi acaranya tuh full vibes. Dari expo UMKM lokal, kuliner khas Jabar, pertunjukan seni budaya, sampe nikah massal yang bikin mewek juga ada! Buat lo yang fashion-minded, siap-siap liat batik Jabar di fashion show yang epic. Gak cuma itu, lo juga bisa nonton demo masak makanan tradisional sambil nyicipin langsung hasilnya. Jadi selain nyenengin mata, lo juga kenyang perut dan hati. Semua bisa dinikmatin tanpa tiket masuk—cocok buat lo yang pengen seru-seruan low budget tapi full kesan.
[Baca juga : "Jakarta Dessert Week 2025"]
🎯 Target & Tujuan: Buat Semua Kalangan, Tapi Lo Harus Jadi Bagian dari 65K Orang yang Bakal Dateng!
FYI nih bro sis, festival ini ditargetin buat narik 65 ribu pengunjung! Bayangin aja vibe-nya kayak apa tuh. Mulai dari keluarga, pelajar, mahasiswa, sampe konten kreator lokal, semuanya welcome! West Java Festival tuh bukan sekadar acara, tapi panggung besar buat ngenalin budaya dan industri kreatif Jabar ke semua generasi, khususnya lo para milenial dan Gen Z yang doyan hal-hal fresh dan meaningful. Gak cuma seru-seruan, tapi juga ikut support produk lokal dan bantu gerakin ekonomi kreatif daerah. Lo dateng = lo berkontribusi!
💥 Dampak Sosial & Ekonomi: Nongkrong Sambil Bawa Perubahan Positif!
Gak cuma soal hiburan, bro sis, event ini juga bawa misi sosial dan lingkungan yang keren banget! Kota Bandung siapin sistem pengelolaan sampah dan parkir yang rapi supaya lo bisa nikmatin acara dengan nyaman. Di sisi lain, UMKM lokal dapet panggung buat pamerin produk mereka lewat bazaar kuliner, kerajinan tangan, dan banyak lagi. Artinya, lo gak cuma belanja, tapi lo juga bantu roda ekonomi lokal muter makin kenceng. Dateng ke festival ini tuh bukan cuma cari hiburan, tapi juga jadi bagian dari gerakan kreatif dan peduli lingkungan. Mantap, kan?
Bro sis traveler, West Java Festival ini bukan festival kaleng-kaleng. Dari pre-event di Gedung Sate sampe main event di pusat Bandung, semuanya dikemas full color dan penuh semangat. Ada expo, hiburan, workshop, fashion show, sampe bazaar kuliner—semuanya bisa lo nikmatin secara FREE. Dengan target 65 ribu pengunjung dan konsep event yang inklusif serta ramah lingkungan, ini momen yang gak boleh lo lewatin. Gak perlu mikir dua kali—ajak geng lo, pake outfit paling kece, dan rasain sendiri serunya West Java Festival 2025. Yuk, gaskeun ke Bandung dan jadi bagian dari vibes kreatif yang cuma ada setahun sekali ini! (Sumber Foto: @shakanekers)...
more.
Aug/22 | Aceh Perkusi 2025
TripTrus.Com - Lo yang ngaku doyan vibes musik etnik dan budaya lokal, kudu siap-siap nih buat disamber getaran asik dari Aceh Perkusi 2025! Dari tanggal 22–24 Agustus 2025, kota Lhokseumawe bakal jadi panggung gede buat segala hal yang berbau musik perkusi khas Aceh. Tapi ingat bro sis, ini bukan event musik biasa. Di festival ini lo bakal nemuin kombinasi edan antara edukasi, kolaborasi, pertunjukan, sampe pelestarian budaya yang dikemas dengan nuansa muda, kreatif, dan pastinya kekinian. Lokasinya juga epic, di kawasan makam Sultan Malikussaleh, yang bukan cuma bersejarah tapi juga penuh karisma budaya. Lo enggak cuma nonton, tapi bener-bener diajak nyemplung ke dunia rapai, bertemu para pelestari seni, sampe jajan UMKM lokal yang menggoda iman.
View this post on Instagram
A post shared by Fajar Maulana Ikhsan (@ajanggojang)
🎤 Peukateun Raya & Peukan Raya — Panggung Kolaborasi dan UMKM Lokal
Nah ini dia bro sis bagian paling pecah! Peukateun Raya bakal nyuguhin lo penampilan kolaborasi antar seniman dari berbagai daerah. Musik etnik, semangat muda, dan kreativitas generasi sekarang digabungin jadi satu vibe yang luar biasa. Ditambah lagi ada Peukan Raya yang ngebantu ngangkat ekonomi warga lokal lewat dukungan ke UMKM. Jadi, lo bisa nonton sambil kulineran, belanja produk lokal, dan support langsung usaha kreatif masyarakat Aceh. Bisa dibilang, ini bukan cuma festival musik—tapi juga festival kehidupan!
🏠 Saweu Gampong — Rapai Langsung dari Akar Budaya
Kebayang nggak sih, lo jalan ke desa-desa terus ngeliat pertunjukan rapai langsung dari masyarakat lokal? Nah, program Saweu Gampong ini bikin lo ngerasain vibes-nya Aceh dari titik paling otentik. Bukan cuma sebagai penonton, tapi lo jadi saksi gimana budaya perkusi Aceh hidup di tengah masyarakat. Ini ajang buat ngenalin kesenian lokal dari akar rumput—langsung dari gampong, langsung dari hati.
🎨 Meuseuraya — Eksplorasi Visual Alat Musik Tradisional
Lo anaknya visual banget? Wajib mampir ke Meuseuraya! Di sini lo bakal nemuin pameran alat musik tradisional Aceh yang bukan cuma dipajang doang, tapi juga dijelasin asal-usulnya, proses pembuatannya, sampe behind-the-scenes bikin alat musik kaya rapai. Jadi selain nonton perform, lo juga bisa dapet insight dan pengetahuan baru soal warisan budaya Tanah Rencong.
[Baca juga : "Festival Budaya Sa-ijaan Magic From The Sea 2025"]
👊 Meutuah — Respect Buat Para Penjaga Tradisi
Festival ini juga punya sesi yang bikin hati lo meleleh, bro sis. Di Meutuah, ada momen penghargaan buat para seniman yang udah all out ngerawat dan ngembangin musik perkusi Aceh. Mereka dikasih apresiasi lewat awarding ceremony yang penuh makna. Jadi bukan cuma selebrasi, tapi juga penghormatan yang bikin budaya makin hidup dan bermartabat.
🤝 Meuramin — Temu Ramah Penuh Kolaborasi
Nah yang satu ini cocok banget buat lo yang doyan ngobrol dan networking. Meuramin tuh semacam gathering-nya para seniman perkusi dari berbagai penjuru Aceh bahkan internasional. Lo bakal liat kolaborasi epic dari Rapai Pasee, Rapai Duek, Trengganing, sampe Rapai Geleng. Yang jelas, ini jadi ajang di mana perbedaan gaya musik perkusi saling melengkapi dan menciptakan dentuman budaya yang solid.
Bro sis traveler, Aceh Perkusi 2025 tuh bukan cuma festival musik, tapi panggung budaya yang nyatuin banyak hal: dari edukasi, pertunjukan seni, apresiasi pelestari budaya, sampe pemberdayaan UMKM lokal. Dengan dukungan dari program KEN (Kharisma Event Nusantara), event ini jadi ajang strategis yang bisa naikin pamor pariwisata Aceh ke level nasional bahkan global. Jadi, jangan cuma liat dari Instagram doang ya, buruan catet tanggalnya: 22–24 Agustus 2025, dan cus langsung ke Lhokseumawe. Rasain langsung gegap gempita musik rapai, nikmatin kuliner lokal, dan bawa pulang cerita epic dari festival yang beda dari yang lain. Rapai di tangan, semangat di dada—gitu baru gaya bro sis traveler sejati! 🎶🔥 (Sumber Foto: @riskyfanky)...
more.