Salah satu acara andalan Provinsi Jawa Barat, yaitu Festival Layang-Layang Internasional akan kembali diselenggarakan pada Oktober 2016 di Pantai Pangandaran, Jawa Barat.
Berbagai perlombaan akan dilaksanakan seperti merakit layangan jenis bapangan, lomba layagan malam, lomba tarik ulur, lomba melukis, lomba layangan tradisional, lomba stand terbaik, lomba fotografi dan masih banyak lagi.
Acara pun masih meriah hingga malam hari karena diselenggarakan lomba layangan malam atau night kite. Nantinya, peserta akan memasang lampu pada layangan milik mereka.
Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Raseno, mendapat laporan bahwa peserta yang bepartisipasi tidak hanya dari dalam negeri, namun banyak juga dari luar negeri seperti Malaysia, Jepang, Thailand dan Swedia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, menyambut positif festival layang-layang internasional ini. Agar peserta dari mancanegara banyak yang bepartisipasi maka promosi perlu digencarkan melalui media dan sosial media.
"Kreativitas bermain layang-layang itu cukup menarik buat siapa saja," kata Arief Yahya.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang serius dan fokus membantu pariwisata di daerah, termasuk Jawa Barat. Acara ini tahun lalu membuat catatan bagus karena mampu meningkatkan pendapatan daerah hingga 10 persen.
"Dengan kunjungan wisatawan yang meningkat setiap tahunnya berdampak pada peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) bagi Kabupaten Pangandaran sendiri. Untuk tahun ini, PAD wisata Pangandaran mencapai Rp64 milyar meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya," kata Ahmad Heryawan.
Ia juga menaruh harapan kepada Pemerintah Kabupaten Pangandaran menyiapkan Pangandaran menjadi salah satu ikon Jawa Barat, atau bahkan mennjadi destinasi wisata internasional.
"Kita berharap ada penataan yang win-win solution, penataan yang relatif memuaskan berbagai pigak termasuk wisatawan Nusantara dan mancanegara," tambah Aher.
Sejumlah penataan pada sarana dan prasana masih dibutuhkan, seperti infrastruktur dan transportasi menuju tempat tersebut. Selama ini, Pangandaran sudah sangat diperhatikan oleh Kementerian Pariwisata menurut Aher, namun tetap perlu pengaturan keberadaan PKL (Pedagang Kaki Lima) yang ada di lahan parkir sehingga Pangandaran bisa menjadi tujuan wisata bertaraf internasional. (Sumber pesona.indonesia.travel Foto tribunnews.com)