shop-triptrus

Festival Barata Kahedupa 2016


When
: 17 - 24 Sep 2016
Location
: Pulau Kaledupa, Sulawesi Tenggara
Short URL
: http://triptr.us/e4Z9

Wakatobi akan menggelar Festival Barata Kahedupa pada tanggal 17-24 September 2016 di Pulau Kaledupa, Sulawesi Tenggara. Festival ini merupakan sebuah perhelatan budaya akbar yang akan menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan permainan rakyat, serta pameran kuliner maupun produk lokal berupa tenun dan kerajinan.

Festival Barata Kahedupa merupakan bagian dari rangkaian festival di Wakatobi, termasuk festival tahunan Wakatobi WAVE (Wonderful Festival and Expo) yang diadakan setiap November di Pulau Wangi-Wangi.

Barata Kahedupa akan menampilkan acara inti berupa "Karia", yang dalam bahasa setempat berarti kemeriahan. Karia yang diadakan setiap tahun di Wakatobi sejatinya untuk merayakan berbagai peristiwa penting kehidupan, termasuk aqiqah untuk anak-anak, masa transisi dari remaja menjadi dewasa, hingga pernikahan. Berbeda dari yang biasanya, Karia pada festival ini akan menjalankan seluruh prosesi adat saat masa transisi dari remaja ke dewasa secara lengkap.

Karia akan diikuti anak-anak serta remaja putra dan putri yang belum menikah dari seluruh penjuru Kaledupa. Prosesi dimulai dengan pendaftaran, dimana peserta akan menyerahkan hasil bumi seperti jagung, umbi-umbian dan kelapa, sesuai jumlah yang ditentukan oleh lembaga adat (Sara) setempat. Hasil bumi tersebut akan digunakan untuk perjamuan selama acara, dimana masyarakat biasanya mengerjakan berbagai hal secara bergotong royong. 

Sebuah genderang yang ditempatkan di kediaman penyelenggara akan ditabuh setiap pagi dan sore sejak masa pembukaan hingga akhir Karia. Remaja putri peserta Karia akan menjalani Sombo selama beberapa hari, sebuah proses pingitan saat masa peralihan dari usia remaja ke dewasa. Selama Sombo, mereka akan diberi berbagai petuah, mempelajari seluk beluk dunia wanita dan mendapat perawatan kecantikan khusus. Doa-doa dipanjatkan pada prosesi mandi sebelum dan sesudah Sombo, agar mereka diberi kelancaran dan kebaikan di masa depan.

Puncak acara festival adalah prosesi Henauka Nu Mo’ane pada  17 September dan Henauka Nu Wowine pada 18 September. Saat Henauka Nu Mo’ane, penyelenggara dan peserta putra akan diarak dari masjid menuju tempat Karia, biasanya di lapangan terbuka. Sedangkan Henauka Nu Wowine adalah saat penyelenggara dan peserta putri ditandu dari rumah masing-masing menuju tempat Karia, diiringi nyanyian dan tarian.

Saat puncak festival, peserta Karia akan mengenakan baju tradisional yang megah dilengkapi pernak-pernik indah. Rambut remaja putri dihiasi oleh mahkota keemasan dengan hiasan bunga. Pada momen ini, untuk pertama kalinya peserta putri menginjak tanah setelah masa Sombo.

Prosesi adat lainnya yang tak kalah menarik adalah porimbi-rimbia, sebuah proses penjajakan sebelum perjodohan remaja putra dan putri. Orang tua remaja putra akan mengajukan lamaran kepada pihak remaja putri, diikuti dengan parade rumah-rumahan yang memuat makanan lokal, uang dan hasil bumi. Porimbi-rimbia tidak bersifat mengikat, dapat berlanjut hingga dewasa ataupun tidak.

Karia akan ditutup dengan Hebangka-bangka pada tanggal 23-24 September 2016. Prosesi Hebangkabangka ditandai dengan pelarungan makanan tradisional (harua) di atas kapal-kapal miniatur khas Wakatobi, sebagai simbol pelepasan semua hal yang kurang baik selama Karia.

Penyelenggaraan Festival Barata Kahedupa berawal dari kepedulian para tetua dan tokoh adat Pulau Kaledupa akan pelestarian budaya lokal. Kaledupa Island Tourism Group sebagai lembaga pengelola pariwisata di Pulau Kaledupa mendapat kepercayaan untuk mengkoordinir festival yang diharapkan dapat memperkuat sekaligus menghidupkan kembali budaya asli Wakatobi ini. (Sumber: Artikel pesonaindonesia.travel Foto travel.kompas.com)

   

Other Event

Nov/30 | Gendhing Budaya 2025

TripTrus.Com - Yo bro-sis traveler! Kabar gembira nih buat kalian yang doyan hangout sambil nyelametin budaya! Tanggal 30 November 2025, bakal ada event kece bertajuk Gendhing Budaya 2025 yang bakal ngehype banget di Gedung Societeit, Taman Budaya Yogyakarta. Yap, lo nggak salah denger, ini tempatnya pusat budaya Jogja yang selalu rame sama vibes kreatif dan seni. Jadi siap-siap deh buat ngerasain pengalaman budaya yang beda dari biasanya, sambil foto-foto kece buat feed lo!       View this post on Instagram A post shared by heralldy_zaahirl (@heralldy_zaahirrl) Di acara ini, bro-sis bakal dimanjain sama pertunjukan seni tradisional yang dibalut modern, jadi tetap eye-catching buat Gen Z dan milenial yang ga mau ketinggalan tren. Mulai dari musik klasik Jawa sampe tarian yang enerjik, semua bakal lo saksikan langsung. Buat lo yang suka explore budaya tapi tetep pengen vibe kekinian, ini sih tempatnya. Jangan lupa ajak temen-temen lo, karena experience-nya bakal lebih seru kalo rame-rame! [Baca juga : "Festival Bekudo Bono 2025"] Selain pertunjukan, ada juga workshop interaktif yang bisa bikin lo belajar langsung cara main gamelan atau gerak tarian tradisional. Bro-sis bisa cobain, bahkan buat lo yang newbie, instruktur siap bantu step by step. Asik kan? Bayangin aja, sambil belajar budaya lokal, lo tetep bisa nge-post konten TikTok atau Instagram story biar followers lo iri sama pengalaman unik lo di Jogja! Dan yang paling penting nih, vibe di Gedung Societeit, Taman Budaya Yogyakarta emang top banget buat hangout. Tempatnya cozy, artsy, dan pastinya Instagrammable banget. Jadi, selain nikmatin pertunjukan, lo bisa sekalian santai sambil ngopi atau ngobrol santai sama squad lo. Pokoknya Gendhing Budaya 2025 ini bukan cuma acara budaya biasa, tapi pengalaman seru yang bikin lo ngerasa deket banget sama seni dan tradisi Jogja. (Sumber Foto @tempo.co)...
more.

Nov/29 | Perang Topat 2025

TripTrus.Com - Bro‑sis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalan‑jalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi Perang Topat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu bareng‑bareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, bro‑sis!       View this post on Instagram A post shared by ading kuswara (@adingkuswara) Jadi, Perang Topat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lempar‑ketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lempar‑lempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anak‑anak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik. [Baca juga : "International Mask Festival 2025"] Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan November‑Desember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lempar‑topat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus foto‑in moment yang instagrammable. Kenapa Perang Topat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat bareng‑bareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turun‑temurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang. Jadi bro‑sis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. Perang Topat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seru‑seruan, karena Perang Topat nungguin lo, bro‑sis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.

Nov/26 | World Islamic Entrepreneur Summit 2025

TripTrus.Com - Bro-sis traveler, lo denger kabar nggak? Indonesia lagi-lagi kebagian kehormatan jadi tuan rumah World Islamic Entrepreneur Summit alias WIES 2025, bro! Nah, acara gokil ini bakal digelar mulai 26 sampai 29 November 2025, tepatnya di Pangeran Beach Hotel, Padang, Sumatera Barat. Bayangin aja, suasana pantai, event keren, dan peluang networking buat lo yang pengen ngerambah dunia bisnis halal, semua bisa lo rasain di sini. Dijamin bakal seru, penuh inspirasi, dan pastinya kekinian banget buat lo yang doyan jalan-jalan sambil belajar bisnis!       View this post on Instagram A post shared by @eskayviemalaysia_ Gue kasih bocoran nih, bro-sis! WIES 2025 nggak cuma soal seminar doang, tapi lo bakal nemuin banyak kegiatan seru, mulai dari modest fashion show yang hits banget, digital investment window buat lo yang pengen cuan, business matching yang bikin koneksi makin luas, sampai travel fair dan job fair yang bikin lo nggak mau pulang. Belum lagi culinary bazaar yang bikin lidah lo bergoyang, plus natural produce & agricultural trade gallery yang bisa jadi ide usaha kekinian. Pokoknya, semua ada deh buat lo yang pengen gabung pengalaman serba modern tapi tetap islami. [Baca juga : "Bank Jateng Borobudur Marathon 2025"] Yang bikin makin keren, bro-sis, WIES 2025 ngusung tema "Navigating A Changing World Order". Jadi, selain seru-seruan, lo juga bakal dapet insight bagaimana dunia bisnis dan pariwisata halal bergerak di era baru. Apalagi buat sektor pariwisata halal Sumatera Barat, ini jadi ajang emas supaya makin dikenal dunia. Jadi jangan sampe kelewatan, karena selain inspiratif, event ini juga pas banget buat lo yang suka ngerasain vibes internasional tapi tetap chill ala traveler muda masa kini. (Sumber Foto @wies.co.id)...
more.

Comment

ButikTrip.id
remen-vintagephotography
×

...