TripTrus.Com - Festival Bale Nagi Bergelora 2023, atau FBN Bergelora 2023, akan diadakan pada 11-15 April 2023 di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Setelah Semana Santa, pengunjung bisa mengikuti festival yang dipersembahkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur. FBN Bergelora 2023 dilakukan untuk memperkenalkan Larantuka dan Flores Timur serta menyelenggarakan kegiatan ekonomi kreatif, olahraga, dan edukasi.
Kegiatan yang dihadirkan mencakup fashion show bahan daur ulang, pameran produk bekas, fun run, city orienteering, duathlon, fun snorkeling charity, workshop dapur mama, dan gallery camping edukasi. FBN Bergelora 2023 hadirkan kegiatan luar ruangan dalam empat jenis aktivitas: fun snorkeling charity, fun run, city orienteering, dan duathlon. Festival ini bertujuan memperkenalkan Flores Timur sebagai rumah yang nyaman dan Larantuka sebagai pusat wisata rohani, lokasi wisata olahraga, dan giat ekonomi kreatif.
Festival ini juga merupakan kesempatan untuk memperkenalkan ikon pariwisata Flores Timur dan keindahan alam laut serta pelestarian keanekaragaman hayati terumbu karang. Festival Bale Nagi 2023 mengajarkan pentingnya mendaur ulang, peran mama dalam keluarga, dan memperkenalkan ragam jenis pangan lokal serta mendidik masyarakat tentang pendakian dan camping ramah lingkungan.
[Baca juga : "Bali Trail Running Ultra"]
Jadwal acara outdoor activity dalam Festival Bale Nagi 2023 adalah: fun snorkeling charity pada 12 April, fun run pada 13 April, city orienteering pada 14 April, dan duathlon pada 15 April. Panitia telah menyiapkan fasilitas dan perlengkapan untuk peserta, seperti Bemo Nation, photo booth, water station, tenda medis, dan toilet. Pemenang lomba ditentukan berdasarkan peserta yang tercepat atau mengunggah foto terbanyak di Instagram. (Sumber Foto: @duanyam)
Nov/29 | Perang Topat 2025
TripTrus.Com - Broāsis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalanājalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi PerangāÆTopat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu barengābareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, broāsis!
View this post on Instagram
A post shared by ading kuswara (@adingkuswara)
Jadi, PerangāÆTopat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lemparāketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lemparālempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anakāanak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2025"]
Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan NovemberāDesember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lemparātopat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus fotoāin moment yang instagrammable.
Kenapa PerangāÆTopat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat barengābareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turunātemurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang.
Jadi broāsis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. PerangāÆTopat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seruāseruan, karena PerangāÆTopat nungguin lo, broāsis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.