shop-triptrus

Festival Bakar Tongkang 2019


When
: 28 - 30 Jun 2019
Location
: Bagansiapi-api, Riau
Short URL
: http://triptr.us/lfK9

TripTrus.Com - Kota  Bagansiapi-api, ibu kota Kabupaten Rokan Hilir di provinsi Riau, keputusan penting para migran Cina pertama yang meninggalkan tanah air mereka dan menetap di Riau di pulau Sumatra setiap tahun diperingati melalui festival yang disebut Bakar Tongkang, yang berarti Membakar Kapal (terakhir) tempat mereka berlayar. Tahun ini, tradisi kuno yang unik ini akan kembali diadakan pada tanggal 28 hingga 30 Juni 2019.

Dirayakan setiap tahun pada hari ke-16 bulan ke-5 menurut kalender Cina, tradisi yang juga dikenal sebagai Go Gek Cap Lak (dari kata Go berarti 5 dan Cap Lak yang berarti ke-16) disorot dengan aksi simbolis membakar replika kapal tradisional Tiongkok sebagai puncak festival.

Festival Bakar Tongkang adalah acara tahunan terbesar di Kabupaten Rokan Hilir. Selama festival, ritual dan doa oleh para peserta di kuil utama mendahului, diikuti oleh prosesi budaya, berbagai atraksi oriental yang berbeda seperti Barongsai (Tarian Singa) diadakan, serta panggung hiburan yang disiapkan untuk para pemain yang berasal dari Medan, Singkawang (Kalimantan Barat) serta dari negara tetangga Malaysia, Taiwan, dan Singapura membawakan lagu-lagu Hokkien.

Di puncak festival, yang merupakan pembakaran replika kapal besar, kerumunan mengantisipasi dengan cemas di mana tiang utama akan jatuh. Warga setempat percaya bahwa arah di mana tiang utama jatuh apakah menghadap ke laut atau menghadap ke pedalaman) akan menentukan nasib mereka di tahun mendatang. Jika tiang jatuh ke laut, mereka percaya bahwa keberuntungan sebagian besar akan datang dari laut, tetapi ketika jatuh di darat, maka keberuntungan untuk tahun itu sebagian besar akan datang dari darat.

Replika kapal dapat berukuran hingga 8,5 meter, lebar 1,7 meter dan berat hingga 400Kg. Kapal akan disimpan selama satu malam di Kuil Eng Hok King, diberkati, dan kemudian dibawa dalam prosesi melalui kota ke situs di mana ia akan dibakar. Prosesi Tongkang juga melibatkan atraksi Tan Ki di mana sejumlah orang menunjukkan kemampuan fisik mereka yang luar biasa dengan menusuk diri mereka dengan pisau atau tombak tajam namun tetap tidak terluka, agak mirip dengan tradisi Tatung di Singkawang di Kalimantan Barat.Sesampainya di lokasi, ribuan potongan kertas doa kuning akan melekat pada kapal membawa doa-doa dari orang-orang untuk leluhur mereka, sebelum kapal itu akhirnya dibakar.

Diyakini berasal pada tahun 1826, festival ini berakar dalam sejarah ketika para imigran Cina pertama kali menginjakkan kaki di daerah tersebut dan kemudian memberikan nama tersebut ke tanah yang sekarang dikenal sebagai Bagansiapi-api. Dipercayai bahwa leluhur Bagansiapi-api adalah orang Tang-lang keturunan Hokkien yang berasal dari Distrik Tong'an (Tang Ua) di Xiamen, Provinsi Fujian, di Cina Selatan yang meninggalkan tanah airnya dengan kapal yang memiliki pangkalan datar. yang digunakan untuk mengangkut pasir dan mineral yang ditambang dan kemudian dikenal sebagai 'tongkang'. Awalnya, ada 3 kapal tongkang dalam ekspedisi, namun hanya satu kapal yang mencapai pantai Sumatra. Dipimpin oleh Ang Mie Kui, kapal berhasil tiba di pantai Riau karena mengikuti lampu kunang-kunang yang berkedip-kedip yang secara lokal dikenal sebagai 'siapi-api'. Sesampainya di tanah tak berpenghuni yang terdiri dari rawa-rawa, hutan, dan padang rumput, mereka memutuskan untuk menetap di sini, akhirnya memberinya nama Bagansiapi-api atau "Tanah Kunang-kunang". Bersumpah untuk tidak pernah kembali ke tanah air mereka, para migran ini membakar tongkang dan dengan demikian menjadi nenek moyang kelompok etnis Cina di daerah tersebut.

[Baca juga : "Yadnya Kasada Bromo 2019"]

Kota Bagansiapi-api dapat dicapai melalui darat dalam waktu sekitar 6-7 jam perjalanan atau sekitar 350km dari Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau. Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru menghubungkan kota dengan Jakarta, Yogyakarta, Medan, dan Batam. Ada juga penerbangan internasional dari dan ke Singapura serta Kuala Lumpur dan Malaka di Malaysia ke Pekanbaru. Atau, dari Port Dickson di Negri Sembilan, Malaysia Anda bisa naik feri yang akan membawa Anda langsung ke Bagansiapi-api dalam waktu sekitar 4 jam. (Sumber: Artikel pedomanwisata.com Foto kebudayaan.kemdikbud.go.id)

   

Other Event

Dec/04 | Festival Pesona Minangkabau 2025

TripTrus.Com - Bro-sis, lo kudu dengerin nih: Festival Minangkabau bakal digelar di Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat — festival budaya yang bakal bikin lo ngerasain vibes Minang asli, penuh seni, tradisi, dan kuliner menggugah selera.       View this post on Instagram A post shared by ychpic (@ychpic) Festival ini bukan sekadar hiburan doang, sis — ini lebih ke celebration budaya. Lo bakal disuguhi pertunjukan tradisional seperti tari, musik, atraksi khas Minang; plus ada kerajinan lokal dan kuliner autentik yang khas banget. Pemerintah setempat bener-bener serius nge-angkat budaya Minangkabau lewat event ini, supaya warisan tradisi tetap hidup dan ekonomi kreatif lokal juga tumbuh. [Baca juga : "Gendhing Budaya 2025"] Kalau lo jalan ke sana, siap-siap deh buat liat beragam atraksi: dari silat tradisional Minang, pagelaran tari dan musik khas, pameran benda pusaka, fashion-show songket sampai bazar UMKM dan pasar kuliner — cocok banget buat lo yang suka budaya, tradisi, atau pengen cari pengalaman wisata luar biasa. Jangan lupa, Festival Minangkabau juga terbuka untuk wisatawan lokal maupun mancanegara — jadi alias lo bisa nemuin banyak orang, cerita, atmosfir budaya Minang yang keren banget. Jadi, bro-sis — kalo lo pengen escape ke suasana budaya yang nyentrik, sambil nikmatin keindahan tradisi, kuliner, seni, dan nuansa khas Sumatera Barat — Festival Minangkabau wajib banget ada di list #TravelGoals lo. Siapin tas lo, ajakin temen-temen, dan siap-siap ketemu pengalaman yang beda dari biasanya! (Sumber Foto @barajamamoto)...
more.

Dec/01 | Festival Tumbe 2025

TripTrus.Com - Bro-sis traveler, lo pasti seneng banget kalo nemu event yang vibes-nya mix antara petualangan, budaya, dan cerita legend. Nah, Festival Tumbe di Banggai Laut ini salah satu yang wajib lo masukin ke bucket list. Ritualnya unik, suasananya hangat, dan lokasinya punya magnet tersendiri buat siapa pun yang pengen kabur bentar dari rutinitas. Lo bakal liat gimana masyarakat Banggai ngejaga hubungan mereka dengan leluhur lewat prosesi Malabot Tumbe, yaitu penyerahan telur burung maleo yang dianggap sakral. Seru banget karena tradisi ini udah dijalanin turun-temurun dan masih dilestarikan sampai sekarang, bikin festival ini terasa kayak waktu yang berhenti sesaat buat ngasih ruang ke budaya.       View this post on Instagram A post shared by Pinkladiesbangkep Montolutusan (@bhayangkari_pcbangkep_sulteng) Parade budaya di festival ini juga jadi highlight yang bikin suasana makin rame. Gue bilang sih ini kesempatan buat lo ngeliat sisi kreatif anak daerah lewat kostum, musik, dan tarian yang mereka tampilin. Lo bakal ngeliat masyarakat dari berbagai umur turun ke jalan buat ngewakilin identitas lokal lewat karnaval yang penuh warna. Ada juga fashion show dari bahan daur ulang yang bikin lo mikir, “Anjir ini keren, kreatifnya kelewatan!” Jadi selain ngehibur, festival ini punya misi edukasi biar isu lingkungan tetap relevan tanpa kehilangan unsur seninya. Terus, perjalanan ritual Malabot Tumbe itu sendiri bukan sekadar kirim telur. Rombongan dari tiga kabupaten bakal lewat jalur laut sambil mampir ke titik-titik sakral, salah satunya Desa Pinalong buat ritual lempar kayu. Habis itu ke Tanjung Merah di Pulau Labobo buat ganti pembungkus telur pake daun Kambuno, yang jadi bagian penting dalam simbol tradisi mereka. Setiap langkahnya punya makna, bro-sis, dan lo bisa ikutin dari dekat sambil nikmatin suasana laut yang tenang tapi penuh aura budaya. Buat lo yang suka eksplor tempat baru dengan cerita yang dalem, ini pengalaman yang priceless. [Baca juga : "Festival Pesona Minangkabau 2025"] Gak cuma budaya, bro-sis, di festival ini juga ada banyak stand UMKM yang jual kerajinan lokal, makanan khas, sampai oleh-oleh unik yang cuma ada di Banggai. Lo bisa kulineran, ngobrol sama warga lokal, sampe ngerasain langsung keramahan mereka yang bikin lo nyaman walau baru pertama dateng. Kalo lo tipe traveler yang demen dukung ekonomi kreatif, festival ini bakal jadi spot favorit lo. Selain belanja, lo juga ikut bantu keberlangsungan para pelaku usaha lokal biar makin naik kelas. Win–win banget kan? Jadi intinya, Festival Tumbe bukan cuma event budaya biasa, tapi pengalaman lengkap yang nge-blend antara petualangan, edukasi tradisi, dan interaksi langsung sama masyarakat. Lo bisa foto-foto aesthetic, belajar nilai bersejarah, sampe ngerasain vibe komunitas yang solid banget. Apalagi festivalnya digelar 1–4 Desember, pas banget buat trip penutup tahun lo. Kalo lo mau destinasi yang beda dari mainstream dan punya cerita kuat di baliknya, ini saatnya lo gas ke Banggai Laut dan jadi bagian kecil dari perjalanan tradisi yang udah hidup ratusan tahun. Bro-sis traveler, siap gas? (Sumber Foto @kemenparekraf.go.id)...
more.

Nov/30 | Gendhing Budaya 2025

TripTrus.Com - Yo bro-sis traveler! Kabar gembira nih buat kalian yang doyan hangout sambil nyelametin budaya! Tanggal 30 November 2025, bakal ada event kece bertajuk Gendhing Budaya 2025 yang bakal ngehype banget di Gedung Societeit, Taman Budaya Yogyakarta. Yap, lo nggak salah denger, ini tempatnya pusat budaya Jogja yang selalu rame sama vibes kreatif dan seni. Jadi siap-siap deh buat ngerasain pengalaman budaya yang beda dari biasanya, sambil foto-foto kece buat feed lo!       View this post on Instagram A post shared by heralldy_zaahirl (@heralldy_zaahirrl) Di acara ini, bro-sis bakal dimanjain sama pertunjukan seni tradisional yang dibalut modern, jadi tetap eye-catching buat Gen Z dan milenial yang ga mau ketinggalan tren. Mulai dari musik klasik Jawa sampe tarian yang enerjik, semua bakal lo saksikan langsung. Buat lo yang suka explore budaya tapi tetep pengen vibe kekinian, ini sih tempatnya. Jangan lupa ajak temen-temen lo, karena experience-nya bakal lebih seru kalo rame-rame! [Baca juga : "Festival Bekudo Bono 2025"] Selain pertunjukan, ada juga workshop interaktif yang bisa bikin lo belajar langsung cara main gamelan atau gerak tarian tradisional. Bro-sis bisa cobain, bahkan buat lo yang newbie, instruktur siap bantu step by step. Asik kan? Bayangin aja, sambil belajar budaya lokal, lo tetep bisa nge-post konten TikTok atau Instagram story biar followers lo iri sama pengalaman unik lo di Jogja! Dan yang paling penting nih, vibe di Gedung Societeit, Taman Budaya Yogyakarta emang top banget buat hangout. Tempatnya cozy, artsy, dan pastinya Instagrammable banget. Jadi, selain nikmatin pertunjukan, lo bisa sekalian santai sambil ngopi atau ngobrol santai sama squad lo. Pokoknya Gendhing Budaya 2025 ini bukan cuma acara budaya biasa, tapi pengalaman seru yang bikin lo ngerasa deket banget sama seni dan tradisi Jogja. (Sumber Foto @tempo.co)...
more.

Comment

ButikTrip.id
remen-vintagephotography
×

...