Acara budaya tahunan kota baja Cilegon yaitu Cilegon Ethnic Carnival (CEC), akan diselenggarakan untuk keempat kalinya di halaman kantor Walikota Cilegon, Banten. Acara ini digelar dengan tujuan memfasilitasi pagelaran seni dan budaya serta etnik yang berasal dari daerah Nusantara.
Dengan mengangkat tema "Ethnic Multi Cultural in Harmony", CEC 2016 akan menggelar parade sekaligus lomba kostum dengan konsep Kerajaan Nusantara. Peserta yang turut serta dapat berupa perwakilan dari sekolah/sanggar ataupun perorangan. Pendaftaran bagi peserta dimulai pada 15 Januari-22 Februari 2016.
Nama CEC sendiri dibuat untuk menggantikan nama Festival of Krakatau yang juga digunakan untuk acara budaya di Lampung. CEC diharapkan dapat menjadi obyek wisata buatan yang mampu menarik perhatian banyak pihak sehingga ke depannya mampu berkembang menjadi kalender event nasional.
Sesuai dengan nama yang dibawanya, CEC akan menampilkan berbagai macam kebudayaan dan etnik yang berkembang di Kota Cilegon tanpa menghilangkan budaya asli kota ini. Keragaman adat budaya warga yang tinggal di Cilegon memang menjadi kekuatan baru untuk membuat kota ini menjadi Kota Metropolis, namun tetap menjunjung adat budaya dan peduli akan lingkungan.
Kota Cilegon dikenal sebagai Kota Baja mengingat kota ini merupakan penghasil baja terbesar di Asia Tenggara, Cilegon terletak di ujung barat laut Pulau Jawa, di tepi Selat Sunda. Kota ini menaungi berbagai macam obyek vital negara, seperti Pelabuhan Merak dan Kawasan Industri Krakatau Steel.
Topografi wilayah Gerem-Merak di Cilegon yang berupa hamparan pegunungan membentuk semacam pintu selamat datang untuk menyambut pendatang. Dari sini pula, pengujung akan melihat hamparan pesisir barat Kota Cilegon dari Gunung Batu Lawang. Selain itu, terdapat Gunung Batur yang merupakan salah satu tujuan wisata argo, hingga Krakatau Country Club yang dibangun dengan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan rekreasi keluarga dan ekspatriat.
Sumber: indonesia.travel Foto bantenpos.com