TripTrus.Com - Lo udah denger soal Festival Pesona Minangkabau (FPM) 2024? Kalau belum, siap-siap aja, karena event ini bakal jadi salah satu acara paling keren di Sumatera Barat! FPM bakal digelar dari 5-8 Desember di Tanah Datar, tepatnya di Istano Basa Pagaruyung dan Lapangan Cindua Mato, Batusangkar. Festival ini bukan cuma buat ngerayain budaya Minangkabau, tapi juga ngenalin wisata keren yang ada di daerah tersebut, sambil memperkenalkan kekayaan budaya yang mereka punya.
View this post on InstagramA post shared by #Aribonanza🇮🇩Indonesia (@aribonanza_)
Selama FPM, lo bisa nikmatin banyak banget atraksi budaya, mulai dari seni tari, lagu-lagu tradisional, sampai pameran benda pusaka yang punya nilai sejarah tinggi buat masyarakat Minangkabau. Gak cuma itu, ada juga pameran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) yang bakal nambah keseruan acara. Kalau lo suka kuliner, lo harus banget dateng ke Pasar Kuliner Minangkabau yang penuh dengan makanan khas yang pastinya bikin lo pengen makan terus. Gak cuma itu, ada juga Pacu Jawi yang seru banget buat ditonton. Buat lo yang suka fashion, Minangkabau Songket Fashion Show bakal bikin lo kagum, dan nggak ketinggalan, acara Authentic Minangkabau Day yang ngenalin budaya Minangkabau lebih dalam lagi.
[Baca juga : "Ngayogjazz 2024"]
FPM 2024 ini juga bakal ngadain berbagai perayaan budaya seperti Pawai Budaya Minangkabau yang seru abis, Silat Tradisional Minangkabau yang keren, dan Festival Matrilineal yang nunjukin kekuatan perempuan dalam budaya Minangkabau. Lo juga bakal bisa lihat pameran benda pusaka yang ngangkat nilai sejarah daerah tersebut. Acara ini juga bakal disiarkan secara live streaming di Tanahdatar TV, jadi buat lo yang gak bisa hadir langsung, tetap bisa nonton dan ngerasain vibe-nya.
Pokoknya, FPM 2024 ini nggak cuma jadi ajang perayaan budaya, tapi juga jadi cara buat ngenalin dan ngelestarikan kearifan lokal Sumatera Barat ke seluruh dunia. Jadi, pastiin lo gak ketinggalan buat ikut ngerasain pengalaman seru ini! (Sumber Foto: @festivalminangkabau)
TripTrus.Com - Setiap tanggal 1-4 Desember, Banggai Laut, Sulawesi Tengah, jadi pusat perhatian karena Festival Tumbe. Tradisi dari masyarakat Adat Batui ini udah ada sejak zaman dulu banget, sekitar tahun 1600-an, bro! Gak cuma jadi momen spesial buat warga lokal, tapi juga jadi magnet wisata budaya yang selalu ramai pengunjung. Jadi, buat lo yang belum tau, Festival Tumbe ini adalah bentuk pelestarian budaya yang ngangkat tradisi pengiriman telur burung Maleo ke Kerajaan Banggai.
View this post on InstagramA post shared by Karisma Event Nusantara (@karismaeventnusantara)
Setiap tahunnya, telur Maleo—yang ukurannya bisa 8 kali lipat lebih gede dari telur ayam—diarak melewati tiga kabupaten: Banggai Laut, Banggai, dan Banggai Kepulauan, sebelum sampe ke Keraton Kerajaan Banggai. Tradisi ini dikenal dengan nama Adat Malabot Tumbe, dan intinya tuh buat ngerayain keberlanjutan budaya, sekaligus ngerapetin hubungan antar kabupaten yang dulu satu kerajaan.
Gak cuma prosesi adat, festival ini juga dimeriahkan dengan banyak kegiatan seru. Ada upacara adat, musik tradisional, Baode, Ridan, Toluni, mancing, dan yang paling seru, karnaval bakar ikan! Di sini semua orang, dari warga lokal sampai wisatawan mancanegara, ngumpul buat ngerayain tradisi yang satu ini. Warga yang merantau juga biasanya pulang kampung dan ngajak temen-temennya buat ikut ngerasain vibes Festival Tumbe.
[Baca juga : "Festival Pesona Minangkabau 2024"]
Selain itu, festival ini juga punya acara unik kayak Ubi Fiesta yang mengolah Ubi Banggai jadi aneka makanan. Asyiknya lagi, semua orang makan bareng-bareng setelah prosesi adat selesai. Plus, ada kegiatan konservasi juga, kayak penanaman karang, yang bikin acara ini makin bermakna.
Pemerintah Kabupaten Banggai Laut udah serius banget buat ngejaga kelestarian festival ini. Soalnya, Festival Tumbe udah diakui jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia sejak 2015, loh! Pemerintah juga pengen banget festival ini jadi daya tarik wisata internasional, sekaligus promosiin budaya lokal Banggai Laut ke dunia.
Buat lo yang gak bisa hadir langsung, jangan khawatir! Festival Tumbe sekarang juga bisa dinikmati secara online, jadi lo tetep bisa ngerasain kemeriahan festival ini tanpa harus terbang ke Sulawesi. Intinya, Festival Tumbe bukan cuma soal budaya, tapi juga jadi ajang buat ngumpulin orang-orang, ngenalin pariwisata lokal, dan ngebantu ekonomi daerah lewat UMKM. Jadi, lo kapan nih mampir ke Banggai Laut? (Sumber Foto: @bhayangkari_pc_bangkep)
TripTrus.Com - Ngayogjazz 2024 bakal digelar di Desa Gadingharjo, Kecamatan Sanden, Bantul, Jogja, pada 16 November. Festival ini bakal menghibur kita dengan empat panggung yang menyajikan penampilan musisi jazz lokal dan kesenian tradisional. Acara ini dijamin seru banget dan siap bikin kita baper!
View this post on InstagramA post shared by Dian Teou Ploq (@dian_prz)
Gak cuma musisi, berbagai komunitas juga ikut terlibat, mulai dari komunitas pecinta fotografi sampai otomotif. Festival ini memberikan kesempatan buat masyarakat lokal untuk merasakan langsung kemeriahan Ngayogjazz dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Semangat kebersamaan di festival ini pastinya bikin suasana semakin hangat!
Salah satu daya tarik utama adalah bazar kece bernama Pasar Jazz. Di sini, warga bisa memamerkan kuliner khas desa dan barang-barang unik mereka. Dengan adanya bazar ini, pengunjung bisa menikmati hidangan lokal, seperti nasi kucing, singkong goreng, dan jagung bakar sambil menikmati pertunjukan musik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2024"]
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2007, Ngayogjazz terus menjadi ajang ekspresi bagi musisi jazz dari seluruh Nusantara. Festival ini nggak hanya mengedepankan musik, tapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal dengan melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat.
Jadi, jangan sampai ketinggalan acara seru ini! Cari informasi lengkapnya di sosial media dan website resmi Ngayogjazz. Pastikan lo ikutan meramaikan festival ini dan menikmati keseruan serta kearifan lokal Jogja. Ngayogjazz 2024 siap jadi momen spesial yang nggak boleh lo lewatkan! (Sumber Foto: @widyosupeno)
TripTrus.Com - Bro, lo tau gak sih kalau Perang Topat ini udah ada dari zaman Kerajaan Anak Agung Ngurah Karang Asem? Tradisi seru ini diadain setiap tahun di Taman Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Jadi, bukan sembarang perang, guys! Ini adalah saling lempar topat antara suku Sasak yang Muslim sama suku Bali yang Hindu.
View this post on InstagramA post shared by suryakencanaa (@suryakencanaa)
Kegiatan ini bukan cuma seru-seruan, tapi juga jadi simbol kerukunan antarumat beragama, loh! Bayangin, di tengah suasana rame, semua orang tetep kompak tanpa gesekan atau konfrontasi. Gak heran event ini diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda nasional sejak tahun 2020.
[Baca juga : "Parade Surabaya Juang 2024"]
Tradisi ini turun-temurun dari abad ke-16, jadi buktinya meski zaman terus berubah, kerukunan ini tetep kerasa banget. Semangat toleransi inilah yang bikin Perang Topat selalu hidup dan dirayakan.
Biasanya, perang itu identik sama kekerasan, senjata, dan korban. Tapi perang yang satu ini beda, bro! Di Lingsar, NTB, ini adalah perang yang penuh kedamaian dan saling menghargai. Perang Topat adalah cara masyarakat Lombok merawat keberagaman dan menjaga harmoni antar-umat beragama. (Sumber Foto: @genpilomboksumbawa)
TripTrus.Com - Lo tahu gak, Festival Rupat 2024 bakal bikin suasana makin gokil dengan tema “Culture Paradise.” Bukan cuma soal pantai, di sini lo juga bisa ngerasain vibe budaya tradisional yang dikemas modern banget. Nah, Rupat ini emang udah jadi destinasi favorit buat para wisatawan, dan jumlah pengunjungnya terus naik tajam.
View this post on InstagramA post shared by ARS (@ar.syam)
Acara ini nggak cuma sekadar festival biasa, lo! Ada banyak kegiatan seru, mulai dari Fashion Show, Seni Budaya, dan Pertunjukan, sampai ke perlombaan komunitas tradisional. Buat yang suka adventure, ada Explore Pantai dan Running 10K. Grup musik sama seni teater juga bakal ngehibur lo di sini.
[Baca juga : "Festival Pinisi 2024"]
Dinas Pariwisata Provinsi Riau dukung banget acara ini, soalnya bisa narik wisatawan lokal maupun mancanegara buat dateng. Festival Rupat emang udah memenuhi semua kriteria buat jadi event top yang gak boleh lo lewatkan. (Sumber Foto: @ahmadanwar16)
TripTrus.Com - Lo tahu nggak, International Mask Festival (IMF) ini udah diadakan setiap tahun sejak 2014 di Solo? Keren banget, kan? Tahun 2024, tema festivalnya adalah “The Beauty of Solidarity.” Artinya, solidaritas lewat topeng yang bisa jadi pemersatu dunia tanpa batasan!
View this post on InstagramA post shared by Explore Central Kalimantan (@charming_centralkalimantan)
Acara ini bakal dilangsungkan di Pendapa Balai Kota Solo, pada 15-16 November 2025. Di sini, lo nggak cuma bisa nonton tarian topeng dari berbagai negara, tapi juga ada pameran topeng yang bakal bikin lo amazed.
[Baca juga : "Rampak Genteng 2024"]
Nggak ketinggalan, lo bisa ikut workshop melukis topeng dan ada juga Konferensi Nasional Indonesia Mask Organization (IMO). Pokoknya, festival ini bener-bener vibes-nya diplomasi antar bangsa lewat seni topeng, bro!
International Mask Festival ini diselenggarakan oleh SIPA Community, dan udah jadi event tahunan di Kota Solo. Jadi, siap-siap buat seru-seruan bareng di festival topeng ini! (Sumber Foto: @ndaru_ndha)
TripTrus.Com - Lo tau gak, Banda itu punya sejarah yang panjang banget! Cengkih sama pala jadi komoditas yang dicari bangsa Eropa. Gak heran deh, ada cerita seru tentang Pulau Rhun yang ditukar sama Manhattan antara Belanda dan Inggris lewat Perjanjian Breda. Nah, di tahun 2024, ada yang seru banget, yaitu Banda Neira Festival!
Festival ini bakal jadi ajang nostalgia perjalanan bangsa Eropa di Banda. Mengusung tema “Jangan Mati Sebelum ke Banda,” yang legendaris banget dari Sutan Sjahrir, festival ini pastinya punya makna yang dalam. Bakal ada ikonnya, Lomba Belang/Kora-kora, kapal perang yang didayung 30-33 orang buat lawan penjajah. Tradisi ini masih dilestarikan dengan lomba Belang Adat dan Belang Nasional, alias lomba dayung belang.
View this post on InstagramA post shared by Kiki Badar (@ki__bee)
Gak cuma itu, festival ini juga bakal ada karnaval budaya, lomba foto bawah laut, tarian kolosal di Benteng Belgica, dan pastinya, pergelaran UMKM serta live concert dari artis lokal Maluku. Seru banget, kan? Gak sabar pengen lihat semua keseruan ini!
[Baca juga : "Perang Topat 2024"]
Pelaksanaan Festival Banda Neira di kalender event Nusantara bakal digelar dari 13-16 November 2024. Acara ini juga mempertimbangkan cuaca di Maluku, loh. Bulan itu, kondisi lautan di Banda Neira relatif tenang, jadi bisa nambahin minat wisatawan ke sana. Banyak kegiatan budaya yang diadakan dalam Festival Banda Neira. Misalnya, buka kampung, lomba perahu belang, cakalele banda, kasih makan hutan dan laut, pameran ekonomi kreatif, serta acara hiburan kayak penampilan tarian kreasi wonderful Maluku, stand up comedy, puisi milenial, dan dialog interaktif.
Sejumlah pelaku bisnis pariwisata di Banda Neira, Maluku Tengah bilang mereka dapet untung berlipat sejak kawasan ini ditetapkan jadi destinasi wisata unggulan di Provinsi Maluku. Biasanya, mereka ngadain open trip atau wisata terbuka buat yang mau merasakan sensasi liburan di Banda Neira.
Menurut mereka, daya tarik Banda Neira dengan wisata alam dan sejarahnya bikin banyak pelancong lokal dan mancanegara siap merogoh kocek untuk liburan ke sana. Biasanya, paket empat hari tiga malam itu sekitar Rp 4.500.000 untuk satu orang, udah termasuk biaya menginap, makan, sewa speedboat ke pulau-pulau, dan wisata sejarah. Dalam sekali open trip, biasanya ada lima sampai enam orang yang join dalam satu kelompok. Dan dalam sebulan, open trip bisa diadakan dua hingga tiga kali, tergantung jadwal kapal dari dan ke Banda Neira serta jumlah peserta yang ikut. (Sumber Foto: @kemenparekraf.go.id)
TripTrus.Com - Bro, lo tau nggak, Rampak Genteng itu kayak "lebaran"-nya warga Jatiwangi! Festival tiga tahunan ini udah ada sejak 2012, dan selalu ditunggu-tunggu sama ribuan orang yang ikutan gebuk genteng bareng. Mereka ngerayain kesepakatan untuk bangun identitas baru, "Kota Terakota" di Majalengka.
View this post on InstagramA post shared by GINTUNG TENGAH ID 🇮🇩 (@gintungtengah.id)
Nah, yang bikin seru, event ini bukan cuma gebuk genteng doang. Ada juga reuni Rampak Genteng yang bikin vibes-nya makin akrab. Lo bisa ikutan workshop bikin alat musik dari keramik yang nanti dipake di gelaran Rampak Genteng. Seru banget, kan? Selain itu, ada Bakar Berjamaah, ritual bakar alat musik yang dibuat di workshop, di mana ribuan orang ikutan nyambungin energinya. Sambil nunggu, ada juga workshop komposisi musik. Ini event bener-bener paket komplit!
[Baca juga : "Festival Pinisi 2024"]
Setelah sukses digelar empat kali, Rampak Genteng yang diinisiasi oleh komunitas Jatiwangi Art Factory (JaF) kembali hadir pada 2024. Acara bakal digelar di bekas Pabrik Gula Jatiwangi, sekarang dikenal sebagai Jatiwangi Square, pada 11 November 2024.
Rampak Genteng ke-5 tahun ini bertema 'Kerja Tanah'. Tema ini kelanjutan dari edisi 2021 yang mengangkat tema 'Doa Tanah'. Festival ini melestarikan kebudayaan lokal melalui genteng, yang nggak cuma jadi produk, tapi juga simbol budaya masyarakat Jatiwangi.
Bahan dasar genteng, yang berasal dari tanah liat, adalah bagian penting dari identitas lokal yang selalu diangkat di setiap perhelatan Rampak Genteng. Pokoknya, jangan sampai ketinggalan deh, guys! (Sumber Foto: @willyartidian)
TripTrus.Com - Gokil, tahun ini Parade Juang Surabaya bakal melibatkan lebih dari 3.000 peserta! Acara yang dihelat tiap November dari tahun 2008 ini buat ngerayain Hari Pahlawan, guys. Ada veteran, Forkopimda, komunitas sejarah, sepeda tua, TNI, polisi, pelajar, dan masih banyak lagi. Yang paling bikin greget, ada sekitar 500 renaktor dari seluruh Indonesia yang bakal ikutan!
View this post on InstagramA post shared by Muchlison Son (@ach_muchlison)
Rutenya kurang lebih 2,5 km, mulai dari Tugu Pahlawan ke Balai Pemuda di Alun-Alun Surabaya. Lo bakal liat parade dengan tema kepahlawanan yang pasti seru abis! Kostum kece, kendaraan perang, dan kolaborasi atraksi teatrikal pertempuran ’45, ditambah penampilan musik dan puisi di berbagai titik sepanjang rute parade.
[Baca juga : "Ngayogjazz 2024"]
Oh iya, rutenya itu lewat banyak situs dan bangunan bersejarah yang jadi saksi bisu perjuangan kita buat merdeka dari penjajahan. Jadi, jangan sampai ketinggalan, ya!
Nggak cuma seru-seruan, parade ini juga jadi cara buat menghargai jasa para pahlawan. Semangat arek-arek Suroboyo bakal bikin acara ini makin hidup. Mulai dari Tugu Pahlawan, acara ini akan berlanjut ke Siola, terus ke Majapahit, dan titik akhirnya di Balai Kota Surabaya.
Barisan awal ada Paskibra Kota Surabaya sama Drum Band, lalu ada Bapak Walikota dan Forkopimda. Banyak komunitas, pelajar, TNI, dan masyarakat yang ikut meramaikan acara ini. Ayo, kita tanamkan semangat dari Hari Pahlawan dalam kehidupan sehari-hari! (Sumber Foto: @williamsby)
TripTrus.Com - Pemkab Bulukumba mau ngadain lagi nih Festival Pinisi 2024, yang bakal jalan tanggal 6-8 September. Acaranya di berbagai spot, kayak Pantai Merpati, kawasan adat Ammatoa Kajang, sama tempat bikin kapal Pinisi di Bontobahari. Ini tuh bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024, mulai dengan booth tour Jumat sore, 6 September, yang isinya banyak stan keren ngenalin berbagai hal seru di venue.
View this post on InstagramA post shared by Pemkab Bulukumba (@pemkabbulukumba)
Pembukaan resmi digelar jam 8 malam, dengan simbolisnya naruh miniatur Pinisi ke wadah air, bareng Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf. Hiburan yang disiapin juga nggak kalah seru, ada Waode Afira, penyanyi dangdut Bulukumba yang alumni Dangdut Academy Indosiar. "Jumat malam pembukaannya bakal diramein Waode Afira, artis lokal dari Bulukumba," kata Andi Ayatullah Ahmad dari Humas Kominfo, Kamis, 5 September.
[Baca juga : "Festival Pesona Selat Lembeh 2024"]
Sabtu, 7 September, acaranya lanjut ke Ammatoa Kajang buat prosesi adat terima tamu Kajang, terus ada ritual "adingingi" yang maknanya "mendinginkan bumi." Di Tana Beru, tempat bikin kapal Pinisi, juga ada prosesi budaya kayak Songkabala ri Bantilang, Ammosi, sama Annyorong Lopi. Malemnya di Pantai Merpati, ada pemilihan duta wisata.
Nggak cuma itu, parade budaya bakal ikut meramaikan festival. Semua peserta bakal pake baju hitam khas Kajang, jalan santai dari Lapangan Pemuda ke Pantai Merpati jam 3 sore. Acara puncaknya, Festival Pinisi XIV, digelar malam hari dengan pemutaran video sejarah kapal Pinisi plus sambutan dari Bupati, pejabat gubernur, dan perwakilan dari Menteri Pariwisata. "Ayo ramein Festival Pinisi, yang jadi agenda nasional KEN 2024," ajak panitia. Buat yang doyan event tahunan yang hits di Bulukumba, jangan sampe kelewatan deh! (Sumber Foto: @kukunjbipanlop)