TripTrus.Com - Manakarra Fair tahun ini jadi seru banget! Acaranya enggak cuma event biasa, tapi ini keren abis karena ada kolaborasi antara komunitas lokal Mamuju sama program Pemerintah Daerah dan swasta. Mulai dari tahun 2024, Manakarra Fair bakal ngebawa tema "The Heritage of Mamuju" yang bakal nunjukin karya-karya keren dari berbagai komunitas di Mamuju.
View this post on InstagramA post shared by oghelzora (@oghel_zora)
Gak cuma itu, ada juga lounge khusus yang namanya "Mamuju" yang bakal pamerin tenun, makanan khas, karya seni, dan kopi khas Kalumpang. Yang bikin makin seru, ada penampilan khusus dari band senior Mamuju, The Manakarra. Mereka ini legenda banget, bukan cuma band biasa tapi juga komposer yang udah bertahun-tahun berkontribusi di dunia musik Mamuju.
[Baca juga : "Festival Pesona Pohon Cinta 2024"]
Di Manakarra Fair ini juga ada misi penting buat promosiin makanan khas Mamuju, yaitu Penja dan Jepa. Mereka bakal coba pecahkan rekor Muri dengan makanan Penja dan Jepa terbanyak yang pernah ada dari Mamuju. Jadi, gak ada alasan buat ketinggalan acara seru ini! (Sumber Foto: @febriana.arif)
TripTrus.Com - Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2024 bakalan beda banget dari sebelumnya. Tahun ini, BEC bakal digelar malam-malam dengan lighting keren sepanjang 2,5 km jalan. Tema tahun ini "The Revival of Village", biar potensi Desa Wisata di Banyuwangi makin ngehits, nggak cuma di dalam negeri tapi juga luar negeri. Biasanya digelar siang-siang, tahun ini BEC bakal jadi lebih spesial!
View this post on InstagramA post shared by Fia (@firstayap)
Awalnya, BEC 2024 direncanain di Kecamatan Genteng buat pemerataan lokasi event dan peningkatan ekonomi. Tapi, setelah survei dan berbagai pertimbangan, akhirnya diputuskan balik lagi ke Kota Banyuwangi. Ainur Rofiq, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, bilang kalau Genteng kurang cocok karena bakal ganggu akses ke RSUD Genteng dan RS Al Huda, plus aktivitas di Pasar Genteng juga bisa terganggu.
[Baca juga : "Festival Ronthek Pacitan 2024"]
Rofiq cerita kalau tim panitia udah beberapa kali survei lokasi dan mempertimbangin banyak hal. Keputusan ini juga udah dirapatin bareng instansi pemerintahan, pemangku wilayah, dan stakeholder. Biar lebih jelas, parade BEC nanti bakalan start di depan Hotel Blambangan, bukannya di depan SDN 1 Kepatihan kayak tahun-tahun sebelumnya. Dari Hotel Blambangan, parade bakal jalan contraflow ke Simpang Lima, belok kiri, dan finish di depan kantor Kecamatan Banyuwangi. Panjang rutenya sekitar 2 km, sama kayak sebelumnya.
Dengan perubahan lokasi ini, harapannya BEC 2024 tetap bisa berjalan meriah tanpa ganggu aktivitas masyarakat dan fasilitas penting. Jadi, siap-siap aja buat nikmatin karnaval budaya kontemporer yang kece ini! (Sumber Foto: @iftaul)
TripTrus.Com - Tabuik itu udah jadi kebanggaan banget buat warga Kota Pariaman, ngerayain warisan budaya yang udah berkembang dua abad terakhir ini. Kata "Tabuik" asalnya dari Bahasa Arab, "Tabut" yang artinya peti atau kotak kayu, jadi simbol buat nginget terbunuhnya Hasan-Husein pada 10 Muharam. Awalnya, Tabuik digelar sama anak nagari sebagai Tabuik Adat, tapi sekarang udah jadi Tabuik Wisata "Pesona Hoyak Tabuik Piaman" yang diakui sama Pemerintah Daerah dan masuk dalam Calendar of Event (CoE) Kota Pariaman.
View this post on InstagramA post shared by Hoyak Tabuik Piaman (@hoyaktabuikpiaman)
Event ini tiap tahun digelar selama 15 hari, jadi jantung pariwisata Sumatera Barat, sumber keeratan ikatan budaya, dan kebersamaan masyarakat. Rangkaian Pesona Hoyak Tabuik dimulai dengan Prosesi Mambiak Tanah, Manabang Batang Pisang, Maatam dan Maradai, Maarak Jari-Jari, Maarak Saroban, Tabuik Naik Pangkek, Mahoyak Tabuik, dan diakhiri dengan Tabuik dibuang ka Lauik di Pantai Gandoriah.
[Baca juga : "Banyuwangi Ethno Carnival 2024"]
Pantai Gandoriah bukan cuma jadi destinasi unggulan Kota Pariaman, tapi juga punya makna historis sebagai tempat pelarungan tabuik tiap tahunnya. Selama event berlangsung, pengunjung bisa nikmatin bazar ekraf, atraksi kesenian dan kebudayaan, lomba kesenian tradisional, talkshow tentang kesenian dan kebudayaan, serta berbagai pertunjukan lainnya. (Sumber Foto: @mediacenterkotapariaman)
TripTrus.Com - Festival Tabut di Bengkulu itu gokil abis, bro! Setiap tahun, acara ini jadi momen spesial buat warga sana. Selain ngerayain Tahun Baru Islam, festival ini juga buat mengenang cucu Nabi Muhammad SAW yang gugur di Perang Karbala. Sejak 1995, acara ini udah jadi tradisi dari Kerukunan Keluarga Tabut (KKT). Sepuluh hari penuh ritual keren, mulai dari Ambik Tanah, Cuci Gerga, Arak-arakan, Tabut Besanding, sampe Tabut Tebuang. Seru banget, bro!
View this post on InstagramA post shared by Festival Tabut Bengkulu (@festivaltabut)
"Konsep kebudayaan, wisata, dan potensi Bengkulu bakal lebih ditonjolin di Festival Tabut Bengkulu 2024. Ada tambahan kesenian dan fashion show Kain Besurek, lomba cerita daerah, dan lomba mewarnai Kain Besurek buat anak-anak," ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, Selasa di Bengkulu.
[Baca juga : "Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2024"]
Tahun ini, Pemprov Bengkulu menyiapkan dana Rp600 juta lebih banyak dari tahun sebelumnya buat festival ini. Bantuan untuk KKT juga dianggarkan Rp100 juta. Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, juga menekanin pentingnya persiapan matang untuk Festival Tabut 2024 yang bakal digelar awal Juli 2024. Dia pastiin festival kali ini bakal lebih keren dari sebelumnya, termasuk fasilitas umum yang lebih memadai kayak area charge, area isi ulang air minum, dan lain-lain.
Festival Tabut tiap tahun selalu penuh kegiatan budaya keren, dari ritual "Ambil Tanah", musik dol, tari daerah, arak-arakan tabut, sampe telong-telong. Buat 2024, bakal ada tambahan kegiatan budaya biar pengunjung makin terkesan sama festival yang masuk Kalender Event Nusantara 2024 Kemenparekraf RI ini.
Festival Tabut Bengkulu adalah salah satu dari dua agenda di Provinsi Bengkulu yang masuk KEN 2024 Kemenparekraf RI, bareng Festival Gurita sebagai event nasional. Jadi, pastiin jangan sampai kelewatan! (Sumber Foto: @mediacenterbkl)
TripTrus.Com - Nah, lo, ada acara keren namanya Semasa Piknik. Jadi, ini tuh kumpul-kumpulnya para kreator ekonomi, seni budaya, sama komunitas sejarah di Jakarta buat piknikan. Mereka bikin tempatnya kayak taman gitu, hijau dan terbuka. Tujuannya sih biar jadi satu-satunya event komunitas buat hiburan dan belanja ala dunia kreatif Indonesia.
View this post on InstagramA post shared by Jakarta Tourism (@jakarta_tourism)
[Baca juga : "Festival Bakar Tongkang 2024"]
Ini acara didukung sama orang-orang keren dari komunitas kreatif, yang jalan-jalan keliling Jakarta, dan juga JXB (Jakarta Experience Board). Jadi, Semasa jadi tempat buat orang-orang dengan ide-ide kreatif lokal yang di-upgrade jadi keren buat menarik orang Jakarta, turis dari Indonesia, sampe mancanegara. Di tahun 2024, rencananya Semasa Piknik bakal lebih seru lagi, jadi destinasi baru yang kece di Indonesia, khususnya di tengah-tengah kota Jakarta. (Sumber Foto: @jxboard)
TripTrus.Com - K-Fest 2024 alias Festival Krakatau bakal ada tema "Nemui Nyimah". Itu nilai budaya Lampung yang mendalam, yang diajarkan buat hidup sehari-hari. Nemui Nyimah itu penting buat bangun toleransi yang keren, dengan tetamu harus ramah, bermurah hati, dan adem ayem. Kalo nggak, harga diri mereka terusik kalau tamu-tamu tak dilayani dengan apik. Konsep ini sebenernya tentang toleransi dan ngejaga keharmonisan di masyarakat Lampung.
View this post on InstagramA post shared by Lampung Tourism (@pariwisata_lampung)
[Baca juga : "Festival Budaya Sekala Bekhak 2024"]
Lampung, provinsi dengan banyak etnis, nyambut semua orang dengan hangat. Festival Krakatau ini jadi acara keren yang melibatkan banyak komunitas budaya, stakeholder pariwisata, ekonomi kreatif, akademisi, media, dan pemerintah daerah. Ada macem-macem kegiatan seru, kayak Festival Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, lomba mewarnai, bikin topeng ala Lampung, fashion show, pentas seni buat anak-anak, karnaval budaya Nemui Nyimah, Malam Pesona Kemilau Krakatau, Tour Krakatau, dan Krakatau Run. (Sumber Foto: @bellanatafitri)
TripTrus.Com - Kata ronthek tuh dari kata "ronda" sama "thethek", yaitu alat musik dari bambu yang dilubangi dan dipukul buat mainin. Awalnya, ronthek cuma jadi kegiatan tahunan pas bulan Ramadan buat bangunin warga sahur. Di event ini, ronthek dipukul bareng alat musik tradisional lain kayak gong, saron, kenong, dan gamelan, jadi pengiring lagu atau tarian.
View this post on InstagramA post shared by @iful_lafigayo
Festival Ronthek Pacitan 2024 bakal digelar barengan sama Gelar Produk Ekraf dan UMKM yang bakal pamerin berbagai macam produk. Dengan tema “Suminaring Pacitan Kawentar”, tahun ini peserta festival bakal dibuka buat umum. Jadi bukan cuma perwakilan desa dan kecamatan doang, tapi juga buat semua masyarakat, komunitas, grup seni, dan sanggar seni dari berbagai daerah.
[Baca juga : "Indonesian Contemporary Art And Design 2024"]
Pada awalnya, ronthek cuma jadi kegiatan tahunan pas bulan Ramadan buat bangunin warga sahur. Kata ronthek tuh dari kata "ronda" sama "thethek", yaitu alat musik dari bambu yang dilubangi dan dipukul buat mainin. Di event ini, ronthek dipukul bareng alat musik tradisional lain kayak gong, saron, kenong, dan gamelan, jadi pengiring lagu atau tarian. Festival Ronthek Pacitan 2024 bakal digelar barengan sama Gelar Produk Ekraf dan UMKM yang bakal pamerin berbagai macam produk. Dengan tema “Suminaring Pacitan Kawentar”, tahun ini peserta festival bakal dibuka buat umum. Jadi bukan cuma perwakilan desa dan kecamatan doang, tapi juga buat semua masyarakat, komunitas, grup seni, dan sanggar seni dari berbagai daerah. (Sumber Foto: @prokopim.pacitan)
TripTrus.Com - Festival Bunga dan Buah Karo itu event keren banget yang diadain buat syukuran warga Karo atas tanah subur mereka. Awalnya sih cuma ada di tingkat desa aja, tapi sekarang udah sampai tingkat Kabupaten! Dari tahun 80-an, setiap bulan Juli, semua desa di Kabupaten Karo rame-rame ikutan karnaval dan pamer hasil bumi mereka.
View this post on InstagramA post shared by Hello North Sumatera (@hellonorthsumatera)
Dulu cuma buat warga lokal aja, tapi sekarang event ini udah jadi ajang buat ningkatin kunjungan wisata ke Kabupaten Karo. Acara ini nggak cuma karnaval doang, ada juga hiburan musik, fashion show bunga, sama parade mobil hias yang bisa diikutin semua orang, termasuk turis yang datang.
[Baca juga : "Banyuwangi Ethno Carnival 2024"]
Tahun 2024 nanti, Festival Bunga dan Buah bakal balik lagi dengan konsep baru yang lebih kece: Garden Luminary Walk. Area seluas dua hektare bakal dihias pake lampu-lampu keren, jadi malam hari tetep bisa nikmatin event sambil makan buah gratis sepuasnya. Bayangin aja, ada satu ton buah gratis buat pengunjung! (Sumber Foto: @sanggarsenibudayaxaverius1)
TripTrus.Com - Festival Pesona Pohon Cinta (FPPC) tuh acara tahunan yang dimulai dari tahun 2017, tapi sayangnya gara-gara pandemi COVID-19, dua tahun belakangan ini (2020 sama 2021) nggak bisa diadain. Baru mulai lagi tahun 2022 dan 2023. Ide dari Pohon Cinta sendiri adalah untuk nunjukin cinta masyarakat ke pohon, khususnya mangrove yang tumbuh di sekitar tempat wisata ini.
View this post on InstagramA post shared by Rizanto Binol (@rizanto_binol)
FPPC itu kayak wujud dari identitas masyarakat bareng pemerintah setempat buat edukasi, hiburan, dan pelestarian budaya, juga ekonomi kreatif. Event ini juga jadi tempat buat promosi investasi, ngingetin tradisi lokal, sampe makanan khas di Kabupaten Pahuwato, Gorontalo. Di acara ini ada berbagai macem kegiatan seru, kayak bikin tarian, nyanyi, pertunjukan adat dari banyak etnis, demo masak, karnaval, bazar buat UMKM, talkshow Ekraf, dan konser musik modern yang digeber dengan nuansa "Duwo" yang ngehubungin sama ikan.
[Baca juga : "Wolobobo Ngada Festival 2024"]
Di pinggir pantai Pohon Cinta, biasanya para nelayan kumpul abis mancing ikan duwo, jenis ikan yang cuman bisa didapetin tiap akhir bulan pas langit item. Dulu ikan ini biasanya diolah secara tradisional, tapi sekarang udah ada perubahan karena teknologi dan informasi. Jadi, generasi sekarang udah jarang yang tahu gimana cara tradisionalnya.
Khusus di Pohuwato, ada tradisi bikin "Jepa lo Duwo" pake "Tombe", alat masak dari tanah liat yang harus dilestarikan lagi pengolahannya. (Sumber Foto: @haloindonesia.co.id)
TripTrus.Com - Yo bro, lu pada tau gak, Festival Nasional Reog Ponorgo (FNRP) tuh keren banget! Itu kayak acara keren yang nunjukin budaya dari daerah Ponorogo yang udah ngehits abis, yaitu seni tradisional Reog Ponorogo. Gak heran sih, banyak yang ngefans karena keren banget!
View this post on InstagramA post shared by Prana Darpito Widyasworo (@prana.dw)
Jadi, tema acara tahun ini adalah "Melalui Penyelenggaraan FNRP Mewujudkan Pembangunan Pariwisata yang Kreatif, Inovatif, dan Kolaboratif Menuju Ponorogo Hebat." Intinya, mereka pengen banget bikin Ponorogo jadi keren dan makin dikenal lewat pariwisata.
[Baca juga : "Wayang Jogja Night Carnival 2024"]
Harapannya sih, acara FNRP tahun ini bisa bikin perekonomian Ponorogo lebih naik level. Caranya? Dengan melibatkan semua orang, dari para seniman Reog, komunitas hobi, pengusaha kecil menengah, sampai komunitas seni lainnya. Mereka semua bakal main peran dalam 25 event seru yang bakal diadain. Mulai dari acara keagamaan, seni budaya, komunitas hobi, sampe pameran produk UMKM. Seru kan? (Sumber Foto: @devirnarh0)