30 Apr 2018 | Banten
Masyarakat Baduy, atau dalam sebutan lainnya dikenal Urang Kanekes (red. orang Kanekes) sebagaimana mereka tinggal di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak – Banten. Adalah masyarakat yang sampai saat ini masih mengikuti adat-istiadat secara ketat. Sejak berdirinya Kesultanan Banten yang berawal sekitar tahun 1526, ketika Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa, secara otomatis memasukkan Kanekes ke dalam wilayah kekuasaannya. Sebagai tanda kepatuhan/pengakuan kepada penguasa, masyarakat Baduy secara rutin melaksanakan Seba ke Kesultanan Banten (Garna, 1993). Upacara Seba digelar setelah musim panen dan menjalani ritual Kawalu selama tiga bulan. Dimana pada saat ritual Kawalu, wisatawan dilarang memasuki wilayah Baduy Dalam di tiga kampung, yakni Cibeo, Cikartawana dan Cikeusik. Selama ratusan tahun hingga sekarang, Upacara Seba terus dilaksanakan setahun sekali, berupa menghantar hasil bumi (padi, palawija, buah-buahan, gula aren dll). Dalam setiap upacara Seba warga Baduy memberikan pesan untuk selalu menjaga kelestarian alam, hutan, dan lingkungan, kepada Ibu Gede atau Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya dan Bapak Gede atau Gubernur Banten.Sumber:https://dispar.bantenprov.go.id/ Foto: https://www.pelitabanten.com/11787/2017/04/16/berikut-rangkaian-acara-upacara-seba-baduy-2017-yang-disiapkan-pemerintah-kabupaten-lebak/
...more