TripTrus.Com - Riau emang terkenal banget sama yang namanya perubahan. Ada istilah yang bilang, "Tak ke Riau jika tak ketemu perubahan baru." Nah, semangat perubahan inilah yang bikin acara Kenduri Riau hadir, buat ngecek seberapa jauh perkembangan di Riau.
Di Kenduri Riau, gak cuma ada diskusi doang, tapi juga evaluasi dan lobi yang bisa ngefek banget ke atmosfer pariwisata, industri kreatif, UMKM, hiburan, informasi, dan edukasi. Jadi semuanya jadi satu kesatuan yang asik banget di sini.
View this post on InstagramA post shared by Tepak Squad Official (@tepak_squad)
FYI, kenduri itu biasanya acara kumpul-kumpul bareng masyarakat adat Melayu buat ngerayain sesuatu yang gede. Nah, Kenduri Riau 2024 bakalan jadi tempat kumpulnya para pelaku pariwisata, seniman, influencer, kebudayaan, dan ekonomi kreatif. Mereka bakal bawa ide-ide keren buat kemajuan pariwisata Riau. Jadi siap-siap aja buat lihat banyak hal baru dan seru di Kenduri Riau 2024!
Acara Kenduri Riau ini bakalan ada berbagai seni pertunjukan budaya, bazar, hingga tempat kumpul komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif. Event ini rutin diadain tiap tahun sama Dinas Pariwisata Provinsi Riau. Biasanya nih, digelar barengan sama acara pemilihan Bujang Dara Riau.
Tahun ini di KEN 2024 menetapkan 6 event dari Riau, yaitu Kenduri Riau, Festival Rupat, Riau Global Musik Festival, Festival Pacu Jalur, Bakar Tongkang, dan Festival Siak Bermadah. Festival Pacu Jalur bahkan masuk Top 10 dalam KEN 2024. Kenduri Riau sendiri udah tiga tahun berturut-turut lolos KEN.
[Baca juga : "Dieng Culture Festival 2024"]
Kenduri Riau juga jadi wadah buat ngebangkitin UMKM dan kreativitas anak muda di Riau. Event ini tuh nggak cuma jadi barometer perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, tapi juga buat ngerayain prinsip pengembangan, menghargai adat, mengakar pada budaya, dan mengusung konsep berkelanjutan.
Apalagi, Riau terkenal dengan alam dan budayanya, khususnya budaya Melayu yang ditata dengan apik dan perpaduan antara kearifan lokal dan kesenian internasional. Kenduri Riau adalah cerminan dari gairah yang bukan sekadar barometer dari perkembangan pariwisata serta ekonomi kreatif, tapi juga sekaligus merayakan prinsip pengembangan yang menghormati adat dan budaya lokal. (Sumber Foto: @wanharunismail)
TripTrus.Com - Event SISSCa lahir dari proses aktualisasi budaya lokal, menampilkan filosofi sosial budaya masyarakat Kenagarian Silungkang yang rajin menenun songket. Sebagai songket tertua di Indonesia, songket Silungkang sudah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak 8 Oktober 2019. Keunikan aktivitas 5M (Mancolok, Manuriang, Mahani, Maharok, dan Mananun) yang cuma bisa ditemukan di Kanagarian Silungkang jadi daya tarik tersendiri buat pengunjung.
View this post on InstagramA post shared by AKBART STUDIO (@akbart_studio)
Sawahlunto lewat SISSCa serius banget buat mengangkat produk songket Silungkang dengan kekuatan budaya mereka biar makin mendunia. Di tahun ke-10 penyelenggaraannya, SISSCa mengusung tema "It's Time for Sawahlunto" dengan berbagai acara seru seperti Pameran Songket, UMKM, Produk Ekraf, dan Nagari Sarampak Batanun.
[Baca juga : "Aceh Perkusi 2024"]
Acara keren lainnya termasuk lomba melukis keindahan songket dengan media Payuang Kote, Karnaval Songket Silungkang, pertunjukan seni dan fashion di SISSCa Night, lomba fotografi, dan banyak atraksi menarik lainnya. Event ini benar-benar jadi momen buat menunjukkan ke dunia betapa kerennya songket Silungkang! (Sumber Foto: @ianpiliang)
TripTrus.Com - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bilang nih, acara Jelajah Pesona Jalur Rempah 2024 itu salah satu cara buat nunjukin peradaban "Urang Belitong" alias orang Belitung. Harapannya, acara ini bisa jaga warisan budaya sambil ngembangin wisata daerah.
Budaya urang Belitong tuh punya nilai yang gede banget, makanya perlu banget dijaga terus dan dikembangin jadi daya tarik wisata di Babel. JPJR Belitung Timur 2024 ini ngusung tema Jejak Peradaban Urang Darat Belitung Timur, yang merupakan acara tahunan buat nge-aktualisasiin berbagai budaya lokal dalam bentuk baru sesuai kebutuhan zaman sekarang.
View this post on InstagramA post shared by π πππΌπ πΌπ ππππππΌ π πΌπππ πππππΌπ (@jpjrbelitungtimur)
Tema ini ngajak masyarakat buat ngeliat lagi jejak peradaban dengan unsur kebudayaan lokal, terus dilestarikan lewat praktik sehari-hari. Banyak budaya lama yang makin lama makin ditinggalin karena berbagai alasan, jadi perlu keseriusan dari banyak pihak buat ngangkat lagi praktik budaya lama biar bisa kasih manfaat. Lewat JPJR 2024, kita bareng-bareng nge-aktualisasiin nilai-nilai budaya biar jadi daya tarik daerah yang udah jadi tujuan wisata.
Acara ini juga ngedepanin implementasi aspek kearifan lokal yang jadi sandaran dalam kehidupan sosial, kayak adat istiadat dan ritual. Selain itu, acara ini juga ngenalin nilai kehidupan sosial masa lalu yang ngedepanin gotong-royong, musyawarah, dan interaksi sosial. Dalam rangkaian JPJR 2024, panitia nyiapin berbagai kegiatan, kayak pengetahuan tradisional, permainan tradisional "begasing terenang", "alu besantok", dan "lesong ketintong".
[Baca juga : "Kenduri Riau 2024"]
JPJR di Belitung Timur itu acara keren yang fokus pada pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan, yang jadi jiwa utama event ini. Belitung Timur punya sejarah budaya panjang yang ngebentuk entitas budaya Melayu Belitong lewat beberapa zaman. Warisan budaya ini penting banget buat identitas lokal masyarakat, berkat pengetahuan dan pengalaman nenek moyang kita dulu. Sekarang, budaya ini diangkat lagi ke kehidupan masyarakat sehari-hari.
Ngeliat kekayaan budaya ini, acara JPJR 2024 di Belitung Timur ngusung tema “Jejak Peradaban Urang Darat Belitung Timur”. Tujuannya ngenalin lagi berbagai unsur kebudayaan lokal yang makin lama makin ditinggalin. Dengan ngangkat lagi praktik kebudayaan lama, kita berharap bisa ngasih manfaat dalam mengaktualisasikan nilai-nilai berharga yang ada di dalamnya. (Sumber Foto: @jpjrbelitungtimur)
TripTrus.Com - Siapa sih yang bisa nolak pesona keren Kota Lama Semarang? Nah, Festival Kota Lama (FKL) ini diadain biar warga Kota Lama dan Semarang lebih ngeh buat ngejaga, ngerawat, dan ngelestarikan kawasan ini jadi destinasi wisata internasional yang lagi diimpiin. Plus, biar Kota Lama makin hits sebagai kawasan cagar budaya, tempat nongkrong dan berkreasi para seniman serta penggiat sejarah seni budaya.
View this post on InstagramA post shared by Kelurahan_Padangsari (@kelurahan_padangsari)
Festival Kota Lama udah ada sejak tahun 2012 dengan tema Kuno Kini Nanti. Tiap tahunnya, tema ini jadi acuan buat ngelihat Kota Lama dan Semarang dari berbagai perspektif yang sebelumnya gak banyak dikenal orang.
[Baca juga : "Kenduri Riau 2024"]
FKL 2024 bakal jadi yang ke-13 nih. Temanya kali ini “Heritage in Diversity”, ngangkat keberagaman budaya Semarang dari Jawa, Melayu, Tionghoa, sampai Arab. Ada banyak acara seru juga, kayak Orchestra in Diversity, Kompetisi Sungai Kota Lama, Kuliner Nostalgia Pasar Sentiling, Wayang On the Streets, Kagama Kolaborasi, Parade Milenial Berkebaya, Pikat Wastra Nusantara & Funky Kebaya, Festival Bunga & Nyiur Nusantara, International Fiesta Foklore, dan Jazz Kota Lama.
Menjelajah sejarah yang masih hidup di kawasan Kota Lama dan sekitarnya, menciptakan kenangan yang tak lekang oleh waktu. Selain jalan kaki, kita juga bisa keliling sambil naik sepeda, Vespa, atau nikmatin indahnya Kota Lama dari balik kaca mobil antik yang siap melayani para pengunjung. (Sumber Foto: @klubmerby)
TripTrus.Com - Dieng Culture Festival alias Festival Dieng itu acara keren yang nyatuin keindahan alam, budaya unik, sama tradisi di Dataran Tinggi Dieng. Acara ini digelar buat ngeembangin potensi desa lewat pariwisata berbasis komunitas, ngelestariin seni tradisi dan budaya lokal, ngembangin industri kreatif desa lewat pertunjukan, plus bantuin keluarga anak gimbal yang kurang mampu. Yang bikin seru, ada rangkaian cukur rambut gimbal diiringin kesenian, Jazz Atas Awan, sama penerbangan lampion di Dieng.
Tema Dieng Culture Festival 2024 adalah "Journey of Culture" dan bakal digelar bulan Agustus. Pas banget, bulan itu Dieng kadang-kadang bisa sampe suhu 0 derajat Celsius, bikin suasananya kayak di Eropa. Acara ini bakal berlangsung di Kompleks Candi Arjuna, ikon peninggalan budaya benda berupa candi yang udah dikolaborasiin sama budaya non-benda ritual masyarakat, yaitu pencukuran rambut gimbal.
View this post on Instagram
A post shared by Tour & Travel, Event Organizer (@maukemanasi)
Dieng Culture Festival tuh pertunjukan yang nyatuin keindahan alam, budaya unik, sama tradisi di Dataran Tinggi Dieng. Diadakan buat ngeembangin potensi desa lewat pariwisata berbasis komunitas, ngelestariin seni tradisi dan budaya lokal, ngembangin industri kreatif desa lewat pertunjukan, sama bantuin keluarga anak gimbal yang kurang mampu.
[Baca juga : "Festival Pacu Jalur 2024"]
Tema tahun ini "Journey of Culture" dan bakal digelar bulan Agustus. Uniknya, ada rangkaian cukur rambut gimbal diiringin kesenian, Jazz Atas Awan, sama penerbangan lampion di Dieng. Suasana bulan itu bisa sampe suhu 0 derajat Celsius, bikin suasananya kayak di Eropa. Acara ini bakal berlangsung di Kompleks Candi Arjuna, ikon peninggalan budaya benda yang udah dikolaborasiin sama budaya non-benda ritual masyarakat, yaitu pencukuran rambut gimbal. (Sumber Foto: @jayakarta_travel)
TripTrus.Com - Bro, Festival Pacu Jalur Tradisional tuh kayak event wajib tiap tahun di Kabupaten Kuantan Singingi. Dah dari jaman nenek moyang, tradisi ini udah diwarisin terus sampe sekarang. Gak cuma itu, Pacu Jalur juga jadi satu-satunya di dunia, bro!
View this post on InstagramA post shared by Agustinus Elwan (@agustinuselwan)
Nah, inget gak sama keramaian dan kehebohan tahun lalu? Karena itu, setiap jalur punya tukang tari khas mereka, yang jadi ikon gitu. Biasanya si tukang tari itu anak kecil yang punya keseimbangan tubuh keren. Pas jalurnya menang, mereka berdiri di haluan sambil joget-joged, seru banget!
[Baca juga : "Festival Budaya Lembah Baliem 2024"]
Tapi Pacu Jalur bukan cuma kompetisi aja, bro. Ini juga buat majuin ekonomi daerah. Temanya tuh keren, “Pariwisata Maju, Ekonomi Meningkat, Masyarakat Sejahtera.” Di festival ini juga ada pawai budaya, prosesi begulang dan peragu begandung, festival budaya, pentas seni, musik tradisional, sampe bazar dan pameran UMKM. Seru kan! (Sumber Foto: @riez_aries)
TripTrus.Com - Palembang itu salah satu pusat kerajaan gede di Indonesia, yaitu Sriwijaya. Jadi, gak heran kalau Palembang punya sejarah yang panjang dan menarik banget. Dulu, Palembang jadi jalur perdagangan gara-gara Sungai Musi yang jadi pusat ekonomi. Banyak kapal dari berbagai daerah lewat sini, jadi sarana transportasi utama buat masyarakat Sumatera Selatan. Salah satu alat transportasi yang terkenal adalah Perahu Bidar, yang sekarang jadi salah satu kearifan lokal Kota Palembang yang harus terus dilestarikan.
View this post on InstagramA post shared by π’Dinas Pariwisata Kota Palembang (@pariwisata.palembang)
Nah, seiring berjalannya waktu, perahu ini akhirnya diperlombakan sama masyarakat Palembang dan sekarang diselenggarain sama Pemerintah Kota Palembang. Lomba pacu Perahu Bidar tradisional ini jadi agenda rutin setiap tahun yang selalu ditunggu-tunggu. Kegiatan ini biasanya diadain buat ngerayain hari kemerdekaan Republik Indonesia dan udah berlangsung selama puluhan tahun.
[Baca juga : "Tanjungpinang Fest 2024"]
Perahu Bidar sepanjang 29 meter ini bakal didayung sama 55 orang plus dua orang penyemangat yang bikin suasana makin rame. Selain lomba pacu, berbagai jenis Perahu Bidar juga bakal dipamerin dan ada talk show tentang Perahu Bidar buat ngenalin ke masyarakat tentang kearifan lokal yang mulai dilupain. Selain itu, bakal ada parade perahu motor hias yang keliling Sungai Musi selama festival berlangsung. (Sumber Foto: @tami_temot)
TripTrus.Com - Kabupaten Yahukimo di Papua Pegunungan keren banget, guys! Ada 12 suku asli Papua yang tinggal di sini, masing-masing punya budaya dan tradisi yang beda-beda.
Di Festival Budaya 12 Suku Yahukimo, mereka bakal nampilin segala macem atraksi keren, kayak tarian, ritual, cerita rakyat, dan pakaian khas yang bikin mata terbelalak! Gak cuma di Papua, tapi di Indonesia juga nggak ada yang kalah seru.
Baca juga : "Festival Babukung 2024"]
Nah, di tahun 2024, Festival Budaya 12 Suku Yahukimo buka dengan karnaval seru dari 12 suku dan fashion show pake busana adat yang tradisional sampe yang modern.
Setelah itu, ada atraksi budaya yang bikin adem, dan ditutup dengan tradisi bakar batu plus hiburan dari musisi lokal sampe nasional yang bikin kita hepi banget! (Sumber Foto: @pojokpapua.id)
TripTrus.Com - Festival Musik Samosir Internasional (SMI) bakal balik lagi tahun ini, bro! Ini event keren masuk dalam program Kharisma Event Nasional dari Kemenparekraf. Pertama kali diadakan tahun 2014, dan sekarang udah masuk tahun ke-7. Lokasinya tetep di tempat yang sama, pusat pariwisata Pulau Samosir - Open air stage Tuktuk Siadong. Founder SMI fest, Henry Manik, bilang nih, karena antusiasme gila-gilaan dari penonton dan seniman, tahun ini SMI nambah satu hari lagi. Jadi bukan cuma 2 hari, tapi 3 hari, coy! Tanggalnya dari 9 sampai 11 Agustus 2024. Event ini dibagi jadi dua area gede, yaitu area panggung utama dan area plaza.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh KING DANCE π (@kingdance_studio_medan)
Di panggung utama, bakalan ada penampilan dari artis-artis SMI selama 2 hari (9 - 10 Agustus 2024). Sedangkan di area plaza, acara berlangsung 3 hari penuh (9 - 11 Agustus) dengan bazar UMKM (kuliner, kerajinan tangan lokal, dll.), workshop, talkshow, dan live music dari panggung kecil. Awal mula dari tahun pertama sampai tahun ke-5, karena rasa cinta dan bangga terhadap Samosir, para creator SMI nggak nge-charge biaya event.
[Baca juga : "Dieng Culture Festival 2024"]
Tapi sejak tahun lalu, sistem ticketing mulai diberlakukan. Tahun ini juga gitu, biar event ini bisa terus berkembang dan berkarya buat Samosir. Nah, buat area plaza sih nggak perlu tiket. Jadi, lo bisa nikmatin semua kegiatan seru di sana tanpa keluarin uang. Khusus di area panggung utama, pengunjung mesti punya tiket buat nonton aksi panggung dari musisi dan artis SMI fest, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Ada juga pertunjukan tari tradisional dan modern. Harga tiketnya masih dalam tahap diskusi sama tim SMI. Persiapan udah dilakukan sejak tahun lalu biar hasilnya maksimal pas hari H.
Pencarian performer dan dukungan juga terus jalan sampai sekarang. Buat performer, SMI ngundang musisi/artis dari dalam negeri kayak Tigor Sihombing xfactor, Osen Hutasoit, dan lainnya. Dari luar negeri, ada artis dari Belanda dan Malaysia. Harapannya sih makin banyak performer keren yang bakal meramaikan acara ini. SMI tiap tahun terus berbenah dari berbagai sisi, mulai dari performer, konten acara, logistik, dan banyak lainnya. Tahun ke-7 ini, SMI gandeng partner baru, yaitu Yayasan Kreasi Tenun Nusantara (YKTN).
Yayasan ini baru aja berdiri tahun ini, punya visi yang sama buat mempertahankan dan meningkatkan rasa cinta akan adat dan budaya lokal Indonesia lewat industri kreatif. Karena visi yang sama, SMI dan YKTN udah sering koordinasi dan bikin komitmen jadi partner biar event ini makin seru. YKTN bakal buka pameran dan workshop tenun di area yang nggak jauh dari lokasi SMI. Mereka juga ajak pemerintah setempat dan sekolah-sekolah di sekitar Tuktuk buat ikutan kegiatan Yayasan selama 3 hari, sekaligus peresmian di acara SMI nanti. Henry Manik ngucapin terima kasih buat semua dukungan yang udah berjalan bareng SMI selama ini. “Semoga dengan penambahan warna baru ini, SMI Fest tahun ini bisa digelar lagi dengan lebih baik dan sukses,” kata Henry. (Sumber Foto: @newscorner.id)
TripTrus.Com - Setiap tahun, Toraja International Festival (TIF) jadi ajang pameran seni Toraja yang udah ada ribuan tahun, di tempat budaya yang baru. Ini festival internasional yang keren banget, bro, fokusnya tuh ke musik dan seni dari Toraja dan Nusantara. Bayangin deh, interpretasi seni ini diakui sebagai dasar musik paduan suara modern di seluruh dunia. Jadi, ga heran kalo festival ini tiap tahun selalu jadi perhatian.
View this post on InstagramA post shared by Ardi Sa'pang (@nardi_sapang)
Di TIF 2024 nanti, bakal dimulai dengan acara Bintang Toraja yang kasih kesempatan buat sanggar seni dan komunitas lainnya buat nunjukin karya mereka. Hari berikutnya, ada Opera Toraja yang gede banget, isinya musik langka dan tarian tradisional Toraja yang ceritain sejarah seni mereka. Nah, di hari terakhir, TIF bakal tambah rame dengan penampilan bintang tamu dari dalam dan luar negeri yang jadi puncak acara ini. Kebayang kan serunya?
Baca juga : "Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara 2024"]
Gak cuma musik dan tarian, bro, TIF juga ada pameran kerajinan dan kuliner khas Toraja dan Nusantara yang diisi sama UMKM dan peserta lainnya. Semua elemen di festival ini—musik, tarian, koreografi—bersatu buat bikin acara yang bener-bener memukau.
Festival ini setiap tahun diadakan di destinasi wisata berbeda, jadi pengunjung bisa nikmatin penampilan seni live sekaligus eksplor tempat-tempat budaya, sejarah, atau alam di sekitarnya. Seru banget kan? (Sumber Foto: @widyall_)