TripTrus.Com - Festival Bangka Culture Wave ini mengusung performance yang interaktif dan edukatif, mengundang masyarakat umum untuk dapat berinteraksi dan belajar langsung dengan kesenian yang dipertunjukkan.
[Baca juga : "Seba Baduy 2020"]
Event Bangka Culture Wave ini dikenal dengan event antar etnic dan culture, mengajar masyarakat untuk lebih mengenal culture literacy.
Di event tersebut kita juga mengenalkan kuliner khas Bangka dengan menggelar bazzar makanan tradisional dan pasar murah.
View this post on InstagramA post shared by Genwi Tiongkok (@genwitiongkok) onMay 8, 2019 at 4:57am PDT
Bangka Culture Wave adalah Festival Multievent yang berlangsung selama sepekan di pantai tongaci sungailiat Bangka. Sebagaimana dicerminkan dari namanya, Bangka Culture Wave menampilkan gelombang budaya multi etnis, yang menghampiri dan membentuk keunikan pulau bangka selama berabad-abad, mulai dari Melayu, Cina, Belanda, Jawa, Arab dan berbagai Ragam Suku Bangsa di Indonesia. (Sumber: Artikel travelclub.co.id Foto voinews.id)
TripTrus.Com - Festival Pesona Pulau Penyengat 2020 di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau (Kepri) akan segera digelar. Tepatnya, akan resmi berlangsung pada 19-21 Maret 2020 mendatang, di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Sebelumnya event ini direncanakan berlangsung pada 14-18 Februari 2020.
Acara yang kental dengan budaya Melayu ini, merupakan gelaran ke-5 dan rutin diselenggarakan setiap tahunnya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Festival Pesona Pulau Penyengat tetap memesona meskipun waktu pelaksanaannya mengalami perubahan.
[Baca juga : "Cap Go Meh Singkawang 2020"]
Bersumber dari laman Pesona Indonesia, festival ini dimeriahkan beberapa konten yang merupakan hasil restorasi ulang dari tradisi leluhur Kerajaan Riau-Lingga. Namun di tahun 2020, ada tambahan konten lainnya yang bisa dinikmati, seperti Lomba Baca Gurindam XII, Napak Tilas, Jong, Pentas Seni, dan Pameran.
Selain itu, Festival Pesona Pulau Penyengat 2020 pun menjadi galeri budaya Melayu karena terus melestarikan Gurindam XII. Karya sastra ini diciptakan Raja Ali Haji pada 1264 Hijriah atau 1847 Masehi. Berisi petuah pegangan hidup, Gurindam XII memiliki 12 pasal dan 60 bait. Semakin spesial, Lomba Gurindam XII dikhususkan bagi pelajar SLTP se-Tanjungpinang.
View this post on InstagramA post shared by genpi kepri official (@genpi.kepri_online_team) onMar 10, 2019 at 9:46am PDT
Nuansa warna milenial pada Festival Pesona Pulau Penyengat semakin kuat dengan Lomba Napak Tilas. Lomba ini diikuti siswa SLTA se-Tanjungpinang. Napak tilas sejarah tentu akan jadi pengalaman menarik karena Pulau Penyengat menjadi situs sejarah yang luar biasa. Ada banyak peninggalan Istana Kantor, Mesjid Raya Sultan Riau, Gedung Tabib, Makam Raja Hamidah Engku Putri juga Raja Ali Haji.
Kemudian penguatan untuk nuansa budaya Melayu dihadirkan lewat Lomba Jong. Jong sendiri sudah menjadi tradisi Melayu, berupa permainan tradisional balap perahu layar tanpa awak. Kali ini, Lomba Jong akan menampilkan 2 kategori, yaitu Jong Kecil dan Jong Sedang. Jong Kecil berukuran 1-1,29 meter, lalu Jong Sedang memiliki panjang 1,3-1,59 meter.
Selanjutnya ada Pentas Seni yang semakin menggenapkan budaya Melayu. Panggung hiburan tersebut menjadi bukti betapa kayanya budaya masyarakat di sana. Secara umum, warna budaya itu muncul dari Tari Zapin, Silat, Musik Gazal, juga Joged Lambak. Panggung Pentas Seni juga semakin luas karena event terbuka bagi seni dan budaya dari daerah lain di Nusantara. (Sumber: Artikel jalajahnusae.com Foto indonesiatraveler.id)
TripTrus.Com- Jika Sobat Pesona ada rencana berpelesir ke Lombok pada Februari ini, cobalah mampir ke gelaran acara Festival Pesona Bau Nyale 2020 yang digelar pada 9-15 Februari 2020. Ada 7 konten unik dan menarik yang digelar sepanjang event. Festival Pesona Bau Nyale 2020 dipusatkan di Pantai Tanjung Aan, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Apa itu Bau Nyale? Bau Nyale sendiri merupakan ritual tahunan menangkap Cacing Laut, yang menurut mitos adalah jelmaan Putri Mandalika. Konon, cacing laut (nyale) yang ditangkap saat Festival Pesona Bau Nyale merupakan jelmaan Putri Mandalika. Menurut legenda yang beredar di Pulau Lombok, Putri Mandalika memiliki paras cantik rupawan. Sehingga pangeran di kerajaan-kerjaan Lombok berlomba mendapatkannya, salah satunya dengan saling berperang.
[Baca juga : "Festival Pulau Penyengat 2020"]
Namun, sang putri tidak ingin terjadi pertumpahan darah akibat memperebutkan dirinya. Maka, Putri Mandalika pun menerima semua lamaran dari para pangeran dari seluruh kerajaan. Hal ini justru membuat semua bingung, tak lama setelah memberitahu hal tersebut, Putri Mandalika menyeburkan diri ke laut dan hilang menjadi buih di lautan. Tak lama, muncul banyak binatang berupa cacing laut kecil berukuran panjang (nyale). Warga pun menganggap bahwa hewan kecil itulah penjelmaan dari rambut panjang sang putri yang mengorbankan diri demi persatuan rakyat.
Untuk puncak Festival Pesona Bau Nyale 2020 akan digelar pada 14-15 Februari. Penetapan tata waktunya diatur melalui Sangkep Warige, Sabtu (11/1). Namun sebelum turun berpesta menangkap Cacing Laut, para wisatawan bisa menikmati kemeriahan panggung musik yang akan diramaikan oleh musisi dan band terkenal, mulai dari Slank, Iwan Fals, hingga Noah.
Menguatkan kemeriahan pestanya, Peresean pun digelar memanjang 9-13 Februari 2020. Peresean jadi warna budaya otentik. Upacara tarian kuno masyarakat Suku Sasak ini menghadirkan pertarungan 2 lelaki. Dengan senjata berupa tongkat rotan dan perisai kulit kerbau. Peresean menjadi representasi pertarungan para pangeran di Lombok yang memperebutkan Putri Mandalika.
View this post on InstagramA post shared by Denkerdeck Management (@arifdenkerdeck) onFeb 25, 2019 at 5:06pm PST
Panggung kreativitas lainnya di Festival Pesona Bau Nyale 2020 adalah Mandalika Photo Contest. Dihelat 9-15 Februari 2020, lomba pun mengharuskan pesertanya memproduksi konten foto terbaik di sepanjang event. Foto terbaik akan menjadi pemenang dan diumumkan dalam Malam Puncak Festival Pesona Bau Nyale 2020, 14-15 Februari. Konten tersebut juga diisi beragam ritual dan kesenian daerah.
Dialog Kreatif juga digelar di acara ini pada Rabu (12/2). Tema besarnya adalah ‘Creative Tourism and Culture Dialogue’, dengan venue di Kawasan Mandalika. Dialog ini terbuka bagi umum, termasuk para milenial. Program Dialog Kreatif nantinya juga menyajikan Pameran Industri Kreatif dan Tenun Fashion.
Di gelaran besar Pemilihan Putri Mandalika. Pemilihan Putri Mandalika jadi daya tarik sendiri bagi kaum milenial. Sebab, program ini diikuti oleh ratusan putri-putri se-Pulau Lombok. Nantinya figur yang terpilih akan mewakili Nusa Tenggara Barat dalam kegiatan bertaraf Internasional. Usai Rabu (12/2), putri terpilih pun dinobatkan melalui prosesi khusus dalam Malam Puncak Festival Pesona Bau Nyale 2020.
Rangkaian festival semakin menarik dengan Mandalika Fashion Carnival, yang akan digelar pada Kamis (13/2). Program ini jadi momentum terbaik bagi desainer untuk unjuk skill. Selain karya kreatif otentik melalui busana, mereka juga menampilkan koreografi terbaik plus kekompakan. Rencananya Mandalika Fashion Carnival diikuti oleh sekolah-sekolah se-Lombok Tengah.
Rangkaian kemeriahan festival lalu semakin dikuatkan dengan Kampoeng Kuliner dan Mountain Bike. Kampoeng Kuliner akan menyajikan beragam makanan khas Lombok. Kulinernya bisa langsung dinikmati di venue festival, dari Ayam Taliwang, Nasi Balap Puyung, Bebalung, Sate Bulayak, Sate Rembiga, Plencing Kangkung, Beberuk Terong, hingga Sate Tanjung. (Sumber: Artikel pesona.travel Foto destinasidigital.com)
TripTrus.Com- Bagi kamu yang akan merayakan Cap Go Meh 2020, di setiap kota tentu akan menyelenggarakan festival satu ini dengan meriah. Tidak terkecuali di Kota Singkawang, Kalimantan Barat yang ikut memeriahkan perayaan Cap Go Meh 2020. Kota Singkawang akan melaksanakan perayaan Cap Go Meh pada hari Sabtu 8 Februari 2020.
Festival Cap Go Meh Kota Singkawang kali ini akan menyuguhkan berbagai atraksi budaya Tionghoa dan Nusantara. Bahkan, Presiden RI, Joko Widodo pun ikut memeriahkan festival Kota Singkawang satu ini. Tidak heran jika Cap Go Meh Singkawang menjadi salah satu acara yang sayang untuk dilewatkan di tahun 2020.
[Baca juga : "Catat! Ini Jadwal Mengunjungi Tiongkok Kecil"]
Melansir dari OkeZone.com, rangkaian acara yang nanti akan memeriahkan Cap Go Meh 2020 akan ada 20 Barongsai, 9 naga, dan 814 tatung. Seluruh rangkaian ini didatangkan dari berbagai daerah, di antaranya Kota Singkawang, Pontianak, Sungai Pinyuh, Bengkayang, Pemangkat, dan Sambas. Tidak hanya itu, tatung asal Malaysia pun akan ikut memeriahkan acara ini. Tidak tanggung-tanggung, tatung asal Malaysia ini berjumlah 11 tatung. Maka jika ditotal, akan ada 824 tatung yang akan beratraksi di puncak perayaan festival ini. Sayang jika melewatkan kesempatan satu ini.
Saat ini kegiatan yang sudah berjalan di bulan februari yaitu expo dan kesenian paguyuban seluruh etnis di Stadion Kridasana, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat. Acara tersebut telah berlangsung hingga tanggal 2 Februari 2020. Dilanjut tanggal 3 hingga 4 Februari, penyanyi asal Kuala Lumpur Malaysia – Chin Yong menggemparkan Kota Singkawang. Kemudian di tanggal 5 Februari, seluruh pelancong yang hadir ke Singkawang akan dihibur oleh penampilan Cita Citata. Tidak ketinggalan, kelompok Mr Liu asal Jakarta dan pawai lampion akan ikut memeriahkan kota Singkawang di 6 Februari 2020. Untuk rangkaian acara pawai lampion, panitia menargetkan 100 peserta mobil hias. Acara tersebut akan ditutup pada tanggal 9 Februari 2020.
View this post on InstagramA post shared by Willy Richardson William (@rrichardwill) onFeb 19, 2019 at 12:36am PST
Untuk rangkaian acara pada tanggal 8 hingga 9 Februari 2020, panitia pun mengutamakan keamanan bagi acara ini – termasuk pengamanan Presiden Jokowi selama berada di kota Singkawang. Jadi jangan khawatir jika kamu akan bertandang ke acara Cap Go Meh terbesar ini, karena pengamanannya sudah terjamin.
Ketua Harian Festival Imlek 2571 dan CGM 2020 Singkawang, Tjhai Leonardi mengatakan jika panitia acara telah mengirimkan rangkaian acara ke protokoler istana kepresidenan. Lalu pengamanan presiden akan diambil alih oleh Panglima Komando Daerah Militer atau Pangdam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Muhammad Nur Rahmad. (Sumber: Artikel holamigo.id Foto pontinak.tribunnews.com)
TripTrus.Com - Festival Pesona Budaya Minangkabau 2019. Salah satu kota di Indonesia yang kerap jadi tujuan wisatawan adalah Sumatera Barat. Ketika liburan ke Sumbar, biasanya banyak yang lebih memilih untuk mengunjungi wisata budaya atau sejarah, wisata kuliner, hingga menikmati pesona alam Sumbar.
Namun selain beberapa tujuan wisata mainstream itu, kota ini juga menyuguhkan berbagai atraksi menarik lainnya. Salah satunya adalah acara atau festival-festival menarik di Sumbar yang biasanya digelar setiap tahun. Ya, kamu bisa menikmati Sumbar dengan cara berbeda dengan menyaksikan beragam jenis festival tahunan.
View this post on InstagramFestival Keraton Nusantara XII (29.11.2018) Istano Silinduang Bulan - Kesultanan Bima - Kerajaan Pelalawan - Keraton Langkana 'e - Kerajaan Bone - Kesultanan Kutaringin. . . FestivalKeratonNusantara2018 #festivalpesonabudayaminangkabau2018 #tarikolosal #istanobasapagaruyung #fkn2018 #fpbm #fpbm2018 #PesonaMinangkabau2018 #kababatusangka #minangsedunia #minangkabau #genpitanahdatar #genpisumbar #genpiid
A post shared by IRA (@kuntumchairaa) onNov 30, 2018 at 11:21pm PST
Festival Pesona Budaya Minangkabau adalah event wisata budaya etnik Minangkabau (Sumatera Barat). Berbagai event bernuansakan Budaya dan Seni Spesifik Minangkabau dan Melayu digelar, dengan tujuan melestarikan dan mempromosikan pesona budaya Minangkabau.
Anda dan keluarga yang liburan di Sumbar jangan cuma lihat Rumah Gadang saja. Desember ini, ada Festival Pesona Budaya Minangkabau yang berlangsung di Batusangkar! Berbagai atraksi seni dan budaya khas Minang akan ditampilkan dalam festival ini yang berlangsung di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat, mulai 4 Desember sampai 7 Desember mendatang. Bagi traveler, ini kesempatan yang pas untuk berkunjung ke Ranah Minang.
[Baca juga : "Iraw Tengkayu 2019"]
Festival ini bakal digelar dengan beberapa rangkaian acara di antaranya pameran matrilineal, pacu kudo, pacu jawi, pertunjukan tari kolosal, karnaval, pemutaran film Minangkabau lewat bioskop keliling dan Pagaruyung Expo. Festival ini dikenal juga dengan Festival Pagaruyung, yang akan dimeriahkan dengan festival randai, tradisi makan bajamba, keroncong Minang, debus, pertunjukan silat, seminar budaya, dialog interaktif mengenai adat budaya Minang, dan Pagaruyung Expo.
Meski zaman sudah modern, bukan berarti kebudayaan bisa dilupakan begitu saja. Termasuk dengan festival, yang digunakan sebagai media pelestarian kebudayaan. Meski kadang terbilang aneh, tapi festival ini merupakan festival yang unik dan bermanfaat untuk generasi milenial saat ini. (Sumber: Artikel minangtourism.com Foto minangtourism.com)
TripTrus.Com - Kota Tarakan adalah kota yang berada di Provinsi Kalimantan Utara. Semboyan dari Kota Tarakan adalah Tarakan Kota “BAIS” (Bersih, Aman, Indah, Sehat dan Sejahtera). Tarakan sendiri memiliki arti dalam bahasa tidung yang tak lain adalah suku asli dari Tarakan, yaitu “Tarak” yang artinya bertemu dan “Ngakan” yang artinya makan. yang berarti bertemu makan yan mana bahwa daerah tarakan biasanya menjadi tempat persinggahkan para nelayan.
View this post on InstagramFestival Budaya Iraw Tengkayu. Tarakan, 2017. . . . #tarakan #pesonakaltara #irawtengkayu #pesonaindonesia #kaltara
A post shared by Eddy Surya (@eddysuryass) onDec 17, 2017 at 3:02pm PST
Di Kota Tarakan, Kalimantan Utara ada budaya sebagai daya tarik wisatawan juga di kota tersebut yang bernama Pesta Rakyat Iraw Tengkayu, acara ini adalah sebuah peristiwa yang bersejarah bagi masyarakat dan penduduk bumi paguntaka dan acara ini biasa diperingati setiap 2 tahun sekali. Pemerintah daerah menetapkan perayaan 2 tahun sekali dikarenakan digabungkan dengan peringatan hari jadi Kota Tarakan (Borneo) Kalimantan Utara. Tradisi Rakyat Iraw Tengkayu telah tercatat dalam calender of event secara nasional pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Perlu kita ketahui juga Pesta Iraw Tengkayu ini merupakan suatu bagian dari unsur kebudayaan Indonesia yang lahir dan berkembang pada masyarakat tidung sebagai wujud dan bentuk interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Tradisi Iraw Tengkayu ini bertujuan untuk memperlihatkan sebuah tindakan rasa syukur masyarakat nelayan di kota ini sehingga pesta ini dikonotasikan sebagai pesta laut. Di dalam perkembangannya tradisi ini bisa memperlihatkan resistensi budaya yang tetap berkembang dan bertahan dalam masyarakat tidung yang cukup berpotensi sebagai atraksi daya tarik wisata kota ini. Di awali dengan upacara doa, pesta rakyat ini diisi dengan pawai mengiringi Padau Tuju Dulung, yaitu sebuah perahu dengan tujuh haluan, sebelum akhirnya dilarung ke Pantai Amal.
Iraw Tengkayu merupakan budaya turun-menurun yang dilakukan oleh masyarakat suku Tidung, Tarakan Kalimantan Utara. Iraw Tengkayu sendiri mempunyai dua arti kata yang diambil dari bahasa Tidung. Iraw berarti perayaan atau pesta, sedangkan tengkayu adalah pulau kecil yang dikelilingi oleh laut, yaitu pulau Tarakan. Festival Iraw Tengkayu ini berintikan pada penurunan Padaw 7 Dulung. Padau dalam Bahasa Indonesia berarti perahu. 7 Dulung berarti tujuh tiang yang tertancap di atas perahu yang berhiaskan warna khas Suku Tidung, yaitu kuning, hijau, merah. Padaw 7 Dulung memiliki tiga haluan. Haluan pada bagian tengah dibuat tingkat tiga, sementara dua haluan lainnya yang ada di kanan dan kiri perahunya dibentuk menjadi dua tingkat.Jika dihitung dari masing-masing haluan adlah ada 7 tingkat.
[Baca juga : "Festival Tanjung Kelayang 2019"]
Angka 7 ini memiliki makna filosofi yang dalam. 7 mengisyaratkan 7 hari dalam seminggu yang dilambangkan sebagai kehidupan masyarakat dalam mencari penghidupan 7 hari dalam seminggu yang terus berulang. Padaw 7 Dulung ini diangkat oleh para pemuda, dan warna perahunya dicat dengan bauran tiga warna yaitu kuning, hijau, merah. Warna kuning melambangkan kehormatan, dan di atasnya ada satu tiang yang melambangkan tentang Keesaan TUhan Yang Maha Esa. Pada bagian tengah Padaw 7 Dulung ada lima tiang yang melambangkan shalat 5 waktu dalam sehari semalam yang dilakukan oleh Umat Islam.
Festival Iraw Tengkayu ini diadakan dengan berbagai acara, diantaranya ; expo, pameran, bazar, pentas seni dan budaya, lomba indie band, dan sebagainya. Biasanya acara pesta rakyat ini akan diselenggarakan hingga malam puncaknya tepat pada pergantian tahun baru. Kemeriahannya terasa lengkap dengan adanya bintang tamu dari ibu kota yaitu para artis yang akan memeriahkan acara pesta rakyat. (Sumber: Artikel ksmtour.com Foto travesia.co.id)
TripTrus.Com - Ya’ahowu Festival merupakan event tahunan di Kepulauan Nias yang melibatkan 5 Kabupaten/Kota di Kepulauan Nias. Kata Ya’ahowu memiliki makna ungkapan salam damai dan selamat. Nilai luhur kebersamaan dan kedamaian dari makna Ya’ahowu tersebut diangkat menjadi suatu event di kepulauan Nias.
View this post on InstagramIndonesia dengan beraneka ragam kebudayaan Omo Sebua di Desa adat Bawomataluo..... ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Loc📍. Desa Bawomataluo, Teluk Dalam, Nias Selatan . Repost from @indrasitepu #explorenias#festivalyaahowu#jelajahsumutacsu#pariwisatasumut#petualang_photo_profil#kunang_kunang_adventur#pesonaindonesia
A post shared by medandjaya (@visit_sumut) onSep 18, 2016 at 11:16pm PDT
Ya’ahowu Nias Festival 2019 akan kembali digelar untuk keempat kalinya pada 16-20 November 2019 dengan salah satu tujuan menjaring segmen wisatawan milenial.
Festival yang akan berlangsung di Lapangan Merdeka Ibukota Kecamatan Lahomi dan Pantai Indah Sirombu Kabupaten Nias Barat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini, menargetkan kunjungan lebih banyak wisatawan milenial.
Salah satu kegiatan yang ditujukan untuk menarik minat wisatawan milenial adalah Festival Ya’ahowu Camping Ground. Melalui festival ini, pemerintah berharap bisa memperkenalkan kembali kekayaan budaya lokal Nias kepada generasi muda.
[Baca juga : "Festival Tanjung Kelayang 2019"]
Event yang juga masuk dalam 100 Calendar of Event (CoE) 2019 ini akan menghadirkan 12 acara unggulan yaitu Ya’ahowu Nias Karnaval, pagelaran tarian tradisional khas masing-masing daerah Se-Kepulauan Nias, Pagelaran Atraksi Budaya, Lomba Permainan Rakyat, Perlombaan Olahraga, Lomba Atraksi Silat Tradisional, Lomba Kreasi Kerajinan Tangan Dari Bahan Sinasa, Festival Kuliner Nias, Yaahowu Idol 2019, Pemilihan Putri Pariwisata Kepulauan Nias 2019, Festival Ya’ahowu Camping Ground, dan Hiburan (Artis Lokal dan Nasional). (Sumber: Artikel jpp.go.id Foto humas.sumutprov.go.id)
TripTrus.Com - Festival ini akan menyajikan 10 kegiatan pendukung seperti festival kuliner khas hasil laut, festival layang-layang, Bangka Belitung Fashion Carnaval, festival vlog dan lomba photo, pameran pariwisata dan pameran photo, festival band dan lain-lain.
View this post on InstagramTari Sembah ❤️✨ Jangan digeser nanti kalian terkejoedd😂 By : @mggbelitung @margajuwita @gierederick #tradisionaldance #tarisembah #tarian #belitung #bangkabelitung #festivaltanjungkelayang2018
A post shared by 👤 Ferdian Prayuda (@ferdian_prayuda) onDec 2, 2018 at 9:34pm PST
Diapit oleh Gaspar dan Selat Karimata, di lepas pantai timur Sumatera, Belitung adalah sebuah pulau indah yang diberkati dengan pemandangan luar biasa, pantai yang istimewa, dan pemandangan yang luar biasa. Pantai Tanjung Kelayang, di bagian utara pulau, adalah jantung kemegahan Belitung.
[Baca juga : "Festival Rakyat Banda 2019"]
Negeri ajaib tropis ini benar-benar tempat di mana Anda bisa mendapatkan gambaran seperti apa surga itu nantinya. (Sumber: Artikel swiss-belhotel.com Foto paradiso.co.id)
TripTrus.Com - Sukses dengan Wakatobi Wave 2018 lalu. Kini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Tenggara akan mengadakan kembali Wakatobi Wave 2019. Festival ini secara garis besar menghadirkan berbagai atraksi budaya bahari yang terdiri dari keempat pulau yang berada di kabupaten Wakatobi yaitu Wanci, Kaledupa, Tomia dan Binongko.
View this post on Instagram#wakatobiwave2018 #visitwakatobi2018 @lensawakatobi_id @visitwakatobi
A post shared by Ade Irawati (@adeirawati88) onNov 21, 2018 at 4:11am PST
Tahun lalu, Wakatobi Wave 2018 sukses menampilkan berbagai tarian kolosal dengan 800 penari khas Wakatobi. Tarian yang ditampilkan diantaranya tari Lengko dari Pulau Wangiwangi, tari Lariangi dari Pulau Kaledupa, tari Sajo Moane dari Pulau Tomia, dan tari Balumpa dari Pulau Binongko. Beberapa tokoh adat pun tampil menawan dengan jubah adat Buton yang diikuti dengan peserta lainnya.
Suksesnya Wakatobi Wave 2018 membuat Kemenpar Sulawesi Tenggara berupaya agar festival tahunan ini dapat ditampilkan ke mancanegara. Kementerian pariwisata pun berupaya membahas strategi promosi wisatawan mancanegara dengan menentukan pasar untuk Wakatobi.
Wakatobi Wave 2019 tahun ni akan diselenggarakan pada tanggal 11 hingga 13 November mendatang dan berlokasi di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Wakatobi sendiri adalah salah satu kabupaten di Kepulauan Sulawesi, dengan ibu kota kabupaten yang terletak di Wangiwangi. Kabupaten ini pun kaya akan sektor pariwisatanya – apalagi untuk yang cinta dengan wisata bahari – tidak akan mungkin melewatkan destinasi ini. Kabupaten ini pun kaya akan destinasi lainnya selain bahari. Sebut saja desa wisatanya dan hutan yang asri pun dapat ditemukan di sini.
[Baca juga : "Festival Bekudo Bono 2019"]
Diperkuat oleh empat pulau lainnya yang berada di kabupaten ini. Diantaranya Pulau Wanci, Kaledupa, Tomia dan Binongko.
Salah satu destinasi penguat sektor pariwisatanya adalah Pantai Moli’s Sahatu, Panorama Puncak Waginopo, dan Pantai Sousu. Kemudian ada pula Hutan Mangrove di Pulau Kaledupa, dan tentunya masih banyak lagi sektor wisata yang dapat dikunjungi selagi Wakatobi Wave 2019. Bagi para pecinta diving, tentu jangan sampai ketinggalan event satu ini di bulan november. (Sumber: Artikel holamigo.id Foto indonesia.travel)
TripTrus.Com - Di sepanjang pegunungan Bukit Barisan sebelah barat pulau Sumatra, membentang sungai yang oleh masyarakat setempat disebut ‘Kampar’. Sungai yang mengalir deras itu berkelok-kelok di seluruh Provinsi Riau hingga ke Selat Malaka. Di sepanjang jalurnya, sungai itu terbelah menajdi dua cabang besar: Kampar Kanan dan Kampar Kiri.
View this post on InstagramReposting @eyesofindonesia // The Bono Tidal Bore by the estuary of the Kampar River in the Riau Province is drawing surfing communities from around the world to this amazing Indonesian pororoca. Kampar is a long river that spouts forth in the Bukit Barisan mountain range that forms the spine of the island of Sumatra to the west. The river rushes down along the island’s west coast, then meanders across the Riau province, to finally pour out into the Malacca Straits, on the east coast of Sumatra.⠀ .⠀ .⠀ This year, the Bekudo Bono festival will take place when the tide is at its highest on 12th to 16th March 2017 during the full moon, and also on 27th to 31st March 2017 during the new moon period.⠀ .⠀ .⠀ ⠀ #wonderfulindonesia #travel #igtravel #plesir #spektakel #adventure #igtravel #bekudobono #riau #surf #river #tide #wave
A post shared by Spektakel (@spektakel.id) onMar 11, 2017 at 5:51am PST
Kemudian, kedua cabang Kampar ini bertemu di Langgar, tepatnya di Kabupaten Pelalawan. Di muara tersebut, kedua cabang Kampar bergabung dengan banyak aliran dari sungai lainnya. Sehingga, Kampar berlayur ke mulut sungai yang lebar.Saat air laut pasang, ombak tinggi terhempas dan bertemu arus hilir sungai Kampar. Dua energi pun bertemu, dan gelombang pasang surut Kampar yang fenomenal terbentuk hingga mengalir deras di pedalaman dan berguling ke leboh dari 60 km ke hulu sungai. Gelombang pasang ini kemudian disebut oleh masyarakat setempat sebagai “Bono”. Dengan kecepatan 40 km per jam, Bono bisa naik setinggi 4 hingga 6 meter dengan suara gemuruh keras yang khas. Hal ini sekaligus menciptakan barrel yang sangat disukai oleh para peselancar.
[Baca juga : "Festival Kerinci 2019"]
Pada puncak Bono, dapat bermunculan 21 gelombang. Sehingga, 21 peselancar dapat berselancar secara bersamaan. Pertama kali ditemukan oleh bore-rider asal Prancis dan Brasil, kini kegiatan berselancar di aliran sungai Kampar tersebut rutin diadakan setiap tahun sebagai ajang festival selancar bertajuk ‘Bekudo Bono’. Sepanjang festival olahraga air ini, telah tercatat rekor dunia berselancar bono terlama sejauh 17,2 km. (Sumber: Artikel spektakel.id Foto riaubook.com)