TripTrus.Com - Berwisata naik pinisi makin hari makin digandrungi. Kamu sendiri sudah pernah nyobain belum? Biar enggak ketinggalan hype, ayo langsung meluncur ke tanah lahirnya kapal pinisi dan ikut jadi bagian dari Festival Pinisi 2022 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Selain naik kapal kayu legendaris ini, kamu bisa sekalian nonton ritual budaya yang unik plus kenalan dengan ragam kearifan lokal lainnya. Yuk, bersiap karena event ini akan diadakan pada 14 hingga 17 September 2022 mendatang. Detail keseruan dan pengalaman yang bisa kamu rasakan ada di ulasan berikut ini.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Pesona Indonesia (@pesona.indonesia)
1 | Wow, bakal ada parade perahu katinting dan pinisi di tengah lautan!Parade biasanya dilakukan di jalan raya atau di daratan. Namun, Festival Pinisi 2022 menawarkan pengalaman yang beda. Kamu diajak untuk menikmati iring-iringin perahu tradisional khas Sulawesi, yakni pinisi dan katinting.
Wah, pasti bakal jadi pemandangan yang unik saat warna-warni layar puluhan kapal berjajar melintasi perairan! Lebih dari sekadar melihat, kamu juga bisa menjajal sensasi menjelajahi lautan dengan kapal tradisional. Jadi, ayo manfaatkan tawaran ini!
2 | Kamu bisa melihat ragam ritual budaya dalam membuat pinisiBagi masyarakat Bulukumba, pembuatan kapal pinisi bak melahirkan seorang anak dan enggak dilakukan sembarangan, lho. Ada rentetan ritual yang harus dijalani. Dimulai dari ritual permohonan kelancaran dalam pembuatan kapal, permintaan keselamatan dan berkah, hingga proses mendorong perahu yang sudah jadi ke perairan sebelum akhirnya mengarungi lautan lepas.
Beruntungnya, Festival Pinisi 2022 memberi kesempatan untuk kamu bisa menyaksikan seremoni yang sudah turun-temurun ini. Catat ya, ritual akan diadakan di Tana Beru yang merupakan sentra pembuatan perahu pinisi.
3 | Pentas musik dan tari bakal bikin kamu makin kenal dengan pesona tersembunyi BulukumbaMengangkat tema “Pariwisata Bangkit, Ekonomi Pulih, Masyarakat Sejahtera”, Festival Pinisi 2022 akan mengekspos semua potensi Bulukumba, termasuk kesenian tradisionalnya. Sudah ada panggung yang disiapkan sebagai tempat seniman dan sanggar lokal unjuk kebolehan. Mereka akan menari dan mementaskan musik tradisional yang mungkin belum pernah kamu saksikan sebelumnya.
Band-band lokal juga siap ngajakin kamu berdendang dan bergoyang. Pssst, festival ini juga bakal menggelar pesta kembang api. Dengan segala daya tarik tersebut, semoga aja pelaksanaan event budaya ini bisa jadi momentum bangkitnya pariwisata dan ekonomi, ya!
4| Event budaya ini juga akan mengajak kamu melakukan aksi konservasiSelain budaya dan tradisi, alam juga harus tetap lestari. Oleh karena itu, Festival Pinisi 2022 menyiapkan agenda khusus supaya kamu bisa ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Ada dua kegiatan sekaligus, yaitu pelepasan tukik atau anak penyu dan penanaman pohon bitti yang merupakan bahan untuk membuat kapal pinisi.
5 | Ayo adu keterampilan dengan ikutan berbagai perlombaan di Festival Pinisi 2022Kamu jago bikin desain? Coba daftarkan karyamu di Lomba Desain Cendera Mata Khas Bulukumba. Buat yang jago masak-memasak, ada Lomba Kuliner Khas Bulukumba. Satu lagi lomba yang akan menyemarakkan Festival Pinisi, yakni Lomba Merakit Miniatur Perahu Pinisi.
Oh iya, gelaran akbar yang terselenggara berkat kolaborasi antara Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bulukumba dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini juga akan mengadakan Bira Sunset Run. Asyik, nih, bisa lari tepi pantai sambil memandangi langit senja.
6 | Kamu bisa menikmati festival budaya sembari mengeksplorasi kecantikan alam BulukumbaFestival budaya yang mengajak penonton menjelajahi wisata alam, begitulah gambaran lain tentang Festival Pinisi ke-12. Pasalnya, rangkaian acara pada gelaran akbar ini akan diadakan di beberapa lokasi wisata. Mulai dari Tana Beru, Teras Bira Titik Nol Sulawesi, hingga kawasan wisata Tanjung Bira, semua akan ditampilkan.
[Baca juga : "Wolobobo Ngada Festival 2022"]
Nah, di kawasan wisata Tanjung Bira sendiri, ada deretan pantai yang siap bikin kamu terpana. Berikut adalah dua di antaranya.
● Menginap di Pantai KalukuSelain hamparan pasir putih dan jernihnya air laut, pemandangan di Pantai Kaluku disempurnakan dengan deretan pohon kelapa. Kalau merasa betah di sini dan belum pengin pulang, kamu bisa bermalam di penginapan yang ada di dekat pantai atau membangun tenda sendiri.
● Menyambangi hidden gem-nya Bulukumba, Pantai KasusoPemburu surga tersembunyi, ada satu destinasi yang menantimu! Namanya Pantai Kasuso. Nah, yang jadi ciri khas dari spot ini adalah bentangan batu karangnya yang tampak unik untuk latar belakang berfoto. (Sumber: Artikel indonesia.travel Foto @ayokebulukumba)
TripTrus.Com - Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) akan menggelar Festival Jelajah Pesona Kelabba Madja pada 9-12 September 2022.
Rencana awalnya, festival ini digelar Juli mendatang, namun karena Juli merupakan bulan trauma bagi orang Sabu atas peristiwa tenggelamnya kapal Tenggiri pada 27 Juli 1965 yang menewaskan banyak warga Sabu, jadi ditunda ke September.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh davidson rohi hunga (@davidsonrohi)
Festival Jelajah Pesona Kelabba Madja sebagai event untuk memotivasi masyarakat agar tidak menunggu lengkap dulu baru melakukan sesuatu.
[Baca juga : "Festival 3 Gunung"]
Festival jelajah Kelabba Madja , akan diawali dengan kunjungan ke pesona wisata lain yang dimiliki Sabu Raijua, lalu puncaknya ke Kelabba Madja yang menyimpan keindahan yang luar biasa dengan batu warnanya. batu warna itu akan lebih indah ketika kena matahari pada pukul 15.00 Wita.
Setiap titik kunjungan akan disuguhkan atraksi seni budaya, termasuk peiu manu (sabung ayam adat) yang menggunakan pisau, tapi tidak ada perjudian atau taruhan. Kaki ayam saat disabung, agar manusia tidak boleh baku bunuh tapi diganti dengan ayam biarkan berdarah hingga mati. (Sumber: Artikel tribunnews.com Foto @arnols.riscky )
TripTrus.Com - Kabar bahagia nih buat kamu para pencinta fotografi di Indonesia. Yakin deh kalau bulan September mendatang bakal jadi bulan favoritmu. Pasalnya jilid ketiga dari sebuah festival fotografi di nusantara akan kembali digelar di ibu kota, yakni Jakarta Internasional Photo Festival (JIPFest) 2022!
Lebih dari sekadar pameran foto, event ini menawarkan berbagai rangkaian acara seputar fotografi yang enggak boleh kamu lewatkan. Penasaran apa saja yang bisa kamu dapatkan di JIPFest 2022? Simak selengkapnya di sini!
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh JIPFest (@jipfest)
1. JIPFest 2022 siap warnai harimu di sepanjang SeptemberEits, pasti sudah tahu Blok M kan? Salah satu tempat nongkrong yang hits di area Jakarta ini dipilih menjadi lokasi utama dari pagelaran JIPFest 2022 yang akan berlangsung cukup lama, mulai dari 9 September hingga 25 September 2022. Wah, siap-siap ya, september-mu pasti bakal lebih berwarna!
2. Usung tema “Revival” pada pelaksanaan tahun iniSukses dengan tema “Space” di penyelenggaraan sebelumnya, JIPFest 2022 bakal kembali menggemparkan dunia fotografi pada tahun 2022 dengan tema “Revival”. Usut punya usut, tema ini dipilih untuk menyoroti bagaimana manusia bangkit dari keterpurukan, menemukan momentum, menjaring dukungan, juga menggerakkan perubahan. Selain itu, terpilihnya “Revival” sebagai tema juga untuk menggambarkan semarak semangat etika bumi yang tengah berusaha pulih dari efek pandemi.
3. Hadirkan berbagai kurator juara IndonesiaPanggilan terbuka untuk para fotografer untuk mengumpulkan karya terbaik mereka sudah ditutup pada 28 Juli 2022. Nah, sekarang waktunya para kurator JIPFest 2022, Asep Topan, Ayos Purwoaji, Ng Swang Tian, dengan berbagai latar belakang nan kaya pengalaman melakukan seleksi satu per satu kumpulan karya tersebut. Wih, jadi penasaran ya!
4. Yuk keliling Blok M sambil belajar street photography!Dari Jakarta Barat ke Jakarta Selatan, lokasi JIPFest 2022 yang terus berganti tiap tahunnya ini bukan tanpa sebab. Para penyelenggara ingin semua photography enthusiast yang datang bisa explore banyak tempat istimewa di Indonesia. Nah buat kamu yang tertarik tur pameran dan wisata di sekeliling Blok M sekaligus asah kemampuan street photography, yuk langsung beli tiketnya di sini sekarang!
5. Momen kamu bisa kupas tuntas seputar fotografi bareng para guest star ternamaYap, JIPFest 2022 juga dengan senang hati mengajak kamu untuk berdiskusi seputar serba-serbi fotografi. Mulai dari fotografer, editor, kurator, visual artist hingga berbagai professional di bidang fotografi lainnya bakal ada sesinya masing-masing nih. Kamu bisa mendengarkan sekaligus bertanya terkait berbagai topik menarik. Karena tiketnya terbatas, yuk, segera dapatkan di sini!
6. Wih, ada kesempatan portofolio kamu di-review oleh National Geographic Society!Yuhuuuu, ada kesempatan juga nih buat kamu para pencinta fotografi. Portofolio milikmu secara eksklusif bisa diberi feedback oleh beberapa anggota tim National Geographic Society (NGS) yang terbang langsung dari Washington DC. Momen yang langka ini enggak boleh kamu lewatkan. Cek informasi selengkapnya di media sosial instagram JIPFest 2022, ya!
7. Ada yang baru di JIPFest 2022, Indonesia Photo Fair!Kerennya lagi, JIPFest 2022 punya ruang bagi para pelaku fotografi. Cukup dengan mempersiapkan photo print dan buku foto, kamu udah bisa memasarkan produk milikmu. Pokoknya sebagai pelaku fotografi, kamu tinggal duduk manis saja. Soalnya booth hingga undangan untuk para calon pembeli dan kolektor sudah diurus sama penyelenggara JIPFest 2022.
8. Masih mau lanjut dengan pameran lainnya? Yuk kunjungi Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN)!Sejak diresmikan pada tahun 2017, Museum MACAN kian mencuri atensi masyarakat, nih! Selain lukisan, banyak juga karya seni dari dalam maupun luar negeri seperti teknik, medium, dan instalansi yang dipamerkan. Tentunya selain bisa menambah wawasan, museum ini juga cocok buat kamu yang sedang hunting spot instagenic. Jadi, kapan kamu ke sini?
[Baca juga : "Keroncong Plesiran"]
Asyik, Jakarta Internasional Photo Festival (JIPFest) 2022 dan destinasi wisata di sekitarnya sudah mulai bikin kamu merencanakan berkunjung ke Jakarta, nih. Namun sebelumnya, pastikan dulu ya kalau vaksinasimu lengkap. Di sepanjang perjalanan nanti, jangan lupa juga buat menerapkan protokol kesehatan yang tepat. (Sumber: Artikel keroncongplesiran.com Foto @jipfest)
TripTrus.Com - Event tahunan Solo International Performing Art (SIPA) kembali digelar. Agenda tahun ini merupakan penyelenggaraan SIPA yang ke-14. Berbagai penampilan seniman dari dalam hingga luar negeri juga turut meramaikan panggung SIPA 2022 secara live. Beberapa negara yang ikut berpartisipasi, antara lain India, Jepang, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Spanyol, dan Taiwan. SIPA 2022 akan diselenggarakan pada tanggal 8, 9, dan 10 September 2022 mendatang.
Tahun ini, SIPA 2022 mengusung tema “Seni sebagai Spirit Perubahan Kehidupan (Art as The Spirit of Life Changing).” Pemilihan tema dilandasi alasan untuk menempatkan kedudukan dan peran seni sebagai penyelaras kehidupan. Seperti yang diketahui, bahwa seni menjadi penggerak dari semangat untuk mewujudkan suatu harapan. Ketika kehidupan harus berubah, maka seni harus menjadi penggerak perubahan kehidupan.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Dhea Fandari (@dheafandari)
Hal tersebut bisa tercermin pada kondisi yang sedang dialami dunia saat ini. Dimana, pandemi Covid-19 beberapa tahun terakhir telah meruntuhkan beberapa sektor kehidupan yang ada. Tetapi, dengan semangat dan perjuangan yang tak kenal letih untuk dapat bergerak menghindarinya, kini dunia sudah kembali merangkak maju untuk mengembalikan kondisi seperti sediakala. Melalui seni, perwujudan kebebasan, utamanya dari belenggu pandemi dapat tersalurkan. Panggung SIPA 2022 dapat menjadi ajang untuk menunjukkan semangat seni sebagai spirit perubahan kehidupan di masa mendatang.
[Baca juga : "Jelajah Pesona Jalur Rempah"]
Solo International Performing Arts (SIPA) 2022 akan diselenggarakan dengan konsep hybrid selama tiga malam berturut-turut. Hybrid adalah penyelenggaraan acara dengan dua metode, yaitu offline dan online. Untuk acara offline, bisa disaksikan di Benteng Vastenburg Solo, yang berada di Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, tepatnya di seberang Balaikota Surakarta. Sedangkan, untuk acara online atau daring dapat disaksikan melalui Channel YouTube SIPA Festival.
Sementara, pre-event SIPA 2022, diselenggarakan pada tanggal 23 Juli 2022. Acara berlangsung mulai pukul 15.30 WIB, yang bertempat di Atrium Solo Grand Mall. Sejumlah seniman turut memeriahkan acara tersebut, seperti KODI Band, CHISS UNS, Awi Johan, dan MIE Band. (Sumber: Artikel surakarta.go.id Foto @soloamericanjeep)
TripTrus.Com - Event Wisata Budaya Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR) Belitung Timur, kembali terpilih masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemnparekraf) dan Program Indonesiana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemndikbudristek) tahun 2022.
Dan terpilihnya JPJR 2022 masuk dalam event skala nasional itu dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Belitung Timur, Evi Nardi adalah yang ke-4 (empat) kalinya pada saat peluncuran program "Kharisma Event Nusantara (KEN)” oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno baru-baru ini.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh fendra (@safendraputra)
“Iya tahun 2022 ini JPJR kembali terpilih masuk ke dalam Kharisma Even Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, juga program Indonesiana Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Dan ini sudah ke-4 (empat) kalinya terpilih. Alhamdulillah, patut disyukuri,” katanya kepada RRI.co.id.
Disebutnya, dalam gelaran JPJR nantinya, pihak panitia besar belum menentukan konsep final penyelenggaraan. Apakah akan tetap mengusung konsep hybrid seperti tahun 2021 lalu, ataupun akan dilakukan secara langsung dengan mengundang seluruh daerah yang masuk ke dalam Jalur Rempah Nusantara.
“Kita sudah siapkan opsinya, dan intinya kita siap saja mau hybrid ataupun live. Tapi kita berharap 22 daerah rempah nusantara bisa hadir langsung. Kita lihat situasi pandemi COVID-19,” ujarnya.
Ditambahkan Evi Nardi, keberhasilan JPJR masuk dalam Kharisma Event Nusantara dan Program Indonesiana 2022 ini tak lepas dari dukungan dan upaya keras berbagai pihak. Pemerintah Kabupaten Belitung Timur melalui Disbudpar dan juga komunitas-komunitas yang ada berkolaborasi dan turut mengambil peran penting dalam menggarap event kebanggaan Belitung Timur ini.
“Kami mengapresiasi teman-teman dari komunitas yang terlibat aktif menyusun event JPJR seperti penggiat budaya, Spice of Svara Melayu Belitung Timur, komunitas figur-figur rempah, termasuk komunitas obat-obatan tradisional, dan yang lainnya,” bebernya.
Pelaksanaan JPJR 2022 akan dilaksanakan 6-10 September 2022 di Lapangan Yagor, Desa Kurnia Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur.
[Baca juga : "Dieng Culture Festival"]
Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR) merupakan event wisata budaya yang menggambarkan kejayaan maritim Indonesia, dan juga Belitung Timur sebagai salah satu daerah yang memiliki peran strategis dalam perdagangan rempah dunia. Beltim sendiri adalah salah satu daerah penghasil rempah, seperti sahang atau lada, kumbek, kunyit, asam kandis, menderai, kayu manis dan sebagainya. (Sumber: Artikel rri.co.id Foto @jpjrbelitungtimur)
TripTrus.Com - Dengan semangat terus merawat sekaligus memperkenalkan warisan khasanah kebudayaan Dieng yang kaya akan nilai-nilai kearifan, Dieng Culture Festival kembali hadir untuk menghibur kalian.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh EXPLORE JATENG (@explorejateng_)
[Baca juga : "Festival Lamaholot"]
Return of the light menjadi tema DCF tahun ini sebagai representasi dari semangat, harapan, dan cita-cita untuk bangkit, berdiri, dan kembali bersinar setelah Industri wisata di Kawasan Wisata Dieng sempat vakum dan surut karena pandemi.
Jadilah bagian dari kami dalam festival kebudayaan yang konon paling romantis di negeri atas awan. (Sumber: Artikel festivaldieng.id Foto @azulkarnains)
TripTrus.Com - Kuda merupakan hewan yang sering kali digunakan sebagai alat transportasi lokal yang handal dan guna menunjang kelancaran transportasi ke tempat tunjuan. Tradisi memelihara dan mencintai kuda semakin berkembang, sehingga kini kuda memasuki kelas yang bergengsi dan modern, di era sekarang sering kali diadakan event Lomba Pacuan Kuda, tentunya event seperti ini menggugah rasa ketertarikan bagi pecinta kuda.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Ihyaul Ulum (@ihyaul.qmo)
Pacuan kuda merupakan olahraga berkuda yang saling bersaing antar peserta berpacu menuju garis akhir (Finish). Untuk mepertahankan olahraga Pacuan Kuda sebagai sebuah budaya minat khusus yang baru tumbuh, maka Pemerintah Kab. Kupang tepatnya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat peduli dan antusias dalam event lomba Pacuan kuda sebagai atraksi promosi dan daya tarik dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di Kab. Kupang.
[Baca juga : "Festival Songke & Ranaka"]
Lomba Pacuan Kuda merupakan event tetap yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab. Kupang, bekerja sama dengan pihak PORDASI NTT dan Kabupaten Kupang, kegiatan perlombaan ini merebutkan piala Bupati Kupang dengan diikuti peserta dari berbagai daerah se NTT.
Diharapkan arena atau lapangan pacuan kuda ini bisa dijaga dan dirawat dengan baik oleh pemerintah setempat bersama-sama dengan masyarakat pecinta pacuan kuda, dan khususnya seluruh masyarakat Kab. Kupang pada umumnya. (Sumber: Artikel pariwisatakabkupang.org Foto @adhie.rizwandi)
TripTrus.Com - Lembata merupakan sebuah pulau sekaligus kabupaten yang termasuk dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dulunya, Lembata menjadi bagian dari Kabupaten Flores Timur, sebelum menjadi kabupaten otonom sejak 1999.
Lembata dikenal akan tradisi berburu pausnya yang terdapat di Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni. Namun, tidak hanya itu, Lembata juga dianugerahi pemandangan yang eksotis sejauh mata memandang jika kita berada di Bukit Cinta Lembata, yang kini menjadi kawasan wisata andalan Kabupaten Lembata yang berada di Desa Bour, Kecamatan Nubatukan. BCL menjadi salah satu spot terbaik bagi wisatawan untuk menikmati keindahan saat matahari terbenam.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Ditjen PPDT Kemendesa (@ditjen_ppdt)
Dan pada tahun ini, Festival Tiga Gunung Lembata kembali digelar untuk tahun kedua. Berlangsung pada 26-31 Agustus 2019, festival itu diharapkan bisa menjadi ajang promosi Lembata sebagai destinasi wisata yang potensial. Diberi nama Festival Tiga Gunung Lembata, karena Lembata memiliki tiga gunung yang memiliki keunikannya masing-masing. Pertama, Ile Werung atau Gunung Werung, merupakan salah satu gunung berapi dengan karakteristik kawah yang dalam dengan dinding batu terjal bekas letusan.
Kedua, Ile Lewotolok atau Gunung Lewotolok, memiliki keunggulan hamparan kawah yang sangat luas serta udaranya yang sejuk serta panorama alam yang indah di kawasan itu. Terakhir, Ile Batutara atau Gunung Batutara, yang keunikannya gunung berapi ini meletup setiap 20 menit dengan menyemburkan asap serta bunga api sehingga akan memperlihatkan pesona keindahan gunung api.
Selain disuguhkan keunikan tiga gunung tersebut, selama penyelenggaraan Festival Tiga Gunung Lembata, kita dapat menjelajahi Lembata dengan segala keunikannya. Selama pelaksanaan festival, setiap sorenya para wisatawan akan disuguhkan pementasan tarian pemersatu suku dan agama atau Sole Oha sebagai tanda toleransi antar sesama masyarakat di Lembata. Tarian ini akan dibawakan bergantian dari desa-desa yang terdapat di Lembata. Wisatawan dapat ikut serta dalam tarian ini dengan mengikuti gerakan dan syair yang dibawakan bergantian oleh penari.
Tidak jauh dari BCL, terdapat kawasan wisata rohani yang diberi nama Taman Doa Watomiten, Riangdua, di Desa Bour, Kecamatan Nubatukan. Di taman doa ini terdapat Patung Bunda Maria setinggi 7 meter yang menghadap laut di depan Gunung Boleng, Pulau Adonara.
Selama Festival Tiga Gunung Lembata, kita juga dapat menyaksikan atraksi Hadok atau tinju tradisional. Tinju adat ini cukup terkenal di daratan Lembata. Di luar tanah asalnya Hadok sering disuguhkan sebagai sebuah atraksi budaya. Hadok biasanya dimainkan pada saat panen kebun sebagai ungkapan rasa syukur.
[Baca juga : "Lomba Pacuan Kuda"]
Hadok memiliki aturan mainnya sendiri. Dua petarung yang bertinju hanya boleh memukul ke arah wajah musuh, dilarang saling memeluk, tidak boleh menggunakan kaki, menggigit lawan dan memukul dari atas kepala. Sasarannya hanya bagian wajah saja. Selama berlangsungnya duel, terdapat pelerai yang tugasnya memperhatikan setiap gerakan dari para petinju. Sedangkan masyarakat lainnya melantunkan syair-syair lagu penyemangat bagi para petinju.
Dalam Festival Tiga Gunung Lembata, yang berlangsung selama enam hari, juga menghadirkan atraksi paramotor yang akan melayang-layang di atas BCL. Selain itu, festival ini menghadirkan berbagai kegiatan seperti Jalan Santai Lembata Sunset Trail Family Fun Running Race, suguhan Lembata Youth Music dan Film BCL Festival, parade komunitas motor dan sepeda, pameran produk UKM dan kuliner, serta NTT Fashion Carnaval Festival Tiga Gunung Lembata. (Sumber: Artikel sindonews.com Foto @lucydarmadi )
TripTrus.Com - Komunitas Ca Nai bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai, Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur bakal menggelar Festival Songke dan Festival Ranaka. Kegiatan Festival ini rencananya digelar selama dua hari dimulai pada 20 Agustus 2022.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Encis Rodriques (@enciisrodriques)
Ada beberapa tujuan festival tersebut. Pertama, mengembalikan rasa cinta generasi muda terhadap budayanya sendiri sebagai pembentuk identitas jati diri. Kedua, mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa di mana kearifan lokal dapat diwariskan bahkan memiliki kekayaan nilai bersifat universal. Ketiga, untuk memperkaya keberagaman budaya sehingga tidak hanya dilestarikan tapi dikembangkan menjadi ekonomi kreatif berbasis budaya dan bernilai ekonomis.
[Baca juga : "Festival Danau Kelimutu"]
Tujuan lain dari festival itu adalah mendukung promosi wisata di Kabupaten Manggarai untuk mewujudkan tujuan pembangunan pariwisata dan kebudayaan nasional khususnya dalam mendukung serta memperkuat destinasi wisata Manggarai. Dengan melibatkan berbagai komunitas meliputi; komunitas pengrajin, sanggar seni budaya, petani kopi, pelaku kuiliner, penggiat seni dan kerajinan serta komunitas lainnya. (Sumber: Artikel seputar-ntt.com Foto tajukflores.com)
TripTrus.Com - Untuk kalian yang menyukai musik, tentu konser musik merupakan salah satu sarana rekreasi yang diminati. Meskipun bisa mendengarkan musik lewat handphone maupun menonton melalui video rekaman, namun tentu sensasi yang diberikan melalui menonton konser secara langsung merupakan sensasi yang lebih berkesan di telinga maupun di dalam jiwa. Mulai dari konser pop sampai konser jazz, setiap konser musik memiliki kekhasan serta keunikannya masing-masing, nih.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh a z i z a h h a n u m (@hanummm)
Nah, salah satu konser yang paling ditunggu pastinya adalah Ubud Village Jazz Festival 2022 yang setiap tahunnya diadakan di Ubud, Bali! Di tahun yang ke-9 nya ini, Ubud Village Jazz Festival 2022 atau UVJF 2022 akan kembali diadakan dengan mengundang musisi jazz nasional maupun internasional.
Penasaran kira-kira keseruan apa saja yang akan kamu dapatkan di Ubud Village Jazz Festival 2022? Yuk simak lebih lanjut!
Tahun 2022 ini, UVJF 2022 akan diadakan di ARMA Museum yang berlokasi di Pengosekan, Ubud pada Jumat dan Sabtu, 12 dan 13 Agustus 2022. Lokasi ini merupakan lokasi yang sama seperti UVJF yang diadakan pada Oktober 2021 lalu, lho.
ARMA Museum sendiri merupakan museum yang menyimpan banyak koleksi lukisan, baik dari seniman dalam maupun luar negeri. Selain menikmati lukisan, kamu juga bisa menikmati taman bergaya Bali di museum ini!
[Baca juga : "Pesta Rakyat Grebeg Suro 2022"]
UVJF 2022 ini juga didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia atau Kemenparekraf. Bahkan, UVJF 2022 telah masuk sebagai salah satu acara di Karisma Event Nusantara, rangkaian kegiatan oleh Kemenparekraf RI sebagai Acara dalam Skala Internasional (International Scale Event). Wow, keren ya!
Selain itu, tentunya UVJF 2022 juga tetap akan dijalankan dengan mengikuti protokol CHSE Kemenparekraf serta protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku. Jadi, kamu tetap bisa menikmati alunan musik di UVJF 2022 dengan tetap merasa aman, ya! (Sumber: Artikel indonesia.travel Foto @rega_dauna)