TripTrus.Com - Event International Jazz Day Batam 2023 akan diadakan oleh Batam Jazz and Fashion (Bajafash) dan akan dihadiri oleh musisi jazz dalam dan luar negeri. Event ini akan diselenggarakan pada tanggal 29 sampai 30 April 2023 di F&B Lifestyle Outdoor Stage Grand Batam Mall.
Beberapa musisi jazz dalam negeri yang akan tampil dalam acara International Jazz Day Batam 2023 adalah Shinta SA, Gisela Chua (Tribute to Antonio Carlos Jobim), Xo-Rio Trio, Alecia and Friend, Jazz in the City Band, Tribute Frank Sinatra, dan Joesef Trio. Sementara itu, musisi jazz luar negeri yang akan tampil adalah Andreas Marinello dari Italia, Rahma Lim dari Singapura, Judy Tsai dari Taiwan, dan Norman Yeo dari Vietnam.
Event International Jazz Day Batam 2023 juga akan dikombinasikan dengan acara Road to Bajafsh, yang akan berlangsung di Panbil Eco Edupark Mukakuning pada tanggal 28-29 Juli 2023.
[Baca juga : "Bali Rockin Blues Festival"]
Ardiwinata, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, mengapresiasi acara musik ini di Batam dan berharap banyak masyarakat Batam yang menyambut hangat kehadiran musisi jazz dalam dan luar negeri ini. Menurutnya, acara ini akan menambah daya tarik wisata di Batam, terutama dengan kehadiran musisi lokal dan mancanegara yang memiliki tempat tersendiri bagi penggemar musik jazz. Ia juga mengatakan bahwa Batam telah memiliki beberapa acara jazz seperti Asian Jazz Festival, Batam Jazz Fest, dan lain-lain. (Sumber Foto: @batamjazzfest)
Nov/29 | Perang Topat 2025
TripTrus.Com - Bro‑sis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalan‑jalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi Perang Topat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu bareng‑bareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, bro‑sis!
View this post on Instagram
A post shared by ading kuswara (@adingkuswara)
Jadi, Perang Topat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lempar‑ketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lempar‑lempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anak‑anak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2025"]
Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan November‑Desember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lempar‑topat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus foto‑in moment yang instagrammable.
Kenapa Perang Topat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat bareng‑bareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turun‑temurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang.
Jadi bro‑sis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. Perang Topat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seru‑seruan, karena Perang Topat nungguin lo, bro‑sis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.