TripTrus.Com - Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) akan dihelat pada Maret 2023. Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, menyampaikan, pada event itu akan dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahudin Uno.
"Beberapa waktu lalu kami sudah sampaikan langsung ke Pak Menteri Pariwisata, beliau dijadwalkan hadir di Banjarmasin," ucap Wali Kota Ibnu, baru-baru tadi. Banjarmasin Sasirangan Festival diselenggarakan pada 10-12 Maret 2023.
Jadwal ini BSF 2023 ini terhitung lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya dilaksanakan di akhir tahun. Hal ini tidak lain karena BSF telah masuk dalam acara Karisma Event Nusantara (KEN) Festival 2023.
Sedangkan KEN Festival merupakan event bergengsi tingkat nasional yang dimotori Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Penyelenggaraan KEN Festival 2023 tersebut dilaksanakan di Plaza Keong Mas, Taman Mini Indonesia, Jakarta.
Pada BSF 2023, lanjut wali Kota Ibnu, terdapat keunggulan yang tak kalah dari gelaran di tahun sebelumnya. "Termasuk undangan kepada seluruh kota di Indonesia akan ditampilkan juga produk dari daerah lain, bukan cuma sasirangan, ada songket, tenun, semua kriya Nusantara bisa ditampilkan di acara ini," lanjut Wali Kota.
[Baca juga : "Merumatta Coast Trail"]
Dia juga mengimbau kepada pegiat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pegiat kerajinan untuk bisa terlibat dan memanfaatkan momen ini. "Ini juga merupakan momentum bagi para perajin Kota Banjarmasin, mari ramaikan BSF. Kami mengundang wisatawan dari luar daerah, datang ke acara BSF," pungkas Wali Kota Ibnu. (Sumber: Artikel banjarmasin.tribunnews.com Foto @heppy_chalista)
Nov/29 | Perang Topat 2025
TripTrus.Com - Bro‑sis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalan‑jalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi Perang Topat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu bareng‑bareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, bro‑sis!
View this post on Instagram
A post shared by ading kuswara (@adingkuswara)
Jadi, Perang Topat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lempar‑ketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lempar‑lempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anak‑anak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2025"]
Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan November‑Desember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lempar‑topat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus foto‑in moment yang instagrammable.
Kenapa Perang Topat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat bareng‑bareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turun‑temurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang.
Jadi bro‑sis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. Perang Topat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seru‑seruan, karena Perang Topat nungguin lo, bro‑sis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.