TripTrus.Com - Bali Rockin Blues Festival (BRBF) 2023 akan dimulai pada 5-6 Mei 2023 mendatang di Pantai Mertasari, Sanur, dan akan memanjakan para pecinta musik rock dan blues. BRBF sendiri sudah digelar sejak 2015 dan tahun ini berhasil masuk kurasi Kharisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Gelaran tahun ini berhasil dieksekusi berkat kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Denpasar dan Pregina Showbiz Bali, sebagaimana dijelaskan oleh Ketua Panitia BRBF, Agung Bagus Mantra.
Berlangsung selama dua hari di hari Jumat dan Sabtu, BRBF bakal dimeriahkan oleh musisi dalam dan luar negeri, di antaranya Power Metal, Gugun & Jolling Kribo, dan Quino Big Mountain, serta musisi lainnya seperti Bali Blues Brothers, ARYAXPROJECT, Ball Breakers, The Hydra, Angus Agung Elavator, The Bardogs, dan Bali Guitar Mob. Selain itu, BRBF juga akan diisi oleh acara gathering dari pecinta kendaraan klasik, rockin blues battle, wadah pecinta kuliner dengan keberadaan food truck, serta penawaran menarik lainnya.
[Baca juga : "Lebaran Depok"]
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengaku siap mendukung kelancaran acara dan telah mengadakan pertemuan lebih lanjut untuk membahas persiapan BRBF. BRBF diharapkan mampu menjadi nilai tambah bagi semua pihak yang terlibat termasuk pengisi acara, insan musik, dan pengunjung, lebih-lebih acara ini sudah terkurasi KEN. (Sumber Foto: @tamaninspirasims)
Nov/29 | Perang Topat 2025
TripTrus.Com - Bro‑sis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalan‑jalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi Perang Topat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu bareng‑bareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, bro‑sis!
View this post on Instagram
A post shared by ading kuswara (@adingkuswara)
Jadi, Perang Topat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lempar‑ketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lempar‑lempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anak‑anak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2025"]
Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan November‑Desember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lempar‑topat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus foto‑in moment yang instagrammable.
Kenapa Perang Topat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat bareng‑bareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turun‑temurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang.
Jadi bro‑sis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. Perang Topat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seru‑seruan, karena Perang Topat nungguin lo, bro‑sis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.