TripTrus.Com - Aceh Ramfest 2023, dengan tema “Perjalanan Spiritual di Serambi Mekkah”, akan digelar mulai 9-13 April 2023 di lima lokasi di wilayah Banda Aceh. Kegiatan ini dipusatkan di Masjid Raya Baiturrahman, sebagai bentuk kampanye menyongsong Pekan Kebudayaan Aceh ke VIII pada Agustus mendatang. Aceh Ramfest tahun ini bertransformasi menjadi sebuah event religi yang menggambarkan citra Aceh sebagai Serambi Mekkah.
Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa Aceh Ramfest tahun ini menitikberatkan pada pengalaman, kajian keagamaan, dan pelestarian tradisi serta budaya Ramadhan. Event ini juga telah dinobatkan sebagai salah satu event terbaik nasional dan masuk dalam Top 100 Kharisma Event Nusantara 2023 oleh Kemenparekraf RI.
Acara kolaboratif antara UPTD Masjid Raya Baiturrahman, Pemkot Banda Aceh, Kemenparekraf RI, dan MPU Aceh akan diselenggarakan selama lima hari, dengan berbagai rangkaian acara seperti daurah, kirab Ramadhan, bazaar, dan perlombaan islami untuk anak. Pelajar, santri, pelaku seni dan budaya, komunitas, serta UMKM juga akan turut serta dalam event ini.
[Baca juga : "Semana Santa Larantuka 2023"]
Ramfest menargetkan kunjungan dan partisipan hingga 100 ribu orang ke lima lokasi penyelenggaraan yang berbeda, termasuk Lapangan Eks Hotel Aceh, Pasar Takjil Jalan Garuda, Pasar Takjil Makam Pahlawan Peuniti, dan Pasar Takjil Peunayong. Atraksi-atraksi seperti kirab Ramadhan, pawai idang talam, dan parade sepeda, motor, serta vespa hias akan menghibur masyarakat yang melintasi kompleks ikon Aceh, Masjid Raya Baiturrahman. Opening ceremony akan ditandai dengan meudikee raya (zikir bersama ratusan santri) dan kenduri kanji di Pelataran Masjid Raya Baiturrahman. (Sumber Foto: @riza_azhari_)
Nov/29 | Perang Topat 2025
TripTrus.Com - Bro‑sis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalan‑jalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi Perang Topat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu bareng‑bareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, bro‑sis!
View this post on Instagram
A post shared by ading kuswara (@adingkuswara)
Jadi, Perang Topat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lempar‑ketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lempar‑lempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anak‑anak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2025"]
Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan November‑Desember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lempar‑topat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus foto‑in moment yang instagrammable.
Kenapa Perang Topat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat bareng‑bareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turun‑temurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang.
Jadi bro‑sis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. Perang Topat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seru‑seruan, karena Perang Topat nungguin lo, bro‑sis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.