Mumi di pedalaman Indonesia
Tidak perlu jauh-jauh ke Mesir untuk melihat mumi. Di Wamena, terdapat mumi Papua yang rupanya tidak kalah ‘seram’ dari mumi di Mesir. Warnanya hitam dan lekuk tubuhnya terlihat jelas. Mumi tersebut tidak dalam posisi tidur, melainkan duduk sambil kedua tangan memegang lutut dan kepala yang mendongkak ke atas.
Mumi Papua ini tidak dibalut perban dan jumlahnya sekitar 6 di Wamena, yang paling terkenal adalah di Kampung Sompaima, Distrik Kurulu. Proses pembuatan mumi ini yaitu dijemur dan dikeringkan di gua. Mayat yang dijadikan mumi pun bukan orang sembarangan. Mumi-mumi tersebut adalah para kepala suku atau panglima perang. Umurnya? Sekitar 300 tahun!
Yang lebih mencengangkan lagi, mumi ini bukan sebagai tradisi atau ritual. Para kepala suku atau panglima perang tersebut, berpesan untuk dijadikan mumi agar memberikan kesejahteraan bagi para suku dan masyarakatnya.
Untuk melihat mumi ini, Anda pun diwajibkan untuk membayar uang sekitar Rp 100-150 ribu per rombongan. Uang tersebut pun menjadi pemasukan bagi masyarakat sekitar. Selain itu, masyarakat sekitarnya juga menjual beragam suvenir untuk Anda beli sebagai oleh-oleh. Suvenir etrsebut berupa kalung taring babi hingga noken. Benar-benar mensejahterakan bukan?