shop-triptrus

Banyuwangi Ethno Carnival 2023


When
: 08 Jul 2023
Location
: Kab. Banyuwangi, Jawa Timur
Short URL
: http://triptr.us/nHM9

TripTrus.Com - Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2023 akan diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2023 mendatang. Para peserta yang berhasil lolos seleksi akan mengikuti technical meeting dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh subtema yang dibagikan di Pendopo Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi pada hari Kamis, tanggal 6 April 2023.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by ARBY JAYA SASMITA (@arby_jaya)

Sebanyak 75 peserta BEC yang berhasil lolos seleksi audisi yang diadakan pada tanggal 14-21 Maret 2023 lalu berasal dari seluruh kecamatan di Banyuwangi, Jawa Timur. Mulai dari pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) serta masyarakat umum sangat antusias mengikuti seleksi.

BEC tahun 2023 termasuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2023 dengan mengusung tema Ijen Geopark dan tagline The Magical of Ijen Geopark. Pada technical meeting hari ini, General Manager Ijen Geopark Abdillah Baraas memberikan penjelasan dasar mengenai geopark yang ada di Banyuwangi.

"Sebelumnya, saya memperkenalkan taman bumi atau yang biasa dikenal sebagai geopark kepada para peserta dengan latar belakang yang berbeda-beda, seperti lava, gunung, dan fenomena terjadinya batuan-batuan," ungkap Abdillah.

Tema Ijen Geopark yang diangkat oleh BEC 2023 merupakan bentuk apresiasi yang memasuki Unesco Global Geopark (UGG) tahun ini. Para leader BEC merupakan pelaku seni dan industri fashion, seperti Annisa Febby, Om Sela, Morin, Bu Ririn, Deni, Nanda, dan Arbi.

Dalam kesempatan ini, Annisa Febby memberikan penjelasan tentang desain kostum. "Dalam penyampaian materi, kami memilih 7 subtema dari puluhan macam geopark, yaitu Kawah Ijen, Sembulungan untuk tema anak-anak, dan untuk dewasa ada Parang Ireng, Sukomade, Air Terjun Lider, Pulau Merah, Alas Purwo. Alas Purwo pun dibagi menjadi 3 bagian, yaitu G-Land, Savana Sadengan, dan Goa Istana," ungkap Febby.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Banyuwangi, Ainur Rofiq, mengucapkan selamat kepada peserta yang berhasil lolos seleksi. Mereka berhasil mengalahkan lebih dari 170 peserta lain pada tahap audisi kemarin.

"Karena itu, para peserta yang lolos harus serius dan siap mengikuti rangkaian tahapan kegiatan BEC dari awal hingga acara terselenggara nanti," kata Rofiq.

Sebelum acara BEC, ada banyak tahapan kegiatan yang harus dilalui. Peserta akan dipresentasikan pada tahap penilaian pertama sekitar 14 hari sebelum acara dan tahap kedua dilaksanakan pada 4 hari sebelum acara. Seluruh peserta harus mempersiapkan kostumnya secara maksimal.

[Baca juga : "Java Jazz Festival"]

Made Divayani, peserta BEC 2023 asal SMK PGRI Rogojampi, Banyuwangi mengaku kagum dengan seleksi audisi BEC. Meskipun ia baru pertama kali mengikuti BEC, dengan bakat yang dimilikinya ia berhasil melewati tahapan-tahapan seleksi seperti catwalk, dance, dan tari tradisional.

"Saya cukup merasa kesulitan, karena harus melewati tahapan seperti catwalk, dance, dan tari tradisional. Namun, berkat keseriusan saya, akhirnya saya lolos tahap seleksi dan dapat mengikuti technical meeting hari ini," ungkap Diva.

Rangkaian BEC 2023 cukup panjang, yaitu kurang lebih selama satu minggu. Serangkaian kegiatan tersebut meliputi Ethno Wear, Pameran Geopark Nasional, MUNAS Pengelola Geopark se-Indonesia. Pada hari H+1 setelah kegiatan, akan diadakan acara awarding serta konser musik BEC dari tahun ke tahun. Kegiatan ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Banyuwangi dan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. (Sumber Foto: @ipunxse) 

   

Other Event

Sep/13 | Rang Solok Baralek Gadang 2025

TripTrus.Com - Bro-sis traveler, pernah ngebayangin gak kalau sawah yang biasanya cuma jadi tempat padi tumbuh bisa berubah jadi panggung megah penuh warna? Nah, di Kota Solok, Sumatera Barat, ada nih event kece bernama Rang Solok Baralek Gadang (RSBG). Dari namanya aja udah kebayang vibe pesta rakyat yang meriah abis. Bayangin deh, suasana sawah hijau jadi background parade budaya, fashion etnik, kuliner tradisional, plus hiburan musik lokal yang nge-blend sama alam. Ini bukan sekadar festival biasa, tapi simbol kebersamaan, syukur, dan cara kreatif masyarakat Solok ngenalin budaya mereka ke dunia luar.       View this post on Instagram A post shared by Erzha Koto (@punya_erzha) 🎭 Atraksi Budaya Penuh Warna Lo bakal dibuat terkesima sama parade budaya yang bener-bener autentik. Mulai dari penampilan tari Minang, musik tradisional talempong, sampai prosesi adat khas Solok ditampilin di tengah hamparan sawah. Lo bisa ngerasain vibe unik yang jarang banget ada di festival lain. Di sini bukan cuma soal hiburan, tapi juga tentang gimana masyarakat lokal ngajak lo nyemplung ke tradisi yang udah ada sejak ratusan tahun lalu. Rasanya kayak throwback ke akar budaya, tapi tetep dikemas fun dan kekinian. 🍲 Kuliner Tradisional yang Bikin Nagih Bro-sis, festival ini gak lengkap kalau lo gak nyobain kuliner khas Minang yang legit banget. Dari rendang, lamang tapai, sampai aneka jajanan pasar, semuanya ada di satu tempat. Makan di tengah suasana baralek rakyat dengan view sawah dan gunung bikin experience lo makin epic. Ini lebih dari sekadar makan—lo bakal ngerasain rasa yang penuh filosofi, penuh sejarah, dan tentunya penuh kelezatan. Kuliner di RSBG tuh bener-bener jadi highlight yang bikin lo pengen balik lagi. [Baca juga : "Wakatobi Wonderful Festival And Expo 2025"] 👗 Fashion Show Etnik di Sawah Lo yang suka fashion juga bakal dimanjain, karena ada fashion show etnik di tengah sawah. Model jalan di catwalk alam dengan outfit berbahan songket dan tenun khas Minang. Serius deh, ini vibes-nya aesthetic abis! Beda banget sama fashion show di mall atau runway modern, karena di sini alam jadi panggung utama. Lo bakal dapet banyak banget konten Instagramable, sekaligus belajar kalau fashion tradisional itu gak kalah classy sama brand internasional. 🎶 Hiburan dan Rasa Kebersamaan Selain parade dan fashion, hiburan musik dan seni kontemporer juga bikin acara makin meriah. Dari band lokal, penyanyi tradisional, sampai komunitas kreatif anak muda Solok tampil semua. Intinya, RSBG jadi ajang kumpul bareng yang nge-blend generasi tua sama generasi muda. Vibes kebersamaannya tuh kerasa banget—lo bakal ngerasa kayak ikut hajatan gede yang semua orang happy, dari warga lokal sampe traveler yang dateng. Sis-bro, Rang Solok Baralek Gadang tuh bukan cuma festival buat hiburan doang. Ini pesta rakyat yang nyatuin budaya, kuliner, fashion, alam, dan rasa kebersamaan jadi satu paket lengkap. Lo bisa jalan-jalan sambil dapet pengalaman otentik yang gak bisa lo temuin di tempat lain. Jadi, kalau lo bener-bener traveler sejati, jangan sampai skip event ini di itinerary September lo. Gaskeun bawa temen atau pasangan, biar makin rame vibes-nya. Ingat, sawah di Solok lagi nunggu lo buat jadi saksi baralek paling hits tahun ini! 🌾✨ (Sumber Foto: @punya_erzha)...
more.

Sep/13 | Festival Pinisi 2025

TripTrus.Com - Bro-Sis Traveler, siap-siap deh karena tanggal 11–13 September 2025 bakal ada event super epic: Festival Pinisi di Bulukumba, Sulawesi Selatan! Bayangin lo lagi menikmati vibe laut sambil nonton perahu Pinisi klasik yang terkenal ke keseluruh dunia lewat UNESCO, tapi acaranya gak kuno—masuknya malah dijadiin ajang kreatif buat lokal, UMKM, hingga ritual adat yang bikin lo bener-bener ngerasa nyatu sama budaya asli sana. Jadi, kalau lo pengen content yang meaningful sekaligus vibes chill di pantai, ini event yang wajib lo pecahin!       View this post on Instagram A post shared by @kukunjbipanlop 1. Warisan Budaya Pinisi + Ritual Tradisional Bro-Sis, yang bikin Festival ini beda: Kapal Pinisi—simbol maritim Bulukumba—digelar totalitas dari pembuatan sampai pelayaran, lengkap sama ritual adat kayak songka bala ribantilang, ammossi’, annyorong lopi, dan andingingi. Ritual annyorong lopi, lo tau ga? Itu ritual mendinginkan bumi yang udah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda! Jadi lo ngerasain langsung gimana budaya itu hidup, bukan cuma dipajang di museum. Festival ini ngajak lo ‘ngeh’ sama akar budaya sambil tetep seru kekinian! 2. Kolaborasi Lokal dan Ekonomi Kreatif Lo bakal liat bagaimana penduduk Bulukumba on fire! Mereka pake momentum ini buat jualan UMKM, fashion show kerajinan tangan, produk pangan khas dan ngembangin kreativitas masyarakat lokal. Ada expo ekonomi kreatif, senandung kopi khas Kahayya, bahkan pemutaran film pendek dokumenter tentang Pinisi—semua kolaborasi antara pemerintah, Dinas Koperasi, Ekraf, Kominfo, bahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perikanan support penuh. Lo gak cuma nonton, lo jadi bagian dari semangat lokal yang mau survive dan berkembang! [Baca juga : "Rang Solok Baralek Gadang 2025"] 3. Gabungan Seru Hiburan & Sosial Gak cuma budaya dan ekonomi, Bro-Sis! Festival ini juga ngeblend unsur sosial dan fun bareng: ada pasar murah, sunatan massal, pemeriksaan kesehatan gratis, berbagi telur buat generasi makan sehat (#GemarMakanTelur), bantuan bahan pangan untuk yang butuh, lomba hias perahu, sampe rekor MURI makan ikan terbanyak! Dan semua itu dikemas bareng karnaval budaya, panggung seniman lokal, pemilihan duta wisata kabupaten, hingga kegiatan konservasi lingkungan. Lo bisa main, nonton, peduli—semua bisa lo rasain di satu festival! Bro-Sis Traveler, Festival Pinisi tuh bukan sekadar event—dia panggilan buat lo yang pengen traveling punya makna. Dari iconic-nya kapal Pinisi dan ritual adat yang kental, sampai kolaborasi ekonomi kreatif, seni lokal, dan misi sosial yang dibawa. Lo gak cuma dapet konten kece, tapi lo juga bantu masyarakat lokal dan jadi bagian cerita budaya yang sesungguhnya. Jadi siapin tiket, outfit pantai yang comfy tapi estetik, karena Festival Pinisi 2025 bakal ngebawa lo ke cerita laut, heritage, dan kreativitas yang anti-mainstream! (Sumber Foto: @sanggarsaorajae)...
more.

Sep/12 | Jakarta International Photo Festival 2025

TripTrus.Com - Bro-Sis, siap-siap buat jalan-jalan visual ke dunia fotografi keren! JIPFest 2025 hadir di Taman Ismail Marzuki, Cikini—tepatnya tanggal 12–21 September—gratis pula. Festival foto internasional ini bukan cuma display karya estetik, tapi juga ajakan buat kita ngulik gimana teknologi udah nempel banget sama hidup: internet, sosial media, gadget wearable sampai kecerdasan buatan. Lo bakal diajak refleksi, dialog, workshop, sambil betah keluyuran nyari visual ter-meaningful yang bukan sekadar “feed-able” tapi juga ngebuka mata. Coexistence—tema tahun ini— ngajak lo bilang, “Eh, manusia dan teknologi, bisa ga sih jalan barengan tanpa ngilangin sisi kemanusiaan kita?”       View this post on Instagram A post shared by Kala Karya Gallery (@kala____karya) Pesta foto JIPFest edisi kelima, diselenggarain sama PannaFoto Institute, udah jadi platform yang ngehubungin fotografer muda sama publik—gue, lo, kita semua—buat ngobrol, bertukar cerita, dan nendang karya ke panggung global meski dari sini. Tahun ini tema Coexistence keren banget, Bro-Sis! Fotografer diajak buat ngebahas gimana teknologi—dari medsos sampai AI—udah nyatu sama keseharian kita, juga cara kita bangun narasi, identitas, dan memory. Di antaranya ada pameran foto, discourses kritis, kuliah umum, plus workshop yang bikin lo mikir—kita hidup di jaman digital, tapi kemanusiaan harus tetap nge-stand out. [Baca juga : "Festival Pinisi 2025"] Lokasinya ada di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, selama 10 hari penuh—12 sampai 21 September 2025. Banyak acara seru: 41 acara dan 16 program publik, lengkap sama 50 bintang tamu dari dalam dan luar negeri. Jadi bukan cuma jalan-jalan, tapi ngeri juga kualitasnya. Lo bisa ngerasain networking-nya, dapet ilmu, ikut diskusi, atau nemenin karya-karya powerful di pameran. Semua gratis! Bro-Sis, JIPFest 2025 tuh bukan cuman festival foto—dia ajakan buat kita buat pikirin gimana teknologi nge-shape hidup, sambil tetap ngejaga essence kemanusiaan. Lo bisa jadi bagian dari cerita visual, ketemu ide keren, atau sekadar jalan-jalan sambil cari vibes baru buat feed dan hati. Dari workshop, pameran, sampe diskusi kreatif—semua disuguhin gratis sama PannaFoto Institute di TIM. Jadi, jangan cuma jadi ghost follower di timeline—ayo gas langsung ke venue, serap energi ‘Coexistence’, dan bikin traveling literasi lo makin meaningful! (Sumber Foto: @miojkt)...
more.

Comment

ButikTrip.id
remen-vintagephotography

Upcoming Trips

Open Trip Dieng Plateau
12 - 14 Sep 2025
Trekking Gunung Papandayan
13 - 14 Sep 2025
Baduy Dalam
13 - 14 Sep 2025
Open Trip Dieng Plateau
19 - 21 Sep 2025
×

...