Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul memiliki sebuah Pintu Air yang telah berada sejak abad 19. Dibangun oleh seorang seorang pengusaha pabrik gula keturunan Belanda Jerman (tidak diketahui nama) karena melihat pada saat itu daerah Pajangan,Srandakan,Kretek dan Sanden selalu mengalami kekurangan air.
Ngantru Kamijoro biasa orang sekitar menyebutnya atau Intake Kamijoro. Intake berasal dari bahasa Inggris yang berarti Pipa Masuk atau Pintu Air yang biasa digunakan untuk pengairan. Dengan berjalannya waktu warga sekitar menyebutnya dengan Dam Kamijoro.
Terdapat sebuah prasati di bagian depan Intake Kamijoro yang bertuliskan tentang waktu pertama kali dibuat pada 28 Februari 1924 dan selesai pada 1939 tertanda Sri Sultan HB VIII dan Gubernur Belanda P.W Jonquiere. Dan Dam Kamijoropun dijadikan Warisan Budaya pada tahun 2008 oleh Sri Sultan HB X yang ditujukan kepada Perhimpunan Petani Pemakai Air (P3A) Kabupaten Bantul dan disekitarnya dibuatkan taman kecil dengan naman Taman Belanda.
Intake Kamijoro terletak di Dusun Plambongan Desa Triwidadi Pajangan Bantul membelah Sungai Progo sepanjang 69 km dari arah Timur ke Selatan. Sungai Progo yang terkenal memiliki arus deras saat itu memiliki hulu dari Kaki Gunung Sindoro Wonosobo dan bermuara di Laut Selatan Pandansimo Srandakan Bantul.
Intake atau Dam ini memiliki fungsi utama sebagai pengairan untuk segala kebutuhan warga saat itu seperti untuk pertanian dan perkebunan dan terus terpakai hingga sekarang. Warga sangat terbantu dengan adanya Intake ini terlebih saat ini Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun Intake menjadi sebuah bendungan besar dengan nama Bendungan Kamijoro.