Pulau terselatan Indonesia menyimpan kekayaan alam dan budaya yang mengagumkan. Kami mengajak anda untuk mengenal lebih dekat tentang Indonesia di sana. Pantai Solokailutu dan Mulut Seribu akan mencengangkan anda bahwa masih ada keindahan alam yang masih belum tersentuh oleh hingar bingar perkotaan. Bersantailah di sana dan rasakan ketenangan bersama alam. Kemudian kami mengajak anda belajar memahami filosofi kehidupan masyarakat yang sangat dekat dengan Pohon Lontar. Bagaimana mereka bergantung dengan Lontar sejak lahir sampai kembali ke pencipta. Dan bagaimana Sasando dan Tii Langga tercipta dari pohon yang masih satu kerabat dengan Kelapa. Kita akan tinggal bersama warga lokal beberapa hari dan mengikuti peradaban dan kehidupan mereka
#1Traveler1Book
Mari Berbagi Buku Cerdaskan Bangsa dengan membawa minimal 1 (satu) buah buku, kemudian bagikan kepada anak-anak usia sekolah (5-15 tahun) di destinasi trip ini.
Foto anak-anak itu dengan bukunya, lalu share foto tersebut ke Twitter, Facebook dan akun media sosial lainnnya yang kamu miliki dengan hashtag #1Traveler1Book.
Price Basic:Rp 2.975.000,00 / orang
Installments: -
Price Include: Guide, full board meal, accommodation, transportation, boat and national park ticket during the trip
Price Exclude:flight ticket to Kupang (Return)
Activities:- Beach Exploring
- Culinary
- Historical Places
- Snorkeling
Meeting Point:
El-Tari airport, Kupang
Day 1
Tiba di Kupang Pagi hari, kita langsung menuju ke Pelabuhan Tenau untuk menyebrang dengan kapal cepat Ekspress Bahari VIP class. Sesampainya di Rote, kita akan menyegarkan diri di Mata Air Oemau untuk berenang. Setelah makan siang, kami akan mengajak anda menuju rumah Raja Nusak Ba’a dan bangunan heritage lainnya. Sore hari, kita akan langsung menuju ujung timur Pulau Rote. Kita akan makan malam bersama warga lokal dan menikmati sajian musik Sasando
Day 2
Private Beach
Anda pasti pernah pergi ke pantai. Tapi pernahkah anda pergi ke pantai berpasir putih halus dengan hamparan samudera hindia yang jernih menggulungkan ombaknya dan beratapkan langit biru yang jernih? Pantai yang sepertinya hanya milik anda sendiri karena jauh dari pemukiman dan hiruk pikuk aktifitas manusia. Bayangkan anda berada di pantai itu, sendiri atau bersama teman-teman atau keluarga yang anda cintai. Bayangkan anda bermain-main di hamparan pasir putih dan berenang di air laut yang jernih. Jika anda lelah berenang, anda bisa berjemur santai menikmati suasana yang menenangkan. Hari ini kita akan menyebrang ke Rote dan menikmati Private beach di Pantai Solokaelutu.
Pohon Lontar dan Masyarakat Rote
Anda harus berdamai dengan pohon yang satu ini. Karena selama anda berada di Pulau Rote, Lontar akan selalu anda jumpai di mana-mana, baik yang masih tegak mendongak ke langit ataupun yang sudah digunakan sebagai rumah-rumah di pemukiman penduduk. Pohon Lontar sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Rote sejak pulau itu tercatat dalam cerita peradaban manusia. Sejak zaman dahulu, orang rote memanfaatkan semua bagian dari pohon ini untuk kehidupan mereka. Tidak terkecuali air niranya. Saat colonial menginjak Tanah Lontar, air nira yang dimasak menjadi air gula itu menjadi salah satu barang yang digunakan untuk saling bertukar (barter).
Mulut Seribu
Selanjutnya, Kami mengajak anda menyusuri labirin-labirin yang terbentuk dari kumpulan pulau-pulau karang kecil sambil menikmati tebing-tebing karang di sekitar anda. Jangan khawatir anda tidak bisa kembali ketika memasuki labirin Mulut Seribu karena pemandu lokal akan mengantarkan anda hanyut dalam suasana menenangkan di ujung timur Pulau Rote. Di sore hari saat matahari hendak tenggelam, tebing karang akan memantulkan cahaya keemasan yang menakjubkan. Tenangnya permukaan air bisa memanjakan kamera anda untuk mendapatkan moment mirroring.
Kami akan mengajak anda melihat langsung proses pengambilan air nira lontar hingga menjadi air gula. Anda juga bisa menikmati segarnya air gula lontar di tengah teriknya iklim di Rote. Tidak hanya itu, daun lontar selain digunakan sebagai atap rumah, juga digunakan untuk membuat Sasando, alat musik NTT yang legendaris dan topi Ti’i Langga nya.
Day 3
Pagi hari kita langsung berangkat ke Oeseli, sebuah dusun di bagian barat laut Pulau Rote. kita akan bersama-sama salah satu warga Oeseli untuk mengunjungi budidaya rumput laut yang ada di Teluk Oeseli dengan perahu kecil. Selesai puas bertani rumput laut, kita akan mengunjungi salah satu tokoh masyarakat yang masih turun temurun mewariskan keahliannya dalam memainkan dawai Sasando, alat musik khas NTT. Jika anda berminat, anda bisa melakukan tutorial singkat dengan beliau sambil mendengarkan cerita tentang sejarah Rote. Setelah itu kita menuju Pantai Nemberala di mana para surfer kelas international memacu adrenalin memainkan papan selancar mereka. Malam harinya, kita bermalam di salah satu resort yang ada di Pantai Nemberala.
Day 4
Pagi hari, kita akan langsung menuju ke pelabuhan untuk kembali menyebrang ke Kupang. Sambil menunggu penerbangan anda kembali ke rumah, kita bisa mencari oleh-oleh khas NTT, Kain Ikat.
Dengan demikian berakhirlah perjalanan yang tidak terlupakan ini.
About Me
campa Tour, sebuah tour & travel yang berfokus pada wisata domestik, khususnya tempat-tempat peninggalan sejarah dan alam.
Operator Contact Details
Only TripTrus member can see operator contact details (Phone, E-mail, etc.).
Please
Sign In or
Register, it's FREE!
Terms and Conditions:
DP 50% pada saat booking
Pelunasan maksimal H-3
Terms and Regulations:
-
Necessary Equipments:
Kamera, Baju secukupnya, sandal, baju renang, sunblock, sunglasses, lotion anti nyamuk, obat-obatan pribadi, snack pribadi, handuk, topi, semangat untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal.
Info:
-