TripTrus.Com - Pesona nuansa heritage Islami muslim Tionghoa di Masjid Lautze yang merupakan masjid unik dan bersejarah yang berlokasi di Jakarta Pusat.
Jakarta tidak hanya memiliki obyek wisata yang berisikan waha permainan, namun kawasan Ibukota indonesia ini memiliki obyek wisata heritage yang menarik dikunjungi yang menyebar di beberapa kawasan daerah bilangan sawah besar Pasar Baru Kota Jakarta.
Menurut catatan sejarah, Pasar Baru merupakan suatu area pusat perbelanjaan di Jakarta, dan sebuah kawasan yang memiliki bangunan yang berdiri kokoh sejak jaman Belanda dengan nuansa khas Eropa dan Tiongko tempat wisata heritage yang berlokasi di kecamatan Sawah besar jakarta Pusat ini bukan hanya menjadi central perekonomian masyarakat Jakarta saja, namun memiliki kisah catatan sejarah panjang dari sisi-sisi keunikan bangunan yang menjadi saksi bisu perkembangan Kota Jakarta
Konon, sejak dulu kala masyarakat Tionghoa terkenal dengan keuletannya. maka tidaklah heran jika usaha gula dan tebu semakin berkembang pada waktu itu masih bernama Batavia membuat masyarakat etnis Tionghoa lainnya untuk datang dan mengadu nasib di Batavia yang kini disebut dengan nama jakarta.
View this post on InstagramPengalaman yg menarik sembahyang disini. Mereka putih putih, gw item. Mereka sipit sipit, gw belo.
Perbauran masyarakat membuat muslim Tionghoa kian hari kian bertambah dengan salah satu buktinya kita bisa melihat sebuah bangunan Masjid Lautze yang merupakan masjid muslim Tionghoa pertama di Jakarta yang berlokasi di Jalan lautze Sawah Besar, Jakarta
Jejak muslim Tionghoa kini dapat kita temukan di kawasan Sawah Besar Jakarta yaitu Masjid Lautze yang menjadi pusat aktifitas muslim Tionghoa ini berdiri sejak tahun 1991 dan berada di bawah Yayasan Karim Oei yaitu seorang muslim Tionghoa yang berperan mengenalkan ajaran agama Islam di kalangan masyarakat etnis Tionghoa.
Nama masjid ini merujuk pada alamat lokasi berdirinya bangunan masjid itu sendiri yaitu di jalan Lautze yang merupakan sebuah kawasan pecinan di jakarta Pusat. Nama Masjid Lautze ini juga mengingatkan kepada kita akan sebuah nama seorang tokoh yang bernama Lautze yaitu seorang yang bijak dari negeri Tiongko.
Tidak hanya nama masjidnya yang unik, namun kegiatan di Masjid Lautze ini pun juga terbilang unik, karena masjid ini hanya dibuka pada waktu tertentu saja. Sekilas bangunan ini tidak terlihat seperti tampaknya bangunan masjid pada umumnya. Keberadaan masjid ini tidak lepas dari keteguhan pengelola untuk menegakan syiar Islam khususnya bagi warga keturunan Tionghoa yang tidak pernah tersentuh oleh para ustad atau kiyai.
Nama “Lautze” dalam bahas Tiongkok yang berarti guru bagai penerang jiwa, sosok inspirasi penyebar dakwah Islam hdair dibawah naungan masjid. Beragam aktifitas keagamaan seperti tilawah berada di masjid ini.Mulai dari tilawah anak hingga tilawah biasa. Namun Masjid Lautze Pasa Baru jakarta ini berbeda dari masjid pada umum dimana masjid ini hanya beroperasi hingga pukul 17.00 WIB hal ini menyesuaikan dengan katifitas jemaahnya dan kondisi lingkungan sekitar. Karena jemaah masjid ini sebagian berprofesi sebagai pedagang yang tidak lagi berkegiatan diatas pukul 17.00 sore hari. Kegiatan rutin positif di masjid ini biasa dimulai seusai kegiatan tilawah pada akhir pekan.
Konon, informasi yang Direktori Wisata terima, tidak terhitung warga Tionghoa yang datang dan belajar tentang agama Islam di masjid ini. Selama bulan Ramadhan akhir pekan dipilih sebagai waktu silaturahmi jamaah masjid. Mulai dari kegiatan buka puasa bersama hingga sholat tarawih berjamaahyang dilakukan di masjid ini.
[Baca juga : "9 Inilah Tempat Bersejarah Di Kudus"]
Bagi sahabat dan pembaca setia Direktori Wisata indonesia yang akan merasakan nuansa Islami sambil silturahmi dengan jamaah di sini bisa langsung datang menuju lokasi yang berada di dekatPasar Baru Jakarta yang dapat ditempuh dengan mengunakan kendaraan bermotor dan mobil menuju lokasi.
Dari perjalanan wisata religi Islam di Masjid Lautze jakarta ini, kita bisa mengambil pembelajaran tentang arti kerukunan, kebersamaan bawa di mata Alloh SWT semua makhluk ciptaanNya adalah sama, dan yang hanya membedakannya hanya nilai ketaqwaannya saja. (Sumber: Artikel direktori-wisata.com Foto nusantaranews.co)