Kepulauan Anambas, sebuah wilayah kepulauan di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau memiliki deretan laguna berwarna biru terang dengan koral dan biota laut yang melimpah menjadi pemandangan yang menakjubkan, membentang. Pesona lain yang dimilki Kepulauan Anambas adalah deretan bebatuan putih di beberapa pulau, serta hamparan pasir putih yang menawan, hal ini membuat Kepulauan Anambas mengalahkan Maldives, sehingga CNN (Cable News Network) sebuah saluran berita kabel dari Amerika Serikat menobatkan Anambas sebagai kepulauan tropis terindah di Asia pada tahun 2012.
Jumlah pulau di Kabupaten Kepulauan Anambas mencapai 255 buah pulau, sekitar 26 pulau dihuni oleh penduduk dari berbagai suku baik Melayu, Cina, Padang, dan Suku Jawa yang mendiami daerah transmigrasi. Sementara 229 pulau lainnya tidak berpenghuni.
Untuk mengunjungi Kepualauan Anambas, kita bisa menggunakan jalur laut maupun udara. Ada 2 (dua) bandara di Kabupaten termuda Provinsi Kepulauan Riau itu. Satu bandara di Pulau Matak yang merupakan bandara khusus milik perusahaan Medco Energy, tetapi pesawat reguler yang melayani route Tanjung Pinang-Palmatak hanya setiap hari sabtu dan senin. Sedangkan bandara yang lain adalah bandara yang baru dibangun oleh Pemerintah Pusat di Pulau Jemaja. Bandara di Pulau Jemaja ini telah disinggahi pesawat kecil yang melayani route Tanjung Pinang – Jemaja seminggu sekali. Ada baiknya memesan tiket jauh-jauh hari untuk pergi ke Anambas, mengingat kapasitas penumpang kecil itu hanya 12 orang.
Sementara menggunakan jalur laut, setiap hari ada kapal ferry dari Tanjung Pinang dan Batam menuju Anambas dengan waktu tempuh sekitar 7-8 jam. Ada juga kapal milik PT. Pelni yaitu KM Bukit Raya yang melayani jalur laut dari Tanjung Pinang ke Anambas setiap 15 (lima belas) hari sekali dengan waktu tempuh sekitar 16 (enam belas) jam.
Pulau Nongkat adalah salah satu pulau yang indah di Kepulauan Anambas dengan pantai pasir putih dan tumpukan bebatuan di tepian pulau. Airnya bening sekali, hamparan airnya menyemburatkan warna biru tua dan hijau terang dengan dasar laut yang bersih serta hamparan terumbu karang yang indah. Di Nongkat, kita dapat snorkeling dan berenang, karena lautnya dangkal dan bersih. Penduduk sekitar Palmatak, sering berkunjung ke Pulau Nongkat saat liburan. Bermain pasir dan berenang sepuasnya di laut yang bening, bersih dan dangkal. Hampir semua sudut di perairan ini menawarkan pesona pemandangan laut yang indah.
Tak jauh dari Pulau Nongkat, ada Pulau Menyali, Pulau Mangkian, Pulau Mandar Riau Darat dan Pulau Mandar Riau Laut dengan hamparan pasir putih serta lambaian pohon nyiur yang diterpa angin. Pulau-pulau itu tidak berpenghuni tetapi sepertinya sengaja ditanami pohon kelapa dengan rapi.
Di utara Pulau Menyali, ada Pulau Penjalin yang berbatasan dengan laut Cina Selatan. Di Pulau Penjalin akan kita temui teluk kecil dengan hamparan pasir putih. Pulau ini memiliki pasir putih yang panjangnya sekitar 2 kilometer dengan bentangan pasir putih 50 meter.
Bila kita berkunjung ke Pulau Jemaja, di Kepuluan Anambas, kita akan mendapati pantai yang total panjang garis pantainya sepanjang 8 kilometer dengan pasir yang putih dan berbulir halus. Pantai itu bernama Pantai Padang Melang, terletak di pulau Jemaja, sekitar 123 Km dari Kota Tarempa, Ibu kota Kepulauan Anambas. Bisa dibilang inilah pantai terpanjang yang dimiliki Indonesia !.
Apabila sedang di Pulau Jemaja, luangkan waktu yang cukup dan menginap di Pulau Jemaja, baik tinggal di hotel atau homestay/rumah penduduk yang tersedia di sana. Ada banyak tempat indah yang layak dikunjungi. Salah satunya adalah Pulau Kuku, sebuah pulau yang pernah menjadi tempat pengungsian orang-orang Vietnam ketika mereka dilanda perang Vietnam yang terjadi pada tahun 1957-1975 antara Vietnam dengan Amerika Serikat.
Di Pulau Kuku masih terdapat makam para pengungsi Vietnam, bekas helipad, dan bangkai kapal pengungsi Vietnam yang masih teronggok di bibir pantai. Para eks pengungsi Vietnam yang masih hidup atau keturunannya hampir setiap tahun berkunjung ke Pulau Kuku berziarah ke makam kerabat dan lelulur mereka yang dimakamkan di Pulau Kuku. Masih banyak penduduk Jemaja yang bisa berbahasa Vietnam karena mereka dulu menemani para pengungsi Vietnam. orang-orang Vietnam yang berkunjung ke Pulau Kuku menyebutkan dirinya “kembali ke kampung halaman”, karena begitu kuatnya hubungan emosional antara para eks pengungsi Vietnam atau keturunannya dengan Pulau Kuku dan Jemaja pada umumnya.
Atraksi wisata yang tak kalah menarik di Pulau Jemaja adalah beragam seni tradisi dan budaya lokal yang masih ada di Jemaja. Salah satunya adalah Tari Gobang, sebuah tari tradisional dengan kostum aneh, para penarinya menggunakan topeng (wajah tertutup penuh), menggunakan jas, bersepatu, dengan topi seperti topinya para demang di Jawa. Ada juga yang bertopeng bengis seperti raksasa, monyet, atau paras yang menyerupai hantu. Konon ada yang menyebutkan bahwa tari gobang ini adalah tarian yang berasal dari makhluk bunian, ada juga yang menyebutkan bahwa tari gobang ini berasal kesenian suku laut yang dimainkan kala mereka singgah di Pulau Jemaja.
Ada ragam seni tradisi dan budaya lokal di Kepulauan Anambas yang menarik sebagai atraksi wisata budaya. Seni tradisi Mendu, yakni seperti teater tradisional yang menjadi tontonan rakyat. Dinamakan Mendu karena dalam pertunjukkannya kebanyakan memainkan ceritera tentang Dewa Mendu yang sangat terkenal di kalangan masyarakat 'suku laut' (orang pesuku) di kepulauan Tujuh. Ada juga pertunjukan silat, dan perlombaan gasing sebagai perlombaan rakyat yang sangat diminati kaum laki-laki di Anambas.
Sumber:https://www.jogloabang.com Foto:https://www.pesonaindo.com/tours/paket-wisata-kepulauan-anambas-tour/